Share

84. Menyewa Premam

Sontak baik Sundari maupun Jasmin tertegun, sejurus kemudian kembali menggedor pintu dengan keras.

"Yumna! Buka pintunya!"

"Kak Yumna, jangan becanda deh! Buruan buka pintunya!"

"Yumna!"

"Kak Yumna!"

Dug! Dug! Dug!

Mereka terus memanggil dan berteriak dengan panik. Hingga sebuah suara anak kunci terbuka berhasil menenangkan keduanya.

Gagang pintu bergerak dan dengan cepat pintu terbuka. Muncullah Yumna dengan wajah tak suka memandang dua wanita di depannya.

"Apa sih? Berisik banget!" sungutnya.

"Kamu tuh yang kenapa? Mama panggil-panggil bukannya nyahut malah diem aja," balas Sundari.

"Iya nih, bikin Mama khawatir tahu! Dikira Kakak BunDir." Jasmin pun ikut menimbrung.

"Enak aja. Seorang Yumna tidak akan melakukan itu sebelum membuat si kampung itu menderita seumur hidupnya," tekad Yumna dengan raut nyalang memandang lurus ke depan.

"Ya, kau benar, Kak. Aku akan membantumu. Aku juga muak melihat hidup wanita itu yang semakin bahagia. Apalagi setelah perempuan itu dengan sengaja mempe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status