Share

158

"Daddy ... Aira ingin ketemu Tante Renata, boleh?" Tiba-tiba Aira berceletuk.

Bagaimana bisa pas begitu? Atau sebelumnya Aira sudah tahu kalau Renata sedang sakit? Devan akan menyelidikinya. Dia berusaha mengendalikan diri agar tetap tenang untuk menanggapi putrinya.

"Mau apa, Sayang? Tante Renata lagi sibuk."

"Tapi kata Nenek Rosa, Tante Renata lagi sakit. Aira mau jenguk."

Tepat sekali dugaan Devan. Tidak mungkin anaknya tiba-tiba teringat Renata jika tidak ada yang mengingatkan.

"Kapan Nek Rosa bilang begitu sama Aira?" Kali ini Sukoco yang bertanya.

"Tadi pagi. Pas Nenek lagi masak, handphone Nenek di kamar berdering, terus Aira angkat, ternyata Nek Rosa yang telepon." Dengan logat khas anak kecil Aira menjawab.

"Kok Nenek gak dipanggil?" Sukoco masih menjadi pengintrogasi cucunya.

"Kata Nek Rosa gak usah. Katanya mau ngomong sama Aira aja."

"Owh. Terus Nek Rosa bilang apalagi?"

"Aira disuruh jenguk Tante Renata, Nek."

"Itu aja? Ada ngomong apa-apa lagi gak?"

"Emmmm ..." Aira nemp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
NingrumAza
ლ⁠(⁠´⁠ ⁠❥⁠ ⁠`⁠ლ⁠)ლ⁠(⁠´⁠ ⁠❥⁠ ⁠`⁠ლ⁠)ლ⁠(⁠´⁠ ⁠❥⁠ ⁠`⁠ლ⁠)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
absen malam minggu,ya kak aothor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status