Share

159

Esok hari setelah sarapan, akhirnya Devan mau mengantar keluarganya untuk menjenguk Renata.

Di tengah perjalanan, Syakila menyadari jika mobil yang dikendarai Devan itu menuju ke rumah sakit di mana Yumna dirawat.

"Mas Devan mau jengukin Renata 'kan?" tanya Syakila memastikan.

"Iya. Kan nganterin kalian," sahut Devan sambil fokus pada jalan.

"Tapi kok ini jalannya ke arah rumah sakit Kak Yumna dirawat, Mas."

"Emang rumah sakitnya sama."

"Maksudnya Renata sama Kak Yumna dirawat di rumah sakit yang sama?"

"Iya, Sayang." Devan menoleh sekilas. Kalau tidak sedang menyetir, Devan pasti sudah mencium gemas pipi Syakila melihat ekspresi bingungnya seperti itu.

"Owh ... Bisa kebetulan begitu, ya, Mas."

"Iya. Dunia memang sempit."

"Yumna siapa sih? Kalian lagi ngomongin mantan calon kakak iparnya Syakila, ya?" Sukoco yang menyimak sejak tadi tak kuasa untuk diam.

"Hmmm, Ibu ..." Devan mengeram tak suka mendengarnya.

"Kan emang gitu, Dev. Iya 'kan, Sya?"

"Itukan dulu, Bu." Syakila nyengir kuda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status