Beranda / CEO / Dikejar Mantan Suami CEO-ku / 3. Bertemu Sang Mantan

Share

3. Bertemu Sang Mantan

Penulis: Rainy_Rainbow
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-04 08:45:23

“Zaya? Mazaya ....”

Wanita cantik berambut panjang itu menoleh ke arah suara dan mendapati seseorang pria yang terlihat mengerutkan dahi, tak percaya sekaligus raut bahagia bisa menemukannya di sini.

"Arga??" Tak kalah terkejut, wanita itu pun heran bisa menemukan pria dari masa lalunya. "Kenapa kamu ada di sini?”

Pria itu melangkah diiringi senyum di bibirnya yang semakin lebar. “Justru aku yang mau tanya, Za. Kamu kenapa di sini? Kamu kerja di sini?”

Zaya mengangguk pelan seraya menunjuk papan informasi yang ada di atas mejanya. "Seperti yang kamu lihat, aku bekerja sebagai resepsionis di sini."

Pandangan Arga menyelidik. “Kok aku tidak tahu? Kemarin kamu belum kerja di sini, kan?”

Kemarin, selepas keluar dari rumahnya bersama pria sinting itu ... Zaya dibantu salah seorang sahabatnya melamar kerja di hotel ini. Beruntung, karena posisi ini kosong dan sedang dicari ... Wanita itu diterima dengan mudah.

Ya, meski pekerjaan ini jauh dari pekerjaan dan jabatan terakhirnya, ia tetap bersyukur. Setidaknya, ia bisa memulai kariernya kembali dari awal.

"Ya, baru mulai hari ini."

Pria di hadapan Zaya menatapnya sendu, membuat ia memalingkah wajah.

Pertemuannya dengan Arga bukanlah satu hal yang ia harapkan. Terlebih, di saat hubungannya bersama Evan sedang di ujung tanduk.

“Dunia sungguh kecil, ya? Perasaan, baru beberapa waktu yang lalu kamu memutuskanku demi menikah dengan Evan, adik tiriku." Arga sempat terkekeh kecil, sebelum kemudian menatap Zaya lagi dengan kerutan di kening. "Kenapa kamu tidak bekerja kembali ke Hotel Buana?”

Pria yang ada di hadapannya ini adalah mantan kekasihnya. Mereka putus karena hubungan jarak jauh, juga Arga yang dinilai Zaya terlalu dingin, tak acuh pada hubungan mereka.

Saat mereka terlibat keributan besar, pria itu kemudian memutuskannya dan memilih mengejar kariernya. Pada saat itulah, seorang Evan hadir dengan segudang perhatian. Mazaya yang sedang terluka pun merasa begitu diratukan.

“Belum tentu mereka mau menerimaku yang sudah resign selama dua tahun."

Arga terlihat mengangguk. Kemudian, pria itu kembali bertanya, “Tapi kenapa kamu memilih menjadi resepsionis?”

Zaya tersenyum getir. Andai ia tidak bertindak bodoh dengan memilih fokus pada rumah tangganya dengan Evan ... Mungkin ia tidak akan kehilangan karier cemerlangnya dulu.

“Apalagi? Aku memang benar-benar membutuhkan pekerjaan ini,” jelas Zaya seperlunya.

“Suami kamu mengizinkan kamu bekerja di sini, Za?” tanya Arga ingin tahu.

Mazaya tidak bisa berkata-kata, apalagi menjelaskan apa yang terjadi pada pernikahannya. Tidak etis rasanya berbagi berbagi kesedihan dengan laki-laki yang pernah sangat dekat dengannya itu.

Zaya juga tak ingin membandingkan keduanya. Bagaimana pun, Evan-lah orang yang ada bersamanya kala ia hancur ditinggal Arga. Meski sekarang, Evan juga yang kini membuatnya kembali hancur tak bersisa.

“Tidak masalah, Ga. Aku ingin kembali bekerja dan tidak ada satu orang pun yang bisa menghalangiku,” sahut Zaya ambigu. "Bukankah aku berhak atas apa pun yang ada di diriku?"

Mata Arga sontak menyipit curiga menatap wanita yang tidak pernah berubah di matanya. “Kamu ribut sama suami kamu?” tanya Arga ingin tahu.

Zaya buru-buru menunduk, tak ingin Arga sampai membaca sorot kesedihan di matanya. “Maaf, aku tidak bisa menceritakan masalah pribadiku." Zaya buru-buru mengambil tasnya. "Sekarang sudah waktunya aku pulang. Permisi, Ga.” Kemudian ia meninggalkan Arga langsung menuju ke arah lift.

Membahas Evan, atau berbincang lebih lama dengan Arga berpotensi membuat ia kembali mengingat luka kemarin yang masih belum kering. Matanya yang masih sembab itu bahkan sudah kembali berembun. Kalau tak cepat-cepat pergi dari hadapan Arga, mungkin ia sudah menangis sekarang.

Namun, belum sempat Zaya masuk ke dalam lift, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Arga.

“Kamu mau ke mana? Kita belum selesai bicara.”

“Jangan sekarang, Ga, aku mau pulang.” Zaya berusaha berpaling, tak mau menunjukkan air matanya pada sang mantan.

“Selagi aku belum izinkan, kamu tidak bisa pulang,” tegas Arga.

Mau tak mau Zaya menyeka air matanya lalu menoleh pada Arga karena merasa kebingungan. “Apa maksud kamu?”

Arga mulai mengembangkan senyumnya lalu mengulurkan tangan di depan Zaya. “Perkenalkan, aku CEO plus pemilik hotel Diamond ini, Mazaya Azalea.”

***

“Minumlah, Za!”

Arga menyodorkan secangkir Latte yang merupakan minuman favorit Zaya saat mereka masih bersama. Pria itu juga tak lupa memesan pie vanila favorit sang mantan di kafe hotel miliknya. Senyum tak lepas dari bibir pria itu, berbanding terbalik dengan Zaya yang memilih untuk tetap dingin dan menyahut seperlunya.

Ya, setelah berusaha keras dan menghalangi Zaya pergi, pada akhirnya pria itu berhasil membuatnya untuk tetap tinggal.

“Makasih.” Zaya meraih kopinya lalu mulai menyesapnya pelan.

Tak pernah ia duga, bisa bekerja di hotel milik mantan kekasihnya. Zaya sebenarnya sangat gugup, tapi ia menutupinya karena tak mau permasalahan dengan Evan, adik tiri mantannya terbongkar.

“Sekian tahun berlalu, kamu tetap tidak berubah, Za. Kamu selalu terlihat cantik.”

"Pujianmu tidak mempan, Ga."

Zaya tersenyum getir. Meski wanita itu sadar, tatapan Arga pun tak pernah berubah ... Selalu berbunga dan penuh damba, ia sadar jika tak seharusnya ia terlena dengan pujian itu.

Lagi pula, bisa saja Arga hanya membual untuk menghiburnya. Andai pria di depannya tahu bagaimana penampilannya kemarin, sudah pasti Arga juga akan menilainya sama ... Kumal dan bau.

Pria di dunia ini memang sama, kan? Di mulut manis dengan bilang akan menerima apa adanya, tetapi pada akhirnya mereka tetap mengutamakan penampilan di atas segalanya.

“Aku serius. Kamu tetap cantik di mataku.”

Zaya meletakkan minumannya lalu menatap lembut Arga, berharap bisa segera pergi dari hadapannya, tak ingin terus-terusan dirundung penyesalan karena telah membuang laki-laki sebaik itu demi seonggok sampah.

“Aku sudah menghabiskan kopiku. Kalau tidak ada yang mau dibicarakan, aku mau pulang.”

Arga menggeleng pelan. “Aku belum mengizinkanmu pulang. Aku masih ingin bicara. Bagaimana hubunganmu dengan adik tiriku? Apa pernikahanmu bahagia?”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Safiiaa
lanjut Kak, makin seruuu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   4. Jujur Pada Arga

    "...." Zaya tak bisa berkata-kata. Bibirnya terkunci saat mendengar pertanyaan Arga. Melihat reaksi wanita itu, Arga pun mengambil sebuah kesimpulan pahit. “Sepertinya kamu memang punya masalah dengan suamimu. Katakan, apa yang Evan lakukan padamu, sehingga kamu terlihat sedih begini!” Meski tatapan wanita itu tak bisa berbohong, tetapi Zaya tetap kukuh pada pendiriannya untuk tak bercerita apa pun mengenai masalah rumah tangganya. Ia menggeleng disertai senyum tipis yang ia buat-buat. “Kamu salah, aku tak punya masalah apa pun dengan Mas Evan. Aku hanya ingin pulang, takut kemalaman. Kalau begitu aku permisi.” Zaya beranjak dari tempat duduknya, ingin segera meninggalkan Arga. Ia tak mau menambah masalah baru di tengah perceraian yang sebentar lagi akan ia urus. Bahkan Zaya berniat tak akan melanjutkan pekerjaannya di Hotel Diamond dan akan mencari kerja di tempat lain karena tak ingin terus-terusan bertemu dengan mantan terindahnya tersebut. Namun, langkah wanita cantik itu k

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   5. Pertikaian

    “Jangan menuduhku sembarangan!" Zaya mendengus kesal mendengar tuduhan yang dilemparkan suami brengseknya itu padanya. Ia menepis tangan Evan sekuat tenaga. “Kamu pulang malam-malam bersama kakak tiriku tanpa izin, itu artinya kamu berselingkuh!" Evan bersikeras dengan tuduhannya. "Apa kamu bersekongkol dengan Mira dan dia untuk menjebakku seakan aku selingkuh, sehingga kalian bisa bersama lagi? Begitu?" “Jangan sembarangan bicara kamu!" Zaya menatap nyalang ke arah suaminya. "Siapa yang kamu tuduh selingkuh?" Arga tiba-tiba turun dari mobil dan bersuara. "Kalau aku mau, aku bisa merebutnya terang-terangan darimu!" lanjut pria itu dengan begitu arogan. "Apa maksudmu?" Evan memutar tubuhnya menghadap sang kakak. Tatapan tak suka kentara sekali dari pria itu. "Dia bekerja di hotel milikku mulai hari ini, dan hari ini adalah hari pertama kami berjumpa sejak kamu menikahinya.” Pria itu berujar dengan santai. Bahkan sebuah senyum miring tercetak di sana. "Dan lagi ... sepertinya kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   6. Aku Akan Merebut Mazaya Kembali

    “Kamu baik-baik saja, Za? Kenapa ada Arga di sini?” Gea tidak bisa tidak bertanya. Sejak tadi ia mematung, menunggu sang sahabat masuk ke dalam rumahnya sambil memperhatikan pertikaian yang terjadi antara Zaya dengan dua orang pria yang pernah hadir dalam hidup sahabatnya tersebut. Wanita berparas cantik itu menatap sendu pada sahabatnya. Sedetik kemudian, air mata Zaya tumpah. Ia tak mampu menahan kesedihannya lagi. Batinnya terasa kacau. Kenapa semuanya terasa sulit baginya? Di saat ia benar-benar ingin melepaskan diri dari laki-laki yang sudah menghancurkan perasaannya, ia malah dipertemukan dengan mantan yang menjadi CEO-nya sendiri di tempatnya bekerja hingga berujung dua orang itu bertengkar di luar sana karena dirinya.Zaya sama sekali tidak ingin jadi rebutan, terlebih oleh kakak-beradik tersebut yang memiliki perangai serupa. Apa ia harus pergi dari kota ini, menata luka hati, juga menyembuhkan kepedihan di hatinya tanpa perlu melihat wajah mereka berdua lagi? Gea mendekap

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   7. Penolakan Zaya

    “Pagi, Za.”Senyuman indah tersungging di bibir Arga, menyambut Mazaya yang baru membuka pintu pagi itu. Semalaman hatinya gembira, membayangkan akan terus bersama dengan sang pujaan hati. “Kenapa kamu datang kemari?” Zaya menoleh ke sekitar, merasa sedikit gugup, takut kalau sang suami juga datang yang berpotensi akan membuat keributan kembali seperti tadi malam.“Kamu cari siapa? Adik tiriku?” Arga sontak cemberut melihat Zaya masih saja memedulikan suaminya.“Aku hanya takut kalian berdebat lagi,” sahut Zaya. “Kamu ngapain ke sini?” Zaya mengulangi pertanyaannya sambil melangkah keluar rumah, tak lupa menutup pintunya.“Aku mau menjemputmu. Kita bareng aja ke hotel. Oh, ya, sebaiknya kamu ganti pakaianmu.” Arga memperhatikan tampilan Zaya yang mengenakan seragam resepsionis seperti kemarin.Alis Zaya naik, dahinya berkerut. “Kenapa aku harus ganti outfit? Ini seragamku kalau kamu lupa.”CEO tampan itu tersenyum tipis lalu menyampaikan niatnya untuk menaikkan jabatan Zaya. “Ganti aj

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   8. Menerima Penawaran Arga

    “Aku tidak akan membiarkan kamu turun dari mobil ini.” Melihat Zaya yang mulai menangis dan menurunkan intonasi bicaranya, perlahan emosi pada diri Arga pun meluruh. “Aku hanya ingin membantumu."Zaya menghapus lelehan air mata di pipinya dan menatap Arga dengan pandangan sendu. Nampak sorot matanya kelelahan menghadapi kekeraskepalaan Arga.“Kamu ingin bercerai, tapi tidak mau membuat suamimu kehilangan semuanya, kan?” Arga bertanya, tetapi Zaya masih diam menunggu kalimat pria itu selesai. “Kamu juga butuh pekerjaan untuk melanjutkan hidupmu dan aku bisa mewujudkan semua itu. Aku juga tidak akan mengadu pada Mama. Apa itu cukup untuk membuatmu percaya padaku?” Sejenak, Zaya terdiam. Ia mencerna semua hal yang Arga paparkan. Bicaranya yang sudah lebih melunak, juga sorot mata pria itu yang tak lagi mendesak membuat wanita itu mulai percaya dan bahkan mempertimbangkan tawaran Arga. Namun, lagi-lagi Zaya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. “Kalian memiliki hubungan, Ga. Keterlibat

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   9. Membahas Gugatan Cerai

    “Apa yang harus aku lakukan?”Di kantor, di dalam ruangannya, Evan merenung di kursinya. Raut frustrasi terlihat kentara di wajah pria itu. Kertas-kertas berhamburan di lantai. Barang-barang yang ada di ruangan itu pun hancur berantakan. Ya, sejak pagi sampai menjelang siang, Evan tidak juga keluar dari ruangannya seusai mengamuk. Ia mengalami tekanan cukup berat.Bagaimana tidak, pernikahannya kini berada di ujung tanduk. Belum lagi ancaman dari kakak tirinya dan teror dari sang mama yang meminta ia mengajak Zaya menginap di kediamannya. Yang paling ia takutkan adalah mamanya. Ia tak tahu bagaimana marahnya sang mama jika tahu pernikahannya dan Zaya terancam cerai.Dari luar, seorang wanita seksi berpakaian ketat tersenyum lebar melihat Evan dari celah pintu yang sedikit terbuka. Rencana Mira memisahkan laki-laki tampan itu dari istrinya sepertinya berhasil. Mira yakin, pasti CEO-nya itu bertengkar hebat dengan sang istri.‘Aku harus memanfaatkan keadaan ini. Pak Evan pasti sangat pus

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28
  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   10. Ancaman Arga

    “Apa yang kamu lakukan di sini, Evan?” Zaya berusaha menepis tangan laki-laki yang sedang mencekal tangannya. Wanita itu mendesis tajam, mengultimatum laki-laki yang masih berstatus suaminya itu. “Lepaskan tanganku! Jangan mempermalukanku?”Arga menatap sengit pada adik tirinya. Tangannya mengepal menahan marah. Tak beberapa lama, Arga pun ikut memegangi pergelangan tangan Zaya, berusaha melepaskannya dari cengkeraman tangan Evan. Matanya melotot tajam. “Lepaskan tangan Zaya! Kamu menyakitinya.”Melihat sang kakak yang lagaknya sudah seperti seorang suami bagi Zaya, Evan mendengus kesal. Pandangannya nanar membalas tatapan sang kakak yang tengah mengintimidasinya lewat tatapan setajam elang.Pria tampan itu bukannya melepas pergelangan tangan sang istri, malah balas mengancam dan memaksa Zaya berdiri.“Kamu yang seharusnya melepaskan tangan istriku. Apa kamu mau jadi pebinor yang berniat merebut istri adik tirimu sendiri?” Evan menarik tangan Zaya sambil melepaskan tangan Arga dari per

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   11. Permusuhan Dua Saudara

    “Kamu benar-benar gila, Arga.”Evan menatap geram sang kakak tiri yang saat ini sedang menatap penuh kebencian padanya. Tak pernah ia duga, semuanya akan bertambah runyam. CEO tampan itu tak mengira sang kakak tiri serius ingin merebut Zaya dari hidupnya.Salah satu sudut bibir Arga mulai kembali naik. Pria itu tersenyum miring. Tampak, sorot kepuasan terlihat di matanya. CEO hotel bintang lima itu sepertinya sedang berada di atas angin. Apalagi Zaya telah mempercayakan semua kepadanya.“Yang gila dan tak tahu diri itu kamu. Sudah berselingkuh, tapi tetap ingin mempertahankan pernikahan. Kalau aku jadi kamu, aku akan melepaskan Zaya. Dia juga berhak bahagia.”Tangan Evan terkepal menahan marah. Ia melotot tajam lalu sekuat tenaga menepis tangan sang kakak dari kerah bajunya hingga pria itu terlihat mundur beberapa langkah. “Maksud kamu dia tak bahagia bersamaku dan akan bahagia bersamamu? Sinting! Jangan bermain licik dan mengambil kesempatan di sini, Arga!”Arga yang sempat didorong m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30

Bab terbaru

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   86. Mari Menua dan Berbahagia Selamanya (TAMAT)

    Pernikahan Evan dan Zaya berjalan cukup baik. Dengan ditempatkannya Zaya di bawah kepemimpinan manajer Ardi, rasa cemburu dan takut kehilangan yang dirasakan oleh Evan terus saja menggebu-gebu. Hingga tak terasa satu bulan perjalanan pernikahan mereka pasca rujuk kembali pun terlewati dengan baik. Evan dan Zaya memutuskan untuk pergi ke psikolog untuk melakukan aneka terapi untuk menyembuhkan Zaya dari trauma yang dialaminya pasca pengkhianatan yang Evan lakukan dan semuanya berjalan dengan mulus. Pelan-pelan, Evan dan Zaya mulai bisa mengarungi bahtera rumah tangga mereka berdua di mana saat ini adalah hari pertama mereka kembali menyatu sebagai pasangan suami istri. Evan awalnya dengan sangat terpaksa memangkas pemanasan saat melakukan kegiatan nakalnya dengan Zaya karena itulah yang menyebabkan istrinya teringat-ingat akan perbuatannya dengan Mira dulu. Sampai akhirnya sang istri mulai terlena, baru ia bisa melakukan yang ia inginkan, yaitu mencium sang istri di tengah-tengah p

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   85. Hari Pertama Zaya Bekerja di Perusahaan Evan

    “Kenalkan Zaya, ini manajer Ardi. Dia akan menjadi atasanmu mulai hari ini.”Zaya segera mengulurkan tangannya di depan sang suami yang baru saja memperkenalkannya pada calon atasannya.“Perkenalkan, saya Mazaya– sekretaris baru Anda, Pak Ardi.”Ardi menyambut tangan Zaya, kemudian tersenyum padanya. “Aduh saya jadi tidak enak, nih! Masa bawahan saya, istri atasan saya sendiri?”Zaya membalas senyuman sang atasan. “Tidak usah merasa tak enak, Pak Ardi. Perlakukan saya sama seperti sekretaris pada umumnya saja! Saya wanita yang suka bekerja secara profesional. Saat saya menjadi sekretaris Anda, jangan pernah anggap saya seorang istri dari CEO. Kalau saya melakukan kesalahan, tegur bahkan marahi saya. Saya lebih suka seperti itu, Pak.”“Duh, saya benar-benar tidak enak, Bu Zaya!” Ardi benar-benar terlihat canggung di depan Zaya dan Evan.“Perlakukan saja saya seperti bawahan Anda, Pak. Saya tidak akan mengadu kok pada suami saya,” ucap Zaya tersenyum lebar dan itu sukses membuat Evan ke

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   84. Menjaga Masa Depan Versi Zaya

    “Kenapa denganku? Bukankah aku menikah kembali karena aku tidak bisa hidup tanpanya dan menderita membayangkan berpisah selama-lamanya dari dirinya? Bukankah aku bersedih ketika melihat video kenangan kami saat kami bersama sehingga memutuskan kembali rujuk dengannya? Tapi kenapa aku tidak bisa disentuh olehnya?” Zaya hanya bisa menggumam di dalam hati tatkala ia membuka matanya tengah malam itu. Posisinya sekarang berada di kamar di rumah barunya dengan sang suami di mana Evan menghiba padanya, meminta agar dirinya bisa bertahan melewati rintangan yang terjadi pasca resminya pernikahan mereka yang kedua kali.Suaminya itu memeluknya erat, terlihat takut kehilangan. Dipandanginya wajah Evan, membuat rasa iba menyeruak di hati Zaya. Evan begitu kukuh mempertahankannya menjadi seorang istri, sementara dirinya ragu karena bisa dibayangkan ke depannya nanti, setiap kali sang suami ingin menciumnya, ia kemungkinan akan teringat sang suami mencium Mira. Ini gawat. Ini benar-benar gawat. “

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   83. Kita Bisa Menghadapi Ini Sama-sama

    Rasa kecewa sungguh menyelimuti hati Evan ketika ia berusaha ingin mencium sang istri, tapi istrinya malah berpaling. Yang lebih membuatnya syok adalah ketika sang istri mengatakan ia belum siap.Kenapa ini? Apa yang terjadi pada Zaya? Kenapa sang istri tidak mau dicium olehnya? Evan berusaha menepis semua kemungkinan terburuk yang ia pikirkan lalu ia memegangi bahu Zaya, membawanya menghadapnya.“Kenapa, Sayang? Ada apa denganmu?” tanya Evan penasaran.Zaya memejamkan matanya, berusaha menepis kenangan-kenangan buruk yang terpintas sesaat sebelum sang suami berniat mendaratkan bibirnya di bibirnya tadi. Bagaimana tidak, tanpa ia niatkan bayangan ketika Evan memagut mesra bibir Mira, kemudian bergumul panas di atas sofa di dalam kantor di mana ia menyaksikan sendiri betapa buasnya Evan mencumbu bibir sekretarisnya itu, terbayang jelas di pelupuk mata.Itu sukses memberikan rasa sakit luar biasa di hatinya. Zaya berusaha membuang semua pikiran itu, tapi tidak bisa. Ia juga tidak menger

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   82. Aku Belum Bisa

    “Wah, rumahnya bagus, Sayang!” Zaya berdecak takjub saat ia digandeng suaminya memasuki rumah baru mereka yang luar biasa megah seusai mengemasi barang-barangnya dari rumah Gea. Rumah bergaya Eropa yang lokasinya sangat dekat dengan perusahaan itu akan sangat memudahkan Zaya dan Evan pergi bekerja agak siang karena mereka berdua tak akan pernah terlambat pergi ke perusahaan.“Kamu suka rumahnya, Sayang?” tanya Evan, mengajak sang istri masuk lalu menemaninya berkeliling dan menunjukkan detail interior yang menawan.Zaya menganggukkan kepalanya, terus mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan tak hentinya merasa takjub. Bagaimana tidak, rumah yang akan menjadi huniannya yang baru dengan Evan jauh lebih besar dibandingkan rumah lama. Interior, eksterior, serta model rumahnya juga begitu elegan, persis rumah-rumah sultan di mana ada dua pilar besar di teras depan yang terhubung dengan sebuah balkon utama yang mengarah ke arah halaman depan dan ketika masuk, Zaya pun disambut sebuah ta

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   81. Pamit pada Gea

    Zaya tersenyum pada Gea lalu menjelaskan keinginannya.“Kayaknya nggak perlu resepsi, deh. Evan juga belum mengumumkan kalau dia sudah bercerai dariku. Yang tahu hanya Mira.”“Ah, gitu! Apa Dimas sudah membekuk Mira?” tanya Gea penasaran. “Apa bisa menjebloskannya ke penjara dengan kasus yang sekarang sedang menimpa Arga? Tapi 'kan, tidak ada korbannya?”Evan segera menengahi. “Itu urusan Dimas. Dia pasti sudah menemukan bukti-bukti lain atas kejahatan Mira. Wanita itu bukan hanya jahat padaku saja, tapi juga sudah mencelakai orang-orang lain yang akan menjadi korbannya. Tidak usah membahas itu dulu karena sekarang kami ingin bicara sesuatu pada kamu.”Zaya langsung menyambung kalimat suaminya. “Makasih banyak, ya, sudah membiarkan aku tinggal di sini, Gea. Aku sungguh bersyukur mendapat sahabat yang baik sepertimu sehingga aku tidak luntang-lantung di jalan saat aku kabur dari rumah Evan. Hari ini, aku akan ikut suamiku.”Gadis berambut pendek itu mengernyitkan kedua alisnya. “Maksud

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   80. Ucapan Selamat dari Gea

    “Kalian, kok, aneh?”Suara Gea menyapa pendengaran Zaya ketika ia dan suaminya tiba di kediaman sahabat cantiknya tersebut. Wanita berambut pendek itu pasti sangat kebingungan melihat betapa mesranya dirinya dan sang suami yang saat ini bergandengan pinggang masuk ke dalam rumah dan itu membuat Zaya terkikik geli.“Emangnya kami kenapa?” ucap Zaya balik bertanya.Gea menatap Zaya dan Evan secara bergantian dengan sorot curiga. “Aura kalian berbeda. Gimana, ya, bilangnya ...? Entahlah.” Gadis cantik itu terlihat bingung mendeskripsikan apa yang ia lihat. “Ngomong-ngomong, kamu jadi ke salon, jadi jalan-jalan? Ini masih pagi, tapi kok kalian sudah ada di sini?”Gea kemudian menoleh pada Evan. “Kamu kok udah sama-sama Zaya pagi ini? Kamu enggak kerja?”Zaya menoleh pada sang suami, kemudian bertukar senyum dan itu membuat Gea keki.“Kenapa malah senyum-senyum kayak gitu? Jawab dong pertanyaanku!”Zaya tergelak renyah, merasa geli melihat sewotnya sang sahabat. “Ya, makanya suruh kami ma

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   79. Niat Mengemasi Pakaian di rumah Gea

    Evan menatap Zaya penuh cinta saat wanita cantik itu selesai menandatangani berkas-berkas pernikahan dengannya. Rasanya tak percaya, bisa mendapatkan wanita cantik ini kembali.Setelah semua urusan selesai, petugas yang menikahkan Evan dan Zaya pun pamit, meninggalkan pasangan pengantin yang terus saling bertukar pandang.“Aku tak pernah menyangka pernikahan kita akan dilangsungkan secepat ini walaupun aku sebenarnya masih benar-benar geram dan kesal pada Arga. Aku tidak bisa membayangkan kalau dia sampai berhasil menyentuh kamu tadi, Sayang.”Zaya menghela napas panjang, kemudian seketika merinding ketika membayangkan dirinya disentuh oleh Arga. Hingga detik ini, ia belum percaya kalau laki-laki yang ia percayai bisa melakukan hal keji seperti itu padanya. Namun, setelah ia pikir lagi, Arga melakukan itu pasti karena terlalu cinta padanya. Lelaki itu marah karena ia lebih memilih Evan kembali dibanding dirinya yang sepertinya sudah berusaha sekuat tenaga sejak awal perceraian hingga

  • Dikejar Mantan Suami CEO-ku   78. Keputusan Nadia

    “Lepaskan aku, Ma! Aku mau menemui Zaya. Aku harus menjadikannya milikku.”Arga terus berontak, minta dilepaskan karena saat ini pria itu sedang dikurung oleh Nadia, sang mama di sebuah ruangan dengan sebuah jendela kaca untuk memantau Arga dari luar.Nadia pilu melihat putra tirinya yang sejak tadi menjerit histeris di dalam sana. Air matanya tanpa bisa ditahan meluncur deras di pipi.“Gimana ini, Tante? Apa tak sebaiknya kita bawa ke kantor polisi saja? Biar bagaimana pun, Arga telah melakukan perbuatan kriminal. Dia harus diberi efek jera, Tan.”Dimas membujuk Nadia untuk menyerahkan Arga ke pihak berwajib karena yang dilakukan pria itu benar-benar keji. Tega-teganya Arga membuat dua orang menderita, berpisah lalu2Nadia menyeka air matanya sambil terus menatap putra tirinya yang tengah meraung, menangis, dan meratap di dalam sana. Bagaimana mungkin ia tega menjebloskan putra suaminya yang telah ia anggap sebagai anak sendiri. Meski memang mungkin perhatian dan kasih sayangnya sedi

DMCA.com Protection Status