Share

Bab 35 Dua Pelindung Mahira

Suasana kafe kecil di tengah kota sore itu dipenuhi oleh kawula muda untuk berakhir pekan. Tercium aroma kopi yang menggugah selera memenuhi udara. Cahaya matahari senja yang hangat menerobos masuk melalui jendela, menciptakan bayangan lembut di lantai.

Arya duduk di sudut kafe dengan cangkir kopi di tangan. Dia mengenakan kemeja biru dengan lengan tergulung dan tampak gelisah. Matanya terus menatap cangkir kopi di depannya, seolah sedang memikirkan sesuatu yang mendalam.

"Ini pak satu slice cake kejunya," ucap pelayan kafe menyerahkan pesanannnya.

"Terima kasih," jawab Arya mengambilnya dari tangan pelayan kafe dengan sopan.

"Selamat menikmati sajian dari kafe kami."

Arya menyunggingkan senyum dan mengangguk sebagai tanda rasa hormatnya. Tadi dia sempat melihat Mahira dan Agustin ke sini, sayang dia terlambat setengah jam hanya karena kemacetan saat menuju kafe ini.

Saat menikmati suapan cake-nya, suara bel pintu kafe terdengar nyaring hingga membuat beberapa pengunjung menoleh. Ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status