Chapter: Bab 122 Kebimbangan Birendra Mengambil KeputusanBirendra memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Wajahnya tegang dengan kedua tangannya mencengkeram erat setir. Sesekali dia melirik ke arah Mahira yang terbaring tak sadarkan diri di kursi penumpang. Wajah Mahira pucat dan tetesan darah yang sudah mengering di bawah hidungnya."Mahira, bangun," gumamnya pelan, seakan berharap ucapannya bisa membangunkannya. Namun Mahira tetap diam, itu membuat dada Birendra semakin sesak."Maafkan aku, Mahira," gumamnya lagi sembari mengangkat ponselnya.["Mas, aku antar anakmu ke rumah. Biar Maya dan Bik Sum yang jaga."]Birendra terpaksa menitipkan Abisatya di apartemen Wisnu yang kebetulan bersebelahan dengan Mahira. Setelah menjawab singkat, Birendra kembali fokus menyetir dan berharap segera sampai.Setibanya di rumah sakit, Birendra segera menggendong tubuh Mahira yang lemas dan berlari masuk ke ruang gawat darurat. Beberapa perawat menyambut mereka, termasuk dokter Arya yang langsung mengenali sosok Mahira."Tolong istri s
Last Updated: 2024-12-17
Chapter: Bab 121 Sudahi Pernikahan Ini, Mas"Rupanya sudah malam. Tidak terasa waktu berjalan cepat."Aku melirik jam tangan. Sudah lewat pukul sepuluh malam dan aku ingin cepat pulang menemui Abisatya yang kemungkinan sedang terlelap di bawah pengawasan Suster Wati di apartemen. Aku tak ada rasa khawatir pasalnya Suster tersebut kenalan dari dokter Agustin.Aku berjalan pelan menyusuri lorong rumah sakit yang mulai agak sepi, hanya beberapa perawat dan penjaga pasien yang terlihat."Malam, Dok. Sudah mau pulang ya, Dok," sapa seorang perawat yang berpapasan denganku."Iya Kinar. Semangat ya untuk malam ini," kataku memberi penyemangat."Dokter juga. Istirahat dan cepat makan, Dok. Wajah dokter terlihat pucat tuh," celetuk perawat satunya."Iya terima kasih, Rin."Aku tetap memasang senyum tipis pada setiap kolega yang kulewati di lobi rumah sakit. Aku memakai kembali jas dokter karena lupa membawa jaket tadi pagi dan akan memanggil taksi.Mahira!" Aku menoleh. Dokter Arya dengan jas putihnya yang rapi, berjalan mendekat sambil
Last Updated: 2024-12-15
Chapter: Bab 120 Siapa Ayah Dari Bayi SanurArya belum pulang setelah tadi hendak mengantarkan Mahira pulang. Dia memilih menemui Sanur sang sepupu di dalam kafe. Arya tahu Sanur tak menyukai kehadirannya yang tiba-tiba, tetapi dia harus membicarakan hal penting.Arya mengajak Sanur ke ruangan yang privat di kafe tersebut agar pembicaraan mereka nyaman apalagi saat ini Sanur tengah hamil yang membutuhkan ketenangan."Kamu apa kabar, Sanur?" tanya Arya baik-baik."Tentu saja dalam keadaan yang baik, Mas," sahutnya santai.Arya duduk di sofa menatap sepupunya dengan sorot mata serius. Di tangannya ada sebuah cangkir kopi yang hanya disentuhnya sekali. Sanur tampak duduk dengan santai di seberang Arya mengenakan gaun mahal, perhiasan yang mencolok dan raut wajah yang penuh percaya diri."Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu, Sanur."Arya menyilangkan kedua tangannya di depan dada, tubuhnya sedikit condong ke depan."Sanur, aku tidak akan berputar-putar. Tentu kamu tahu aku menemuimu di sini," ucapnya dengan nada tegas."Apa i
Last Updated: 2024-12-14
Chapter: Bab 119 Dilema MahiraTaksi yang ditumpangi Mahira berhenti di sebuah rumah berlantai dua. Selesai membayar ongkos, dia berhenti sejenak memandang area pemukiman para warga yang di dominasi oleh mahasiswa.Mahira kini berada di rumah kos sederhana dengan halaman luas yang dipenuhi tanaman pot. Dia berjalan lalu membuka pagar yang berderit. Tak ada penjaga dan hanya tampak beberapa mahasiswi di gazebo."Mau cari siapa, Bu?" tanya seorang gadis berkerudung abu-abu."Saya mau cari Maya. Mahasiswi kedokteran yang baru kos di sini," jawab Mahira menghampiri mereka."Oh kamarnya ada di sana, Bu. Ibu masuk saja sampai lorong itu. Nah di ujung nomer dua kamarnya," sahut gadis tersebut.Mahira segera mengucapkan terima kasih lalu berjalan menuju tempat yang sudah ditunjuk gadis tersebut. Dia melangkah pelan sembari melihat isi ruangan yang terlihat mewah untuk ukuran pemilik kos."Maya ..." Mahira mengetuk pintu kayu itu dengan pelan."Nona Mahira?" Maya membuka pintu dengan wajah penuh keterkejutan kemudian segera
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: Bab 118 Kelakuan Birendra"Mahira!"Tubuhnya ditarik dengan paksa ke belakang, terhuyung-huyung lalu terbungkus dalam pelukan hangat. Dadanya naik turun dengan napas terengah sementara jantungnya berdegup keras.“Dokter Aryac...” gumam Mahira pelan, masih memejamkan mata."Mahira, ini aku."Suara berat itu membuat matanya terbuka lebar. Dia mendongak dan seketika tubuhnya menegang. Birendra berdiri di depannya, tatapan matanya dipenuhi kecemasan.“Mas Birendra?” Mahira bergumam, nyaris tak percaya. Jemarinya mencengkeram lengan jas pria itu memastikan dirinya tidak bermimpi.Dari sudut matanya, dia menangkap sosok Arya yang berdiri tak jauh, wajahnya suram. Arya menatap mereka dengan pandangan sulit diartikan seolah ada sesuatu yang berusaha dia sembunyikan.Mahira pikir yang memeluknya agar terhindar dari tabrakan adalah Arya, tetapi dirinya salah. Ada Birendra di sana dan sejak tadi memerhatikan interaksi antara Mahira juga Arya."Mahira, kau baik-baik saja?" tanya Birendra seraya menangkupkan kedua tanganny
Last Updated: 2024-12-11
Chapter: Bab 117 Siapa Pelaku Tabrakan Itu“Maya?” tanyaku, suaraku nyaris berbisik.Ternyata perempuan berjaket biru itu adalah Maya. Dia tampak kaget saat namanya kusebut. Mata bulatnya sedikit melebar, tetapi ada senyum kecil yang canggung muncul di wajahnya.“Loh Non Mahira ..." sapanya dengan merapatkan jaketnya."Non, apa kabar? Senangnya bisa berjumpa dengan Non Mahira di sini."“Aku baik.” Aku memiringkan kepala, memperhatikan jaket birunya yang kini tampak begitu mencolok. “Kamu… kenapa di sini, May? Sedang apa? Kamu sakit?"Aku melihat bahasa tubuh Maya menunjukkan kegugupan. Tangannya meremas ujung tas yang tergantung di pundaknya dan dia menundukkan pandangannya sesaat sebelum menjawab. Padahal aku tak bertanya hal serius.“Saya sakit kepala, Non. Tadi saya baru periksa di poliklinik,” katanya dengan suara pelan dan sedikit gemetar.Aku mengamati wajahnya lekat-lekat. Sorot matanya tidak tenang seakan ada sesuatu yang ingin dia sembunyikan. “Oh begitu … Apa kamu sudah merasa lebih baik?” tanyaku, mencoba terdengar
Last Updated: 2024-12-10
Chapter: Part 96 Epilog"Selamat pagi, Nona Eleanore."Seorang wanita menyambut kedatangan Eleanore dengan ramah lalu mengiringi langkah sang nona menuju suatu ruangan. Eleanore berjalan tampak anggun, dress yang dipakainya menarik pandangan semua orang bukan karena mahal, tetapi pakaian itu hasil rancangan dirinya sendiri.Sudah dua tahun ini Eleanore menekuni bidang fashion dan sesekali mengajari anak-anak panti asuhan belajar bermain Cello juga piano. Eleanore benar-benar berubah, dia menjelma menjadi wanita yang kuat dan pekerja keras."Apa agenda pekerjaanku hari ini, Anne?" tanya Eleanore sembari duduk di kursi kerjanya."Sampai esok lusa, tidak ada agenda penting, Nona. Semua sudah teratasi. Agenda padat di tanggal 1 bertepatan dengan tahun baru.""Syukurlah aku bisa istirahat. Aku lelah dan ingin merebahkan tubuhku di kasur, Anne," kata Eleanore menghirup napas panjang lalu menggeliat melepas lelah."Ya anda perlu mengistirahatkan tubuh anda, Nona. Hampir satu bulan ini banyak kegiatan yang menghabis
Last Updated: 2023-12-29
Chapter: Part 95 I Always Waiting For YouEleanore jatuh tersungkur di hadapan dokter yang menangani Ken. Pria yang dia acuhkan dan dia diamkan selama satu tahun ini mengalami luka dalam cukup parah hingga membutuhkan donor darah rhesus negatif, darah yang sulit dicari dan rumah sakit kehabisan stok."Darah saya sama seperti tuan Ken, Nona. Biar saya yang mendonorkan darah," kata Justin mengajukan diri.Beruntung sekali Ken bisa terselamatkan berkat donor darah dari Justin sang pengawal Eleanore. Namun meskipun darah sudah didapat, Ken tidak akan siuman dalam waktu sebentar. Ken dinyatakan mengalami koma dan para dokter tidak bisa memastikan kapan pria itu terjaga."Lakukan apa saja untuk keponakanku. Berapa biayapun akan kami bayarkan!""Maaf, Raja. Bukannya kami tidak bisa menyelamatkan Tuan Ken, tetapi luka dalam yang menyentuh organ vitalnya membuat Tuan Ken tak sadarkan diri," ungkap Dokter Jamie memberi penerangan.Henryco pun terlihat syok mendengarkan penuturan sang dokter. Mereka tak menyangka jika dua peluru di tubu
Last Updated: 2023-12-28
Chapter: Part 94 I Don't Want To Say GoodbyeHampir satu tahun setengah Ken bolak balik dari kediamannya ke tempat tinggal Eleanore di desa terpencil. Tak masalah bagi Ken asal dia bisa melihat kesembuhan sang istri meski Eleanore hanya sepatah dua kata mengajaknya berbicara. Toh ... bagi Ken itu adalah kemajuan luar biasa.Seperti saat ini ketika waktu berkunjung Ken di hari Kamis hingga Minggu, Eleanore menunggu di depan pintu dan berharap pria itu membawa makanan dari kota atau cokelat yang dibeli Belinda di luar negeri. Di hari itu Eleanore tak bisa diganggu oleh apapun."Ayah senang kau akhirnya mau menerima Ken sebagai menantumu, Naval. Lihatlah putrimu, dia kembali jatuh cinta dengan suaminya.""Terima kasih sudah berdamai dengan masa lalu, Ken," ucap Jaquavius melihat Eleanore dari tangga. Kadang dia turut menemani Eleanore menunggu Ken."Berdamai itu susah, Yah. Aku masih belajar dan awalnya memang berat, tetapi melihat ketulusan Ken akhirnya aku menyadari tak ada manusia yang luput dari kesalahan."Jaquavius dan Naval
Last Updated: 2023-12-27
Chapter: Part 93 Breaking Down"Kau akan pulang, Jas? Kapan kau akan kembali ke sini?""Bulan depan. Tunggu aku di sini. Jika kau mau dibelikan sesuatu, telepon saja aku dan akan kukirim segera."Percakapan Jason dan Eleanore di depan gerbang membuat Ken tersisih dari pikiran sang istri. Seberusaha apapun dia mencoba untuk mendekati atau sekedar duduk saja di sebelahnya, Eleanore tetap mengacuhkannya seakan-akan dirinya tak ada."Tidak usah. Aku senang jika kau sering mengunjungiku," ucap Eleanore penuh semangat, tetapi tidak dengan Ken. Dia mencelos dan tak berdaya."Oke sekarang aku pergi ya. Jaga kesehatanmu," kata Jason memeluk Eleanore erat untuk terakhir kalinya. Dia mungkin akan kembali ke sini dalam waktu yang tidak ditentukan. Jason tak mau menganggu Ken yang sedang berusaha memperbaiki hubungannya dengan Eleanore."Ken, ingat apa yang sudah aku sampaikan padamu. Jika kau melakukannya lagi maka kan kubawa Eleanore ke tempat kau tak pernah menemukannya," ujar Jason memberi peringatan ultimatum.Ken hanya me
Last Updated: 2023-12-13
Chapter: Part 92 Give Me Second ChanceTinggal dua bab lagi menuju tamat. Mau happy Ending atau Sad Ending? "Kau sedang apa di sini?""Kenapa kau membawa pria ini?"Naval maupun yang lainnya tidak menyangka sama sekali jika malam ini mereka kedatangan dua orang pria. Jaquavius memandang geram salah satu pria yang berdiri di ambang pintu dan ingin mengusir pergi."Coba jelaskan pada kami, Jas. Kau tahu dari mana mengenai tempat ini? Atau jangan katakan kalau kau meminta tolong pada ayahmu yang mafia itu," tuding Naval pada Jason yang datang malam itu.Keterdiaman Jason serta anggukan kepalanya membuat Naval menggeram kesal sekaligus marah. Keluarga Jason Georgeus selalu menemukan orang yang bersembunyi bahkan di tanah sekalipun."Usir mereka dari sini, Smith. Panggil pengawal jika mereka tak mau pergi," usir Jaquavius secara kasar.Pria di samping Jason yang sedari tadi hanya terdiam akhirnya bersuara dengan lirih. Jaquavius dan Naval memalingkan wajah mereka sedangkan Smith hampir menelepon pengawal, tetapi Jason menggele
Last Updated: 2023-12-06
Chapter: Part 91 Love Is GoneSudah hampir dua bulan ini Ken tak bisa menemukan keberadaan Eleanore. Tak seorang pun dapat mencari ke mana perginya sang istri. Bagi Ken, Eleanore tetaplah istrinya sebab dia tak pernah memberi tanda tangan di berkas penceraian tersebut."Kau ada di mana, El? Aku menyesali tindakanku."Meski dia sudah berulang kali ke kastil, tak ada yang bisa dia cari di sana. Naval maupun Jaquavius pun tidak mau memberitahu keberadaan Eleanore. Ken tahu jika keluarga Ulmer menyembunyikan sang istri dan sialnya mereka bekerja sama dengan sang ayah. "Mereka menghukumku dengan cara seperti ini."Ken sadar selama ini apa yang dia pikirkan mengenai sang kakak adalah salah besar. Dia terlalu menyayangi Ludric hingga rasa posesif terhadap sang kakak membawa dirinya salah menilai.Ketika semua terungkap dan pelan-pelan dia bisa menerima kenyataan tentang jati diri Ludric yang sebenarnya. Saat masa kanak-kanak, dia hanya berpikir betapa baik dan sayangnya sang kakak tanpa tahu perilaku kejahatan yang dila
Last Updated: 2023-12-04