Share

Bab 34 Kamu Benar, Aku Salah

Mahira dan Agustin duduk di sebuah kafe yang tenang, di sudut kota. Suasana senja perlahan menyelimuti. Mahira terlihat gelisah, memutar-mutar cangkir kopi di tangannya, sementara Agustin menatapnya dengan penuh perhatian.

"Ada apa lagi? Apa kegelisahanmu ini ada hubungannya dengan Birendra?" tanya Agustin sembari melihat cincin di jari manis Mahira.

"Saya benar-benar sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, dokter Agustin. Mas Bi, dia terus menyalahkan saya atas kematian Sarayu. Seolah-olah saya ini bayang-bayang yang menutupi kenangan indah mereka," ucap Mahira menghela napas panjang.

"Jadi ini yang membuatmu keluar dari mobil Birendra tadi?"

Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, Agustin melihat Mahira di tepi jalan dan mobil Birendra. Agustin membawanya masuk ke mobilnya daripada berada di jalanan.

"Memangnya apa yang terjadi tadi jika aku boleh tahu?" Agustin bertanya dengan hati-hati.

"Mas Bi menuduh saya lagi, Dok. Mas Bi menunjukkan sebuah tulisan ancaman yang ditujukan kepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status