Share

Bab 20 Mencari Bukti Kecelakaan

"Masuk Mahira!"

"Kamu mau mengajak aku ke mana sepagi ini, Mas?"

Mahira berdiri ragu di samping mobil yang terparkir di depan rumah. Tangan Mahira gemetar sedikit saat memegang gagang pintu mobil dan matanya terpaku pada bagian depan kendaraan itu seakan melihat sesuatu yang menakutkan.

Seolah-olah setiap lekukan logam dan setiap kilatan cat yang berkilau di bawah cahaya suram mengingatkannya pada peristiwa mengerikan yang pernah terjadi sebelumnya.

"Masuk saja. Kamu akan tahu nanti," kata Birendra datar.

Dengan napas yang tidak beraturan, Mahira menatap ke arah Birendra yang sudah duduk di balik kemudi. Pria itu tampak tenang seperti aliran sungai. Senyum tipis yang tergambar di wajahnya membuat perut Mahira bergejolak tak nyaman. Senyuman sang suami tidak membawa ketenangan, melainkan justru menambah ketakutannya.

"Maaf Mas Bi, aku tak mau. Aku harus pergi bekerja dua jam lagi," tolak Mahira tak mau apalagi saat Birendra menyuruhnya duduk di depan.

Suara Mahira terdengar pela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status