Share

Bab 24 Penyangkalan Hati

Sebuah taman kecil di rumah sakit, sore hari. Matahari hampir terbenam dan langit mulai berwarna jingga. Bangku taman di halaman belakang rumah sakit sebagian besar kosong, hanya beberapa tampak perawat atau pengunjung sedang melakukan aktifitasnya.

Arya melihat Mahira duduk seorang diri menikmati satu cup kopi sembari membaca buku. Arya memantapkan hati untuk bicara hari ini, karena dia tahu kesempatan tak datang dua kali.

"Dokter Mahira, boleh aku duduk di sini sebentar?" tanya Arya. Berdiri canggung di dekat bangku tempat Rina duduk, tangannya bermain-main dengan kunci motor di sakunya.

"Tentu saja, Dok. Silakan," jawab Mahira tersenyum lembut, mengangguk sambil menggeser tubuhnya sedikit untuk memberikan ruang di bangku.

Tatapannya tetap hangat, tetapi ada sedikit kewaspadaan di balik senyumnya.

"Lagi membaca hasil pemeriksaan pasien?" tanya Arya basa-basi.

"Iya. Besok aku disuruh melihat dokter Joko mengoperasi pasien yang akan melakukan transplantasi jantung," kata Mahira m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status