Share

BAB SERATUS TUJUH PULUH DUA

Hari pertama bekerja setelah Nadine tahu siapa dirinya. Perempuan itu masih memasang tampang kesal meski sempat membantu Rafael berpakaian. Perempuan itu protes ketika Rafael minta untuk memilihkan pakaian untuk ke kantor.

"Aku gak pandai, nanti malah nabrak warnanya," kilah Nadine. Dia sendiri telah siap dengan blus coklatnya.

"Biarpun warnanya nabrak kiri kanan, aku bakalan pakai kalau itu kamu yang pilih."

Rafael duduk di tepi ranjang mengenakan celana pendek, juga kaos kutang. Mengamati Nadine yang menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

"Nanti kamu diketawain satu kantor," Nadine memberi alasan.

"Ayolah, sudah lama aku nunggu. Dingin tahu."

Nadine menoleh lantas mengambil remot AC, menaikkan suhunya jadi dua puluh derajat.

"Panas, Nya."

"Ke kutub kalau mau adem."

"Ayukkk, kata Rion kamu pengen ke Swiss."

"Ehem, dalam mimpi tapi."

Eh? Nadine kaget ketika Rafael memeluknya dari belakang, pria itu juga meletakkan dagu di bahu Nadine.

"Tulung, bajuku kusut lagi nanti."

"Ganti lagi. Aku s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zaiza
Rajin2 update ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status