Share

BAB SERATUS TUJUH PULUH TUJUH

Senyum Nadine mengembang melihat Paramita, Reva, Dewi, Atma, Mega juga Rion menyambut kedatangannya dan Rafael. Mereka semua bergantian memeluk Nadine sebagai ucapan selamat datang. Kecuali Rion, pria itu merengut ketika tidak diizinkan memeluk Nadine.

"Ck, posesif amat, kita kan ipar."

"Oh, tidak ingat film ipar adalah maut," sambar Rafael galak.

"Ah elah, itu kan cuma film."

"Film tidak dibuat jika tidak ada kejadian di real life."

Rion makin manyun, ampun bener kadar cemburu Rafael, begitu disebut bucin Rafael tidak terima. "Kalau ipar adalah maut beneran, harusnya kau waspada dengan dia," bisik Rion seraya menunjuk seseorang yang duduk di sofa dengan dagunya.

Pria itu sejak tadi tidak melepaskan pandangannya dari Nadine. Sesuatu yang membuat Rafael geram. Di tambah satu lagi pria yang juga menatap tidak berkedip pada istrinya.

"Jadi kalian ikut juga?" Pertanyaan barusan membuat David dan Rio mengalihkan atensi mereka pada Rafael.

Pria itu duduk tegak dengan dua tangan berada di s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status