Share

BAB SERATUS LIMA PULUH ENAM

Reva menyingkir ketika Nadine bangun. Perempuan itu sengaja memberi ruang pada sang kakak untuk bicara dengan istrinya. Begitu Reva keluar kamar. Rafael langsung naik ke atas kasur. Nadine sendiri tampak memindai kamar yang dia tempati. Sadar dia ada di mana.

"Untuk sementara kita numpang di sini. Tuan Atma mengizinkan, dia merasa bersalah, kamu begini karena ulah Pram. Kita juga tidak mungkin pulang, nanti ibu sama bapak heboh."

Nadine terdiam, dipandangnya wajah sang suami yang sedang menggenggam tangannya. Tatapan Rafael penuh kecemasan.

"Siapa kamu sebenarnya? Kenapa Pak Pram nyebut kamu tuan muda?"

Ada hening sesaat menyelimuti ruangan itu. Rafael sedang coba merangkai kata, memilahnya. Satu yang pasti, dia belum ingin membuka diri, setidaknya sampai luka dan kondisi psikis Nadine membaik. Dia tahu, waktunya makin dekat.

Ditambah David yang sudah tahu status dirinya dan Nadine. Jelas terlihat jika pria itu masih berambisi ingin merebut Nadine darinya. Rafael cukup takut akan hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status