Share

BAB SERATUS LIMA PULUH DUA

Rafael menerobos masuk sebuah rumah sakit terdekat. Leher Nadine yang berdarah-darah membuatnya panik bukan main. Belum lagi lebam terlihat di pipi kanan dan kiri Nadine. Pria itu menggeram marah, ingin rasanya menghajar balik Pram untuk membalas sakit yang Nadine rasakan.

Namun sekarang yang penting keselamatan Nadine lebih dulu, dia takut luka tadi membahayakan nadi di leher sang istri. "Dokter! Tolong istri saya!" Teriakan Rafael menggelegar di tempat itu.

Teman David hanya bengong melihat beberapa tenaga medis tergopoh-gopoh mendekati Rafael. Nadine segera diperiksa dengan Rafael mundur memberi ruang.

Pria itu lekas mengambil ponsel, lalu menghubungi Rion. Pria itu awalnya tidak menjawab panggilan Rafael. Suami Nadine hampir memutus telepon ketika suara Rion terdengar.

"Aku hubungi lagi nanti. Sandy ngamuk, aku pun sebenarnya mau ngamuk juga. Tapi tidak ada kesempatan. Pram dibawa ke kantor polisi."

Tut! Panggilan terputus membuat Rafael berdecak kesal. "Kenapa dibawa di kantor po
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status