Share

BAB SERATUS LIMA PULUH EMPAT

Ketika Rafael masuk ke ruangan Nadine, dilihatnya sang istri menjerit sembari mendorong siapa saja yang mendekat ke arahnya. Tak pelak aksinya itu kembali membuka jahitan di leher wanita tersebut.

Luka yang Pram buat lumayan dalam dan panjang, hingga perlu dijahit. Bibir Nadine terus meracau, menyebut Pram pembunuh Melani, juga teriakan "jangan" yang membuat sfaf medis curiga kalau pria yang telah melukai Nadine sempat melakukan hal buruk.

Rafael reflek mendekat, dia langsung memeluk sang istri. Awalnya Nadine berontak, tapi begitu Rafael bersuara serta aroma pria itu yang sangat Nadine kenali tercium olehnya, perempuan tersebut berangsur tenang.

Nadine meringkuk dalam dekapan hangat Rafael yang terus mengucapkan kalimat "tidak apa-apa" pada sang istri.

"Dia yang bunuh Melani," gumam Nadine di sela isak tangis lirih yang masih terdengar.

"Iya, dia sudah di kantor polisi."

"Aku takut, aku lihat dia pakai kalung yang sama." Nadine menenggelamkan wajahnya makin dalam di dada sang suami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status