Share

BAB SEMBILAN BELAS

"Ha? Serius? Bukannya kemarin ditolak?" Nadine melongo ketika asisten Handoyo memanggilnya untuk menemui direktur marketing. Sialnya ada David di sana. Nadine tahu kalau marketing dan perencanaan akan selalu terhubung. Namun biasanya David jarang turun tangan untuk menangani proyek marketing.

"Tidak tahu. Baru saja turun perintah. Sepertinya kantor pusat ikut membaca proposalmu," sahut asisten Handoyo. Setelahnya, Nadine harus mendengarkan Handoyo bicara panjang lebar. Tidak masalah bagi Nadine, yang jadi masalah adalah adanya sosok David yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip.

"Astaga, lama-lama aku sungguh muak melihatnya." Tia tersenyum mendengar curhatan hati sang sahabat.

"Tenang, yang itu kamu pending. Hadapi yang ini dulu." Nadine menoleh mendengar perkataan sahabatnya. Nadine menghela napas, mendapati Eva berjalan cepat ke arahnya.

Hermawan sedang menikmati teh dan camilannya ketika Heni lagi-lagi pergi entah ke mana. Padahal rumah masih berantakan, jadilah Rafael memberesk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kamandanu
kenapa ka g bisa di buka bab selanjut nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status