Share

BAB EMPAT PULUH DUA

Untuk sesaat baik Rafael maupun Sita hanya diam. Adik Nadine sedang mencerna apa yang baru saja Rafael katakan. Detik berikutnya gadis itu tertawa. Terpingkal-pingkal sampai perutnya sakit dan muntah lagi.

"Jangan pegang-pegang! Selain pengangguran, ternyata kau tukang bual," maki Sita.

"Baguslah jika kau tidak percaya," ujar Rafael santai. Sama sekali tak ada beban. Lelaki itu hanya terus memperhatikan Sita yang masih muntah di selokan. Makanannya sudah habis terkuras, menyisakan air yang rasanya akan terada sakit jika terus seperti itu.

"Sudahlah, kau libur saja. Bikin repot yang lain."

"Aku tidak apa-apa!" Ngeyel Sita, perempuan itu juga keras kepala, sama seperti Nadine. Rafael pun mengedikkan bahunya acuh, membiarkan Sita memesan ojol. Kuliah Sita yang tinggal bimbingan skripsi tidak mengharuskan wanita itu berangkat ke kampus tiap hari. Dan minggu ini, Sita dapat shift pagi.

"Terserah!" Rafael naik ke atas motor, memakai helm, lantas melajukan motornya dari sana. Lelaki itu semp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status