Share

BAB EMPAT PULUH EMPAT

"Nama gue bukan Sandy Nayoan!" Sandy protes soal nama yang selalu digunakan Nadine untuk memanggilnya.

"Alah, sama aja!" Sandy terkesiap kaget ketika Nadine mendorongnya kuat, nyaris membuatnya tersungkur, menabrak tembok. Untungnya dia sigap menahan bobot tubuhnya yang terhitung kekar. Macam body builder.

"Astaga, elu kalau di kasur juga galak gini. Jadi kepo gue." Tatapan Sandy berubah mesum, tapi ekspresi itu berubah dengan cepat ketika Nadine justru memepetnya.

"Mau coba?" Sandy mengubah posisinya jadi menyamping, menghindari tatapan penuh intimidasi dari Nadine.

"Begini ya berurusan sama cowok amfibi yang semua diembat."

"Woelah, Nad. Kagak bisa diajak bercanda lu. Kemarin gue disebut spesies, sekarang dipanggil amfibi. Sudah kayak jebolan kebon binatang Ragunan aja gue," gerutu Sandy. Sedang Nadine hanya bersedekap tanpa bicara mendengar ocehan pria yang secara teknis, lebih tinggi jabarannya.

Sandy sontak menelan ludah melihat dada Nadine menyembul naik. Nadine adalah primadona
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status