Share

BAB LIMA PULUH DUA

Rafael beranjak ke kamar mandi, setelah membaringkan tubuh Nadine di kasur dengan perlahan. Suara pintu yang ditutup kasar membuat Nadine tersentak. "Marah lagi," gumam istri Rafael.

Nadine menghela napas, mencari posisi nyaman untuk bahunya, lantas mulai memejamkan mata. Rafael sendiri menggeram kesal di bawah guyuran shower, yang kemarin kena palang, yang ini di-hold sampai minggu depan.

Kalau tidak ingat bahu Nadine bisa patah betulan saat bercinta dengannya, Rafael agaknya bakal main tubruk saja. Bodo amat dengan peringatan dokter. Lelaki itu mengguyur tubuh atletisnya cukup lama di kamar mandi. Saat dia selesai, dilihatnya sang istri sudah tidur pulas.

Rafael hanya bisa menarik napas, memakai baju lalu kembali asyik dengan gadget juga laptopnya. Dia enggan keluar kamar, malas jika harus bertemu dengan penghuni rumah yang lain terutama Heni.

Lelaki tersebut terus tenggelam dalam kesibukan yang orang lain pun tak tahu apa yang sedang dia kerjakan. Sebab isi layar laptop Rafael han
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status