Share

BAB LIMA PULUH

"Rumah kita tidak semurah itu!" Nadine memekik tidak terima. Berapa hutang ibunya, kenapa jadi rumah yang jadi sasaran.

"Memang harganya jauh di atas jumlah pinjaman ibu ini. Tapi dia punya apa untuk melunasi hutangnya," si DC menjawab santai.

"Kau lihat! Gara-gara kau semua jadi begini. Asuransiku tidak pernah dibayar, uang belanja berantakan. Kamu sadar tidak kalau kita yang menumpang hidup pada Nadine dan Rafael berbulan-bulan ini!" Bentak Hermawan dengan amarah mencapai ubun-ubun.

Nadine segera mendekati sang ayah, menenangkan menggunakan tangan kanannya yang bebas. Memang benar, Nadine dan Rafael yang bergantian belanja jika tahu kebutuhan dapur habis. Tidak perlu banyak bunyi, tahu-tahu keperluan dapur dan kulkas sudah terisi penuh. Bahkan menunya lebih baik dari saat Heni yang memegang kendali keuangan.

Jika dengan Heni, paling pol protein yang dibeli adalah ayam, tapi ketika Rafael yang belanja akan ada banyak protein mewah tersaji di atas meja. Daging sapi, udang, cumi, bahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status