Share

Berterima Kasih dan Marah juga

Sagara tersenyum lirih. “Ada sedikit masalah dengan lambung gue, Andra. Gue punya asam lambung akut. Bisa kambuh kalau nggak makan dalam empat puluh delapan jam.”

Andra memijat keningnya kala mendengar penuturan Sagara. "Dan gue baru tau kalau anak punya penyakit asam lambung akut. Itu namanya elo mengantarkan nyawa, Sagara! Sengaja nggak makan padahal tau bakal begini akhirnya." Andra geleng-geleng kepala.

"Gak nafsu makan, Andra. Dan ternyata bikin gue drop. Kasihan Hanna. Pasti khawatir banget pas liat gue muntah darah tadi."

"Masih aja mikirin kondisi Hanna. Kondisi elo jauh lebih ngenes, Sagara."

Pria itu menolehkan kepalanya dengan pelan pada Andra. "Elo nggak liat, muka Hanna masih pucat? Hanya karena ingin ketemu sama gue, dia rela pulang dan menunggu gue jemput dia. Sedangkan kondisi gue masih sangat lemah. Besok, kalau kondisi gue masih kayak gini, elo yang jemput, yaa. Bawa ke rumah elo. Jangan dibawa ke sini."

Andra mengangguk pelan. "Gampang. Bisa diatur. Asalkan elo semb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status