Touch Your Heart

Touch Your Heart

last updateLast Updated : 2021-05-15
By:  AgnisriOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 ratings. 11 reviews
20Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Dua kali mengalami patah hati membuat Ran memutuskan untuk mengunci rapat-rapat seluruh pintu hatinya. Ia tidak ingin mengalami sakit yang sama untuk kali ketiga. Namun, apakah ia bisa mempertahankan keyakinannya untuk tidak jatuh cinta lagi? Apakah mungkin tidak ada yang bisa menyentuh hatinya lagi? Kenyataan membuat Ran tidak bisa menghindar. Takdir cinta sudah ditetapkan oleh semesta. Bagaimanapun ia mengunci rapat hatinya, pasti ada yang bisa menyentuh hingga ia merasakan lagi bagaimana cinta membuat jantungnya berdebar.

View More

Chapter 1

Bab 1 Jangan Pergi Lagi

Ran keluar dari kelas begitu bel pulang berbunyi. Dengan langkah kaki gontai, gadis berambut pendek sebahu berponi tipis itu dibuat kaget dengan kehadiran seseorang yang menunggunya di depan gerbang. Seseorang yang sangat ia kenali dan membuat matanya membulat lebar.

Jantung Ran berpacu cepat saat sepasang manik cokelat kelam miliknya menangkap sosok lelaki bertubuh tinggi yang berpakaian casual dan melambaikan tangan ke arahnya. Sudah empat tahun lamanya Ran berpisah. Selama itu, Ran tidak pernah bertemu dengan lelaki itu.

Pelupuk mata Ran terasa panas. Ia berpikir kalau yang dilihatnya itu semata-mata hanya mimpi.

Ran mengucek kedua matanya. Saat ia melihat lagi, lelaki itu menghilang dari tempat berdiri semula.

“Kan, cuma ilusi,” gerutu Ran kesal.

“Bukan ilusi, Ran,” ucap seseorang dari belakang membuat Ran kaget.

Spontan Ran memutar arah tubuhnya. “Kakak!” serunya dengan suara yang melengking. Namun, cepat-cepat ia tutup mulutnya itu karena tidak ingin menjadi sorot perhatian warga sekolah yang lainnya.

Lelaki itu melayangkan senyum hangat sambil mengusap lembut kepala Ran. “Kamu sudah tinggi ya, sekarang.”

Ran mengangguk. “Emangnya Kakak aja yang boleh tinggi?” tanya Ran sambil mendongakkan kepala menatap lelaki yang jauh lebih tinggi darinya, ia hanya setinggi ketiak saja.

“Hmm, kalaupun kamu pendek nggak masalah sama sekali, Ran. Kan pendek nyaman buat dipeluk,” kekeh lelaki itu.

Pipi Ran langsung merona. Ia tidak tahu kalau perasaannya setelah empat tahun berlalu semakin bertambah besar untuk lelaki yang tengah berdiri di hadapannya ini.

“Kak, aku nggak enak kita ngobrol di sini. Bagusnya cari tempat lain, ya? Sekalian, Kakak jelasin kenapa bisa pulang dan nggak kasih kabar ke aku dulu,” tukas Ran pada lelaki itu.

“Iya, nanti Kakak jelasin. Ayo, Tuan Putri, Kakak ke sini naik motor, jadi bisa bawa kamu jalan-jalan ke mana pun kamu mau!”

Ran tersenyum lebar. Dari dulu ia sangat senang kalau menaiki motor dengan lelaki itu. Ia akan duduk di belakang sambil memeluk erat. Juga, ia sangat suka menghirup aroma parfum dari lelaki itu. Sudah menjadi candu bagi Ran melakukan hal itu.

Begitu tiba di depan motor, Ran terkejut. Motor yang dibawa adalah motor baru, bukan motor biasa.

“Kakak beli motor baru?” tanya Ran.

“Nggak, ini motor Kakak pakai pas kuliah,” ujarnya.

“Ohh,” jawab Ran sambil membulatkan mulutnya.

Tunggu, motor yang dipakainya saat kuliah? Itu artinya … lelaki yang sudah empat tahun tidak bertemu dengannya itu berarti kuliah masih di Indonesia, bukan di luar negeri-kah?

Ran pikir kalau lelaki itu pergi kuliah ke luar negeri, makanya tidak pulang selama empat tahun ke Jakarta. Ternyata … ia dibohongi!

Ran mengerucutkan bibirnya beberapa senti ke depan. Rasa kesal benar-benar memenuhi seluruh isi hatinya. Kalau masih di Indonesia, seharusnya setiap libur semester datang menemuinya. Selama empat tahun terakhir kan ia menahan rindu. Rindu untuk semua hal yang ia lewati dan hari-hari penuh warna.

“Kenapa cemberut?” tanya lelaki itu sambil memegang dagu Ran.

“Kakak pembohong!” ketus Ran membuang muka ke arah lain.

Lelaki itu terkekeh. Ia melepaskan jaketnya lalu memasangkan dan mengikatkannya ke pinggang Ran.

Sekejap Ran pun berubah menjadi patung, tidak bergerak sama sekali. Rok biru dongkernya yang pendek, membuat kakinya kemungkinan akan terlihat jelas saat menaiki motor. Jadi, lelaki itu menutupinya dengan jaket.

Ran tersenyum tipis setelah dipasangkan jaket pada pinggangnya. Lalu, lelaki itu memasangkan helm ke kepalanya.

Rasa kesal yang semula memuncak, tiba-tiba menjadi sirna.

***

Seminggu setelah hari kepulangan lelaki itu, Ran menjadi sangat jauh berubah. Ia kembali ceria dan juga sangat rajin mengikuti pelajaran di sekolah. Semangatnya meningkat berkali-kali lipat, terlebih ketika pulang lelaki itu selalu menungguinya di gerbang. Sampai-sampai, teman perempuannya mengatakan kalau itu adalah pacar Ran.

Ran tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang orang lain katakan. Mau dikatakan sebagai pacarnya pun, sama sekali tidak masalah. Toh, Ran memang menyukai lelaki itu.

“Yang nunggu kamu di gerbang tiap pulang sekolah itu pacar kamu, ya, Ran?” tanya temannya.

“Hmm.” Ran hanya menjawab dengan deheman.

“Keren juga kamu Ran. Pacarnya jauh lebih dewasa. Anak kuliahan, ya?” tanya yang lain menimpali.

“Udah wisuda,” jawab Ran.

“Hah? Udah wisuda? Berapa tahun tuh jarak umurnya sama kamu Ran?” sewot Yusra, sekretaris di kelas Ran. Ia adalah murid juara dan juga murid yang tidak dengan suka orang yang berpacaran.

“Cinta nggak pernah pandang usia, Yusra!” celutuk Laila, membuat Yusra diam dan lanjut menuliskan catatan ke bukunya. Ia memang sangat rajin, itulah mengapa ia menjadi kesayangan guru dan juga dikenal sebagai sekretaris terajin.

Ran tidak peduli dengan omongan orang-orang yang mengatakan lelaki yang menjemputnya itu adalah pacar atau orang yang sudah tua. Bagi Ran, lelaki itu adalah lelaki yang sangat ia sayangi. Selain Papa dan kakak laki-lakinya yang sudah menikah, Ran mempunyai satu orang lelaki yang sejak ia bayi, memang sudah menjadi teman bermainnya.

Ran selalu dijaga dengan baik oleh lelaki itu. Ya, dia adalah lelaki berwajah tampan dan bertubuh tinggi dengan kulit berwarna kuning langsat. Matanya sipit dengan iris berwarna cokelat terang.

Seperti biasa, Ran pulang dijemput oleh lelaki itu lagi.

“Ran, besok Kakak akan pergi,” ucap lelaki itu saat memasangkan helm pada Ran.

“Pergi ke mana? Ke Bandung lagi?” tanya Ran. Ran akhirnya tahu kalau lelaki itu hanya kuliah di Bandung dan memilih menetap di sana, tidak balik ke Jakarta. Kalau Ran tahu, tentu Ran akan pergi ke sana menemuinya.

Lelaki itu mengusap kepala Ran. “Pergi ke ….”

Ran memeluk lelaki itu. “Kak Lie, jangan tinggalin Ran lagi. Ran nggak mau sendirian. Ran nggak mau kesepian untuk kesekian kalinya,” pinta Ran dengan suara serak.

***

Bersambung~~~

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Budhi Dharma
Ditunggu capper selanjutnya 😁😁
2021-04-02 18:21:20
2
user avatar
Ajeng Kelin
Awalnya aku pikir lelaki itu Doi nya Ran wkwkwk. Semangat Thor ....
2021-03-31 23:26:24
2
user avatar
VONNY IDRIS
So cuteeeee, semangat terus authorrr🔥🔥
2021-03-30 20:57:20
2
user avatar
Ai Monica
Great job, author. Your readers are waiting for such a stunning masterpiece, so keep updating and keep improving ♥️
2021-03-30 19:53:55
2
user avatar
Rudi Anggara
Ceritanya baguuss, semangat nulisnya author 🔥🔥
2021-03-30 18:01:31
2
user avatar
Kuntum Khairani Aselia
Gemoyy bangeett🥺👉👈 btw semangat thor trus updatenya jangan lama ya😇
2021-03-30 17:10:16
2
user avatar
Kuntum Khairani Aselia
Gemoyy bangeett🥺👉👈 btw semangat thor trus updatenya jangan lama ya😇
2021-03-30 17:10:15
2
user avatar
Syifa Miftahurrahmi
Swiiittt uwww semangat teruss mba author🥰🌹❤️
2021-03-30 15:46:33
2
user avatar
meta candra
Ceritanya so sweet. Part awal unyu-unyu gitu.. Ngak tau endingnya. Semoga author cepet up date yaa. Biar jiwa penasaran reader ngak sampe meronta-ronta 🙈😘 Good luck thorr.
2021-03-29 19:35:16
2
user avatar
Rahma Na
Woah☺☺ pengen jd ran
2021-03-29 19:33:38
2
user avatar
Agnisri
Halo semuanya... Selamat datang di cerita Author.. semoga suka dan betah yaa
2021-03-29 19:24:30
3
20 Chapters
Bab 1 Jangan Pergi Lagi
Ran keluar dari kelas begitu bel pulang berbunyi. Dengan langkah kaki gontai, gadis berambut pendek sebahu berponi tipis itu dibuat kaget dengan kehadiran seseorang yang menunggunya di depan gerbang. Seseorang yang sangat ia kenali dan membuat matanya membulat lebar.Jantung Ran berpacu cepat saat sepasang manik cokelat kelam miliknya menangkap sosok lelaki bertubuh tinggi yang berpakaian casual dan melambaikan tangan ke arahnya. Sudah empat tahun lamanya Ran berpisah. Selama itu, Ran tidak pernah bertemu dengan lelaki itu.Pelupuk mata Ran terasa panas. Ia berpikir kalau yang dilihatnya itu semata-mata hanya mimpi.Ran mengucek kedua matanya. Saat ia melihat lagi, lelaki itu menghilang dari tempat berdiri semula.“Kan, cuma ilusi,” gerutu Ran kesal.“Bukan ilusi, Ran,” ucap seseorang dari belakang membuat Ran kaget.Spontan Ran memutar arah tubuhnya. “Kakak!” serunya dengan suara yang melengking. Namun, c
last updateLast Updated : 2021-03-29
Read more
Bab 2 Namanya Randu
Tujuh tahun kemudian.“Kemana Ran?” tanya Theo saat melihat sang adik tengah berjalan menuruni anak tangga. Ia yang baru saja keluar dari kamar, terheran-heran melihat penampilan sang adik.“Ran mau pergi ketemu teman-teman SMA. Ada acara reuni, Kak!” seru gadis berambut hitam legam nan panjang itu. Rambutnya bergoyang-goyang ke sana ke mari saat ia berjalan menuruni anak tangga satu persatu. Langkah kakinya terlihat anggun dengan tubuh yang berjalan tidak membungkuk atau membusung. Persis seperti putri-putri yang telah mempelajari etika bangsawan.Bibir tipisnya dipoles dengan lipstik merah muda.  Memberikan kesan imut dan manis saat menatap wajahnya yang mulus itu.“Jangan pulang terlalu malam,” titah Theo mengingatkan. Ia tahu Ran kalau sudah melakukan kegiatan di luar, bisa lupa waktu. Lebih tepatnya ia tidak ingat untuk pulang!“Siap Boss!” Ran melayangkan senyum hangat pada sang ka
last updateLast Updated : 2021-03-30
Read more
Bab 3 Masuk Perangkap
“Ayo Ran, nyanyi!” seru teman-teman yang lain.“Ayo nyanyi Ran!”“Nyanyi!”Ran kali ini tidak bisa menolak. Ia ditarik oleh beberapa teman-teman perempuannya untuk naik ke atas panggung. Padahal mood-nya sedang tidak bagus. Kalau bukan karena menjaga images, Ran pasti akan pergi pulang sekarang juga.Begitu tiba di atas panggung, Ran merasa pandangannya mengabur. Kepalanya terasa melayang.“Sisi, aku rasanya pusing,” ungkap Ran pada Sisi.“Kamu jangan cari alasan deh, Ran.” Sisi tidak percaya dengan apa yang Ran katakan. Ia pikir temannya itu hanya beralasan supaya tidak jadi bernyanyi. Namun, Ran benar-benar merasakan pusing dan pandangannya sudah mengabur.“Aku nggak bisa berdiri, bantu aku duduk, Si.” Ran memegang tangan Sisi. Lalu, ia bersandar pada gadis bertubuh berisi itu.Hera yang berada di bawah panggung pun bergegas menghampiri.
last updateLast Updated : 2021-03-30
Read more
Bab 4 Lelaki Penyelamat
Ran dibawa masuk oleh Joan ke dalam sebuah hotel bintang lima. Lelaki itu menggendongnya dan bergegas untuk bertemu dengan resepsionis mengambil kunci kamar yang sudah ia pesan beberapa waktu yang lalu.Joan memesan kamar dengan keamanan yang tidak bisa diganggu oleh siapa pun. Malam ini adalah malam yang sangat ia nantikan. Ran akan menjadi miliknya. Ya, hanya miliknya dan selamanya. Begitulah yang tertanam di pikiran Joan saat ini.Begitu tiba di kamar, Joan membaringkan Ran di tempat tidur yang besar dan sangat empuk. Tempat tidur dengan seprai berwarna putih itu sangat kontras dengan dress yang Ran kenakan. Ia terlihat begitu kecil berada atas di sana.Joan menanggalkan satu per satu kancing kemejanya. Otot badannya yang kekar dan roti sobek yang ada berjumlah enam itu terlihat menggoda. Salah, bukan menggoda, karena tidak ada yang spesial dari lelaki itu. Ia adalah lelaki jahat yang mengambil kesempatan dalam keadaan yang seharusnya tidak seperti ini.
last updateLast Updated : 2021-03-31
Read more
Bab 5 Kesalahan
“Aku di mana?” tanya Ran begitu ia bangun. Ia merasa asing dengan tempat ini.Ran mengucek kedua matanya. Ia ingin memastikan di mana ia berada sekarang.Ran menoleh ke arah samping.“Apa!” teriak Ran sambil menutup mulutnya. Ia melihat ada punggung yang sangat lebar tanpa ada kain yang menutupi. Seperti punggungnya laki-laki.Cepat-cepat Ran melihat dirinya. Pakaiannya juga sangat berantakan, bahkan ada bagian yang robek.“Oh My God!” jerit Ran tercekat. Matanya membulat sempurna.Ia memandangi punggung pria itu dengan tidak berkedip. Pikirannya bertanya-tanya, perihal apa sebenarnya yang terjadi semalam? Apa saja yang sudah ia lakukan hingga menjadi begini?“Shit! Kenapa aku nggak ingat apa pun?” tanyanya sambil memukul kepala.  Ran mencari ingatan mengapa sampai hal seperti ini terjadi, tetapi nihil. Tidak ada yang bisa ia ingat.Tepat saat itu juga pintu kamar te
last updateLast Updated : 2021-03-31
Read more
Bab 6 Hari Pertama Menikah
“Kamu mau apa?” tanya Ran kepada Charlie.Pria itu menjangkau rambut Ran lalu menghirup aromanya. Ia seperti menikmati wangi rambut Ran yang begitu lembut dan menenangkan hidung itu.Ran dengan cepat menepis tangan Charlie untuk melepaskan rambutnya.“Kenapa Ran?” tanya Charlie dengan santai. Seolah apa yang dilakukannya sama sekali tidak salah.“Kamu udah janji kalau nggak akan apa-apain aku,” ujar Ran dengan lantang. Matanya menatap tajam pria itu.“Memangnya aku mau ngapain kamu?” tanya Charlie sambil memajukan wajahnya ke depan—semakin dekat dengan wajahnya Ran.Ran menggeleng pelan. “Nggak tahu,” jawabnya cepat.“Jangan terlalu banyak berpikir, Ran. Kamu kebanyakan melamun,” ucap Charlie sambil mengusap puncak kepala Ran.Charlie pun berbalik dan pergi keluar dari kamar. Ia tidak jadi melanjutkan untuk membantu memasukkan pakaian Ran ke dalam lemari.Ran merasa heran dengan apa yang terjadi, termasuk terhadap reaksi diri
last updateLast Updated : 2021-04-01
Read more
Bab 7 Selalu Ada Untukmu
Charlie memperhatikan foto tersebut. Ia menelisik detailnya dengan saksama.Foto itu adalah foto Ran dan Charlie yang tidur di kamar hotel. Foto itulah yang menjadi alasan mengapa papanya Ran sampai datang ke hotel, hingga membuat mereka berdua berakhir dengan pernikahan tanpa rencana.“Lie, dia mengancam akan menyebarkannya. Kalau sampai itu terjadi …?” Ran menatap  ke arah Charlie dengan rasa takut yang melingkupinya. Sungguh, Ran benar-benar sangat takut kali ini. Ia tidak ingin reputasi baiknya hancur karena sebuah foto yang entah siapa mengambil gambar tersebut.Di dalam foto itu tidak terlihat jelas wajahnya Charlie, hanya wajahnya Ran yang terlihat jelas.“Jangan khawatir, kita pasti bisa menyelesaikan masalah ini, Ran.” Charlie membawa Ran ke dalam dekapannya. Ran meluapkan air matanya di dada bidang Charlie.Dengan sentuhan yang lembut yang diberikan oleh Charlie pada punggungnya membuat tangis Ran mered
last updateLast Updated : 2021-04-02
Read more
Bab 8 Dosa Apa yang Telah Dilakukan
Setelah menangis cukup lama, Ran pun tanpa sadar dari tidurnya. Ia tidak tahu kalau dirinya tertidur dalam pangkuan Charlie. Hingga saat ia bangun, baru ia merasa kalau ada yang memeluk tubuhnya.“Aku … kenapa bisa berada di dalam pelukannya?” pikir Ran mencoba ingat apa yang terjadi sebelumnya.Setelah mengumpulkan nyawa dan membulatkan mata lebar-lebar, akhirnya Ran ingat kalau setelah Charlie berkata akan selalu ada di sisinya dan menjadi tameng untuknya, membuat ia memeluk pria itu tanpa berpikir panjang. Ia meluapkan kesedihannya dalam pelukan Charlie. Semua ketakutan dan kekhawatirannya ia tumpahkan hingga tak sadar jadi tertidur.Ran mencoba untuk melepaskan dirinya dari pelukan Charlie. Ia menyingkirkan tangan Charlie dengan hati-hati. Lalu, ia melihat kalau baju Charlie di bagian dada masih kelihatan agak basah.“Kamu sampai tertidur juga karena tidak ingin melepaskanku,” gumam Ran. Ran melihat jarum jam dinding yan
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more
Bab 9 Suami yang Perhatian
Ponsel Ran tiba-tiba berdering. Ia tidak menanggapi pertanyaan yang Charlie lontarkan padanya. Ia langsung menyambar ponsel itu dan mengangkatnya.“Halo Yun, kenapa tadi lo matiin panggilan gue?” tanya Ran dengan nada ketus. Bukan menunggu temannya menjawab duluan, ia malah menyemprot dengan kata-kata.“Sorry, gue lagi di jalan, mau angkat, tapi malah ketekan matiin,” jawab gadis itu disertai tawa.“Oh! Sekarang lo di mana? Masih di jalan?” tanya Ran lagi.“Enggak, sekarang udah sampai di rumah. Kenapa Ran? Ada yang bisa gue bantu?”“Hmm, gue minta tolong buatin tugas yang dikasih sama Pak Hamdi minggu kemarin. Lo bisa?” tanya Ran dingin. Padahal, ia yang butuh bantuan, tetapi seolah orang lain yang membutuhkan.“Gue nggak bisa bantuin lo, soalnya banyak banget tugasnya. Gue aja seharian kemarin bikin sampai nggak sempat pergi jalan sama pacar gue,” terang Yuni.
last updateLast Updated : 2021-04-04
Read more
Bab 10 Memelukmu Erat
Ran kini tengah fokus menonton film di televisi kamarnya Charlie. Charlie mengatur film yang menurutnya bagus untuk Ran jadikan referensi review tugas.Dengan serius Ran mengamatinya. Ia bahkan mencatat hal-hal penting yang bisa ia jadikan bahan penyusun review.Charlie memperhatikan gadis itu. Ia terlihat sangat serius, membuat senyum pun terbit di wajahnya Charlie.“Sudah sangat lama tidak melihatnya seserius ini,” gumam Charlie.Charlie pergi keluar dengan membawa laptopnya. Ia pergi menuju ruangan kerjanya dan mulai mengerjakan pekerjaan yang terbengkalai akibat acara pernikahannya dengan Ran.Saat sedang fokus bekerja, Charlie kepikiran dengan Ran. Ia pun balik ke kamar dan melihat Ran tertidur pulas di tempat tidur. Di depan Ran, ada tablet yang ia serahkan pada gadis itu untuk membuat tugas.Ternyata Ran sudah menyelesaikan tugasnya, hanya perlu memperbaiki sedikit kesalahan pada beberapa penulisan.“Ran, kamu
last updateLast Updated : 2021-04-05
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status