Share

BAB 94

Tak Tahu Malu 1

Aku memasuki rumah yang memang sudah disiapkan oleh Mas Rafli jauh sebelum kami menikah. Menurut pengakuannya, rumah ini sudah dibangunnya sejak dua tahun yang lalu. Rumah dengan nuansa putih dengan dua pilar utama yang besar membuat kesan kokoh bangunan tersebut.

Beberapa waktu yang lalu juga Mas Rafli sengaja membuat kolam ikan dengan ukuran hampir sama seperti di belakang rumahku. Tujuannya tak lain karena khawatir Zayn dan Ziyan merasakan kehilangan karena tak bisa bermain di kolam ikan yang dibuat ayahku.

"Kamar adek di samping kamar kita, tetapi sementara dia tidur dengan kita dulu saja. Aku tidak tega anak sekecil itu tidur sendirian," ucap Mas Rafli sambil memasukkan koper ke dalam kamar kami. Ruangan cukup luas itu nampak lapang karena Mas Rafli tak banyak meletakkan barang-barang di sana.

"Kamu bisa menambahkan perabot di kamar kita, hanya mungkin jangan terlalu banyak. Aku kurang suka dengan ruangan yang penuh sesak." Ucapan Mas Rafli membuatku terhenyak.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status