Share

BAB 97

Pesan 2

"Bukannya tadi Mbak Wita bilang sudah cape-cape mikir konsep rumah ini, tetapi akhirnya kalian bercerai sebelum rumah ini dibangun. Sekarang rumah ini sudah selesai, dan aku istrinya Mas Rafli sekarang yang justru menikmati hasil mikir kalian berdua itu. Terima kasih lho, Mbak. Aku tak perlu cape-cape mikir," jawabku lagi. Kulihat wajah yang sedari tadi tegak penuh percaya diri kini bersemu merah menahan amarah yang siap meledak. Kuyakin kemarahannya tambah berlipat ganda karena Zoya merajuk ingin pindah ke kamar kakaknya di belakang.

"Mas! Bisa nggak sih anak ini disuruh diam? Lagi ada tamu bukannya disuruh anteng di belakang sama ibunya, malah ikut-ikutan nimbrung di sini!"

Mas Rafli menatap jengah wanita itu. Kulihat dia mengangkat Zoya tinggi-tinggi dan pamit pergi ke belakang.

"Maaf, Wita. Anakku sepertinya tidak nyaman duduk di sini. Silahkan lanjutkan ngobrol dengan istriku. Dia teman ngobrol yang baik sejauh ini."

Selepas itu, Mas Rafli langsung meninggalkan kami b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status