Share

Bab 3 Kehamilan

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 16:37:09

Perlahan Kalea membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamar.

“Kalea.”

Mendengar suara Alby,  membuat Kalea mengalihkan pandangannya pada suaminya itu. Melihat suaminya itu, rasanya Kalea benar-benar kesal.

“Kalea, bagaimana keadaanmu? Apa kita perlu ke dokter?”

Kalea selalu suka saat Alby perhatian, tapi tidak kali ini. “Tidak!” Dengan tegas dia langsung menolak sambil membuang muka. Melihat ke arah lain selain Alby.

“Baiklah, kalau begitu kamu istirahat saja dulu. Aku akan berangkat kerja dulu.”  

Kelae tidak menjawab ucapan Alby. Masih mengalihkan pandangan ke arah lain. Saat Alby pergi, barulah Kalea merasa tenang. Perasaan Kalea kali ini campur aduk. Sakit, kecewa, dan marah. Hal itu tiba-tiba saja membuatnya pusing lagi.

“Kenapa aku pusing? Apa aku mau datang bulan?” Biasanya rasa pusing itu melanda saat Kalea mau datang bulan, jadi dia menebak-nebak apa yang terjadi. “Tunggu-tunggu.” Namun, saat pikiran tertuju pada jadwal datang bulan, tiba-tiba dia ingat sesuatu. “Aku sudah terlambat datang bulan sebulan.” Alangkah terkejutnya ketika mengetahui jika dirinya belum datang bulan sebulan. Kali ini perasaannya semakin campur aduk, memikirkan apakah mungkin dirinya hamil.

Untuk tahu hal itu, Kalea pun akhirnya memutuskan ke rumah sakit untuk memeriksakan dirinya.  

“Saya mau ke dokter kandungan.” Kalea yang melakukan pendaftaran menyebut ke mana dia akan memeriksakan diri.

“Mau dengan dokter siapa?”

“Dr. Derran.” Kalea menyebut salah satu nama dokter di rumah sakit ini. Dr. Derran adalah dokter kandungan Kalea dulu. Sewaktu hamil Kyna, dia memeriksakan kandungan pada dr. Derran.

“Dr. Derran praktik jam sepuluh. Apa Ibu mau menunggu?”

Kalea melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 09.30. Artinya masih ada tiga puluh menit lagi. Jadi dia harus menunggu lebih dulu.

“Tidak apa-apa.” Kalea sudah nyaman dengan dr. Derran jadi dia memilih untuk tetap menunggu.

Setelah melakukan pendaftaran, segera Kalea ke bagian poli kandungan. Di depan poli kandungan ada banyak bangku, jadi dia bisa duduk di sana.

Namun, langkah Kalea terhenti ketika baru saja berbelok. Dari kejauhan Kalea melihat Alby dan Sandra di depan poli kandungan.

Hancur hati Kalea melihat suaminya mengantarkan selingkuhannya itu ke dokter kandungan. Padahal tadi suaminya itu pamit ke kantor.

Tangan Alby yang membelai lembut perut Sandra pun membuat hati Kalea semakin sakit. Seolah suaminya begitu mencintai anak di dalam kandungan itu. Interaksi Alby dan Sandra yang tampak mesra-saling melemparkan senyuman pun menyadarkan Kalea, kalau memang percuma mempertahankan rumah tangganya.

Tak sanggup melihat itu, Kalea pun berbalik. Berpikir mungkin dia akan ke rumah sakit lain waktu saja.

Namun, baru saja dia berbalik, tiba-tiba tubuhnya tertabrak tubuh seseorang.

“Auuu ....”

“Kamu tidak apa-apa?”

Mendapati pertanyaan itu Kalea menatap pemilik suara. “Dr. Derran.”  Dia tampak terkejut bertemu dengan dokter tampan itu.

“Kamu tidak apa-apa?” Dr. Derran kembali bertanya.

“Iya, saya tidak apa-apa, Dok.”

“Syukurlah.” Dr. Derran mengulas senyum manisnya. “Kamu sedang lihat apa?” tanyanya ingin tahu.

Kalea refleks menoleh ke arah di mana suaminya berada.

“Oh ... mereka.” Dr. Derran tampak tidak terkejut ketika melihat suami Kalea dan selingkuhannya.

Dari reaksi Dr. Derran yang tidak terlalu terkejut membuat Kalea penasaran. “Dr. Derran pernah melihat mereka?” Kalea tidak mau penasaran. Karena itu dia memilih untuk bertanya.

“Bulan lalu aku lihat mereka periksa kandungan juga, tapi tidak denganku. Sepertinya suamimu trauma memeriksakan kandungan ke dokter pria.” Dr. Derran menjawab sambi melemparkan candaan.

Mendengar ucapan dr. Derran membuat  Kalea semakin terluka. Ternyata sang suami begitu perhatian dengan selingkuhannya itu, sampai-sampai mengantarkannya periksa kandungan.  

“Saya permisi dulu, Dok.” Tak mau menunggu lama, Kalea pun berpamitan, tak mau menangis di depan dr. Derran.

Dr. Derran melihat jelas jika mata Kalea berkaca-kaca. Hal itu membuatnya merasa bersalah.  

“Tunggu!” Dr. Derran menghentikan Kalea yang mau pergi.

Kalea berhenti lebih dulu.

“Kamu ke sini untuk periksa?” tanya dr. Derran memastikan lebih.

“Tadinya saya mau memeriksakan pada Anda, Dok, tapi sepertinya saya akan kembali besok saja.” Kalea melihat ke arah suaminya yang masih duduk di ruang antre. Dia tidak mau mengantre dan membuatnya bertemu dengan suaminya.

Dr. Derran melihat ke arah suami Kalea. Tampaknya Kalea tidak jadi memeriksakan karena sang suami di sana. Saat memerhatikan suami Kalea, dr. Derran melihat suaminya itu sudah masuk ke ruang dokter.

“Ayo, ke ruanganku,” ajak dr. Derran.

Kalea kembali melihat jam tangan di pergelangan tangannya. “Ini belum jam sepuluh, Dok. Bukannya harusnya dr. Derren belum mulai praktik?”

“Kamu bisa menunggu di dalam ruanganku sampai aku mulai praktik.  Jika kamu menunggu di luar, kamu akan bertemu dengan suamimu itu.”

Apa yang dikatakan dr. Derren memang benar. Jika menunggu di luar, pasti Alby dan Sandra akan melihatnya. Namun, jika pulang tanpa tahu apa yang terjadi padanya, tentu saja itu membuatnya penasaran. Kalea harus tahu hari ini juga jika dirinya hamil atau tidak.

“Baik, Dok.”

Akhirnya Kalea ikut dr. Derran untuk ke ruangannya. Di dalam ruangan hanya ada mereka berdua. Perawat belum masuk karena memang masih mempersiapkan data pasien yang akan memeriksakan diri dengan dr. Derren.

“Duduklah.” Dr. Derren mempersilakan Kalea.

Kalea segera duduk di kursi yang berada di depan meja dr. Derren.

“Apa yang terjadi padamu sampai mau memeriksakan padaku?”

“Saya sudah terlambat datang bulan sebulan, Dok.”

Dr. Derran mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kamu sudah cek di rumah?”

Kalea langsung menggeleng. Sejujurnya Kalea takut memeriksakan sendiri. Karena takut melihat hasilnya sendiri.

Dr. Derran pun segera mencatat informasi yang dibutuhkan seperti kapan terakhir datang bulan, berapa lama datang bulan, gejala apa yang dirasakan saat ini. Baru setelah itu, dia memberikan alat untuk menampung urin untuk Kalea.

“Kamu bisa gunakan toilet di sini saja.” Dr. Derran menunjukkan toilet yang berada di dalam ruangannya, karena tidak mau Kalea keluar dan bertemu dengan suaminya.

“Terima kasih, Dok.” Kalea merasa bersyukur sekali karena dr. Derran mengerti sekali jika saat ini dia tidak mau bertemu dengan suaminya.

Akhirnya Kalea ke toilet tersebut, dan keluar dengan satu botol kecil berisi urin yang diminta oleh dr. Derran.

Dr. Derran segera mengecek dengan alat tes kehamilan.

Kalea menunggu dengan duduk di kursi. Perasaannya cemas menunggu hasil pemeriksaan. Masih berdoa jika dia tidak akan hamil.

“Kalea, kamu hamil.”

Pikiran Kalea berkecamuk. Di tengah kekacauan ini, dia justru dinyatakan hamil. Bagaimana bisa ini semua terjadi? Entah harus bahagia atau harus sedih ketika mendapati kabar kehamilannya ini. Pernikahannya sedang di ambang kehancuran, tapi semakin hancur dengan kabar kehamilan ini.

Dr. Derran melihat reaksi Kalea yang tampak sedih. Bingung harus memberikan selamat atau tidak.

“Apa kita bisa lanjutkan pemeriksaan?” tanya dr. Derran.

“Boleh, Dok.”

Dr. Derran segera memeriksa kandungan Kalea dengan alat USG. Terlihat di layar USG jika kandungan Kalea sudah dua bulan. Dr. Derran pun memberikan beberapa hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan saat hamil.

“Kamu bisa datang ke sini sebulan lagi untuk melakukan pemeriksaan.”

“Baik, Dok.”

“Tunggulah di sini dulu. Aku akan minta perawat untuk mengambilkan vitaminmu.”

Kalea merasa beruntung karena dr. Derran begitu perhatian. Bisa dibayangkan jika Kalea harus mengambil vitamin yang diresepkan, pasti akan bertemu dengan suaminya.

“Terima kasih, Dok.”

Kalea menunggu sebentar vitaminnya diambilkan oleh perawat, setelah itu, dia baru pulang. Dia memilih jalan lain agar tidak bertemu dengan sang suami.

Dari rumah sakit, Kalea tidak langsung pulang. Dia menjemput anaknya lebih dahulu dan mengajaknya untuk pergi ke taman bermain lebih dulu. Kalea ingin menenangkan diri lebih dulu sebelum pulang. Kabar kehamilannya ini benar-benar membuat perasaannya tak karuan.

Tepat jam tiga sore barulah Kalea pulang. Namun, sampai di rumah dia dikejutkan dengan banyak orang di sana.

“Ada apa ini?”

Kalea meminta anaknya untuk menunggu di mobil karena dia harus memastikan lebih dulu. Dengan jantung yang berdegup kencang, dia segera turun dari mobil. Langkahnya diayunkan masuk ke rumah untuk tahu apa yang terjadi di rumah.

Langkahnya terhenti di depan pintu saat melihat Sandra yang memakai kebaya putih dan Alby memakai jas hitam. Tampak tiga orang di sana. Satu orang Kalea kenal, yaitu adik Bu Salma yang merupakan paman Alby.

“Kalea kamu sudah pulang?” Sandra menyapa Kalea dengan senyuman.

Senyuman Sandra itu membuat hati Kalea meradang. Dari pakaian yang dipakai Sandra, dia yakin jika hari ini adalah hari pernikahan Sandra dan Alby.

“Apa-apa ini, Mas?” Kalea menatap Alby yang berdiri tepat di samping Sandra.

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kalea ternyata hamil disaat seperti ini.semoga kalea bisa menghadapi semua ini
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
alby benar-benar minta dikepret nih.udah memaksa kalea tinggal dirumah itu, membawa sandra disana.kini malah mengadakan acara pernikahan dengan sandra tanpa memberitahu kalea
goodnovel comment avatar
Anna Waliana
kasian ys onty kalea
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 4 Talak

    Alby segera menghampiri Kalea. “Ayo kita bicara di kamar.” Dia mengajak Kalea untuk pergi dari ruang tamu yang diisi banyak orang.“Tidak perlu di kamar!” Tangan Alby yang berada di lengan Kalea pun segera disingkirkan.Alby hanya bisa pasrah ketika Kalea tidak mau bicara baik-baik.“Kamu mau menikahi selingkuhanmu itu, Mas?” Kalea menatap tajam pada sang suami dan beralih ke arah Sandra yang duduk di depan penghulu.“Namanya Sandra, Kalea. Jangan sebut dia seperti itu.” Alby menegur KaleaKalea mencibirkan bibirnya ketika suaminya tak mau Sandra disebut selingkuhannya.“Aku harus menikahi Sandra, karena dia hamil anakku. Anakku butuh status jelas. Jadi aku harus menikahinya.” Alby berusaha keras untuk menjelaskan pada Kalea.“Jika kamu mau menikahinya, harusnya kamu menceraikan aku dulu, Mas. Bukan justru menikahinya lebih dulu.” Suara Kalea meninggi. Letupan emosi di dalam setiap ucapannya terdengar jelas.Suara Kalea yang meninggi itu jelas menarik perhatian orang-orang.“Lea, bisak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 5 Uncle Dokter

    “Tapi, Dok.”“Ini sudah malam. Sebaiknya kamu ikut saja.” Dr. Derran berusaha untuk membujuk Kalea.Kalea melihat anaknya. Pasti sang anak sudah sangat lelah. Apalagi tadi siang, dia membawa sang anak ke tempat bermain. Kalea juga berpikir jika saat ini dia tidak punya tempat untuk tinggal. Jadi tidak ada salahnya menerima tawaran dari dr. Derran untuk sementara waktu.“Baik, Dok.” Kalea pun akhirnya setuju.Dr. Derran membuka mobilnya dan mempersilakan Kalea dan anaknya untuk masuk. Barulah setelah itu dia memasukkan koper ke bagasi belakang, dan masuk setelah itu.Dr. Derran melajukan mobilnya. Tempat yang dituju adalah rumahnya.Sesampainya di rumah, dr. Derran mempersilakan Kalea untuk masuk ke rumah.Rumah keluarga dr. Derran cukup besar. Tentu saja itu membuat Kalea merasa tidak enak. Namun, berbeda dengan anaknya, dia begitu antusias sekali.“Wah ... rumah Uncle Dokter besar sekali.” Kyna sampai terperangah melihat rumah besar milik dr. Derran.“Apa kamu suka?” tanya dr. Derran

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 6 Suara Apa Itu?

    Mata Kalea membulat sempurna ketika mendengar ucapan dari Alby. Bagaimana bisa pria itu datang tiba-tiba dan mengajaknya untuk pulang dengan alasan ibunya.“Aku tidak mau.” Kalea menolak.“Lea, ibu mencarimu terus menerus. Aku mohon pulang dan temui ibu sebentar saja.”Kalea benar-benar berada dalam dilama. Dia tahu persis bagaimana ibu mertuanya itu sangat dekat dengannya, bahkan menganggapnya anak sendiri. Jika sekarang ibu mertuanya itu menanyakan dirinya, jadi wajar saja. Namun, jika pergi ke rumah Alby, dia akan bertemu dengan Sandra.“Baiklah, aku ke rumah, tapi hanya untuk menemui ibu.” Kalea akhirnya memutuskan untuk mengunjungi ibu mertuanya, tak tega ketika ibu mertuanya mencarinya.“Baiklah.” Alby segera pergi.Kalea segera menemui dr. Derran. Memberitahu jika dia akan pergi ke rumah Alby karena mantan ibu mertuanya mencari dirinya. Dr. Derran pun menawarkan diri untuk mengantarkan. Kalea memang butuh dr. Derran, karena jika mencari taksi pastinya akan lama.“Sebaiknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 7 Hamil Juga

    Alby begitu terkejut sekali ketika mendengar jika Kalea mau mengurus perceraian mereka.“Kalea biarkan aku yang mengurus semuanya.”“Jika kamu yang mengurus, aku rasa tidak selesai-selesai, Mas. Jadi biarkan aku yang mengurusnya agar hubungan kita berakhir lebih cepat.” Kalea tidak mau hidup dalam belenggu hubungan yang sangat menyakitkan ini, karena itu dia ingin segera mengakhiri semuanya.Alby sengaja tidak mau memberikan itu karena masih butuh Kalea. Ibunya terus menanyakan Kalea, karena itu dia belum mau membawa perceraian mereka ke pengadilan.“Kalau Mas Alby tidak mau memberikanya, aku bisa ambil sendiri.” Kalea segera masuk ke kamar, dan menuju ke lemari milik Alby. Dia segera mencari surat nikah itu.Alby mengejar Kalea. “Lea, dengarkan aku. Kita bisa urus surat perceraian nanti, yang terpenting kita urus ibu bersama dulu.”Kalea menghentikan tangannya yang sedang mencari surat nikah, kemudian mengalihkan pandangan ke arah Alby. Dia menatap bingung pada pria yang kini berstat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 8 Jangan Menyalahkan Orang Lain

    Alby menatap tajam pada Kalea. Dia menyimpulkan dari apa yang dilihatnya.Kalea benar-benar tidak menyangka Alby menuduhnya seperti itu. Padahal dirinya yang selingkuh selama ini.“Jangan menyalahkan orang lain atas apa yang kamu lakukan sendiri! Bukankah kamu sendiri tahu jika Kalea meminta cerai karena kamu selingkuh!” Dr. Derran tidak tinggal diam, dia berusaha membela Kalea dan melindungi wanita itu dari tuduhan mantan suaminya.Alby benar-benar kesal dengan pria di depannya itu. Ternyata Kalea sudah menceritakan banyak hal tentang dirinya.“Aku memang selingkuh, tapi sepertinya kalian pun juga. Selingkuh di belakangku.”“Mas, aku tidak pernah selingkuh seperti yang kamu tuduhkan itu. Jangan samakan aku denganmu yang mengkhianati rumah tangga kita!” Kalea yang berada di balik tubuh dr. Derran pun akhirnya bicara.“Jika kamu tidak selingkuh, maka kembalilah ke rumah. Aku baru percaya.”“Aku tidak perlu membuktikan apa pun lagi karena memang hubungan kita sudah berakhir. Aku juga t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 9 Gugup

    Kalea menatap plastik yang diberikan dr. Derran padanya. Berusaha menebak apa yang ada di dalam plastik itu. “Ini susu ibu hamil.” Sebelum Kalea mendapat jawaban atas apa yang ada di dalam plastik, dr. Derran lebih dulu memberitahu. Untuk sejenak Kalea terpaku mendengar apa yang dibawakan oleh dr. Derran. Sejak dinyatakan hamil, memang Kalea belum beli susu ibu hamil sama sekali. “Aku lihat kamu belum minum susu, karena itu aku membelikannya untukmu.” Dr. Derran menyodorkan kembali plastik tersebut. “Terima kasih banyak, Dok.” Kalea menerima plastik berisi susu tersebut. Entah harus sedih atau senang atas perhatian dr. Derran. Karena sejujurnya masih ada terbesit di hatinya menunggu perhatian Alby. “Ini susu terbaik yang sering aku rekomendasikan pada pasien, tapi aku tidak tahu kamu suka rasa apa, jadi aku membelikan semua rasa.” Dr. Derran tersenyum. Sudah dibelikan saja Kalea merasa senang. Jadi rasa apa pun, dia rasa tidak masalah. “Saya suka semua rasa. Nanti saya coba semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 10 Teman Papa

    Langkah dr. Derran terhenti. Dia berusaha untuk tetap tenang, tak mau membuat Kalea tidak nyaman dengannya.“Iya.” Dr. Derran menatap Kalea.“Dr. Derran tidak jadi minum?”Dr. Derran mengalihkan pandangan ke arah gelas berisi minuman. Bodohnya dirinya karena meninggalkan minumannya begitu saja. Padahal tadi niatnya ke dapur untuk minum.“Iya, aku lupa.” Dr. Derran kembali lagi untuk mengambil gelas berisi minuman miliknya. Tak mau membawanya ke kamar, dia meminumnya di sana sekalian. Satu gelas berhasil ditengaknya dalam hitungan detik.“Sepertinya dr. Deran haus.” Kalea tersenyum melihat dr. Derran yang minum satu gelas begitu cepat.“Iya.” Dr. Derran mengangguk. “Aku ke kamar dulu.” Dia segera berpamitan untuk menghindar dari Kalea.Kalea mempersilakan dr. Derran pergi. Tak menaruh curiga sama sekali.Dr. Derran segera masuk ke kamar. Saat menutup pintu, dia memegangi dadanya. Jantungnya berdegup kencang ketika bertatapan dengan Kalea.“Kenapa berdebar? Apa aku menyukainya?” Pertany

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 11 Cemburu

    Sandra bukannya tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh Kalea. Dia justru tertawa. Merasa lucu dengan sikap Kalea.“Padahal aku mau memberikan ucapan selamat, tapi kamu justru seperti itu.” Sandra pura-pura kecewa.Kalea berusaha untuk menahan diri agar tidak marah. Tak mau terpancing karena dia sedang di tempat umum.“Sebenarnya aku kasihan padamu. Padahal kita bisa jadi madu yang baik, sama-sama menjadi istri Mas Alby, dan sama-sama hamil anak Mas Alby. Sayangnya, kamu memilih untuk bercerai.” Sandra tersenyum penuh arti. Kata-kata itu tidak benar-benar dari hati. Karena sejujurnya dia suka dengan Kalea yang memutuskan untuk bercerai.“Jangan munafik! Aku tahu yang ada di otakmu. Sebenarnya kamu suka bukan jika aku bercerai?”Sandra langsung tertawa ketika mendengar ucapan Kalea itu. “Ternyata kamu pintar juga. Aku memang tidak suka, dan berharap jika kamu bercerai.”“Aku sudah bercerai. Jadi silakan ambil saja Mas Alby. Jangan ganggu aku lagi.” Kalea pun segera berbalik untuk s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 150 TAMAT

    “Menurutmu kita ke mana?” tanya dr. Derran.Dari jalanan yang dilalui, tentu saja dia tahu ke mana arah mobil. Namun, dia memang ingin memastikan saja.Benar saja. Akhirnya mobil berhenti di depan rumah milik dr. Derrran. Sudah tidak tampak pembangunan sama sekali di rumah tersebut.“Apa sudah jadi?” tanya Kalea menatap sang suami.“Ayo kita lihat saja.”Kalea segera turun sambil menggendong Davi, sedangkan Kyna tampak asyik berjalan bersama dengan sang daddy.Mereka masuk bersama. Saat masuk pekarangan, Kalea dibuat terkejut karena fasad depan benar-benar berubah sekali. Ternyata tidak hanya bagian dalam saja, tapi bagian depan juga yang dirubah. Dindingnya berwarna putih dengan aksen kayu di beberapa sudut, atapnya berwarna abu-abu gelap, dan jendela-jendela besar yang memungkinkan cahaya matahari masuk dengan leluasa. Di depan rumah, ada taman kecil yang dipenuhi bunga berwarna-warni—mawar, melati, dan beberapa tanaman hijau yang tumbuh subur. Sebuah bangku taman berwarna cokelat

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 149 Tempat Nyaman

    Alby mengalihkan pandangan pada pemilik suara itu. Tampak dr. Derran berjalan dengan langkah pasti-menghampiri.“Apa yang terjadi karena Tuhan ingin kamu sadar akan apa yang sudah kamu lakukan. Sehingga ke depan kamu tidak akan melakukan kesalahan lagi.” Dr. Derran kembali melanjutkan ucapannya.Senyum tipis menghiasi wajah Alby. Dr. Derran adalah lelaki yang bijak. Maka memang pantas Kalea mendapatkan pria itu.“Fokuslah pada keluarga. Karena keluarga adalah tempat ternyaman.” Dr. Derran menepuk bahu Alby. “Anak-anakmu adalah keluargamu. Jadi jagalah mereka dengan sepenuh hati.”Alby mengalihkan pandangan ke arah Kyna dan Alysa yang berada di stroller. Dua anaknya adalah hal berharga untuknya.“Kamu memang harus fokus pada anakmu yang sakit, tapi bukan berarti kamu melupakan anak pertamamu. Bagilah kasih sayangmu. Jangan sampai kamu kehilangan seperti dulu kamu kehilangan banyak hal di hidupmu.”Kata-kata yang diucapkan dr. Derran memang ada benarnya. Memang seharusnya Alby membagi w

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 148 Karma

    “Mama.” Kyna langsung memegangi baju Kalea.Kalea tahu persis jika anaknya takut, karena itu dia berusaha untuk menenangkan. “Tidak apa-apa.”Alby yang berjalan sambil mendorong stroller pun langsung menghampiri Kalea dan Kyna.“Kyna.” Alby memanggil sang anak.Kyna takut saat papanya memanggil.“Kyna, tidak apa-apa.” Kalea berusaha meyakinkan sang anak.Kyna yang awalnya takut, akhirnya maju untuk menghampiri sang papa. Alby segera merentangkan tangan menyambut sang anak yang sedang menghampiri.Sebuah pelukan diberikan Alby pada Kyna. Kerinduan yang terpendam saat Alby memeluk anaknya. Rasa bahagia menyelimuti karena dapat melepaskan kerinduan pada anaknya.Kyna merasakan kehangatan sang papa, karena dia cukup lama tidak bertemu dengan papanya.“Kyna, apa kabar?” Alby melepaskan pelukan dan menatap sang anak.“Kyna baik Papa.”Alby membelai lembut wajah Kyna. Merasa benar-benar sedih sudah mengabaikan anaknya cukup lama. Selama ini Alby sibuk mengurus anaknya yang sedang sakit. Haru

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 147 Jadi Kamu!

    Seminggu sudah dr. Derran tidak bekerja. Dia memilih fokus untuk menjaga anaknya. Pagi ini dia mulai praktik lagi. Sengaja dr. Derran berangkat pagi-pagi, karena ada yang ingin dilakukannya.Rumah sakit masih terlihat sepi. Perawat juga baru datang beberapa. Dr. Derran segera ke ruangannya. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seseorang keluar dari ruangannya.“Kamu sudah apa, Olda?” tanya dr. Derran.Olda yang baru saja keluar dari ruangan dr. Derran seketika panik. Seperti maling yang ketahuan mencuri.“Saya hanya merapikan ruangan dr Derran.” Olda memberanikan diri untuk menjawab.Dr. Derran menatap dengan penuh curiga. Masih belum yakin jika Olda benar-benar merapikan ruangannya. Dengan segera, dia membuka pintu. Dilihatnya bunga segar terdapat di vas yang berada di atas meja.“Kamu yang menaruh bunga itu?” tanya dr. Derran penuh selidik.“Iya, Dok.” Olda tidak bisa mengalak lagi.Bunga yang terdapat di atas meja sama persis dengan yang ada di mejanya beberapa waktu lalu. Pik

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 146 Sudah Diluruskan

    “Dr. Derran.” Mayra yang melihat dr. Derran memanggilnya, karena ini masih di lingkungan rumah sakit, tentu saja Mayra harus sopan.Dr. Derran menghentikan langkahnya. Padahal dia berniat ke parkirkan untuk mengambil sesuatu di mobilnya.“Ada apa?” tanya dr. Derran dengan sikap dingin.“Bagaimana keadaan istrimu?” tanya Mayra penasaran.“Dia sudah melahirkan. Bayi kami selamat.”“Syukurlah. Aku ikut senang mendengarnya.” Mayra kemarin harus pulang karena ada urusan, karena itu dia langsung meninggalkan Kalea setelah wanita itu dirawat.Saat bersama Mayra, dr. Derran teringat akan sesuatu. “Aku sudah dengar cerita dari Kalea. Maaf jika aku menuduhmu ingin mendekati aku.”“Tidak masalah. Yang terpenting masalahnya sudah diluruskan.” Mayra ikut senang jika ternyata semua sudah tidak ada kesalahpahaman. “Apa kamu sudah menemukan siapa pelakukanya?” tanyanya penasaran.“Belum, aku akan segera mencarinya.”Mayra mengangguk. Itu sudah ranah dr. Derran. Jadi tidak mau ikut campur.Usai berb

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 145 Bukan Dia

    “Aku tahu, pasti itu jadi pertanyaan.” Mayra tersenyum. “Waktu itu direktur rumah sakit cabang meminta aku ke rumah sakit pusat. Aku sempat menolak, tetapi dia mengancam akan memecat aku, karena itu aku tetap memilih pindah.”Kalea hanya bisa mengembuskan napasnya kasar.“Jadi dapat atau tidak izin dari Derran, sebenarnya aku tetap akan bekerja di rumah sakit. Aku hanya menghargai dia, karena itu aku berniat meminta izin.”Urusan pekerjaan memang tidak selayaknya dicampur adukkan dengan urusan pribadi. Kalea tahu pasti itu.“Aku sudah tidak mau berhubungan dengan Derran sebenarnya, karena aku tahu seberapa salah aku pada Derran, tapi aku butuh pekerjaan.” Mayra menatap Kalea lekat.Kalea pernah dengar cerita dari suaminya jika dia dan Mayra bercerai karena Mayra memilih pria lain. Saat dipindah tugaskan ke rumah sakit cabang, Mayra menjalin hubungan dengan pengusaha di sana. Hingga akhirnya memilih menikah dengan pengusaha itu dan sejak itu mereka mengakhiri semuanya.Ingin rasanya

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 144 Diluruskan

    Mendengar itu Kalea yang sedang memandangi sang anak, segera mengalihkan pandangan ke suaminya.“Tidak. Aku memang kontraksi sejak pagi. Jadi kontraksi yang terjadi murni memang aku sudah mau melahirkan.” Kalea tidak menutupi kejadian sebenarnya. Memang pada kenyataannya, dia sudah merasakan perutnya yang sakit sejak pagi.“Lalu, apa saja yang sudah kamu bicarakan dengan Mayra tadi?” Dr. Derran sangat yakin jika Kalea sempat bicara dengan Mayra, karena operasi tadi cukup lama. Jadi pasti ada waktu yang cukup lama untuk Kalea mengobrol dengan Mayra.“Iya, aku bicara banyak dengan Mayra tadi.”Beberapa jam sebelumnya ....Kalea sampai di restoran. Namun, langkahnya terhenti saat mendapati pesan dari suaminya. Tentu saja itu membuatnya bingung.“Di sini.” Tepat pada saat kebingungan itu terjadi, Kalea melihat Mayra yang sedang melambaikan tangannya. Memberikan isyarat di mana dirinya berada.Kalea sudah berada di restoran dan melihat Mayra, sayang jika pulang, karena itu dia memutuskan u

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 143 Selamat Datang

    Dengan satu dorongan terakhir, suara tangisan bayi memenuhi ruangan. Tangis itu begitu nyaring, begitu hidup, menghapus semua rasa sakit dan ketegangan yang baru saja mereka lalui.“Selamat, Kalea, dr. Derran. Bayi laki-laki yang tampan,” ujar dr. Nana, sambil menyerahkan bayi mungil itu ke pelukan Kalea.Kalea menangis tersedu-sedu saat menyentuh bayi itu untuk pertama kalinya. Tubuh mungil dengan kulit merah dan rambut tipis itu begitu sempurna di matanya. “Ini anak kita,” ucap Kalea dengan suara bergetar.Dr. Derran yang selama ini menahan air mata, akhirnya membiarkannya jatuh. Dia mencium kening Kalea, lalu bayi mereka. “Kamu luar biasa, Sayang. Kamu yang terbaik. Terima kasih sudah memberikan aku hadiah terindah ini.”Dr. Derran menatap bayi itu dengan penuh kasih sayang, lalu berkata, “Selamat datang di dunia, anakku. Daddy janji akan selalu ada buat kamu dan Mama.”Saat itu, semua rasa sakit dan ketakutan sirna. Kalea dan dr. Derran saling berpandangan, mengetahui bahwa mereka

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 142 Melahirkan

    Mendengar hal itu, dr. Derran segera berlari ke UGD. Pikirannya melayang memikirkan apa yang terjadi pada sang istri.Saat sampai di sana, tak hanya sang istri yang ditemuinya. Ada Mayra juga di sana. Dia yakin jika sang istri dan Mayra sudah bertemu sebelum dirinya datang. Ingin rasanya bertanya, apa yang sudah dilakukan Mayra bersama istrinya. Namun, untuk saat ini tidak seharunya dia bertanya seperti itu. Ada hal yang jauh lebih penting dari itu. Yaitu sang istri. “Sayang, kamu kenapa?” “Kontraksi yang aku rasakan sudah intens. Jadi aku ke sini.” Dr. Derran tentu kaget, karena sang istri tidak ada omongan sama sekali jika kontraksi. “Sayang, kenapa tidak mengatakan padaku?” Rasanya sebagai suami, dr. Derran merasa jahat. “Aku sudah konsultasi dengan dr. Nana. Jadi kamu tidak perlu khawatir.” Kalea mencoba menenangkan. Mungkin karena ini bukan kehamilan pertama, jadi Kalea tampak tenang. Dr. Derran hanya bisa pasrah ketika sang istri sudah mengambil tindakan itu. Artinya mema

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status