Share

Bab 2 Kebohongan

Author: Myafa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kata-kata yang keluar dari mulut Kalea itu sontak membuat Alby terperangah. Alby pikir Kalea tidak akan seberani itu.

“Perceraian bukan solusi, Lea.” Aku berusaha membujuk.

“Lalu apa solusinya?” Kalea menatap tajam Alby.

Alby benar-benar frustrasi kali ini. Tak sanggup jika harus kehilangan Kalea. “Apa kamu mau meninggalkan ibu begitu saja dengan perceraian ini? Ibu pasti tidak akan mampu menerima semua ini.” Kali ini Alby menggunakan ibunya untuk mempertahankan Kalea, karena tidak mungkin dirinya bisa menjadi alasan Kalea bertahan.

Kalea memalingkan wajahnya, tak mau melihat Alby. Sejujurnya dia kesal karena Alby menjadikan ibu mertuanya sebagai alasannya bertahan. Seolah Alby tahu jika dia tidak akan bisa meninggalkan ibu mertuanya.

“Mas, jangan bawa-bawa ibu!” Kalea memberikan peringatan pada Alby.

Alby segera duduk di samping Kalea agar bisa bicara dengan baik-baik.

“Ibu hanya dekat dengan kamu. Bahkan aku anaknya saja tidak bisa mendekati ibuku sendiri. Kamu menantu ibu yang paling disayang. Hanya kamu yang mengerti kondisi ibu. Apa kamu tega meninggalkannya.”

Pikiran Kalea melayang memikirkan sejak kapan ibu mertuanya menjadi tanggung jawabnya. Padahal Alby adalah anak semata wayang Bu Salma-mertuanya itu.

Namun, sekali pun Kalea kesal dengan bagaimana cara Alby mempertahankannya, pikiran Kalea tak bisa lepas dari Bu Salma. Menjadi istri Alby selama enam tahun, membuat Kalea dekat dengan ibu mertuanya itu.

Bu Salma menderita Alzhiemer. Semakin hari semakin parah. Mas Alby tak pernah sanggup jika mengurus ibunya, lebih tepatnya tidak sabar. Hanya Kalealah yang bisa melakukannya. Jika sampai Kalea pergi, tentu saja Bu Salma akan sangat sedih.

 “Aku tahu jika aku salah, Lea. Aku sudah melukai hatimu, tapi aku mohon berikan waktu untuk aku mencari orang-menjaga ibu.”

Kelea seolah terjebak dengan permainan yang dibuat oleh Alby. Pria itu punya banyak cara untuk membuatnya bertahan.

“Bagaimana bisa aku percaya padamu lagi, Mas? Kamu saja sudah membohongi aku bertahun-tahun.”

Alby sadar jika tidak akan mudah membujuk Kalea. Padahal dia sudah menggunakan kartu AS miliknya untuk membuat Kalea bertahan.

“Percayalah padaku. Aku akan berusaha mencari orang yang bisa menjaga ibu. Setelah itu lakukan apa yang kamu mau.”

Kali ini Kalea benar-benar pusing sekali. Takut jika dia percaya pada Alby akan kembali dibohongi. Namun, dia juga tidak bisa meninggalkan ibu mertuanya begitu saja. Apalagi Alby sedang sibuk bekerja.

Tiba-tiba saja wajah Bu Salma tersenyum berada dalam pikiran Kalea. Seolah memang jawabannya Kalea tidak bisa meninggalkan mertuanya itu begitu saja.

“Baiklah, aku akan bertahan sementara saja.”

Senyum tipis di sudut bibir Alby, menghiasi wajahnya. Tidak sia-sia membujuk Kalea dengan ibunya. Karena akhirnya Kalea luluh juga.

“Terima kasih, Lea.”

“Tapi, ingat baik-baik. Aku di sini bukan karena kamu, tapi karena ibu. Setelah kamu dapat orang yang menjaga ibu, kita lanjutkan pembicaran tentang perceraian.”

Alby tidak menjawab, tetapi memilih diam.

Diamnya Alby itu dianggap Kalea sebagai jawaban iya.

 ***

“Selamat pagi, Mas Alby.”

Alangkah terkejut Alby ketika melihat Sandra di depan pintu.

“Selamat pagi, Kalea.” Sandra menyapa Kalea yang berdiri di belakang Alby.

Alby segera memutar tubuhnya untuk menatap Kalea. Memastikan reaksi Kalea.

Kalea masih mematung. Dia memerhatikan Sandra yang datang ke rumah pagi-pagi. Yang membuat Kalea terkejut Sandra datang tidak dengan tangan kosong. Melainkan membawa koper. Pikiran Kalea pun melayang memikirkan kenapa wanita itu membawa koper ke rumah.

“Mau apa kamu ke sini lagi?”

“Aku ke sini untuk tinggal bersama Mas Alby.”

Mata indah Kalea membulat sempurna ketika mendengar apa yang baru saja Sandra katakan. Tinggal bersama? Rasanya tak bisa Kalea bayangkan hal itu terjadi.

Membayangkan wajah Sandra saja sudah membuat hati Kalea tersiksa, bagaimana bisa dia akan tinggal bersama dengan wanita itu. Tentu saja itu akan semakin menyiksanya.

Kalea segera mengalihkan pandangan pada Alby. “Apa-apaan ini?” tanyanya.

Alby menelan salivanya, tak berani menjawab apa-apa.

“Usir dia!” Permintaan Kalea itu terdengar tak bisa dibantahkan.

Alby masih diam dan tidak melakukan apa yang diminta Kalea. “Lea, tolong mengerti posisiku sekarang.” Alby menatap Kalea penuh harap.

Bukan jawaban itu yang diharapkan Kalea. “Posisi apa yang harus aku mengerti?”

“Lea, anak yang ada di kandungan Sandra adalah darah dagingku. Aku tidak bisa membiarkan begitu saja. Aku bertanggung jawab penuh pada anak itu.”

Kalea mendesah berat, merasa jika apa yang dikatakan Alby semakin menekannya. Tanpa Alby melihat sisi dirinya juga.

“Lalu posisiku? Apa kamu memikirkan bagaimana posisiku? Apa aku harus melihat wanita yang sudah menghancurkan rumah tanggaku berada di satu tempat denganku? Dia tinggal di sini seolah-olah bagian dari keluarga ini?” Kalea nyaris tertawa pahit ketika semua itu akan terjadi.

Sunyi. Tak ada jawaban yang bisa diberikan Alby. Sejujurnya Sandra sudah mengatakan jika dia ingin tinggal dengannya sudah sejak kemarin, tapi tidak menyangka jika wanita itu akan datang tiba-tiba, sekarang di saat semua belum siap.

Niat Alby adalah membujuk Kalea dulu. Mengajak Kalea memperbaiki rumah tangga. Barulah setelah itu membicarakan pada Kelea perihal Sandra yang ingin tinggal bersama.

Namun, semua sirna ketika Sandra mengambil langkah lebih cepat dibanding Alby.

“Aku tidak mau dia tinggal di sini!” Kali ini suara Kalea lebih tegas.

Alby semakin gusar dengan sikap Kalea. “Sandra sekarang sedang hamil. Dia butuh perhatian dan tanggung jawabku. Tinggal di sini memudahkan aku untuk menjaganya. Jadi aku mohon mengertilah, Lea.”

Kalea menggelengkan kepala tak percaya jika jawaban itu yang didapatkan. “Lalu apa tanggung jawabmu padaku? Bukankah harusnya kamu memberikan ketenangan untukku di rumah ini? Ketenangan itu jika dia tidak tinggal di sini.”

Alby berada dalam persimpangan. Rasanya, dia menyesali pilihannya menjalani hubungan dengan dua wanita, karena dia akan selalu dihadapkan dengan dua pilihan juga.

“Tempatmu bukan di sini. Jadi sekarang pergilah!” Kalea pikir jika Alby tidak bisa mengusirnya, maka dia yang akan mengusir Sandra.

“Kalea, kamu tidak bisa melakukan ini padaku. Aku sedang hamil anak Mas Alby.” Sandra berusaha untuk tetap bertahan. “Kalea, bersikaplah dewasa. Kamu juga punya anak, pastinya kamu ingin anakmu dekat dengan papanya. Itu hal yang sama yang aku inginkan saat ini. Aku ingin anakku dekat dengan Mas Alby.”

Jawaban Sandra itu membuat Kalea mencibirkan bibirnya. “Bersikap dewasa?” Dia melemparkan pertanyaan itu lagi. “Aku sudah bersikap dewasa dengan bertahan di sini dan menerima pengkhianatan kalian!” Suara Kalea bergetar, tapi penuh dengan penekanan.

Kalea beralih pada Alby. “Jika kamu tidak bisa bertindak tegas dengan mengusirnya, maka aku saja yang pergi dari sini.” Dia segera berbalik untuk mengayunkan langkahnya ke kamar.

Alby langsung mengejar Kelea. Menarik tangan istrinya itu. “Lea, jangan bersikap seperti ini. Jangan pergi dari sini, ibu masih membutuhkanmu. Bukankah kita sudah sepakat untuk kamu tetap di sini sampai aku dapat orang untuk menjaga ibu?”

“Tadinya aku mau menunggu, tapi sepertinya aku tidak bisa menunggu.” Kelea merasa jika bertahan seperti ini dirinyalah yang akan terluka.

Kalea segera mengayunkan langkahnya ke kamar. Namun, Alby terus mengikutinya sampai ke kamar.

“Lea, aku mohon pikirkan ibu. Bagaimana bisa kamu meninggalkan ibu?” Alby terus saja memohon.

“Jangan gunakan ibu terus-terusan untuk membuatku bertahan di sini, Mas!” Kalea muak ketika Alby menggunakan kelemahannya untuk bertahan.

“Kalau buka karena ibu kamu bertahan, kalau begitu bertahanlah demi Kyna. Apa kamu tega memisahkan Kyna dengan aku?” Alby menarik tangan Kalea agar istrinya itu luluh.

Kalea langsung melepaskan tangan Alby yang memegangi tangannya. “Aku tidak akan bertahan karena ibu atau pun karena Kyna, Mas. Aku akan tetap pergi.” Kalea kembali mengayunkan langkahnya untuk mengambil koper. Air matanya sedari tadi tak berhenti menetes. Kehidupan rumah tangganya sepertinya akan benar-benar berakhir sekarang.

Sayangnya, saat hendak mengambil baju di lemari, tiba-tiba saja pusing menyergap. Pandangan Kalea mulai kabur dan kepalanya terus berputar. Tanpa peringatan apa-apa tubuh Kalea lunglai. Terjatuh ke lantai kamar.

“Kalea.” Suara Alby terdengar saat tubuh Kalea ambruk ke lantai.

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Josevieta Savana
Kalea jdi perempuan jgn lembek...jgn plin-plan..jdi perempuan jgn goblok ..kesalahan alby itu bukan sekedar selingkuh .sj tpi meliputi kebohongan yg sangat besar ..jdi harus berpikir dan bertindak pintar donk
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
betul itu,kalea.tinggalkan rumah itu.biar saja alby dan siular kadut tinggal disitu mengurusi ibunya alby
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
iiiih.. dasar lelaki g'tau diri.dikasih hati malah minta jantung.kalea udah mau bertahan dirumah itu karena mertuanya.eh..alby malah meminta kalea untuk mengizinkan sandra tinggal disitu juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 3 Kehamilan

    Perlahan Kalea membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamar.“Kalea.”Mendengar suara Alby, membuat Kalea mengalihkan pandangannya pada suaminya itu. Melihat suaminya itu, rasanya Kalea benar-benar kesal.“Kalea, bagaimana keadaanmu? Apa kita perlu ke dokter?”Kalea selalu suka saat Alby perhatian, tapi tidak kali ini. “Tidak!” Dengan tegas dia langsung menolak sambil membuang muka. Melihat ke arah lain selain Alby.“Baiklah, kalau begitu kamu istirahat saja dulu. Aku akan berangkat kerja dulu.” Kelae tidak menjawab ucapan Alby. Masih mengalihkan pandangan ke arah lain. Saat Alby pergi, barulah Kalea merasa tenang. Perasaan Kalea kali ini campur aduk. Sakit, kecewa, dan marah. Hal itu tiba-tiba saja membuatnya pusing lagi.“Kenapa aku pusing? Apa aku mau datang bulan?” Biasanya rasa pusing itu melanda saat Kalea mau datang bulan, jadi dia menebak-nebak apa yang terjadi. “Tunggu-tunggu.” Namun, saat pikiran tertuju pada jadwal datang bulan, tiba-tiba dia in

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 4 Talak

    Alby segera menghampiri Kalea. “Ayo kita bicara di kamar.” Dia mengajak Kalea untuk pergi dari ruang tamu yang diisi banyak orang.“Tidak perlu di kamar!” Tangan Alby yang berada di lengan Kalea pun segera disingkirkan.Alby hanya bisa pasrah ketika Kalea tidak mau bicara baik-baik.“Kamu mau menikahi selingkuhanmu itu, Mas?” Kalea menatap tajam pada sang suami dan beralih ke arah Sandra yang duduk di depan penghulu.“Namanya Sandra, Kalea. Jangan sebut dia seperti itu.” Alby menegur KaleaKalea mencibirkan bibirnya ketika suaminya tak mau Sandra disebut selingkuhannya.“Aku harus menikahi Sandra, karena dia hamil anakku. Anakku butuh status jelas. Jadi aku harus menikahinya.” Alby berusaha keras untuk menjelaskan pada Kalea.“Jika kamu mau menikahinya, harusnya kamu menceraikan aku dulu, Mas. Bukan justru menikahinya lebih dulu.” Suara Kalea meninggi. Letupan emosi di dalam setiap ucapannya terdengar jelas.Suara Kalea yang meninggi itu jelas menarik perhatian orang-orang.“Lea, bisak

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 5 Uncle Dokter

    “Tapi, Dok.”“Ini sudah malam. Sebaiknya kamu ikut saja.” Dr. Derran berusaha untuk membujuk Kalea.Kalea melihat anaknya. Pasti sang anak sudah sangat lelah. Apalagi tadi siang, dia membawa sang anak ke tempat bermain. Kalea juga berpikir jika saat ini dia tidak punya tempat untuk tinggal. Jadi tidak ada salahnya menerima tawaran dari dr. Derran untuk sementara waktu.“Baik, Dok.” Kalea pun akhirnya setuju.Dr. Derran membuka mobilnya dan mempersilakan Kalea dan anaknya untuk masuk. Barulah setelah itu dia memasukkan koper ke bagasi belakang, dan masuk setelah itu.Dr. Derran melajukan mobilnya. Tempat yang dituju adalah rumahnya.Sesampainya di rumah, dr. Derran mempersilakan Kalea untuk masuk ke rumah.Rumah keluarga dr. Derran cukup besar. Tentu saja itu membuat Kalea merasa tidak enak. Namun, berbeda dengan anaknya, dia begitu antusias sekali.“Wah ... rumah Uncle Dokter besar sekali.” Kyna sampai terperangah melihat rumah besar milik dr. Derran.“Apa kamu suka?” tanya dr. Derran

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 6 Suara Apa Itu?

    Mata Kalea membulat sempurna ketika mendengar ucapan dari Alby. Bagaimana bisa pria itu datang tiba-tiba dan mengajaknya untuk pulang dengan alasan ibunya.“Aku tidak mau.” Kalea menolak.“Lea, ibu mencarimu terus menerus. Aku mohon pulang dan temui ibu sebentar saja.”Kalea benar-benar berada dalam dilama. Dia tahu persis bagaimana ibu mertuanya itu sangat dekat dengannya, bahkan menganggapnya anak sendiri. Jika sekarang ibu mertuanya itu menanyakan dirinya, jadi wajar saja. Namun, jika pergi ke rumah Alby, dia akan bertemu dengan Sandra.“Baiklah, aku ke rumah, tapi hanya untuk menemui ibu.” Kalea akhirnya memutuskan untuk mengunjungi ibu mertuanya, tak tega ketika ibu mertuanya mencarinya.“Baiklah.” Alby segera pergi.Kalea segera menemui dr. Derran. Memberitahu jika dia akan pergi ke rumah Alby karena mantan ibu mertuanya mencari dirinya. Dr. Derran pun menawarkan diri untuk mengantarkan. Kalea memang butuh dr. Derran, karena jika mencari taksi pastinya akan lama.“Sebaiknya

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 7 Hamil Juga

    Alby begitu terkejut sekali ketika mendengar jika Kalea mau mengurus perceraian mereka.“Kalea biarkan aku yang mengurus semuanya.”“Jika kamu yang mengurus, aku rasa tidak selesai-selesai, Mas. Jadi biarkan aku yang mengurusnya agar hubungan kita berakhir lebih cepat.” Kalea tidak mau hidup dalam belenggu hubungan yang sangat menyakitkan ini, karena itu dia ingin segera mengakhiri semuanya.Alby sengaja tidak mau memberikan itu karena masih butuh Kalea. Ibunya terus menanyakan Kalea, karena itu dia belum mau membawa perceraian mereka ke pengadilan.“Kalau Mas Alby tidak mau memberikanya, aku bisa ambil sendiri.” Kalea segera masuk ke kamar, dan menuju ke lemari milik Alby. Dia segera mencari surat nikah itu.Alby mengejar Kalea. “Lea, dengarkan aku. Kita bisa urus surat perceraian nanti, yang terpenting kita urus ibu bersama dulu.”Kalea menghentikan tangannya yang sedang mencari surat nikah, kemudian mengalihkan pandangan ke arah Alby. Dia menatap bingung pada pria yang kini berstat

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 8 Jangan Menyalahkan Orang Lain

    Alby menatap tajam pada Kalea. Dia menyimpulkan dari apa yang dilihatnya.Kalea benar-benar tidak menyangka Alby menuduhnya seperti itu. Padahal dirinya yang selingkuh selama ini.“Jangan menyalahkan orang lain atas apa yang kamu lakukan sendiri! Bukankah kamu sendiri tahu jika Kalea meminta cerai karena kamu selingkuh!” Dr. Derran tidak tinggal diam, dia berusaha membela Kalea dan melindungi wanita itu dari tuduhan mantan suaminya.Alby benar-benar kesal dengan pria di depannya itu. Ternyata Kalea sudah menceritakan banyak hal tentang dirinya.“Aku memang selingkuh, tapi sepertinya kalian pun juga. Selingkuh di belakangku.”“Mas, aku tidak pernah selingkuh seperti yang kamu tuduhkan itu. Jangan samakan aku denganmu yang mengkhianati rumah tangga kita!” Kalea yang berada di balik tubuh dr. Derran pun akhirnya bicara.“Jika kamu tidak selingkuh, maka kembalilah ke rumah. Aku baru percaya.”“Aku tidak perlu membuktikan apa pun lagi karena memang hubungan kita sudah berakhir. Aku juga t

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 9 Gugup

    Kalea menatap plastik yang diberikan dr. Derran padanya. Berusaha menebak apa yang ada di dalam plastik itu. “Ini susu ibu hamil.” Sebelum Kalea mendapat jawaban atas apa yang ada di dalam plastik, dr. Derran lebih dulu memberitahu. Untuk sejenak Kalea terpaku mendengar apa yang dibawakan oleh dr. Derran. Sejak dinyatakan hamil, memang Kalea belum beli susu ibu hamil sama sekali. “Aku lihat kamu belum minum susu, karena itu aku membelikannya untukmu.” Dr. Derran menyodorkan kembali plastik tersebut. “Terima kasih banyak, Dok.” Kalea menerima plastik berisi susu tersebut. Entah harus sedih atau senang atas perhatian dr. Derran. Karena sejujurnya masih ada terbesit di hatinya menunggu perhatian Alby. “Ini susu terbaik yang sering aku rekomendasikan pada pasien, tapi aku tidak tahu kamu suka rasa apa, jadi aku membelikan semua rasa.” Dr. Derran tersenyum. Sudah dibelikan saja Kalea merasa senang. Jadi rasa apa pun, dia rasa tidak masalah. “Saya suka semua rasa. Nanti saya coba semua

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 10 Teman Papa

    Langkah dr. Derran terhenti. Dia berusaha untuk tetap tenang, tak mau membuat Kalea tidak nyaman dengannya.“Iya.” Dr. Derran menatap Kalea.“Dr. Derran tidak jadi minum?”Dr. Derran mengalihkan pandangan ke arah gelas berisi minuman. Bodohnya dirinya karena meninggalkan minumannya begitu saja. Padahal tadi niatnya ke dapur untuk minum.“Iya, aku lupa.” Dr. Derran kembali lagi untuk mengambil gelas berisi minuman miliknya. Tak mau membawanya ke kamar, dia meminumnya di sana sekalian. Satu gelas berhasil ditengaknya dalam hitungan detik.“Sepertinya dr. Deran haus.” Kalea tersenyum melihat dr. Derran yang minum satu gelas begitu cepat.“Iya.” Dr. Derran mengangguk. “Aku ke kamar dulu.” Dia segera berpamitan untuk menghindar dari Kalea.Kalea mempersilakan dr. Derran pergi. Tak menaruh curiga sama sekali.Dr. Derran segera masuk ke kamar. Saat menutup pintu, dia memegangi dadanya. Jantungnya berdegup kencang ketika bertatapan dengan Kalea.“Kenapa berdebar? Apa aku menyukainya?” Pertany

Latest chapter

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 83 Ikut Kalea

    “Siapa yang mencari aku?” Perasaan dia tidak punya janji, apalagi dia baru saja bekerja. “Sopir taksi.” “Sopir taksi?” Kalea benar-benar tidak menyangka jika ternyata yang mencarinya sopir taksi. Dengan segera Kalea keluar untuk menemui siapa orang yang ingin bertemu dengannya itu. “Selamat siang, Pak.” Kalea menyapa sopir yang ada di depan toko bunga. “Siang, Bu. Maaf, apa benar Anda bernama Kalea?” tanya sopir.“Iya, saya Kalea.” Kalea mengangguk. “Apa Anda kenal dengan ibu yang ada di dalam mobil saya itu?” Sopir menunjuk ke arah mobil.Kalea segera memiringkan tubuhnya untuk melihat siapa yang dimaksud oleh sopir. Alangkah terkejutnya Kalea melihat mantan mertuanya yang ada di dalam mobil. Untuk memastikan, Kalea segera menghampiri dan membuka pintu mobil. Benar saja. Di dalam mobil ada Bu Salma. “Ibu.” “Kalea.” Kalea segera masuk ke mobil. Bu Salma memeluk Kalea yang berada di depannya. Kalea benar-benar masih bingung dengan keberadaan Bu Salma. Bagaimana bisa Bu Salm

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 82 Anakku Juga

    Kalea cukup terkejut ketika sang suami menyebut nama orang yang menghubunginya. Terhitung sejak perceraian, mereka memang tidak saling berkomunikasi. Entah ada angin apa pria itu menghubungi Kalea.“Angkat saja!” pinta dr. Derran.Kalea segera mengangkat telepon itu untuk tahu apa yang ingin dibicarakan dengan Alby.“Halo, Mas,” sapa Kalea.“Aku mau ajak Kyna akhir pekan besok ke ulang tahun temanku. Aku harus jemput Kyna di mana?”Akhirnya Kalae tahu untuk apa Alby menghubunginya. Dia tahu persis bagaimana Alby yang dikenal penyayang keluarga. Pasti pria itu sengaja mengajak anaknya agar tetap menunjukkan citra itu. Walaupun anaknya hanya dimanfaatkan saja, Kalea tidak masalah. Karena Kyna perlu bertemu juga dengan papanya.“Aku akan kirimkan alamat nanti.”“Baiklah.”Sambungan telepon langsung terputus saat mendapati jawaban itu. Kalea hanya bisa menatap dr. Derran saja.“Kenapa?” Dr. Derran tampak penasaran.“Mas Alby mau ajak Kyna ke ulang tahun anak temannya.”Dr. Derran hanya m

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 81 Mau Lagi

    Kalea hanya pasrah ketika sang suami menciumnya. Makin lama Kalea makin nyaman.Mereka menikmati makan malam romantis sambil mendengarkan deburan ombak yang terdengar. “Apa ada efek dari pencegah kehamilan yang aku suntikkan padamu?” Dr. Derran menatap sang istri ketika mereka sedang menikmati makan.“Tidak. Aku merasa biasa saja.”Dua minggu yang lalu, Kalea mendapatkan suntikan pencegah kehamilan, hal itu dilakukan untuk mencegah kehamilan terjadi pasca keguguran.“Baguslah, aku harap kamu tetap nyaman. Jika ada apa-apa bilang padaku.”“Iya, aku akan mengatakan jika merasa tidak nyaman.”Dr. Derran harus bersabar untuk membuat Kalea hamil. Butuh tiga sampai enam bulan sampai kandungan Kalea sehat.“Kamu tidak apa-apa jika aku tidak cepat hamil?” Ragu-ragu Kalea bertanya. Padahal dia pernah menanyakannya. “Aku mau rahimmu sehat dulu. Saat rahimmu sehat, anak yang dilahirkan akan sehat. Jadi aku akan sabar menunggu. Lagi pula, kita bisa memanfaatkan waktu bersama. Kamu juga bisa pun

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 80 Ke mana?

    Jangan tanya ke mana saja pengantin baru pergi! Karena mereka seharian tidak pergi ke mana-mana. Mereka hanya menghabiskan waktu di kamar. Kemudian memesan makanan dan memakannya di kamar. Tak mau keluar barang sebentar. Apalagi pantai terlihat dari kama mereka. Lalu, untuk apa pergi? Mereka melawati malam hanya di kamar. Menghabiskan waktu berdua saja. Tak sama keluar. Sampai pagi lagi pun mereka masih di vila. Pagi ini mereka memilih berenang di vila dan menikmati sarapan di kolam renang. Makanan sudah siap, dr. Derran sudah masuk ke kolam renang lebih dulu, sedangkan Kalea masih berganti baju. Beberapa saat kemudian Kalea datang. Dr. Derran yang melihat sang istri langsung membulatkan matanya. Sang istri memakai bikini saat mau berenang. Walaupun kanan dan kiri sisi kolam renang tertutup. Dari arah depan menuju ke pantai, terbuka. Jadi jelas akan terlihat orang. “Cepat masuk!” Dr. Derran langsung menarik sang istri masuk ke kolam renang. “Sayang, aku belum pemanasan.” Kalea

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 79 Sentuhan

    Melihat apa yang dilakukan Kalea membuat dr. Derran tersenyum. Memang tidak salah menikah dengan seorang janda. Tak perlu susah payah mengajari, dia sudah tahu harus berbuat apa. Saat pakaian tersingkir dari tubuh, mereka lebih leluasa menjelajah. Sentuhan lembut penuh kehati-hatian memberikan kenyamanan bagi Kalea. Membuatnya menyerahkan diri pada sang suami. “Aku memang bukan yang pertama, tapi aku akan jadi yang terakhir.” Dr. Derran membelai wajah Kalea. Tatapannya begitu memuja pada wanita yang dicintainya itu. Dengan pasti Kalea mengangguk. Berharap, dr. Derran akan jadi labuhan terakhirnya. Tak ada lagi kegagalan untuk kedua kalinya. Dr. Derran mengikis jarak di antara mereka. Mendaratkan bibirnya tepat di bibir Kalea. Ciuman yang diberikan dr. Derran tak tergesa-gesa. Seolah ingin memastikan jika apa yang dilakukannya akan mengukir kisah indah untuk mereka. Suara indah yang keluar dari mulut Kalea pun membuat dr. Derran semakin bergairah. Bertahun-tahun menahan diri untu

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 78 Beri Waktu

    Tepat jam empat, dr. Derran bangun lebih dulu. Lumayan tiga jam tidur. Paling tidak, dia bisa menikmati waktu istirahatnya. Perlahan dr. Derran menjauhkan tubuh Kalea agar dapat melihat wajah cantik istrinya itu. “Cantik.” Dr. Derran memuji Kalea. Ini kali pertamanya melihat Kalea yang tidur. Walaupun tidur, Kalea masih cantik. Kata orang wanita cantik dilihat saat dia bangun tidur, dan dr. Derran membuktikannya. Kini dia melihat sang istri yang cantik.Sebenarnya dr. Derran tidak tega membangunkan Kalea, tapi mereka harus pergi ke bandara pagi ini. “Sayang.” Dr. Derran membangunkan Kalea dengan membelai wajah cantik Kalea. Sentuhan itu membuat Kalea terbangun. Saat membuka matanya, dia melihat sang suami yang sudah bangun. “Apa aku terlambat bangun?” tanya Kalea panik.“Tidak, kamu tidak telat bangun. Kita masih punya waktu satu jam untuk bersiap ke bandara.” “Kalau begitu ayo bersiap.” Kalea segera beranjak dari tempat tidur.Dr. Derran segera menarik kembali tubuh Kalea dan

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 77 Aku Siapamu?

    Apa yang dilakukan dr. Derran itu membuat Kalea benar-benar terkejut. Jantungnya berdegup dengan kencang. Apalagi sekarang dia ada di pangkuan dr. Derran. “Aku siapamu?” Dr. Derran menatap Kalea lekat. Mendapati pertanyaan itu, Kalea membalas tatapan dr. Derran. Dia justru bingung ketika ditanya seperti itu. “Maksudnya?” Kalea benar-benar bingung. Tidak tahu apa yang dimaksud oleh dr. Derran. “Sekarang aku siapamu?” Dr. Derran kembali bertanya. “Dr. Derran suami saya.” Kalea yang mulai mengerti apa yang dimaksud Kalea langsung menjawab. “Bagus kalau begitu kamu tahu. Lalu, kenapa masih panggil aku ‘dokter’?” Sejak tadi dr. Derran memerhatikan Kalea yang tetap memanggilnya ‘dokter’ padahal mereka sudah menikah.Sejenak Kalea tersadar jika masih memanggil seperti itu. “Saya masih terbiasa memanggil seperti itu.” Dia memberikan alasannya. Dr. Derran sadar jika mengubah kebiasaan memang sulit. “Baiklah, aku akan maafkan.”Mendengar itu Kalea merasa lega. “Lalu, saya harus panggil

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 76 Tersangkut

    Dr. Derran mengekor di belakang Kalea. Dia melihat Kalea yang ragu-ragu berjalan. Tentu saja dia tahu apa yang dipikirkan oleh dr. Derran.“Apa gaunmu membuatmu susah untuk berjalan?” tanya dr. Derran tepat di telinga Kalea.Suara yang terdengar langsung tepat di telinga itu membuat Kalea membeku. Jantungnya semakin berdegup kencang.“Ti-ti-tidak.” Kalea menjawab dengan gugup.Dr. Derran tersenyum. “Kalau begitu ayo jalan,” pintanya.Permintaan itu segera membuat langkah Kalea terayun. Semakin langkahnya diayunkan, dia semakin melihat dengan jelas kamar yang didekorasi dengan bunga. Bunga mawar merah di tempat tidur itu berbentuk ‘love’. Terdapat juga kalimat ‘happy wedding’ yang terbuat dari bunga.“Aku sudah minta menaruh bajumu. Kamu cari saja di lemari.”Suara dr. Derran menyadarkan Kalea yang sedang berada di dalam pikirannya. Saat punya kesempatan untuk pergi, tentu saja Kalea tidak melepaskan kesempatan itu.Buru-buru Kalea mencari baju yang berada di lemari. Beruntung dia men

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 75 Janji Suci

    Dr. Derran melihat Kalea yang tampak begitu cantik. Jika melihat Kalea sekilas, tidak akan ada yang percaya jika Kalea adalah seorang wanita dengan anak satu. Kalea masih muda dan cantik. Melihat Kalea dengan baju pengantinnya, rasanya dr. Derran benar-benar tidak menyangka jika kini dia akan menjadi Kalea istrinya. Waktu berputar begitu cepat. Serasa baru kemarin, dia mengenal Kalea, tapi tiba-tiba ini Kalea sudah menjadi istrinya. Sebenarnya sejak enam tahun lalu, saat bertemu Kalea pertama kali, tak pernah terbesit rasa cinta sama sekali. Namun, saat melihat Kalea datang di kehamilan kedua, hatinya bergetar. Rasa iba perlahan mengantarkan dr. Derran jatuh cinta. Saat langkah Kalea sampai di depannya, dr. Derran segera mengulurkan tangan, membantu Kalea untuk membantu Kalea duduk di kursi yang terdapat di depan penghulu. Tangan keduanya yang dingin, perlahan menghangat saat saling bergandengan. Walaupun senyuman menghiasi wajah mereka, tapi wajah gugup mereka tetap terlihat je

DMCA.com Protection Status