Share

Bab 2 Kebohongan

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 16:36:27

Kata-kata yang keluar dari mulut Kalea itu sontak membuat Alby terperangah. Alby pikir Kalea tidak akan seberani itu.

“Perceraian bukan solusi, Lea.” Aku berusaha membujuk.

“Lalu apa solusinya?” Kalea menatap tajam Alby.

Alby benar-benar frustrasi kali ini. Tak sanggup jika harus kehilangan Kalea. “Apa kamu mau meninggalkan ibu begitu saja dengan perceraian ini? Ibu pasti tidak akan mampu menerima semua ini.” Kali ini Alby menggunakan ibunya untuk mempertahankan Kalea, karena tidak mungkin dirinya bisa menjadi alasan Kalea bertahan.

Kalea memalingkan wajahnya, tak mau melihat Alby. Sejujurnya dia kesal karena Alby menjadikan ibu mertuanya sebagai alasannya bertahan. Seolah Alby tahu jika dia tidak akan bisa meninggalkan ibu mertuanya.

“Mas, jangan bawa-bawa ibu!” Kalea memberikan peringatan pada Alby.

Alby segera duduk di samping Kalea agar bisa bicara dengan baik-baik.

“Ibu hanya dekat dengan kamu. Bahkan aku anaknya saja tidak bisa mendekati ibuku sendiri. Kamu menantu ibu yang paling disayang. Hanya kamu yang mengerti kondisi ibu. Apa kamu tega meninggalkannya.”

Pikiran Kalea melayang memikirkan sejak kapan ibu mertuanya menjadi tanggung jawabnya. Padahal Alby adalah anak semata wayang Bu Salma-mertuanya itu.

Namun, sekali pun Kalea kesal dengan bagaimana cara Alby mempertahankannya, pikiran Kalea tak bisa lepas dari Bu Salma. Menjadi istri Alby selama enam tahun, membuat Kalea dekat dengan ibu mertuanya itu.

Bu Salma menderita Alzhiemer. Semakin hari semakin parah. Mas Alby tak pernah sanggup jika mengurus ibunya, lebih tepatnya tidak sabar. Hanya Kalealah yang bisa melakukannya. Jika sampai Kalea pergi, tentu saja Bu Salma akan sangat sedih.

 “Aku tahu jika aku salah, Lea. Aku sudah melukai hatimu, tapi aku mohon berikan waktu untuk aku mencari orang-menjaga ibu.”

Kelea seolah terjebak dengan permainan yang dibuat oleh Alby. Pria itu punya banyak cara untuk membuatnya bertahan.

“Bagaimana bisa aku percaya padamu lagi, Mas? Kamu saja sudah membohongi aku bertahun-tahun.”

Alby sadar jika tidak akan mudah membujuk Kalea. Padahal dia sudah menggunakan kartu AS miliknya untuk membuat Kalea bertahan.

“Percayalah padaku. Aku akan berusaha mencari orang yang bisa menjaga ibu. Setelah itu lakukan apa yang kamu mau.”

Kali ini Kalea benar-benar pusing sekali. Takut jika dia percaya pada Alby akan kembali dibohongi. Namun, dia juga tidak bisa meninggalkan ibu mertuanya begitu saja. Apalagi Alby sedang sibuk bekerja.

Tiba-tiba saja wajah Bu Salma tersenyum berada dalam pikiran Kalea. Seolah memang jawabannya Kalea tidak bisa meninggalkan mertuanya itu begitu saja.

“Baiklah, aku akan bertahan sementara saja.”

Senyum tipis di sudut bibir Alby, menghiasi wajahnya. Tidak sia-sia membujuk Kalea dengan ibunya. Karena akhirnya Kalea luluh juga.

“Terima kasih, Lea.”

“Tapi, ingat baik-baik. Aku di sini bukan karena kamu, tapi karena ibu. Setelah kamu dapat orang yang menjaga ibu, kita lanjutkan pembicaran tentang perceraian.”

Alby tidak menjawab, tetapi memilih diam.

Diamnya Alby itu dianggap Kalea sebagai jawaban iya.

 ***

“Selamat pagi, Mas Alby.”

Alangkah terkejut Alby ketika melihat Sandra di depan pintu.

“Selamat pagi, Kalea.” Sandra menyapa Kalea yang berdiri di belakang Alby.

Alby segera memutar tubuhnya untuk menatap Kalea. Memastikan reaksi Kalea.

Kalea masih mematung. Dia memerhatikan Sandra yang datang ke rumah pagi-pagi. Yang membuat Kalea terkejut Sandra datang tidak dengan tangan kosong. Melainkan membawa koper. Pikiran Kalea pun melayang memikirkan kenapa wanita itu membawa koper ke rumah.

“Mau apa kamu ke sini lagi?”

“Aku ke sini untuk tinggal bersama Mas Alby.”

Mata indah Kalea membulat sempurna ketika mendengar apa yang baru saja Sandra katakan. Tinggal bersama? Rasanya tak bisa Kalea bayangkan hal itu terjadi.

Membayangkan wajah Sandra saja sudah membuat hati Kalea tersiksa, bagaimana bisa dia akan tinggal bersama dengan wanita itu. Tentu saja itu akan semakin menyiksanya.

Kalea segera mengalihkan pandangan pada Alby. “Apa-apaan ini?” tanyanya.

Alby menelan salivanya, tak berani menjawab apa-apa.

“Usir dia!” Permintaan Kalea itu terdengar tak bisa dibantahkan.

Alby masih diam dan tidak melakukan apa yang diminta Kalea. “Lea, tolong mengerti posisiku sekarang.” Alby menatap Kalea penuh harap.

Bukan jawaban itu yang diharapkan Kalea. “Posisi apa yang harus aku mengerti?”

“Lea, anak yang ada di kandungan Sandra adalah darah dagingku. Aku tidak bisa membiarkan begitu saja. Aku bertanggung jawab penuh pada anak itu.”

Kalea mendesah berat, merasa jika apa yang dikatakan Alby semakin menekannya. Tanpa Alby melihat sisi dirinya juga.

“Lalu posisiku? Apa kamu memikirkan bagaimana posisiku? Apa aku harus melihat wanita yang sudah menghancurkan rumah tanggaku berada di satu tempat denganku? Dia tinggal di sini seolah-olah bagian dari keluarga ini?” Kalea nyaris tertawa pahit ketika semua itu akan terjadi.

Sunyi. Tak ada jawaban yang bisa diberikan Alby. Sejujurnya Sandra sudah mengatakan jika dia ingin tinggal dengannya sudah sejak kemarin, tapi tidak menyangka jika wanita itu akan datang tiba-tiba, sekarang di saat semua belum siap.

Niat Alby adalah membujuk Kalea dulu. Mengajak Kalea memperbaiki rumah tangga. Barulah setelah itu membicarakan pada Kelea perihal Sandra yang ingin tinggal bersama.

Namun, semua sirna ketika Sandra mengambil langkah lebih cepat dibanding Alby.

“Aku tidak mau dia tinggal di sini!” Kali ini suara Kalea lebih tegas.

Alby semakin gusar dengan sikap Kalea. “Sandra sekarang sedang hamil. Dia butuh perhatian dan tanggung jawabku. Tinggal di sini memudahkan aku untuk menjaganya. Jadi aku mohon mengertilah, Lea.”

Kalea menggelengkan kepala tak percaya jika jawaban itu yang didapatkan. “Lalu apa tanggung jawabmu padaku? Bukankah harusnya kamu memberikan ketenangan untukku di rumah ini? Ketenangan itu jika dia tidak tinggal di sini.”

Alby berada dalam persimpangan. Rasanya, dia menyesali pilihannya menjalani hubungan dengan dua wanita, karena dia akan selalu dihadapkan dengan dua pilihan juga.

“Tempatmu bukan di sini. Jadi sekarang pergilah!” Kalea pikir jika Alby tidak bisa mengusirnya, maka dia yang akan mengusir Sandra.

“Kalea, kamu tidak bisa melakukan ini padaku. Aku sedang hamil anak Mas Alby.” Sandra berusaha untuk tetap bertahan. “Kalea, bersikaplah dewasa. Kamu juga punya anak, pastinya kamu ingin anakmu dekat dengan papanya. Itu hal yang sama yang aku inginkan saat ini. Aku ingin anakku dekat dengan Mas Alby.”

Jawaban Sandra itu membuat Kalea mencibirkan bibirnya. “Bersikap dewasa?” Dia melemparkan pertanyaan itu lagi. “Aku sudah bersikap dewasa dengan bertahan di sini dan menerima pengkhianatan kalian!” Suara Kalea bergetar, tapi penuh dengan penekanan.

Kalea beralih pada Alby. “Jika kamu tidak bisa bertindak tegas dengan mengusirnya, maka aku saja yang pergi dari sini.” Dia segera berbalik untuk mengayunkan langkahnya ke kamar.

Alby langsung mengejar Kelea. Menarik tangan istrinya itu. “Lea, jangan bersikap seperti ini. Jangan pergi dari sini, ibu masih membutuhkanmu. Bukankah kita sudah sepakat untuk kamu tetap di sini sampai aku dapat orang untuk menjaga ibu?”

“Tadinya aku mau menunggu, tapi sepertinya aku tidak bisa menunggu.” Kelea merasa jika bertahan seperti ini dirinyalah yang akan terluka.

Kalea segera mengayunkan langkahnya ke kamar. Namun, Alby terus mengikutinya sampai ke kamar.

“Lea, aku mohon pikirkan ibu. Bagaimana bisa kamu meninggalkan ibu?” Alby terus saja memohon.

“Jangan gunakan ibu terus-terusan untuk membuatku bertahan di sini, Mas!” Kalea muak ketika Alby menggunakan kelemahannya untuk bertahan.

“Kalau buka karena ibu kamu bertahan, kalau begitu bertahanlah demi Kyna. Apa kamu tega memisahkan Kyna dengan aku?” Alby menarik tangan Kalea agar istrinya itu luluh.

Kalea langsung melepaskan tangan Alby yang memegangi tangannya. “Aku tidak akan bertahan karena ibu atau pun karena Kyna, Mas. Aku akan tetap pergi.” Kalea kembali mengayunkan langkahnya untuk mengambil koper. Air matanya sedari tadi tak berhenti menetes. Kehidupan rumah tangganya sepertinya akan benar-benar berakhir sekarang.

Sayangnya, saat hendak mengambil baju di lemari, tiba-tiba saja pusing menyergap. Pandangan Kalea mulai kabur dan kepalanya terus berputar. Tanpa peringatan apa-apa tubuh Kalea lunglai. Terjatuh ke lantai kamar.

“Kalea.” Suara Alby terdengar saat tubuh Kalea ambruk ke lantai.

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Josevieta Savana
Kalea jdi perempuan jgn lembek...jgn plin-plan..jdi perempuan jgn goblok ..kesalahan alby itu bukan sekedar selingkuh .sj tpi meliputi kebohongan yg sangat besar ..jdi harus berpikir dan bertindak pintar donk
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
betul itu,kalea.tinggalkan rumah itu.biar saja alby dan siular kadut tinggal disitu mengurusi ibunya alby
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
iiiih.. dasar lelaki g'tau diri.dikasih hati malah minta jantung.kalea udah mau bertahan dirumah itu karena mertuanya.eh..alby malah meminta kalea untuk mengizinkan sandra tinggal disitu juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 3 Kehamilan

    Perlahan Kalea membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamar.“Kalea.”Mendengar suara Alby, membuat Kalea mengalihkan pandangannya pada suaminya itu. Melihat suaminya itu, rasanya Kalea benar-benar kesal.“Kalea, bagaimana keadaanmu? Apa kita perlu ke dokter?”Kalea selalu suka saat Alby perhatian, tapi tidak kali ini. “Tidak!” Dengan tegas dia langsung menolak sambil membuang muka. Melihat ke arah lain selain Alby.“Baiklah, kalau begitu kamu istirahat saja dulu. Aku akan berangkat kerja dulu.” Kelae tidak menjawab ucapan Alby. Masih mengalihkan pandangan ke arah lain. Saat Alby pergi, barulah Kalea merasa tenang. Perasaan Kalea kali ini campur aduk. Sakit, kecewa, dan marah. Hal itu tiba-tiba saja membuatnya pusing lagi.“Kenapa aku pusing? Apa aku mau datang bulan?” Biasanya rasa pusing itu melanda saat Kalea mau datang bulan, jadi dia menebak-nebak apa yang terjadi. “Tunggu-tunggu.” Namun, saat pikiran tertuju pada jadwal datang bulan, tiba-tiba dia in

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 4 Talak

    Alby segera menghampiri Kalea. “Ayo kita bicara di kamar.” Dia mengajak Kalea untuk pergi dari ruang tamu yang diisi banyak orang.“Tidak perlu di kamar!” Tangan Alby yang berada di lengan Kalea pun segera disingkirkan.Alby hanya bisa pasrah ketika Kalea tidak mau bicara baik-baik.“Kamu mau menikahi selingkuhanmu itu, Mas?” Kalea menatap tajam pada sang suami dan beralih ke arah Sandra yang duduk di depan penghulu.“Namanya Sandra, Kalea. Jangan sebut dia seperti itu.” Alby menegur KaleaKalea mencibirkan bibirnya ketika suaminya tak mau Sandra disebut selingkuhannya.“Aku harus menikahi Sandra, karena dia hamil anakku. Anakku butuh status jelas. Jadi aku harus menikahinya.” Alby berusaha keras untuk menjelaskan pada Kalea.“Jika kamu mau menikahinya, harusnya kamu menceraikan aku dulu, Mas. Bukan justru menikahinya lebih dulu.” Suara Kalea meninggi. Letupan emosi di dalam setiap ucapannya terdengar jelas.Suara Kalea yang meninggi itu jelas menarik perhatian orang-orang.“Lea, bisak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 5 Uncle Dokter

    “Tapi, Dok.”“Ini sudah malam. Sebaiknya kamu ikut saja.” Dr. Derran berusaha untuk membujuk Kalea.Kalea melihat anaknya. Pasti sang anak sudah sangat lelah. Apalagi tadi siang, dia membawa sang anak ke tempat bermain. Kalea juga berpikir jika saat ini dia tidak punya tempat untuk tinggal. Jadi tidak ada salahnya menerima tawaran dari dr. Derran untuk sementara waktu.“Baik, Dok.” Kalea pun akhirnya setuju.Dr. Derran membuka mobilnya dan mempersilakan Kalea dan anaknya untuk masuk. Barulah setelah itu dia memasukkan koper ke bagasi belakang, dan masuk setelah itu.Dr. Derran melajukan mobilnya. Tempat yang dituju adalah rumahnya.Sesampainya di rumah, dr. Derran mempersilakan Kalea untuk masuk ke rumah.Rumah keluarga dr. Derran cukup besar. Tentu saja itu membuat Kalea merasa tidak enak. Namun, berbeda dengan anaknya, dia begitu antusias sekali.“Wah ... rumah Uncle Dokter besar sekali.” Kyna sampai terperangah melihat rumah besar milik dr. Derran.“Apa kamu suka?” tanya dr. Derran

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 6 Suara Apa Itu?

    Mata Kalea membulat sempurna ketika mendengar ucapan dari Alby. Bagaimana bisa pria itu datang tiba-tiba dan mengajaknya untuk pulang dengan alasan ibunya.“Aku tidak mau.” Kalea menolak.“Lea, ibu mencarimu terus menerus. Aku mohon pulang dan temui ibu sebentar saja.”Kalea benar-benar berada dalam dilama. Dia tahu persis bagaimana ibu mertuanya itu sangat dekat dengannya, bahkan menganggapnya anak sendiri. Jika sekarang ibu mertuanya itu menanyakan dirinya, jadi wajar saja. Namun, jika pergi ke rumah Alby, dia akan bertemu dengan Sandra.“Baiklah, aku ke rumah, tapi hanya untuk menemui ibu.” Kalea akhirnya memutuskan untuk mengunjungi ibu mertuanya, tak tega ketika ibu mertuanya mencarinya.“Baiklah.” Alby segera pergi.Kalea segera menemui dr. Derran. Memberitahu jika dia akan pergi ke rumah Alby karena mantan ibu mertuanya mencari dirinya. Dr. Derran pun menawarkan diri untuk mengantarkan. Kalea memang butuh dr. Derran, karena jika mencari taksi pastinya akan lama.“Sebaiknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 7 Hamil Juga

    Alby begitu terkejut sekali ketika mendengar jika Kalea mau mengurus perceraian mereka.“Kalea biarkan aku yang mengurus semuanya.”“Jika kamu yang mengurus, aku rasa tidak selesai-selesai, Mas. Jadi biarkan aku yang mengurusnya agar hubungan kita berakhir lebih cepat.” Kalea tidak mau hidup dalam belenggu hubungan yang sangat menyakitkan ini, karena itu dia ingin segera mengakhiri semuanya.Alby sengaja tidak mau memberikan itu karena masih butuh Kalea. Ibunya terus menanyakan Kalea, karena itu dia belum mau membawa perceraian mereka ke pengadilan.“Kalau Mas Alby tidak mau memberikanya, aku bisa ambil sendiri.” Kalea segera masuk ke kamar, dan menuju ke lemari milik Alby. Dia segera mencari surat nikah itu.Alby mengejar Kalea. “Lea, dengarkan aku. Kita bisa urus surat perceraian nanti, yang terpenting kita urus ibu bersama dulu.”Kalea menghentikan tangannya yang sedang mencari surat nikah, kemudian mengalihkan pandangan ke arah Alby. Dia menatap bingung pada pria yang kini berstat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 8 Jangan Menyalahkan Orang Lain

    Alby menatap tajam pada Kalea. Dia menyimpulkan dari apa yang dilihatnya.Kalea benar-benar tidak menyangka Alby menuduhnya seperti itu. Padahal dirinya yang selingkuh selama ini.“Jangan menyalahkan orang lain atas apa yang kamu lakukan sendiri! Bukankah kamu sendiri tahu jika Kalea meminta cerai karena kamu selingkuh!” Dr. Derran tidak tinggal diam, dia berusaha membela Kalea dan melindungi wanita itu dari tuduhan mantan suaminya.Alby benar-benar kesal dengan pria di depannya itu. Ternyata Kalea sudah menceritakan banyak hal tentang dirinya.“Aku memang selingkuh, tapi sepertinya kalian pun juga. Selingkuh di belakangku.”“Mas, aku tidak pernah selingkuh seperti yang kamu tuduhkan itu. Jangan samakan aku denganmu yang mengkhianati rumah tangga kita!” Kalea yang berada di balik tubuh dr. Derran pun akhirnya bicara.“Jika kamu tidak selingkuh, maka kembalilah ke rumah. Aku baru percaya.”“Aku tidak perlu membuktikan apa pun lagi karena memang hubungan kita sudah berakhir. Aku juga t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 9 Gugup

    Kalea menatap plastik yang diberikan dr. Derran padanya. Berusaha menebak apa yang ada di dalam plastik itu. “Ini susu ibu hamil.” Sebelum Kalea mendapat jawaban atas apa yang ada di dalam plastik, dr. Derran lebih dulu memberitahu. Untuk sejenak Kalea terpaku mendengar apa yang dibawakan oleh dr. Derran. Sejak dinyatakan hamil, memang Kalea belum beli susu ibu hamil sama sekali. “Aku lihat kamu belum minum susu, karena itu aku membelikannya untukmu.” Dr. Derran menyodorkan kembali plastik tersebut. “Terima kasih banyak, Dok.” Kalea menerima plastik berisi susu tersebut. Entah harus sedih atau senang atas perhatian dr. Derran. Karena sejujurnya masih ada terbesit di hatinya menunggu perhatian Alby. “Ini susu terbaik yang sering aku rekomendasikan pada pasien, tapi aku tidak tahu kamu suka rasa apa, jadi aku membelikan semua rasa.” Dr. Derran tersenyum. Sudah dibelikan saja Kalea merasa senang. Jadi rasa apa pun, dia rasa tidak masalah. “Saya suka semua rasa. Nanti saya coba semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 10 Teman Papa

    Langkah dr. Derran terhenti. Dia berusaha untuk tetap tenang, tak mau membuat Kalea tidak nyaman dengannya.“Iya.” Dr. Derran menatap Kalea.“Dr. Derran tidak jadi minum?”Dr. Derran mengalihkan pandangan ke arah gelas berisi minuman. Bodohnya dirinya karena meninggalkan minumannya begitu saja. Padahal tadi niatnya ke dapur untuk minum.“Iya, aku lupa.” Dr. Derran kembali lagi untuk mengambil gelas berisi minuman miliknya. Tak mau membawanya ke kamar, dia meminumnya di sana sekalian. Satu gelas berhasil ditengaknya dalam hitungan detik.“Sepertinya dr. Deran haus.” Kalea tersenyum melihat dr. Derran yang minum satu gelas begitu cepat.“Iya.” Dr. Derran mengangguk. “Aku ke kamar dulu.” Dia segera berpamitan untuk menghindar dari Kalea.Kalea mempersilakan dr. Derran pergi. Tak menaruh curiga sama sekali.Dr. Derran segera masuk ke kamar. Saat menutup pintu, dia memegangi dadanya. Jantungnya berdegup kencang ketika bertatapan dengan Kalea.“Kenapa berdebar? Apa aku menyukainya?” Pertany

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18

Bab terbaru

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 142 Melahirkan

    Mendengar hal itu, dr. Derran segera berlari ke UGD. Pikirannya melayang memikirkan apa yang terjadi pada sang istri.Saat sampai di sana, tak hanya sang istri yang ditemuinya. Ada Mayra juga di sana. Dia yakin jika sang istri dan Mayra sudah bertemu sebelum dirinya datang. Ingin rasanya bertanya, apa yang sudah dilakukan Mayra bersama istrinya. Namun, untuk saat ini tidak seharunya dia bertanya seperti itu. Ada hal yang jauh lebih penting dari itu. Yaitu sang istri. “Sayang, kamu kenapa?” “Kontraksi yang aku rasakan sudah intens. Jadi aku ke sini.” Dr. Derran tentu kaget, karena sang istri tidak ada omongan sama sekali jika kontraksi. “Sayang, kenapa tidak mengatakan padaku?” Rasanya sebagai suami, dr. Derran merasa jahat. “Aku sudah konsultasi dengan dr. Nana. Jadi kamu tidak perlu khawatir.” Kalea mencoba menenangkan. Mungkin karena ini bukan kehamilan pertama, jadi Kalea tampak tenang. Dr. Derran hanya bisa pasrah ketika sang istri sudah mengambil tindakan itu. Artinya mema

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 141 Ruang Gawat Darurat

    “Tidak perlu.” Kalea langsung menarik dr. Derran. Merasa jika sang suami tidak perlu melakukan itu. “Kenapa?” tanya dr. Derran penasaran. “Tidak perlu melakukan hal itu. Jangan mengganggu waktu kerjamu. Fokus saja dengan pekerjaanmu.” Kalea tidak mau dr. Derran bersikap berlebihan dengan Mayra karena suaminya sedang di rumah sakit. “Jika mau diselesaikan, kita ajak dia bicara di luar.”Apa yang dikatakan sang istri ada benarnya. Tidak mungkin terus-terusan bicara di rumah sakit. Karena memang beberapa kali dilakukan Mayra masih melakukan hal yang sama. “Baiklah, kita akan bicara pada Mayra di luar. Aku akan menghubunginya dan membicarakan ini semua.” Dr. Derran mau Kalea ikut untuk bicara dengan Mayra, karena tidak mau ada kebohongan di antara mereka. Kalea setuju dengan apa yang dikatakan sang suami. Mereka akan bicara nanti dengan Mayra. Namun, untuk saat ini, dia harus fokus pada kandungannya dulu. Karena ini adalah pemeriksaan terakhir. Dr. Derran mengunjungi pasien-pasienny

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 140 Jujur

    Kalea benar-benar merasa tidak enak hati sejak melihat beberapa kali suaminya pulang dengan keadaan kesal dan kelelahan. Sebagai istri dia merasa jika ada yang tidak beres dengan suaminya. “Apa tidak terjadi apa-apa di rumah sakit?” tanya Kalea menatap dr. Derran. Sepertinya memang tidak ada yang bisa disembunyikan oleh dr. Derran. Dia merasa jika istrinya pasti curiga dengan semua yang dilakukannya. “Kita bicara sambil duduk.” Dr. Derran mengajak sang istri duduk di sofa yang berada di kamar. Kalea semakin dibuat penasaran karena sang suami tampak begitu serius saat bicara. Dr. Derran yang ingin bicara, meraih tangan Kalea lebih dulu. Menggenggamnya erat. “Ada yang mau aku katakan terkait Mayra.” Karena kemarin dia melihat keadaan Kalea baik-baik saja, maka itu dia memberanikan diri untuk mengatakannya sekarang. Tak nyaman bagi dr. Derran menyembunyikan semua dari Kalea.Mendengar nama mantan kekasih suaminya itu, Kalea merasa jika pasti ada masalah yang terjadi. “Ada apa deng

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 139 Berhentilah!

    Dr. Derran yang masuk ke ruangannya dikejutkan dengan bunga yang berada di atas mejanya. Tentu saja itu membuat dr. Derran kesal. Dia sangat yakin jika Mayra yang mengirim bunga itu. Rasanya dr. Derran benar-benar kesal sekali. Buru-buru dr. Derran memanggil perawat. “Ada apa, Dok?” “Siapa yang menaruh bunga ini di sini?” Olda melihat dr. Derran yang tampak begitu kesal, Olda jadi takut. Dia mengalihkan pandangan pada bunga di atas meja. “Saya tidak tahu, Dok.” “Bawa keluar bunganya!” Dr. Derran tidak mau melihat bunga itu. Olda langsung mengambil bunga tersebut, kemudian membawanya keluar dari ruangan dr. Derran. Dr. Derran benar-benar kesal. Tentu saja dia akan memperingatkan Mayra setelah ini. Pagi ini, dr. Derran mengunjungi pasien yang melakukan operasi kemarin dan juga pasien yang sudah operasi sebelumnya. Beberapa diizinkan untuk pulang. Kegiatan berlanjut untuk melakukan praktik. Namun, saat berpapasan dengan Mayra, dr. Derran memanfaatkan hal itu.“Kalian ke ruanga

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 138 Stress

    Dua operasi berjalan dengan lancar. Untungnya Mayra tidak bertingkah di saat operasi. Jadi semua berjalan lancar. “Apa akan langsung pulang setelah ini? Apa kita tidak makan-makan dulu untuk merayakan operasi kita yang berhasil ini?” Mayra menatap dr. Derran. Dr. Derran malas dengan sikap basa-basi mantan pacarnya itu. Tak mau berurusan, dr. Derran segera berlalu meninggalkan Mayra. Langkah dr. Derran diayunkan keluar dari ruang operasi. Kembali ruangannya untuk segera pulang. “Kak.” Saat hendak masuk ke mobil, dr. Derran mendengar suara. Saat menoleh dia melihat Rivans di sana. “Ada apa?” tanya dr. Derran. “Aku tidak bawa mobil, apa aku bisa menumpang?” “Ayo.” Dr. Derran mengizinkan sepupunya itu. Rivans segera masuk ke mobil dr. Derran. Duduk tepat di samping kursi kemudi. Dr. Derran melajukan mobilnya. Rumah orang tua Rivans tak jauh dari rumah orang tuanya, jadi tak masalah jika dia mengantarkannya. “Bagaimana perasaan Kak Derran bertemu dengan mantan? Apa berdebar?” t

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 137 Bersikap Profesional

    Melihat sepupunya itu menunjuk ke pintu lobi, dr. Derran langsung mengalihkan pandangannya. Dilihatnya seseorang yang dikenalnya. “Aku mau memberitahu kamu jika dia sekarang bekerja di sini lagi.” Rivans menjelaskan alasannya menghubungi sepupunya itu kemarin. “Kenapa tidak menghubungi balik jika kamu ingin memberitahu itu?” Dr. Derran menatap tajam pada sepupunya itu. “Kamu tidak mau diganggu, jadi aku tidak menghubungi lagi.” Dengan polosnya Rivans menjawab.Dr. Derran hanya bisa mengembuskan napasnya. Benar-benar kesal pada sepupunya itu. Padahal ini adalah hal penting. “Hai.” Mayra menyapa dr. Derran dengan senyum. “Kita bertemu di sini.” Dengan polosnya dia menjelaskan. “Waktu itu aku mau bilang jika aku kembali bekerja di sini. Hanya saja, waktu itu tidak tepat.” Sejenak dr. Derran teringat dengan kedatangan Mayra ke rumah. Waktu itu dia membahas rumah yang membuat Kalea terluka. Mungkin jika waktu itu tidak ada kejadian kemarin, dr. Derran sudah tahu keberadaan Mayra di r

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 136 Sesuai Keinginanmu

    Kalea yang melihat seorang wanita memanggil suaminya. Dia memerhatikan wanita yang sedang berjalan ke arah suaminya itu. “Sayang, aku bisa jelaskan.” Dr. Derran meraih tangan sang istri. Kalea merasa sedikit kesal. Kemarin mantan pacar suaminya yang datang, dan ini siapa lagi? Kalea tidak tahu siapa lagi wanita yang kini ada di hadapan sang suami. “Siapa dia?” tanya Kalea memastikan.“Dia arsitek yang akan merenovasi rumah kita. Aku sengaja mengundangnya agar kamu bisa bicara dengannya.” Dr. Derran tak mau berlama-lama menyelesaikan masalahnya. Rumah harus segera diubah, jadi dia sengaja menghubungi arsitek dari Adion Company, karena itu pihak Adin Company mengirim arsitek untuk mewujudkan keinginan dr. Derran.Kalea cukup terkejut mendengar jika suaminya akan merenovasi rumah. Tidak menyangka akan secepat itu. “Aku mau kamu senang. Jadi aku mau mengubah semuanya untuk kamu. Sampaikan apa yang kamu inginkan.” Dr. Derran menatap Kalea dengan teduh.Kalea merasa beruntung suaminya

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 135 Urusan Pribadi

    Kalea yang nyaris terlelap, terbangun ketika mendengar suara ponsel suaminya. Dr. Derran segera mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubungi. “Rivans.” “Kenapa dia menghubungi malam-malam?”“Entah.” Dr. Derran menaikkan bahunya. Tak tahu “Angkat saja dulu. Siapa tahu penting.” “Baiklah.” Dr. Derran mengangguk. Dr. Derran segera mengangkat sambungan telepon tersebut. Ingin tahu apa yang ingin dibicarakan Rivans. “Kak.” Suara Rivans terdengar di seberang sana. “Kamu mau bahas pekerjaan atau hal pribadi?” tanya dr. Derran tanpa basa-basi. “Hal pribadi.” Rivans di seberang sana memberitahu. “Jika hal pribadi, besok saja kamu bicara.” Dr. Derran langsung mematikan sambungan telepon dan meletakan telepon di atas nakas. Apa yang dilakukan sang suami itu jelas membuat Kalea terkejut. “Kenapa dimatikan?” tanyanya. “Dia hanya ingin membahas hal pribadi. Jadi aku pikir, bisa dibicarakan besok.” Dengan entengnya dr. Derran menjawab. “Tapi, kalau sampai urusan pribadi

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 134 Pertanyaan Apa Itu?

    Mayra tentu saja tidak ada muka saat diusir. Padahal dia belum bicara dengan dr. Derran. Tak mau semakin malu, akhirnya Mayra pulang. Kini tinggal Kalea dan dr. Derran yang ada di rumah itu. Kalea segera berbalik untuk masuk. Meninggalkan dr. Derran yang masih di depan pintu. Tempat yang dituju adalah kamar. Dr. Derran yang melihat sang istri pergi, segera mengejar. Dia harus menjelaskan semuanya. “Sayang.” Dr. Derran masuk ke kamar. “Jadi kamar ini desain wanita itu juga?” tanya Kalea memastikan. “Sayang, maaf aku tidak mengatakannya, tapi aku tidak berniat berbohong.” Dr. Derran berusaha untuk meyakinkan sang istri. “Aku sudah dengar jika rumah ini disiapkan untuk dia. Hanya saja, aku teralu naif hingga tidak berpikir jika rumah ini didesain olehnya.” Kalea merasa sangat bodoh sekali. “Sayang, sejujurnya waktu itu aku mau merenovasi, hanya saja belum ada waktu. Aku benar-benar sibuk. Ditambah pernikahan kita dan aku pikir tidak masalah jika memakai semuanya dulu.” Dr. Derran

DMCA.com Protection Status