Share

Bab 6 Suara Apa Itu?

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 14:22:56

Mata Kalea membulat sempurna ketika mendengar ucapan dari Alby. Bagaimana bisa  pria itu datang tiba-tiba dan mengajaknya untuk pulang dengan alasan ibunya.

“Aku tidak mau.” Kalea menolak.

“Lea, ibu mencarimu terus menerus. Aku mohon pulang dan temui ibu sebentar saja.”

Kalea benar-benar berada dalam dilama. Dia tahu persis bagaimana ibu mertuanya itu sangat dekat dengannya, bahkan menganggapnya anak sendiri. Jika sekarang ibu mertuanya itu menanyakan dirinya, jadi wajar saja.  Namun, jika pergi ke rumah Alby,  dia akan bertemu dengan Sandra.

“Baiklah, aku ke rumah, tapi hanya untuk menemui ibu.” Kalea akhirnya memutuskan untuk mengunjungi ibu mertuanya, tak tega ketika ibu mertuanya mencarinya.

“Baiklah.” Alby segera pergi.

Kalea  segera menemui dr. Derran.  Memberitahu jika dia akan pergi ke rumah Alby karena mantan ibu mertuanya mencari dirinya. Dr. Derran pun menawarkan diri untuk mengantarkan. Kalea memang butuh dr. Derran, karena jika mencari taksi pastinya akan lama.

“Sebaiknya parkir di depan sana sini saja, Dok.”  Kalea meminta dr. Derran memarkirkan agak jauh dari rumah Alby, tak mau Alby melihat dr. Derran.

“Baiklah.” Akhirnya dr. Derran memarkirkan di tempat yang diminta oleh Kalea.

Kalea segera turun, sedangkan dr. Derran menunggu. Kalea yang mengetuk pintu dipersilakan masuk oleh asisten rumah tangga.

“Pak Alby di mana, Bi?” Kalea tadi melihat mobil Alby, tapi tidak melihat Alby saat masuk.

“Pak Alby tadi berangkat ke kantor, Bu.”

Kalea merasa jika Alby belum kembali setelah memintanya untuk ke rumah tadi.

“Wanita itu?” Kalea sedikit ragu ketika menanyakan keberadaan Sandra.

“Bu Sandra sedang di kamar, Bu.”

Kalea mengangguk.

“Bu Kalea silakan masuk, saya mau pergi ke pasar dulu.” Asisten rumah tangga pun segera berpamitan.

“Iya, Bi.”

Kalea tak mau berlama-lama di rumah ini. Yang ingin dilakukan hanya menemui Bu Salma dan segera perg.

Kalea segera masuk dan menuju ke kamar mertuanya, sedangkan Sandra tampak kesal dengan kedatangan Kalea lagi.

Kalea segera masuk ke kamar mertuanya. Di kamar, dia melihat Bu Salma yang duduk di kursi roda.

“Bu.”

“Kalea.” Bu Salma tersenyum. Alzheimer membuat ingatan Bu Salma kabur, tetapi ada kalanya di mana Bu Salma bisa mengenali wajah menantunya itu.

Kalea segera memeluk Bu Salma. Rasanya dia begitu rindu sekali. Apalagi Kalea sudah menganggap Bu Salma sebagai ibu sendiri. Sejak ibunya meninggal empat tahun lalu, Kalea kehilangan sosok ibu, tetapi didapatkannya dari Bu Salma.

“Kamu ke mana?” Bu Salma begitu penasaran sekali karena beberapa hari tidak melihat Kalea.

“Kalea antar Kyna ada acara sekolah dan menginap, Bu.” Terpaksa Kalea berbohong. Rasanya belum tega  memberitahu Bu Salma perihal perceraiannya dan Alby.

“Ibu pikir kamu pergi.”

“Tidak, Bu.” Kalea tersenyum untuk menyakinkan Bu Salma. Kalea melihat makan yang berada di atas nakas. “Ibu belum makan?” tanya Kalea.

Bu Salma menggeleng.

Mendapati jawaban itu, Kalea segera mengambil makanan tersebut.  Satu mangkuk berisi bubur dibawanya untuk diberikan pada mertuanya itu.

“Kalau begitu ibu makan dulu.” Dia menyodorkan sendok pada Bu Salma, wanita yang kini wajahnya sudah mulai menua itu, tersenyum melihat Kalea.

“Kalea, anak baik.” Tangan Bu Salma membelai lembut wajah Kalea. “Kamu selalu ada untuk ibu.”

Senyum Kalea menghiasi wajahnya ketika Bu Salma memperlakukannya dengan manis, tetapi hatinya seperti teriris ketika membayangkan jika dia akan meninggalkan Bu Salma. Tidak bisa Kalea bayangkan bagaimana hancurnya hati Bu Salma jika tahu dirinya akan bercerai dengan anak semata wayangnya. Namun, dia tidak bisa tinggal lebih lama dengan pria yang menghancurkan hidupnya itu.

“Iya, Kalea akan ada untuk Ibu. Sekarang Ibu makan dulu.” Kalea kembali menyodorkan sendok berisi bubur pada Bu Salma.

Bu Salma membuka mulutnya. Kemudian memakan makanan yang diberikan Kalea.

“Alby jahat. Ibu tidak boleh keluar.” Di tengah-tengah makan, Kalea mendengar celotehan Bu Salma.

“Mungkin karena tidak ada Kalea, Mas Alby melarang ibu.”  Kalea berusaha untuk menenangkan Bu Salma.

“Kamu jangan pergi lagi.” Bu Salma memegangi tangan Kalea dengan erat.

Kalea bingung terus berbohong. Namun, untuk saat ini itu yang bisa dilakukan. “Tenang saja, Kalea tidak akan pergi.”

Usai menyuapi, Kalea memberikan obat untuk Bu Salma. Kemudian meminta Bu Salma untuk beristirahat.

Saat Bu Salma sudah tidur, Kalea segera keluar. Tak mau Bu Salma melihatnya pergi.

Namun, baru saja menutup pintu kamar Bu Salma, tiba-tiba terdengar suara.

“Aaahhh ....” Suara itu terdengar bercampur desahan.

“Suara apa itu?” tanya Kalea bermonolog.

Kalea yang penasaran pun mendengarkan dengan saksama suara itu. Saat mendengar suara itu, ternyata suara itu berasal dari kamar utama.

Mata Kalea langsung membulat sempurna mendengar suara yang tidak asing itu. Suara itu adalah suara Alby dan Sandra. Dada Kalea terasa sesak ketika mendengar suara desahan dari dalam kamar itu. Sudah bisa Kalea bayangkan apa yang terjadi di kamar itu.

Sakit? Jelas itu yang dirasakan Kalea. Tidak dipungkiri jika di hatinya masih terukir nama suaminya.

Andai dia tidak memikirkan mantan mertuanya itu, tidak mungkin sekarang dia mendengarkan percakapan menjijikkan itu.

“Bu Kalea.”

Suara asisten rumah tangga yang terdengar membuat Kalea terkejut. Mangkuk yang dibawanya seketika terjatuh.

“Bu Kalea tidak apa-apa?” Asisten rumah tangga tampak panik.

“Tidak apa-apa, Bi.” Kalea menggeleng.

“Saya akan ambilkan sapu ke dapur dulu.” Asisten rumah tangga segera pergi ke dapur.

Alby dan Sandra yang ada di dalam kamar pun segera menghentikan kegiatan panas mereka. Alby buru-buru memakai celananya.

Saat dia keluar, dia terkejut ketika melihat Kalea. Tidak menyangka jika Kalea sudah datang ke rumah. Dia pikir Kalea akan datang setelah Kyna pulang sekolah.

Kalea mengalihkan pandangan pada Alby. Pria itu hanya memakai celana tanpa dan membiarkan dadanya terbuka. Disusul Sandra yang memakai handuk saja keluar dari kamar.

Melihat penampilan dua orang itu, Kalea benar-benar muak sekali. Bisa-bisanya dua manusia itu melakukanya di pagi hari dan di saat ada orang di rumah.

“Kalea, kamu sudah datang?” Alby tampak cemas melihat Kalea.

“Iya, sudah sejak tadi,” sindir Kalea.

Di saat Kalea sedang marah, Sandra tampak tenang. Memang tadi dia tahu Kalea datang. Karena itu, dia sengaja mengajak suaminya melakukan hubungan intim agar Kalea tahu jika kini Alby adalah miliknya.

“Aku ke sini sekalian ingin meminta surat nikah, Mas. Aku akan segera melayangkan gugatan cerai darimu. Aku ingin segera bercerai secara resmi denganmu.”

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
good job,kalea.segera urus perceraian dirimu dengan alby.biar dirimu bisa bebas dari alby yang stress itu.enak saja menyuruh dirimu mengurus ibunya.sedangkan dirinya enak-enakan dengan mak lampir itu
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
iiiih.. menjijikan sekali alby dan mak lampir ini.rasa-rasanya pengen q timpuk kepala mereka dengan batu sampai bocor
goodnovel comment avatar
Anna Waliana
alby jahat ,,urus aja ibumu sama sandra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 7 Hamil Juga

    Alby begitu terkejut sekali ketika mendengar jika Kalea mau mengurus perceraian mereka.“Kalea biarkan aku yang mengurus semuanya.”“Jika kamu yang mengurus, aku rasa tidak selesai-selesai, Mas. Jadi biarkan aku yang mengurusnya agar hubungan kita berakhir lebih cepat.” Kalea tidak mau hidup dalam belenggu hubungan yang sangat menyakitkan ini, karena itu dia ingin segera mengakhiri semuanya.Alby sengaja tidak mau memberikan itu karena masih butuh Kalea. Ibunya terus menanyakan Kalea, karena itu dia belum mau membawa perceraian mereka ke pengadilan.“Kalau Mas Alby tidak mau memberikanya, aku bisa ambil sendiri.” Kalea segera masuk ke kamar, dan menuju ke lemari milik Alby. Dia segera mencari surat nikah itu.Alby mengejar Kalea. “Lea, dengarkan aku. Kita bisa urus surat perceraian nanti, yang terpenting kita urus ibu bersama dulu.”Kalea menghentikan tangannya yang sedang mencari surat nikah, kemudian mengalihkan pandangan ke arah Alby. Dia menatap bingung pada pria yang kini berstat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 8 Jangan Menyalahkan Orang Lain

    Alby menatap tajam pada Kalea. Dia menyimpulkan dari apa yang dilihatnya.Kalea benar-benar tidak menyangka Alby menuduhnya seperti itu. Padahal dirinya yang selingkuh selama ini.“Jangan menyalahkan orang lain atas apa yang kamu lakukan sendiri! Bukankah kamu sendiri tahu jika Kalea meminta cerai karena kamu selingkuh!” Dr. Derran tidak tinggal diam, dia berusaha membela Kalea dan melindungi wanita itu dari tuduhan mantan suaminya.Alby benar-benar kesal dengan pria di depannya itu. Ternyata Kalea sudah menceritakan banyak hal tentang dirinya.“Aku memang selingkuh, tapi sepertinya kalian pun juga. Selingkuh di belakangku.”“Mas, aku tidak pernah selingkuh seperti yang kamu tuduhkan itu. Jangan samakan aku denganmu yang mengkhianati rumah tangga kita!” Kalea yang berada di balik tubuh dr. Derran pun akhirnya bicara.“Jika kamu tidak selingkuh, maka kembalilah ke rumah. Aku baru percaya.”“Aku tidak perlu membuktikan apa pun lagi karena memang hubungan kita sudah berakhir. Aku juga t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 9 Gugup

    Kalea menatap plastik yang diberikan dr. Derran padanya. Berusaha menebak apa yang ada di dalam plastik itu. “Ini susu ibu hamil.” Sebelum Kalea mendapat jawaban atas apa yang ada di dalam plastik, dr. Derran lebih dulu memberitahu. Untuk sejenak Kalea terpaku mendengar apa yang dibawakan oleh dr. Derran. Sejak dinyatakan hamil, memang Kalea belum beli susu ibu hamil sama sekali. “Aku lihat kamu belum minum susu, karena itu aku membelikannya untukmu.” Dr. Derran menyodorkan kembali plastik tersebut. “Terima kasih banyak, Dok.” Kalea menerima plastik berisi susu tersebut. Entah harus sedih atau senang atas perhatian dr. Derran. Karena sejujurnya masih ada terbesit di hatinya menunggu perhatian Alby. “Ini susu terbaik yang sering aku rekomendasikan pada pasien, tapi aku tidak tahu kamu suka rasa apa, jadi aku membelikan semua rasa.” Dr. Derran tersenyum. Sudah dibelikan saja Kalea merasa senang. Jadi rasa apa pun, dia rasa tidak masalah. “Saya suka semua rasa. Nanti saya coba semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 10 Teman Papa

    Langkah dr. Derran terhenti. Dia berusaha untuk tetap tenang, tak mau membuat Kalea tidak nyaman dengannya.“Iya.” Dr. Derran menatap Kalea.“Dr. Derran tidak jadi minum?”Dr. Derran mengalihkan pandangan ke arah gelas berisi minuman. Bodohnya dirinya karena meninggalkan minumannya begitu saja. Padahal tadi niatnya ke dapur untuk minum.“Iya, aku lupa.” Dr. Derran kembali lagi untuk mengambil gelas berisi minuman miliknya. Tak mau membawanya ke kamar, dia meminumnya di sana sekalian. Satu gelas berhasil ditengaknya dalam hitungan detik.“Sepertinya dr. Deran haus.” Kalea tersenyum melihat dr. Derran yang minum satu gelas begitu cepat.“Iya.” Dr. Derran mengangguk. “Aku ke kamar dulu.” Dia segera berpamitan untuk menghindar dari Kalea.Kalea mempersilakan dr. Derran pergi. Tak menaruh curiga sama sekali.Dr. Derran segera masuk ke kamar. Saat menutup pintu, dia memegangi dadanya. Jantungnya berdegup kencang ketika bertatapan dengan Kalea.“Kenapa berdebar? Apa aku menyukainya?” Pertany

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 11 Cemburu

    Sandra bukannya tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh Kalea. Dia justru tertawa. Merasa lucu dengan sikap Kalea.“Padahal aku mau memberikan ucapan selamat, tapi kamu justru seperti itu.” Sandra pura-pura kecewa.Kalea berusaha untuk menahan diri agar tidak marah. Tak mau terpancing karena dia sedang di tempat umum.“Sebenarnya aku kasihan padamu. Padahal kita bisa jadi madu yang baik, sama-sama menjadi istri Mas Alby, dan sama-sama hamil anak Mas Alby. Sayangnya, kamu memilih untuk bercerai.” Sandra tersenyum penuh arti. Kata-kata itu tidak benar-benar dari hati. Karena sejujurnya dia suka dengan Kalea yang memutuskan untuk bercerai.“Jangan munafik! Aku tahu yang ada di otakmu. Sebenarnya kamu suka bukan jika aku bercerai?”Sandra langsung tertawa ketika mendengar ucapan Kalea itu. “Ternyata kamu pintar juga. Aku memang tidak suka, dan berharap jika kamu bercerai.”“Aku sudah bercerai. Jadi silakan ambil saja Mas Alby. Jangan ganggu aku lagi.” Kalea pun segera berbalik untuk s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 12 Berbeda

    “Kamu ini bicara apa.” Alby berusaha menghindar. Saat bersama Sandra, dia memang tidak suka membahas perasaannya pada Kalea. “Aku lihat kamu kesal saat melihat foto tadi. Artinya kamu cemburu dengan Kalea yang bersama dengan pria lain.” Pikiran Alby langsung tertuju dengan apa yang dikatakan oleh Sandra. Perasaannya memang langsung kesal ketika melihat foto itu. Apalagi ketika Sandra bilang jika posisinya akan terganti. ‘Apa aku cemburu?’ Pertanyaan itu berputar di otak Alby. “Mas, katakan padaku.” Sandra mengguncang tubuh Alby. Rasa kesalnya sudah menguasai Sandra hingga sedikit kasar pada Alby. Apa yang dilakukan Sandra itu menyadarkannya. “Sudah, jangan perdebatkan sesuatu yang tidak penting saat ini. Sudah malam.” Alby segera berlalu pergi ke kamarnya. Tak mau melanjutkan perdebatan dengan istrinya itu. Sandra hanya bisa menatap malas pada Alby yang pergi meninggalkannya. Dia bukan orang bodoh. Tadi jelas reaksi Alby yang tampak cemburu, artinya memang Alby masih memiliki per

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 13 Orang Lain

    Dari kejauhan Kalea melihat seseorang yang dikenalnya berdiri di depan kelas. Rasa kesal seketika menjalar ke dalam hatinya ketika melihat orang itu.“Papa.” Kyna berlari ketika melihat siapa yang ada di depan kelas.Kalea menatap Alby dari kejauhan. Rasanya, dia belum siap bertemu dengan Alby. Namun, saat ini dia tidak bisa menghindar, apalagi ada anaknya.“Anak Papa.” Alby menggendong tubuh Kyna, kemudian mendaratkan kecupan di pipi Kyna.“Kyna kangen sama Papa.” Kyna memeluk erat tubuh Alby.“Papa juga kangen.” Alby tersenyum.“Kapan rumah selesai Papa?” tanya Kyna.“Rumah?” Alby tampak bingung dengan apa yang dikatakan anaknya, dia beralih pada Kalea. Meminta jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan anaknya itu.“Rumah masih direnovasikan, Papa?” Kalea berusaha tersenyum di depan anaknya agar anaknya tidak curiga.Akhirnya Alby tahu apa alasan yang diberikan oleh Kalea pada anaknya.“Iya, Sayang. Rumah masih direnovasi.” Terpaksa Alby mengikuti permainan yang diberikan oleh Kalea

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 14 Tidak Sakit

    Kalea dan dr. Derran segera pergi meninggalkan taman. Kali ini yang membawa mobil adalah Kalea. Sengaja dia menyetir agar dr. Derran bisa beristirahat setelah dipukul oleh Alby.Mobil berbelok ke apotek. Kalea ingin membeli obat untuk mengobati luka yang berada di sudut bibir dr. Derran.“Dr. Derran tunggu di sini dulu. Saya beli obat.” Kalea segera keluar dari mobil dan masuk ke apotek.Melihat Kalea yang begitu perhatian padanya, membuat dr. Derran tersenyum. Dia benar-benar senang dengan perhatian itu. Dr. Derran sadar jika perasaan ini semakin hari semakin tubuh. Masalahnya Kalea masih berstatus istri orang. Kalau pun sampai Kalea bercerai, dia harus menunggu sampai anaknya lahir.Kalea kembali dengan satu kantung berisi kapas dan obat luka.“Saya obati dulu, Dok.” Kalea duduk miring, menghadap ke arah dr. Derran.Dr. Derran dengan senang hati menerima tawaran itu, dia segera memiringkan tubuhnya agar Kalea dapat mengobati lukanya.Kalea segera membersihkan darah yang sudah mulai

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19

Bab terbaru

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 142 Melahirkan

    Mendengar hal itu, dr. Derran segera berlari ke UGD. Pikirannya melayang memikirkan apa yang terjadi pada sang istri.Saat sampai di sana, tak hanya sang istri yang ditemuinya. Ada Mayra juga di sana. Dia yakin jika sang istri dan Mayra sudah bertemu sebelum dirinya datang. Ingin rasanya bertanya, apa yang sudah dilakukan Mayra bersama istrinya. Namun, untuk saat ini tidak seharunya dia bertanya seperti itu. Ada hal yang jauh lebih penting dari itu. Yaitu sang istri. “Sayang, kamu kenapa?” “Kontraksi yang aku rasakan sudah intens. Jadi aku ke sini.” Dr. Derran tentu kaget, karena sang istri tidak ada omongan sama sekali jika kontraksi. “Sayang, kenapa tidak mengatakan padaku?” Rasanya sebagai suami, dr. Derran merasa jahat. “Aku sudah konsultasi dengan dr. Nana. Jadi kamu tidak perlu khawatir.” Kalea mencoba menenangkan. Mungkin karena ini bukan kehamilan pertama, jadi Kalea tampak tenang. Dr. Derran hanya bisa pasrah ketika sang istri sudah mengambil tindakan itu. Artinya mema

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 141 Ruang Gawat Darurat

    “Tidak perlu.” Kalea langsung menarik dr. Derran. Merasa jika sang suami tidak perlu melakukan itu. “Kenapa?” tanya dr. Derran penasaran. “Tidak perlu melakukan hal itu. Jangan mengganggu waktu kerjamu. Fokus saja dengan pekerjaanmu.” Kalea tidak mau dr. Derran bersikap berlebihan dengan Mayra karena suaminya sedang di rumah sakit. “Jika mau diselesaikan, kita ajak dia bicara di luar.”Apa yang dikatakan sang istri ada benarnya. Tidak mungkin terus-terusan bicara di rumah sakit. Karena memang beberapa kali dilakukan Mayra masih melakukan hal yang sama. “Baiklah, kita akan bicara pada Mayra di luar. Aku akan menghubunginya dan membicarakan ini semua.” Dr. Derran mau Kalea ikut untuk bicara dengan Mayra, karena tidak mau ada kebohongan di antara mereka. Kalea setuju dengan apa yang dikatakan sang suami. Mereka akan bicara nanti dengan Mayra. Namun, untuk saat ini, dia harus fokus pada kandungannya dulu. Karena ini adalah pemeriksaan terakhir. Dr. Derran mengunjungi pasien-pasienny

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 140 Jujur

    Kalea benar-benar merasa tidak enak hati sejak melihat beberapa kali suaminya pulang dengan keadaan kesal dan kelelahan. Sebagai istri dia merasa jika ada yang tidak beres dengan suaminya. “Apa tidak terjadi apa-apa di rumah sakit?” tanya Kalea menatap dr. Derran. Sepertinya memang tidak ada yang bisa disembunyikan oleh dr. Derran. Dia merasa jika istrinya pasti curiga dengan semua yang dilakukannya. “Kita bicara sambil duduk.” Dr. Derran mengajak sang istri duduk di sofa yang berada di kamar. Kalea semakin dibuat penasaran karena sang suami tampak begitu serius saat bicara. Dr. Derran yang ingin bicara, meraih tangan Kalea lebih dulu. Menggenggamnya erat. “Ada yang mau aku katakan terkait Mayra.” Karena kemarin dia melihat keadaan Kalea baik-baik saja, maka itu dia memberanikan diri untuk mengatakannya sekarang. Tak nyaman bagi dr. Derran menyembunyikan semua dari Kalea.Mendengar nama mantan kekasih suaminya itu, Kalea merasa jika pasti ada masalah yang terjadi. “Ada apa deng

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 139 Berhentilah!

    Dr. Derran yang masuk ke ruangannya dikejutkan dengan bunga yang berada di atas mejanya. Tentu saja itu membuat dr. Derran kesal. Dia sangat yakin jika Mayra yang mengirim bunga itu. Rasanya dr. Derran benar-benar kesal sekali. Buru-buru dr. Derran memanggil perawat. “Ada apa, Dok?” “Siapa yang menaruh bunga ini di sini?” Olda melihat dr. Derran yang tampak begitu kesal, Olda jadi takut. Dia mengalihkan pandangan pada bunga di atas meja. “Saya tidak tahu, Dok.” “Bawa keluar bunganya!” Dr. Derran tidak mau melihat bunga itu. Olda langsung mengambil bunga tersebut, kemudian membawanya keluar dari ruangan dr. Derran. Dr. Derran benar-benar kesal. Tentu saja dia akan memperingatkan Mayra setelah ini. Pagi ini, dr. Derran mengunjungi pasien yang melakukan operasi kemarin dan juga pasien yang sudah operasi sebelumnya. Beberapa diizinkan untuk pulang. Kegiatan berlanjut untuk melakukan praktik. Namun, saat berpapasan dengan Mayra, dr. Derran memanfaatkan hal itu.“Kalian ke ruanga

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 138 Stress

    Dua operasi berjalan dengan lancar. Untungnya Mayra tidak bertingkah di saat operasi. Jadi semua berjalan lancar. “Apa akan langsung pulang setelah ini? Apa kita tidak makan-makan dulu untuk merayakan operasi kita yang berhasil ini?” Mayra menatap dr. Derran. Dr. Derran malas dengan sikap basa-basi mantan pacarnya itu. Tak mau berurusan, dr. Derran segera berlalu meninggalkan Mayra. Langkah dr. Derran diayunkan keluar dari ruang operasi. Kembali ruangannya untuk segera pulang. “Kak.” Saat hendak masuk ke mobil, dr. Derran mendengar suara. Saat menoleh dia melihat Rivans di sana. “Ada apa?” tanya dr. Derran. “Aku tidak bawa mobil, apa aku bisa menumpang?” “Ayo.” Dr. Derran mengizinkan sepupunya itu. Rivans segera masuk ke mobil dr. Derran. Duduk tepat di samping kursi kemudi. Dr. Derran melajukan mobilnya. Rumah orang tua Rivans tak jauh dari rumah orang tuanya, jadi tak masalah jika dia mengantarkannya. “Bagaimana perasaan Kak Derran bertemu dengan mantan? Apa berdebar?” t

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 137 Bersikap Profesional

    Melihat sepupunya itu menunjuk ke pintu lobi, dr. Derran langsung mengalihkan pandangannya. Dilihatnya seseorang yang dikenalnya. “Aku mau memberitahu kamu jika dia sekarang bekerja di sini lagi.” Rivans menjelaskan alasannya menghubungi sepupunya itu kemarin. “Kenapa tidak menghubungi balik jika kamu ingin memberitahu itu?” Dr. Derran menatap tajam pada sepupunya itu. “Kamu tidak mau diganggu, jadi aku tidak menghubungi lagi.” Dengan polosnya Rivans menjawab.Dr. Derran hanya bisa mengembuskan napasnya. Benar-benar kesal pada sepupunya itu. Padahal ini adalah hal penting. “Hai.” Mayra menyapa dr. Derran dengan senyum. “Kita bertemu di sini.” Dengan polosnya dia menjelaskan. “Waktu itu aku mau bilang jika aku kembali bekerja di sini. Hanya saja, waktu itu tidak tepat.” Sejenak dr. Derran teringat dengan kedatangan Mayra ke rumah. Waktu itu dia membahas rumah yang membuat Kalea terluka. Mungkin jika waktu itu tidak ada kejadian kemarin, dr. Derran sudah tahu keberadaan Mayra di r

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 136 Sesuai Keinginanmu

    Kalea yang melihat seorang wanita memanggil suaminya. Dia memerhatikan wanita yang sedang berjalan ke arah suaminya itu. “Sayang, aku bisa jelaskan.” Dr. Derran meraih tangan sang istri. Kalea merasa sedikit kesal. Kemarin mantan pacar suaminya yang datang, dan ini siapa lagi? Kalea tidak tahu siapa lagi wanita yang kini ada di hadapan sang suami. “Siapa dia?” tanya Kalea memastikan.“Dia arsitek yang akan merenovasi rumah kita. Aku sengaja mengundangnya agar kamu bisa bicara dengannya.” Dr. Derran tak mau berlama-lama menyelesaikan masalahnya. Rumah harus segera diubah, jadi dia sengaja menghubungi arsitek dari Adion Company, karena itu pihak Adin Company mengirim arsitek untuk mewujudkan keinginan dr. Derran.Kalea cukup terkejut mendengar jika suaminya akan merenovasi rumah. Tidak menyangka akan secepat itu. “Aku mau kamu senang. Jadi aku mau mengubah semuanya untuk kamu. Sampaikan apa yang kamu inginkan.” Dr. Derran menatap Kalea dengan teduh.Kalea merasa beruntung suaminya

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 135 Urusan Pribadi

    Kalea yang nyaris terlelap, terbangun ketika mendengar suara ponsel suaminya. Dr. Derran segera mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubungi. “Rivans.” “Kenapa dia menghubungi malam-malam?”“Entah.” Dr. Derran menaikkan bahunya. Tak tahu “Angkat saja dulu. Siapa tahu penting.” “Baiklah.” Dr. Derran mengangguk. Dr. Derran segera mengangkat sambungan telepon tersebut. Ingin tahu apa yang ingin dibicarakan Rivans. “Kak.” Suara Rivans terdengar di seberang sana. “Kamu mau bahas pekerjaan atau hal pribadi?” tanya dr. Derran tanpa basa-basi. “Hal pribadi.” Rivans di seberang sana memberitahu. “Jika hal pribadi, besok saja kamu bicara.” Dr. Derran langsung mematikan sambungan telepon dan meletakan telepon di atas nakas. Apa yang dilakukan sang suami itu jelas membuat Kalea terkejut. “Kenapa dimatikan?” tanyanya. “Dia hanya ingin membahas hal pribadi. Jadi aku pikir, bisa dibicarakan besok.” Dengan entengnya dr. Derran menjawab. “Tapi, kalau sampai urusan pribadi

  • Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan   Bab 134 Pertanyaan Apa Itu?

    Mayra tentu saja tidak ada muka saat diusir. Padahal dia belum bicara dengan dr. Derran. Tak mau semakin malu, akhirnya Mayra pulang. Kini tinggal Kalea dan dr. Derran yang ada di rumah itu. Kalea segera berbalik untuk masuk. Meninggalkan dr. Derran yang masih di depan pintu. Tempat yang dituju adalah kamar. Dr. Derran yang melihat sang istri pergi, segera mengejar. Dia harus menjelaskan semuanya. “Sayang.” Dr. Derran masuk ke kamar. “Jadi kamar ini desain wanita itu juga?” tanya Kalea memastikan. “Sayang, maaf aku tidak mengatakannya, tapi aku tidak berniat berbohong.” Dr. Derran berusaha untuk meyakinkan sang istri. “Aku sudah dengar jika rumah ini disiapkan untuk dia. Hanya saja, aku teralu naif hingga tidak berpikir jika rumah ini didesain olehnya.” Kalea merasa sangat bodoh sekali. “Sayang, sejujurnya waktu itu aku mau merenovasi, hanya saja belum ada waktu. Aku benar-benar sibuk. Ditambah pernikahan kita dan aku pikir tidak masalah jika memakai semuanya dulu.” Dr. Derran

DMCA.com Protection Status