Share

Bab 7 Hamil Juga

Alby begitu terkejut sekali ketika mendengar jika Kalea mau mengurus perceraian mereka.

“Kalea biarkan aku yang mengurus semuanya.”

“Jika kamu yang mengurus, aku rasa tidak selesai-selesai, Mas. Jadi biarkan aku yang mengurusnya agar hubungan kita berakhir lebih cepat.” Kalea tidak mau hidup dalam belenggu hubungan yang sangat menyakitkan ini, karena itu dia ingin segera mengakhiri semuanya.

Alby  sengaja tidak mau memberikan itu karena masih butuh Kalea. Ibunya terus menanyakan Kalea, karena itu dia belum mau membawa perceraian mereka ke pengadilan.

“Kalau Mas Alby tidak mau memberikanya, aku bisa ambil sendiri.” Kalea segera masuk ke kamar, dan menuju ke lemari milik Alby. Dia segera mencari surat nikah itu.

Alby mengejar Kalea. “Lea, dengarkan aku. Kita bisa urus surat perceraian nanti, yang terpenting kita urus ibu bersama dulu.”

Kalea menghentikan tangannya yang sedang mencari surat nikah, kemudian mengalihkan pandangan ke arah Alby. Dia menatap bingung pada pria yang kini berstatus mantan suaminya itu.

“Kenapa juga kita harus mengurus ibumu bersama. Itu ibumu bukan ibuku. Untuk apa aku ikut campur mengurus?”  Kalea kembali mencari surat nikah miliknya dan Alby.

“Aku tahu itu ibuku, tapi kamu tahu bukan jika dia lebih membutuhkan kamu dibanding aku.” Alby berusaha meyakinkan.

Kalea akhirnya mendapatkan surat nikah itu. “Kamu sudah punya istri, suruh saja istrimu mengurusnya.” Dia yang sudah mendapatkan surat nikahnya, segera keluar dari kamar.

Alby melihat Kalea pergi tidak bisa membiarkannya, karena itu dia segera mengambil bajunya dan segera mengejar Kalea.

“Mas, kamu mau ke mana?” tanya Sandra menghentikan langkah Alby.

“Aku harus kejar Kalea.”

“Kenapa harus mengejarnya?” Sandra tidak terima dengan apa yang dilakukan Alby.

“Ibu masih butuh Kalea, jadi aku harus mempertahankan Kalea untuk ibu.” Alby langsung meraih koasnya dan mengejar Kalea.

Kelea terus berjalan keluar, tak mau berlama-lama di neraka yang memberikannya kesedihan itu. Setelah ini Kalea akan mengurus perceraiannya. Tak mau lagi berhubungan dengan Alby lagi.

“Kalea.” Alby mengejar Kalea.

Kalea terus saja berjalan. Mengabaikan Alby. Sambil berjalan, dia menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

Alby yang lebih cepat mengejar Kalea, segera menarik tangan Kalea. “Kalea.”

“Apa lagi, Mas?” Kalea benar-benar kesal dengan Alby.

“Lea, tolong aku. Ibu butuh kamu. Aku tidak bisa mengurus ibu sendiri.”

“Mas, kita sudah bercerai. Ibu bukan lagi tanggung jawab aku. Jadi urus saja sendiri. Kamu juga sudah punya istri, suruh saja istrimu itu mengurus ibu.” Kalea berusaha melepaskan tangan Alby.

“Sandra sedang hamil, jadi mana bisa dia mengurus ibu.”  

Kalea mengembuskan napasnya. “Kamu bilang Sandra tidak bisa mengurus ibu karena hamil. Jadi aku sama, Mas. Aku juga tidak bisa mengurus ibu karena hamil. Jadi jangan pilih kasih memperlakukan aku!”

Alby begitu terkejut ketika mendengar jika Kalea sedang hamil. “Kamu hamil?” tanyanya memastikan.

“Iya, aku hamil dua bulan, Mas.”  Kalea kembali menangis.

“Jika kamu hamil, artinya kita tidak bisa bercerai, Lea.”

“Kata siapa kita tidak bisa bercerai, Mas. Kita tetap bisa bercerai, tapi hanya saja aku tidak bisa menikah lagi sampai bayi di dalam kandungan ini lahir.”

“Kalau begitu tinggallah di rumah sampai bayi di dalam kandunganmu lahir.”

“Aku tidak mau tahu. Aku tidak sudi tinggal bersama selingkuhanmu itu, Mas. Lepaskan aku!” Kalea berusaha melepaskan diri.

Sayangnya, Alby tidak mau melepaskan Kalea.

“Lepaskan Kalea!” Suara dr. Derran terdengar ketika Kalea sedang berusaha melepaskan diri.

Kalea segera mengalihkan pandangan pada pemilik suara itu, sambil terus melepaskan diri.

Alby melihat pria meminta melepaskan Kalea. Wajah pria itu tampak tidak asing. Namun, Alby lupa di mana dia melihat di mana. Sampai akhirnya dia ingat jika pria itu adalah dokter kandungan Kalea saat hamil Kyna.

“Lepaskan Kalea.” Dr. Derran segera menarik tangan Alby yang memegangi Kalea.

Akhirnya tangan Alby dapat terlepas dari tangan Kalea.

“Jangan urus campur urusan rumah tangga kami!” Alby memberikan peringatannya.

“Rumah tangga yang mana? Bukankah Anda sudah menceraikan Kalea!” Dr. Derran menarik tubuh Kalea untuk berdiri di belakangnya.

Dari bagaimana sikap pria itu pada Kalea, membuat Alby merasa jika pria itu ada hubungan dengan Kalea. Terbukti juga Kalea sudah menceritakan pada pria itu jika mereka sudah bercerai.

“Jadi ini alasanmu mau segera bercerai denganku?” Alby menatap tajam pada Kalea yang berdiri di balik tubuh kekar dr. Derran. “Kamu selingkuh dengan pria ini?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status