แชร์

Bab 5

ผู้เขียน: Piemar
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-09-04 22:39:09

Dua pekan sudah Embun berusaha menegarkan dirinya. Ia bertekad akan melanjutkan hidupnya. Ia akan mencoba mencari pengalaman baru bekerja di luar kota. Selain itu, ada hal yang mendesak pula sebagai alasan yaitu sang ayah yang ternyata masih terlilit hutang pada beberapa orang rentenir. 

Oleh karena itu, Embun akan mencoba peruntungan bekerja di kota kendati tidak memiliki pengalaman sedikit pun. Nyaris dua puluh satu tahun, Embun Ganita hanya menghabiskan waktunya di kota kembang. Setelah lulus sekolah menengah atas, Embun hanya menghabiskan waktunya di rumah, melakukan pekerjaan rumah tangga, sejak dini hari hingga malam menjemput. Adapun Bibik Lilis mulai bekerja di rumahnya ketika Embun dinikahi oleh Danar. 

Sebetulnya, Bagas tidak memberikan ijin Embun pergi keluar kota. Ia sudah memiliki rencana lain setelah putrinya itu berhenti nifas. Namun untuk mengendalikan kondisi psikis Embun yang tengah hancur akibat kehilangan bayinya, ia mengijinkannya. Ia yakin, Embun tidak akan bertahan bekerja di kota. Tak mungkin!

Embun hanya lulusan SMA di kampung dan anak rumahan yang tidak mengenal dunia luar. Sebagian besar waktunya ia habiskan untuk berbakti pada ke dua orang tuanya. Berbeda dengan Yasmin-adik sambungnya. Ia bahkan bisa belajar hingga ke perguruan tinggi di ibukota.

Embun tidak pernah iri pada adiknya. Ia hanya tidak ingin merepotkan ke dua orang tuanya. 

“Dengar, Embun! Ini ponsel barumu! Kau harus menggantinya saat kau mendapat gaji pertama dari Tuan Raymond!”

Yasmin menyerahkan sebuah ponsel android pada Embun. Wanita bermata almond itu tidak menerima ponsel itu. Ia hanya menyematkan senyuman tipis pada adik sambungnya.

“Aku masih punya ponsel ini!” jawab Embun menunjukan sebuah ponsel model lama yang diperolehnya dari Bagas.

Yasmin meringis melihat ponsel milik Embun lalu ia menggeleng pelan.

“Kau sekarang pake ponsel ini! Ingat, ini tidak gratis! Kau harus membayarnya saat kau sudah mendapat gaji pertamamu! Kau bisa menyicilnya!”

Embun mengangguk pelan. Setelah dipikir-pikir, memang betul perkataan adiknya. Ponsel lamanya sudah jadul dan kurang berfungsi. Ia pun menerima ponsel itu. Di sana ada beberapa aplikasi yang bisa Embun gunakan untuk memesan kendaraan secara online.

Setelah berpamitan pada Bagas dan Indira, kini mereka pun berangkat bersama ke ibukota. Embun seketika terkejut saat tahu jika Yasmin tinggal di sebuah unit apartemen meskipun berbentuk studio. 

Pertanyaannya dari manakah Yasmin bisa mendapatkan uang untuk membeli apartemen itu?

“Biasa saja lihatnya! Kau tahu, aku sekarang bekerja freelance sebagai model iklan ya meski belum terkenal!” seru Yasmin yang kesal atas kehadiran saudarinya yang kampungan. Ia merutuki ke dua orang tuanya yang menyuruhnya membawa Embun serta merta di sana.

“Kau tidur di situ! Nanti kau bisa cari kontrakan! Aku tak mau kita serumah. Nanti teman-teman kampusku tahu, aku ‘kan malu punya saudara kampungan!” ucap Yasmin berhasil membuat hati Embun teriris sembilu. 

 Seburuk itukah dia di mata Yasmin?

Yasmin menudingkan jarinya ke arah ruang tamu minimalis itu. Ia menyuruh Embun tidur di atas karpet. 

Sebetulnya tujuan Embun pergi ke sana bukan untuk mencari kerja saja. Ia memiliki niat lain!

Berbekal ongkos dua ratus ribu rupiah yang diberikan Bagas padanya, siang itu Embun pergi ke sebuah cafe kopi atas rekomendasi Yasmin. Di sana Embun akan bekerja sebagai seorang pramusaji. Cafe kopi itu milik om-nya teman kampus Yasmin.

Yasmin memesankan ojek online untuk mengantar Embun ke sana. Bukan tanpa alasan, meskipun ia sebenarnya malas berhubungan dengan kakak sambungnya, ia hanya tak ingin Embun tersesat selama berada di sana dan merepotkannya.

Embun pun lolos wawancara dan langsung dapat bekerja di sana karena memang cafe kopi itu sedang membutuhkan pramusaji di sana. Wawancara itu dianggap formalitas belaka.

Naasnya, jarang ada karyawan atau staf yang betah bekerja lama di sana. Tuan Raymond-pemilik cafe itu sangat galak dan tak ayal memperlakukan karyawannya dengan sangat buruk. Pria tua itu sangat perfeksionis dan tidak memiliki toleransi pada kesalahan apapun!

“Kau bisa langsung bekerja di sini! Dengan satu syarat!”

Seorang manajer cafe, wanita seksi dalam balutan seragam rapi, kemeja berwarna gading ketat dan rok sepan selutut berwarna hitam memperingati Embun soal jobdesk dan tata tertib selama bekerja di sana.

Embun menyimak betul perkataan sang manajer cantik nan seksi itu. Ia adalah tangan kanan Raymond-pemilik Cafe. Namun saat Embun menatap wanita itu, sebaliknya wanita itu memindai penampilan Embun dari atas hingga bawah dengan sorot ingin tahu.

Embun memiliki tubuh yang bagus dengan buah dada yang besar. Jelas saja, ia tengah menyusui hingga ukuran asetnya lebih besar dari biasanya. Pun, ia diberkati kulit yang bersih meski tanpa polesan makeup. Namun sayangnya, cara berpakaian Embun terlihat sangat kampungan. 

Embun menundukan pandangannya saat menyadari tatapan ngeri dari atasannya. Ia menjadi gamang, apakah penampilannya sangat buruk hingga ia ditatap dengan cara seperti itu.

“Jangan membusungkan dada begitu!” bentak wanita berambut sebahu berwarna brunette itu. Ia menatap bengis ke arah Embun. Ia tengah berpikir jika Embun seorang wanita penggoda dengan berpura-pura polos padahal aslinya binal.

“A-aku tidak membusungkan dadaku, Bu.”

Embun berkelit mendengar ucapan wanita itu. Untuk apa ia membusungkan dadanya. Dadanya memang besar setelah melahirkan.

Dari pada kena marah terus, Embun pun memilih membungkukan tubuhnya agar dadanya tidak terlihat besar. Mungkin besok Embun akan memakai korset atau pakaian yang ketat di balik kemejanya agar bentuk tubuhnya tidak terlihat seperti sedang menggoda. 

“Lupakan! Cepat kau kenakan seragam!” titah Manajer kafe.

Tanpa banyak kata, Embun langsung mengganti pakaiannya yang sederhana dengan seragam pramusaji cafe di sana. Ia pun mulai mengerjakan tugasnya melayani pengunjung cafe. Selain itu, ia juga mengerjakan tugas dishwasher atau tukang cuci piring. Para karyawan senior semena-mena menyuruh Embun.

Wanita yang baru saja kehilangan bayinya itu hanya bisa pasrah menerima perlakuan mereka. Yang terpenting ia bisa mendapatkan upah.

Prang,

Tak sengaja, Embun memecahkan gelas ketika ia sedang merapikan salah satu meja. Lekas, Embun buru-buru membereskan pecahan gelas itu. Pasti, manajer bernama Nita akan marah padanya.

Benar saja, Manajer cafe itu langsung berjalan ke arah Embun. Embun sudah menyiapkan hatinya dimaki-maki oleh wanita seksi itu. Ia hanya menundukan kepalanya kemudian berkata mendahuluinya. “Maaf, Bu, saya tak sengaja menjatuhkan gelas. Saya akan segera membersihkannya sekarang. Saya juga akan mengganti rugi gelas yang pecah ini,”

Plak!

Sebelum ucapan Embun selesai, sebuah tamparan mendarat sempurna di wajah mulusnya. Embun menganga mendapat tamparan yang menyakitkan itu. Tangannya reflek menyentuh pipinya yang terasa panas dan kebas. Lidahnya seketika terasa asin. Sungguh, tenaga wanita itu sangat kuat hingga membuat sudut bibirnya berdarah akibat tamparan itu.

“Kau menghinaku? Aku tidak buta! Aku bisa lihat kau menjatuhkan gelas bukan panci!” salak Nita dengan dengusan kesal. Telunjuknya yang kurus kering teracung- acung di depan muka Embun. Embun sampai mengerjapkan matanya beberapa kali karena takut jika telunjuk wanita menor itu mencolok matanya.

“Bu, maaf, saya akan menggantinya.”

Embun kembali memelas. Ia beringsut mundur.

Alih-alih menanggapi permintàan maaf dan bentuk tanggung jawab Embun, Nita langsung memekik.

"Keluar cepat!”

Nita menudingkan jari telunjuknya ke arah pintu hingga Embun pun mengikuti arah telunjuknya. 

Embun terperangah. Ia tidak percaya di hari pertama dirinya bekerja, ia langsung dipecat. Mengapa kesialan selalu mengikutinya?

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (4)
goodnovel comment avatar
Naih Rita
Mangat thor
goodnovel comment avatar
Naih Rita
Yang kuat Embun ayo bangkit
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
mampus ajalah kau mbun. koq bego betul jadi orang. tamat sma kau jadi babu dari pagi sampai malam di rumah ortu mu. setahun jd istri orkay kau ngapain aja? cuman ngangkang? dasar kau goblok
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 6

    Barangkali bukan rezeki Embun untuk bekerja di cafe milik saudara temannya Yasmin?Ibu satu anak itu pun menghela napas.Digantinya seragam cafe dengan pakaian sebelumnya. Ia memutuskan berjalan keluar kafe dan berdiri mematung di tepi jalan dengan perasaan yang runyam. Ia bingung harus pulang ke apartemen Yasmin. Yasmin pasti marah padanya karena ia sudah merusak kepercayaan Yasmin. Padahal adik sambungnya itu sudah bersusah payah mencarikannya pekerjaan. “Ternyata, benar apa kata Ayah. Mencari kerja di kota sangat sulit. Apalagi aku hanya lulusan SMA di kampung.”Embun menghela nafas panjang. Tatapannya menyapu seluruh sudut jalan. Ia merasa dunianya kosong. Tangannya begitu saja mengusap perutnya. Lupa jika ia telah melahirkan. Mengingat bayinya yang tampan, dada Embun merasa sesak sekali. Hatinya terasa perih. Namun ia berusaha menegarkan dirinya kendati merasa hidup tidak adil baginya! Mengapa ia harus menanggung masalah ke dua orang tuanya?Jangan tanyakan perasaannya saat in

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-06
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 7

    Di sisi lain, Danar langsung menyuruh asisten pribadinya--Gilang--untuk mencarikan ibu susu yang cocok untuk putranya. Untungnya, ia pun langsung membuka lowongan kerja untuk ibu susu anak tuannya dengan syarat yang ketat.Calon ibu susu untuk Sagara harus berasal dari wanita yang bertubuh sehat, resik dan berusia di bawah tiga puluh tahun. Selain itu, wanita itu juga harus mengikuti pemeriksaan medis oleh tim dokter yang khusus diundang datang ke sana.Saat Danar dan Mita berada di kantor masing-masing, di kediaman mewah Danar, Gilang dan Maya-babysitter mendadak menjadi Tim HRD yang tengah melakukan interview pada calon ibu susu untuk Sagara.Tak butuh waktu lama, para pelamar pun berdatangan. Hal pertama yang akan mereka jalani yakni proses interview. Bukan tanpa alasan, Gilang harus memastikan jika asal usul keluarga calon ibu susu jelas. Setelah itu, tahap ke dua yakni mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu oleh tim dokter spesialis. Barulah di tahap terakhi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 8

    Embun pun pergi bersama Mbak Nuri menuju kediaman mewah Danar Yudistira. Dalam waktu empat puluh menit, akhirnya mereka tiba di sana. Kedatangan mereka disambut oleh pemandangan yang luar biasa indahnya. Sebuah hunian berlantai tiga yang menampilkan desain modern-kontemporer. Rumah mewah itu dibangun dengan perpaduan beberapa unsur di antaranya material kayu, material non finish dan material batu alam. Hingga tanpa sàdar, Embun menganga melihatnya.Belum lagi pemandangan hamparan taman yang luas mirip permadani karena ditumbuhi rumput gajah yang estetis. Area garasi dan carport yang lengkap diisi oleh mobil-mobil mewah yang berjejer rapi. Ia seperti tengah memasuki negeri dongeng.Namun hanya dalam hitungan sepersekian detik, senyum Embun memudar setelah mengagumi keindahan yang terpampang di depan matanya. Hatinya merasa teriris. Rupanya, suaminya itu bukan orang sembarangan. Suaminya seorang sultan dengan harta kekayaan yang melimpah. Ironis, baginya ia tidak peduli asal usul siapa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 9

    Tak lama, senyum kelegaan terbit di wajah mereka yang seharian letih mencari ibu susu untuk Tuan muda itu.Di sisi lain, Embun menatap bayinya dengan penuh kasih sayang dan rindu.‘Sayang, jadi selama ini kau hanya minum susu formula? Betapa tega Papamu, Nak. Tapi tenang saja, mulai saat ini Mama akan merawatmu. Apapun yang terjadi.’Masih menggendong Sagara, Embun pun memilih duduk. Ia akan menyusui bayinya. Namun seketika tatapannya tertuju pada Gilang yang masih berada di kamar itu.Menyadari tatapan Embun tertuju padanya, Gilang berkata padanya. “Hum, maaf ya Mbak Embun, Tuan Danar meminta saya untuk tetap mengawasi Tuan Sagara saat Anda menyusuinya. Tidak selamanya, hanya saat masa training. Ya begitu,” katanya dengan sedikit sungkan. Embun merasa kecewa karena ia merasa risih jika harus menyusui di depan orang lain baik itu wanita maupun pria. Ia pun berinisiatif memunggungi Gilang dan ke dua babysitter Sagara. Ia segera melepas empat kancing kemeja teratas yang dipakainya. Ia

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 10

    Saat hendak pulang dari kantor, tiba-tiba saja Danar mendengar kabar buruk yang menimpa istri tercinta. Mita mengalami kecelakaan. Ia pun segera pergi ke rumah sakit.Awalnya, Danar akan segera pulang karena harus mengurus perihal calon ibu susu untuk anaknya. Namun saat yang sama Gilang pun mengabarinya bahwa ia sudah mendapatkan ibu susu yang tepat untuk Sagara.Danar pun merasa lega dan memutuskan untuk melihat istrinya ke rumah sakit. Mita tertabrak motor saat pulang dari kantornya. Ke dua suami istri tersebut memang memiliki perusahaan masing-masing. Sehingga mereka memiliki kantor yang jelas berbeda tempat. Mereka hanya bertemu saat jam makan siang. Itupun ketika ke duanya tidak sibuk.“Sayang, kenapa kau tidak hati-hati!” imbuh Danar membelai lembut pipi istrinya. Ia sangat syok saat mendengar kabar tentang istrinya yang tertabrak motor ketika ia sedang menepikan kendaraan beroda empat miliknya di depan sebuah restoran.Area parkir restoran itu penuh sehingga dengan terpaksa, Mi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-28
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 11

    Setelah sedikit berdebat dengan Yasmin, akhirnya Embun bisa pergi dari apartemennya. Kali ini Embun membuat sebuah penolakan. Yasmin sampai tidak percaya akan keputusan kakak sambungnya itu. Embun mengatakan padanya bahwa ia bekerja menjadi seorang art di salah satu perumahan elit di sana.Embun pun tiba kembali di kediaman mantan suaminya hampir larut malam. Sebelum diantar menuju paviliun yang akan ditempatinya, Maya meminta Embun untuk memompa susunya dan menyimpannya dalam botol. Sagara terbiasa bangun malam dan pasti akan meminta susu. Tak mungkin ‘kan Maya menyuruh Embun datang malam-malam ke sana. Mengingat aturan yang dibuat oleh Danar untuk ibu susu Sagara.Embun memompa ASI nya dengan senang hati. Setelahnya, ia pun diantara Mbak Nuri menuju ke paviliun di mana ia akan tinggal di sana bersama beberapa art wanita lainnya. Berbeda dengan Mbak Nuri yang sudah mendapat kepercayaan penuh dari Danar hingga ia bisa menempati rumah utama.“Makasih, Mbak Nuri,” kata Embun menatap wan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-28
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 12

    “Sayang, aku mencarimu. Ternyata kau di sini rupanya.”Suara yang lembut merambat di telinga Danar Yudistira. Ia pun menoleh ke arah istrinya yang tengah memeluknya dari belakang.“Lihatlah! Anak kita sekarang sudah bisa tenang dan mendapatkan ASI.”Danar berbisik lirih pada istrinya dengan perasaan membuncah bahagia.Tatapan Mita pun tertuju pada wanita yang kini tengah menyusui bayi mereka. Namun ia tidak bisa melihat wajahnya karena posisi Embun yang membelakangi mereka. “Tidur yuk! Biarin Gara tidur. Biasanya kalau kenyang bayi suka langsung tidur,”Mita merangkul lengan suaminya dengan mesra. Tatapan yang bikin jengkel bagi Maya dan Linda yang masih jomblo. Ke dua babysitter Tuan muda itu saling lirik penuh arti.Sebetulnya mereka kurang menyukai kepribadian majikan wanitanya yang manja dan sedikit menyebalkan. Mereka terkadang melihat wanita itu seperti memiliki dua kepribadian. Di depan Danar, Mita selalu bersikap lemah lembut dan manja. Namun di belakang suaminya, wanita itu t

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-28
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 13

    Malam itu, Embun hanya bisa memejamkan matanya sebentar. Dini hari ia sudah bangun. Ia tidak terbiasa tidur di tempat asing. Ia begitu kesulitan ketika menemukan tempat baru dan beradaptasi dengan lingkungannya.Masalahnya Embun itu seorang introvert. Ia tidak terbiasa bergaul dengan orang lain. Kehidupannya berkutat di sekitar rumah. Ia pun segera mandi dan berganti pakaian. Kemudian ia menghidupkan ponselnya. Ada banyak pesan sms yang masuk ke dalam ponselnya. Ia pun membukanya satu per satu. Ia mendesah pelan saat melihat ternyata pesan itu berasal dari saudarinya-Yasmin yang memintanya pulang ke apartemennya.Setelah membaca pesan itu, Embun menaruh kembali ponselnya di atas ranjang. Ia mengabaikan pesan Yasmin. Embun tak ingin pulang kampung. Ia hanya ingin berada di sisi putranya bagaiamanapun caranya. Senyum kecil terbit di wajahnya. Bukankah ada kamera di ponselnya. Ponselnya terbilang bagus berarti kameranya juga bagus. Sebuah ide cemerlang muncul di kepalanya. Ia akan men

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-09-29

บทล่าสุด

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 419

    Parkiran itu masih basah sisa hujan semalam. Lampu-lampu jalan menerangi aspal dengan cahaya kuning pucat. Alby sedang duduk di atas motornya, memainkan nada-nada pelan dengan jemari di pahanya, seolah ada piano tak kasat mata di sana.Levina berdiri di depannya. Dingin, seperti biasa. Jaket hitamnya masih basah di pundak, tapi wajahnya tak menunjukkan rasa dingin sedikit pun.Levina menatap Alby dengan tatapan rumit. “Menikahlah denganku.”Hening.Lalu Alby menjatuhkan jaket yang tadi disampirkan di bahunya. “Aku mimpi, kan?”“Tidak.”Levina mengeluarkan map cokelat dari tasnya. “Ini kontrak pernikahan. Setahun. Aku butuh ini untuk memenuhi syarat warisan. Ayah ngotot aku harus menikah dulu sebelum bisa dapat akses ke sebagian aset dan warisan almarhum Kakek.”Alby menatap map itu seolah sedang menatap alat musik rusak. “Jadi... bukan karena kamu nerima cintaku?”“Tidak,” jawab Levina cepat. Lalu menambahkan, “Tapi karena kamu bisa diandalkan.”Alby mengerjapkan mata. “Itu pujian ata

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 418

    “Gue punya Mariyam sekarang,” ucap Beryl pelan. “Anak perempuan mungil yang matanya selalu nyariin bapaknya kalau bangun. Lo tahu perasaan itu? Lo gak bisa bayangin jadi seorang papa,”Alby tidak menjawab. Ia juga ingin merasakan menjadi seorang ayah. Namun, naasnya, ia belum mendapat jodohnya.“Laila pasti kecewa banget kalau tahu gue balik ke jalanan, meskipun cuman jadi penonton. Buat Laila, gue udah selesai sama kegiatan unfaedah. Gak ada balapan, minum dan nongkrong yang gak jelas. Gue … udah tobat.”Alby menunduk, menyembunyikan ekspresi kecewa yang mulai muncul. Tapi ia tidak marah. Ia mengerti. Hanya saja, hatinya terasa hampa malam itu, dan ia berharap kebersamaan mereka bisa mengisi ruang kosong itu meski sebentar.“Aku bukan ayah. Bukan suami. Dan satu-satunya hal yang kurasa aku bisa lakukan dengan benar adalah menaklukkan aspal dan tikungan,” gumam Alby.“Lo lebih dari itu,” potong Beryl lembut. “Lo adalah saudara kembar gue. Dan gue lebih kenal lo daripada lo sendiri, By,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 417

    Pukul satu dini hari. Salah satu kamar di kediaman Sulis yang sunyi kini terdengar berisik karena suara cucunya. Laila melahirkan seorang bayi perempuan untuk keluarga Basalamah. Kini bayi cantik yang mirip sekali sang ayah sudah berusia lima bulan.Malam itu buah hati hasil pernikahan Laila dan Beryl sedang sakit setelah menempuh perjalanan udara dari Malaysia, menemui kakeknya.Beryl membuka mata dengan satu kelopak, pelan-pelan, berharap itu cuma mimpi. Tapi tangisan itu nyata dan makin keras. Tangisan Mariyam memantul di dinding kamar.“Sayang… giliran kamu…” gumamnya sambil menepuk sisi ranjang yang kosong.Sayang, Laila tidak ada di sisinya.Beryl langsung terduduk, panik. “Laila?”Dari kamar mandi terdengar suara orang muntah. Beryl menghela napas. “Lagi?”Beryl pun berinisiatif langsung memangku bayi cantiknya yang berada di dalam box bayi ke dalam pelukannya. “Sayang, mau minum susu ya? Tunggu Ummi ya,”Naasnya, Mariyam tidak mau diam. Ia terus menangis dan meronta hingga memb

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 416

    Suara sendok dan garpu beradu pelan di ruang makan besar yang dingin. Levina menatap kosong piring di depannya, sementara Mahesa, mantan jenderal yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kerjanya, duduk tegak seperti sedang memimpin rapat penting. Agatha, ibu tiri Levina, menyajikan sup dengan senyum dipaksakan, seakan tak ingin suasana makan malam itu berubah menjadi perang dingin seperti sebelumnya.Setelah sekian lama, akhirnya Levina bersedia datang ke rumah sang ayah malam itu. Ia berusaha berdamai dengan keadaan. Ia pulang ke rumah Mahesa.“Bagaimana pekerjaanmu sekarang, Levina?” tanya Agatha, berusaha mencairkan suasana.Levina hanya mengangguk. “Baik.”Mahesa menaruh garpunya. “Kamu kerja sebagai pengawal di keluarga Basalamah!”Deg,Dari mana ayahnya tahu soal pekerjaan yang dilakukannya? Oh, Levina lupa jika ayahnya masih punya kekuasan. Dengan mudah ia menyuruh seseorang untuk membuntutinya.Levina diam tidak berkomentar. Ia sàdar, jika ia salah ucap, bisa terjadi

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 415

    “Wah, topimu keren banget, Levina. Tapi sepertinya... terlalu besar buat kamu.” Dengan cepat, Alby meraih topi itu dan menaruhnya di kepalanya dengan senyum tengilnya.Bisa-bisanya pemuda berhidung mancung itu menggoda Levina di depan ayah Levina. Bahkan mereka masih berada di lingkungan kantor polisi.Levina sontak terkejut, mencoba meraih topi itu. “By, itu topiku! Apaan sih kamu,” protes Levina dengan wajah serius seperti biasa. Naasnya, topi itu sudah ada di kepala Alby yang tersenyum lebar. Alby memasang wajah sok serius, “Hmm, topi ini lebih cocok di aku, Levina. Coba lihat, kan aku terlihat keren!” Dia mulai berjalan beberapa langkah menjauh, pura-pura seperti seorang model.Sulis yang sedang mengobrol dengan Mahesa hanya mendengus pelan melihat kelakuan mereka. Levina menyipitkan mata dan bersiap-siap mengejar. “Kamu pikir topi itu cocok di kamu? Kalau begitu, aku harus ambil kembali!” Dengan cepat, Levina berlari ke arah Alby.Mereka sudah berada di tempat parkir kantor po

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 414

    Di kediaman Sulis, suasana menjadi tegang. Sulis hampir saja menjatuhkan gelas tehnya saat seorang polisi mengetuk pintu rumahnya. Dengan wajah cemas, ia buru-buru membuka pintu dan mendapati dua petugas kepolisian berdiri tegap.“Bu Sulis? Kami dari kepolisian ingin berbicara dengan putra Anda, Alby. Ada laporan insiden perkelahian yang melibatkan dirinya.”Sulis merasakan jantungnya hampir berhenti. “Perkelahian? Alby? Tidak mungkin. Dia pianis, bukan petarung jalanan!”Salah satu polisi menunjukkan dokumen laporan. “Kami hanya menjalankan tugas, Bu. Menurut laporan, putra Anda terlibat dalam baku hantam dengan seorang pria bernama Roger, di sebuah pantai di Bali.”Sulis memijit pelipisnya, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba meledak ini. “Ini pasti ada kesalahpahaman. Alby tidak mungkin mencari gara-gara.”Semalam Alby baru pulang namun ia langsung masuk ke dalam kamarnya dan tidak menceritakan apapun soal kejadian di Bali.“Kami akan tetap membutuhkan keterangannya. Bisa kami t

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 413

    Setelah konser selesai, Levina berpikir mereka akan langsung pulang. Namun, Alby malah berbelok ke arah pantai. Tentu saja, pemuda itu tidak akan menyia-nyiakan waktu bersamanya. Ia tahu, sangat sulit mengajak Levina pergi berdua. Dan, ini adalah kesempatan emas baginya. “Aku mau pulang ke hotel,” kata Levina dengan ekspresi datarnya.Alby menoleh sambil tersenyum. “Kau serius? Setelah menghabiskan tiga jam mendengarkan konser tanpa ekspresi, aku yakin kau butuh udara segar.”Levina mendengus. “Konsernya bagus, hanya saja terlalu lama.”Alby terkekeh. “Oh? Lalu kenapa kau ketiduran?”Levina mendelik. “Aku tidak ketiduran.”“Aku harus menyenggolmu supaya kau tidak jatuh dari kursi,” balas Alby sambil menggoda.Levina mendecak, malas berdebat. Mereka berjalan menyusuri pasir pantai yang dingin, diterangi cahaya bulan yang memantul di permukaan laut. Suara deburan ombak menemani langkah mereka.Dari kejauhan, mereka seperti sepasang kekasih yang sedang menghabiskan waktu berduaan.Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 412

    Levina baru saja selesai minum obat ketika pintu kamar klinik terbuka. Ia mengangkat kepalanya dan terkejut melihat Roger berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh penyesalan.“Levina…” suara Roger terdengar berat. “Aku minta maaf.”Levina terdiam. Perasaannya bercampur aduk. Ia masih ingat dengan jelas bagaimana Roger, dalam keadaan mabuk, mencoba melecehkannya di pantai. Jantungnya berdegup lebih cepat, bukan karena takut, tapi karena amarah yang masih mengendap.Sebelum Levina sempat merespons, sebuah bayangan melesat di hadapannya.BUGH!Alby, yang tadinya duduk santai di kursi dekat tempat tidur, kini telah menerjang Roger dengan tinjunya.Roger terhuyung ke belakang, terkejut. “Apa-apaan kau?!”Alby, yang biasanya penuh candaan, kini tampak berbeda. Rahangnya mengeras, matanya tajam menatap Roger dengan penuh kebencian. “Kau masih punya muka buat datang ke sini setelah apa yang kau lakukan pada Levina?”Levina terkesiap. Ia tidak menyangka Alby akan bereaksi seperti ini.Roger meng

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 411

    Tiba-tiba, seseorang menangkap tangan Levina.Levina refleks ingin menyerang, tapi pandangannya berputar. Dunia seolah bergoyang, napasnya pendek dan berat. Matanya bertemu dengan sepasang mata tajam milik Alby.“Levina!” suara Alby penuh kepanikan.Levina mencoba mengatakan sesuatu, tapi suaranya tersendat di tenggorokan. Matanya berkaca-kaca. Ia tidak bicara. Namun ini untuk pertama kalinya, Levina yang terkenal kuat, dingin dan misterius itu merasa ketakutan dan kepanikan. Jantungnya masih berdegup kencang, tapi kali ini bukan karena takut—melainkan karena keterkejutan yang luar biasa. Ia tidak menyangka jika Roger akan melecehkannya. Ia sangat syok. Insiden yang baru saja terjadi mengingatkannya pada memori tempo dulu yang pernah ia alami.Saat Levina masih duduk di bangku sekolah dasar, ia dilecehkan oleh gurunya di sekolah. Sejak saat itu ia berusaha mati-matian belajar bela diri.“Alby...?”Dalam hitungan detik, tubuh Levina ambruk ke tanah. Alby pun merasa panik. “Levina!” p

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status