Share

Bab 48

"Hey, Farzan. Aku ini kakak iparmu! Seharusnya kamu bisa lebih sopan padaku, dan memanggilku Kakak!" sungut Mbak Diana, seraya menggengam kedua tangannya erat.

"Kau sudah keterlaluan, Diana! Untuk apalagi saya memanggilmu kakak?"

"Bela saja terus istrimu itu. Kalian semua memang sama saja!"

"Ya, kami semua memang sama. Akan selalu membela yang benar, dan menyalahkan yang salah. Ingat Diana! Jangan lagi kau manfaatkan kebaikan istriku demi kepentinganmu. Kalau itu sampai terjadi lagi, aku tidak akan tinggal diam!" ancam Mas Farzan menunjuk wajah Mbak Diana.

"Haaaahhh! Awas kau, Sarah! Kalau rumah tanggaku sampai berantakan, itu semua dikarekan, Kamu!" teriak Mbak Diana seraya berlalu. Ia sampai lupa membawa sang anak pulang bersamanya.

"Sudah, jangan kamu pikirkan ucapan Diana." Ibu mengelus lenganku sekilas, kemudian Ia juga ikut berlalu.

Apakah Ibu marah padaku? Kenapa sikapnya sedikit dingin?

Mas Farzan tiba-tiba saja merangkul pundakku. Ia juga membawaku ikut bersamanya masuk ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status