Share

Bab 183

Udara dingin semakin menusuk-nusuk tulang saat bus rombongan camping mulai memasuki kawasan hutan. Rintik hujan memukul-mukul kaca bus yang melaju dengan kecepatan sedang. Jalanan yang licin membuat supir bus tidak berani menambah kecepatannya. Apalagi jalanan berkelok yang harus ia lalui. Kerap kali rawan terjadi kecelakaan.

Gala mengeratkan jaket yang menutupi tubuhnya. Rasa dingin yang menusuk tulang, hampir sebanding dengan jiwanya yang terasa hampa. Kehidupannya yang baru bagikan jalan yang enggan untuk ia lalui. Tapi ia tidak memiliki pilihan lain, kecuali harus tetap melangkah.

Gala memejamkan matanya. Menyandarkan kepalanya pada kaca samping bus. Di mana, butiran air hujan menampar-nampar di sana. Menciptakan percikan kabut yang memburamkan padangannya pada kaca jendela bus.

Gala tidak ingin tidur. Ia hanya ingin menciptakan bayangan-bayangan indah di masalalu yang dulu ia pikir sebagai hari yang sangat menjenuhkan. Tapi saat ini, hari itu adalah hari yang sangat ia rindukan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status