Share

Bab 184

Tangan yang masih terasa ngilu itu saling meremas. Wajah pemilik keberanian itu kini hanya mampu tertunduk lesu. Tidak seperti saat ia membabi buta melakukan penyerangan pada Gala. Saat emosinya meledak-ledak dan tidak tertahankan. Karena rasa kebencian yang menguasai hatinya.

Sebenarnya masalah yang terjadi bukanlah sebuah alasan untuk Akbar marah. Tapi lebih karena rasa iri dan dengki yang mudah sekali menyulut amarahnya.

"Sekarang berikan ponsel itu pada kami!" titah suara berat yang menggetarkan dada Akbar. Tanpa menjawab atau bahkan menatap, Akbar memutar tubuhnya menuju ke arah tenda berwarna orange. Sesaat kemudian ia kembali dengan benda pintar yang menjadi sumber masalah perkelahian itu terjadi.

"Kenapa kamu membawa ponsel ini, jelas-jelas peraturan sudah menegaskan jika dilarang membawa ponsel." Lelaki bertubuh subur itu menatap kesal. Setelah Gala memberikan benda pintar miliknya pada lelaki itu.

"Maaf Pak, saya hanya membawa ponsel untuk menghubungi orang tua saya, takut j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status