Share

104. Romansa Pengantin Baru

Mahabbah

Kupu-kupu itu beterbangan

Di taman bunga dalam hatiku

Membungkus gundah hingga ia perlahan menghilang

Jauh ... tak lagi kembali padaku

❤❤❤

Usai mandi bersama. Aku dan Mas Fatih melaksanakan qiyamul lail hingga subuh datang. Begitu mendekati waktu subuh, suamiku itu berpamitan untuk pergi menuju mesjid.

"Adek salat di rumah saja, ya."

Mas Fatih mengusap puncak kepalaku yang terbungkus mukenah. Kuanggukkan kepala padanya. Setuju.

"Nggih, Mas."

"Jangan lupa, baca qur'an juga, ya."

Mas Fatih menasehatiku lagi.

"Nggih, Mas."

Ia bangkit. Melipat sajadah bekas tempat salatnya. Lalu merapikannya ke dalam lemari.

"Sebelum Mas masuk kamar. Adek jangan ke luar dulu, ya."

Aku mengerutkan dahi. Tercenung sebentar. Kemudian mengangguk pelan.

"Nggih, Mas."

Aku setuju saja pada suamiku itu. Karena aku percaya, ia punya alasan lain yang su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status