Share

107. Masih di Kota Bandung

Aku terpejam dalam dekapan Mas Fatih. Begitu nyaman dan menenangkan. Aku tahu suamiku itu tak tidur. Ia hanya berniat menemaniku saja.

Kurasakan jemarinya terus bergerak membelai rambutku. Menyisirnya dengan hati-hati. Mas Fatih bilang rambutku bagus, hitam dan halus. Ia terus saja memainkannya. Tak sia-sia aku rajin melakukan perawatan rambut. Mulai dari memakai lendir lidah buaya secara alami, juga vitamin yang kubeli di mini market. Hasilnya memang bagus. Aku mengakuinya. Sengaja kurawat seluruh bagian tubuhku untuk menyenangkan suami.

"Dek," panggil Mas Fatih tiba-tiba.

Aku mendongak. "Nggih, Mas?" jawabku sambil menatap kedua matanya.

"Kenapa nggak tidur-tidur? Kirain udah bobok hehe."

Ia mengacak rambutku gemas.

Aku tersenyum. "Susah tidur, Mas. Nggak biasa tidur jam segini."

"Eum? Begitu?"

Mas Fatih mendekatkan wajahnya. Membuat tak ada lagi jarak di antara wajah kami. Ia menyentuh lama. Menunjukka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status