Share

112. Akhirnya

Semua barang sudah dikemas. Dalam koper yang sudah disediakan seperti kemarin saat kami berangkat. Hanya saja, kali ini ada banyak tambahannya. Karena oleh-oleh untuk keluarga di Surabaya. Begitu pun barang bawaan Maryam. Hari ini ia juga ikut serta. Pulang bersama kami.

"Udah siap, Dek?" tanya Mas Fatih sambil merapikan koper.

"Udah, Mas."

"Alhamdulillah."

Aku dan Mas Fatih melangkah bersama. Ke luar menuju ruang tengah. Semua sudah menunggui.

***

"Nitip Maryam, ya. Jaga dia. Bibi percaya sama kalian."

Bibi kembali mengucap hal yang sama padaku sebelum aku masuk ke dalam mobil. Mas Fatih mengepaki barang ke bagasi. Sementara Kia dan Bude sudah duduk di dalam lebih dulu.

"Iya, Bibi. Inamah ngerti kok."

Aku tersenyum. Bibi kemudian memelukku lalu berganti memeluk Maryam. Kuperhatikan gadis itu. Ia memakai gamis warna coklat tua dengan kerudung kuning yang hampir senada.

"Maryam duduknya di depan aja, ya. Dia gampang mabuk."

Aku menoleh saat bibi bilang begitu pada Mas Fatih. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status