"Sepertinya nona masih belum memahaminya. Nona akan menjadi seorang pelayan di mansion ini."
"Benarkah itu tuan?Maksud aku Louis. "Alona terlihat senang mendengar ucapan Louis. "Kenapa kamu terlihat senang?"Louis merasa heran melihat sikap gadis di hadapannya itu. "Itu artinya aku tidak tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak wajar. Kenapa tuan itu harus membeliku dengan harga semahal itu jika ingin mencari seorang pelayan?Dia hanya membuat wanita licik itu kaya."Alona tampak cemberut. "Kamu tidak keberatan menjadi seorang pelayan?"Louis merasa jika gadis di hadapannya itu cukup menarik. "Kenapa harus malu yang harus malu itu adalah melakukan pekerjaan yang tidak baik.Louis asal kamu tahu jika aku sama sekali tidak ingin menjual diri." Sementara itu di dalam ruangannya.Alex tampak kesal melihat interaksi antara Louis dan gadis yang baru di beli ayahnya. Baru kali ini dia melihat Louis begitu ramah dengan seorang wanita. Louis dan dirinya sama sama anti dengan perempuan. Tapi kali ini Alex melihat hal yang sedikit berbeda dengan orang kepercayaannya. Pemimpin mafia itu beranjak dari tempat duduknya .Entah kenapa ada perasaan aneh yang dirasakan oleh pria itu. "Apa yang kamu lakukan di sini Louis?"Kedatangan Alex mengejutkan mereka berdua. "Tuan."Louis menunduk hormat kepada tuannya. Sementara tatapan Alex tertuju kepada gadis di hadapannya itu. Alona yang melihat kedatangan pria itu,seketika menundukkan pandangannya. Alona sedikit takut dengan pria yang sudah mencengkram erat lengannya.Pria itu adalah pria yang kasar di mata gadis seperti Alona. "Kamu tahu posisimu disini!Kamu adalah seorang pelayan yang akan melayani ku.Kamu mengerti!"Lagi-lagi Alex membentak Alona yang membuat gadis itu semakin ketakutan. "Baik tuan."Alona menjawab ucapan Alex dengan nada yang terdengar sedikit bergetar. "Louis kita berangkat sekarang. "Alex melangkahkan kakinya keluar mansion dan Louis mengikuti pemimpinnya tanpa menoleh kepada Alona. Alona hanya melihat sekeliling tanpa tahu harus berbuat apa-apa. Dia tidak mengenal siapa pun di tempat itu. Beberapa menit kemudian, seorang pria paruh baya menghampiri dirinya. Alona semakin gugup berhadapan dengan pria paruh baya itu. "Selamat datang nona.Boleh aku tahu nama nona?"Alona melihat pria paruh baya itu terlihat ramah. "Alona tuan."Jawab Alona menundukkan wajahnya. "Jangan takut nona,yang harus anda panggil tuan adalah tuan Alex.Beliau memang kasar tapi sebenarnya dia memiliki hati yang baik." Alona terkejut mendengar pria paruh baya itu mengatakan jika Alex memiliki hati yang baik.Yang Alona lihat adalah pria itu memiliki hati yang kejam dan juga kasar.Berbeda dengan pria yang bernama Louis.Alona melihat jika Louis adalah pria yang baik,meskipun mungkin ia terlalu cepat menilainya. "Nona,bisa memanggil aku Paman saja." "Baik Paman."Alona tersenyum kecil, kini gadis itu sudah berani mengangkat kepalanya. "Mari ikut aku nona.Aku akan menunjukkan kamar anda dan juga pakaian nona." Alona mengikuti langkah kaki pria paruh baya di hadapannya itu. Begitu tiba di dalam sebuah ruangan, Alona terkejut melihat kamar yang terlihat begitu luas.Bahkan lebih luas dari kamarnya yang dia tempati di mansion ayahnya. "Ini kamar nona mulai sekarang. Selama nona menjadi pelayan di sini maka nona akan tinggal di kamar ini." Alona hampir tidak percaya dengan hal itu.Jika seorang pelayan saja menempati kamar semewah ini,bagaimqn dengan kamar pria kejam itu.Tiba-tiba rasa penasaran gadis itu muncul. Seberapa kaya pria itu. "Lalu apa yang harus aku lakukan Paman?" "Masalah itu biar tuan Alex yang mengatakannya langsung kepada nona.Nona hanya perlu menunggu kedatangan tuan Alex.Beliau sedang ada urusan di luar.Mungkin beliau akan kembali dalam beberapa jam kedepan. " pria paruh baya itu meninggalkan Alona di kamar semegah itu sendirian.Belum sempat Alona bertanya lagi tapi pria paruh baya itu sudah menghilang. "Sudahlah, Paman itu bilang aku harus menunggu maka aku akan menunggu kedatangannya.Seberapa kaya pria itu?Bahkan kamar pelayan saja,semegah ini.Bahkan ini melebihi kamarku.Jika di bandingkan dengan kamar ini dengan kamar ku.Kamarku tidak ada apa-apanya." Tiba-tiba gadis merasa sedih.Ternyata ada orang sekaya ini tapi dia harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri. "Apa yang kamu pikirkan Alona Prececilia mahardika. Kamu hanya perlu bebas dari tempat ini dan menghilang dari kehidupan mereka semua."Batin gadis itu melangkahkan kakinya mengelilingi kamar tersebut. Sudah sekitar satu jam lamanya tapi gadis itu masih saja berada di kamar tersebut. Entah sampai kapan dia harus menunggu kedatangan pria itu.Alona bahkan sudah merasa begitu lelah saat ini.Bahkan perutnya sedari tadi berbunyi. Sementara itu di dalam mobil,Alex melihat gadis yang di beli ayahnya melalui cctv yang tersambung pada ponselnya. Alex melihat gadis itu duduk di lantai bukannya di sofa. "Gadis bodoh.Kenapa dia duduk di lantai?"Gumam Alex yang pandangannya tertuju kepada ponselnya. "Ada apa tuan?" "Tidak ada apa-apa. " Louis melirik ke arah tuannya. Jelas sekali jika dia mendengar Alex bergumam tentang sesuatu. "Dimana kita harus menemui tuan komoto?" "Di restoran sushi tuan." "khmmm." Alex tidak bertanya lagi tapi pandangannya masih tertuju kepada layar ponselnya. Louis yang melihat hal itu sedikit curiga.Tapi Alex menutupi darinya. Itu artinya dia tidak ingin Louis mengetahuinya. Tiga jam berlalu... Alona sudah tidak bisa menahan rasa layarnya.Gadis berbaring di lantai yang dingin dengan perasaan pucat.Berkali-kali dia membuka pintu tapi dia tidak melihat siapa pun yang berjalan di sekitar kamar tersebut. "Apa aku harus mati kelaparan di sini?Ini tidak masuk akal jika aku akan mati kelaparan di tempat ini. Dia begitu kaya tapi dia bahkan tidak memberiku seiring makanan."Alona bangkit kembali dari tempatnya dan melangkahkan kakinya membuka pintu tapi lagi lagi tidak ada siapa pun. "Apa tidak ada pelayan satu pun?Kenapa tidak ada satu orang pun yang lewat.Ini menyebalkan sekali.Hey pria kaya,kamu memiliki banyak uang tapi kamu tidak memberiku sepiring pun makanan untuk aku makan." Alona tidak hentinya mengomel di dalam kamar tersebut. Tanpa gadis itu sadari jika semua itu di dengar oleh Alex. "Aku sudah muak dengan semua ini.Aku hanya akan meminta makanannya sepiring dan itu tidak akan membuatnya miskin atau menguras hartanya.Akhh.....Aki bisa mati kelaparan jika seperti ini. "Alona berjalan kesana kemari dengan perut keroncongan. Brak..... Deg.... Alona merasakan jantungnya berpacu dengan cepat begitu mendengar suara pintu terbuka.Gadis itu berdiri mematung dengan pandangan yang tertuju kepada pintu."Apa kamu bisa diam?"Alex menatap tajam ke arah gadis di hadapannya saat ini. Alona yang mendengar ucapan Alex terlihat bingung.Dia sama sekali tidak menyadari jika ada cctv di dalam kamar tersebut. Jika Alona tahu maka dia mungkin tidak ingin tinggal di dalam kamar tersebut. "Beri dia makan.Kenapa ayah mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli gadis bodoh.Selain murahan, dia juga bodoh tidak cantik. Tidak ada laki-laki yang akan tertarik dengan gadis seperti dia.Jika ada laki-laki yang tertarik dengan gadis yang tidak berbentuk seperti dia maka laki-laki itu adalah laki-laki terbodoh di muka bumi ini sama seperti dengannya. " Lagi-lagi Alex melontarkan kata-kata yang menghina dirinya.Alona yang mendengar hal itu mulai merasa gerah.Pria di hadapannya itu hanya bisa melontarkan kata-kata yang menghina dirinya. Alex yang menyadari kemarahan gadis di hadapannya itu hanya tersenyum kecil. Tapi senyumannya begitu tipis hingga tidak ada yang menyadari hal itu. "Mari no
"Kenapa nona bisa berada di tangan tuan Mahendra?"Paman Jack memulai obrolan untuk memecahkan keheningan diantara mereka. "Ceritanya panjang Paman." "Sepertinya nona memiliki kehidupan yang rumit. Sebenarnya tuan Alex memiliki hati yang baik nona tapi dia tidak suka jika seseorang membantah dirinya atau tidak melakukan apa yang di perintahkan. Satu hal lagi jangan membuatnya marah karena dia bisa lepas kendali seperti tadi." Alona hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Paman Jack. Gadis itu tidak melihat jika Alex adalah pria yang baik.Tapi Alona berpikir jika Alex adalah pria yang kasar tapi Sepertinya Paman Jack menyadari hal itu. "Ini adalah tempat yang tidak boleh di masuki oleh siapapun termasuk aku.Hanya tuan Alex yang boleh masuk ke dalam ruangan tersebut. Sementara di sebelah ruangan ini adalah kamar tuan Alex." Alona menatap ruangan tersebut. Pikirannya mulai kemana mana.Sepertinya gadis itu mulai berpikir buruk tentang Alex.Bagaimana tidak pria itu sudah bersikap
"Apa yang kamu lakukan Alex?"Mahendra segera menghentikan putranya tapi Alex menepisnya. "Ayah tanya, apa yang kamu lakukan kepada gadis itu?"Mahendra meninggikan suaranya di depan putranya. "Bawa kembali gadis murahan ini.Aku tidak butuh gadis yang tidak tahu diri seperti dia.''Alex mendorong tubuh Alona dan keluar dari kamar itu begitu saja dengan perasaan murka. Pandangan Mahendra tertuju kepada gadis dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian tatapannya beralih kepada Paman Jack yang berdiri di belakang mereka. "Tolong lepaskan saya tuan!"Alona menatap pria paruh baya yang membelinya dengan harapan yang sangat besar. "Bertahanlah!Kamu hanya perlu mengandung anaknya dan melahirkannya. Setelah itu kamu bebas melanjutkan hidupmu dengan orang yang kamu cintai."Ucap Mahendra kemudian meninggalkan Alona. Alona yang melihat kepergian tuan Mahendra hanya bisa menangis. Dia merasakan dunianya begitu hancur bertemu dengan pria itu. "Nona,Bersihkan dirimu. Dan kamu tahu k
"Tuan,ayah anda ingin bertemu."Alex yang sedang berenang terpaksa menghentikannya karena kedatangan sang ayah kembali. "Ada apa lagi dia datang?Kenapa akhir akhir ini dia sering sekali datang?"Alex terlihat begitu kesal. "Apa kamu tidak senang dengan kedatangan ayahmu?"Mahendra menatap tajam ke arah putranya. "Karena kedatangan ayah membuat ku pusing.Aku tidak akan berubah pikiran ayah.Jika ayah begitu menginginkan anak kecil,kenapa bukan ayah saja yang melakukannya.Ayah juga yang membelinya dengan harga yang mahal."Terlihat jelas kekesalan Alex kepada sang ayah. "Ayah hanya menginginkan keturunan dari mu bocah tengik. Kamu sudah 28 tahun tapi masih saja tidak memiliki seorang kekasih. Kapan kamu akan memberikan ayah cucu?"Tidak beda jauh dengan sang putra,Mahendra juga terlihat kesal dengan putranya. "Aku masih muda dan itu hak aku apa aku ingin memiliki seorang anak atau tidak.Ayah tidak perlu ikut campur dengan masalah pribadi ku." "Anak brengsek.Ayah akan bicara denga
"Sudahlah!Berikan hukuman pada gadis murahan ini.Dia sudah berani menyentuh tubuhku dengan tubuh kotoran."Perintah Alex yang membuat Alona gugup. "Tapi tuan aku tidak sengaja.Aku hanya menabrak anda karena kelalaian ku tapi hal itu masih wajar.Banyak orang yang mungkin melakukan hal itu karena ketidaksengajaan.Apa aku juga harus mendapatkan hukuman karena itu?Bukankah ini tidak adil?Aku juga tidak ingin berada di tempat ini?Anda tidak berhak menghinaku dan selalu merendahkan ku hanya karena anda memiliki uang.Hanya karena anda memiliki uang bukan berarti tuan bisa menghinaku sesuka hati anda. Jangan berpikir jika anda memiliki maka aku akan tertarik atau bahkan mengejar ngejar anda.Anda salah besar. " Alona menelan rasa takutnya untuk mengatakan semua itu.Dia tidak ingin pria di hadapannya itu selalu saja merendahkan dirinya.Dia sama sekali bukan orang seperti itu.Dia bukanlah gadis murahan seperti yang Alex bilang. Louis yang berada di belakang Alex tersenyum kecil melihat keb
"10 Miliar!"Seorang pria tua menawar seorang gadis dengan harga yang cukup fantastis. "Selamat tuan Mahendra.Anda berhak membawa gadis ini.Tenang saja,dia masih segel."Ucap seorang wanita. Sementara itu, gadis yang kini mengenakan gaun selutut hanya bisa menangis sesenggukan di tempatnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini.Ini bukan pilihannya untuk menjual diri di tempat yang sama sekali dia tidak tahu. "Berhentilah menangis seperti itu Alona.Seharusnya kamu bersyukur karena ada pria yang membeli mu dengan harga yang begitu mahal. " Gadis yang bernama Alona itu hanya menatap ke arah wanita paruh baya di hadapannya itu.Meskipun usianya tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat begitu cantik. Gadis itu sama sekali tidak tahu tempat apa yang dia datangi.Semua ini terjadi karena ibu tirinya yang membawanya ke tempat ini. "Mah,Alona tidak mau melakukan ini.Kenapa cuman Alona?Apa karena Alona bukan anak kandung mamah?"Gadis itu masih menatap wajah ibu tirinya yang ter
"Tenang saja nona.Anda akan mendapatkan apa yang nona mau." Ucapan Mahendra seketika membuat raut wajah wanita paruh baya itu seketika berubah.Dia menjual Alona untuk mendapatkan uang jika anak tirinya yang mengambil uang itu maka mereka tidak akan mendapatkan apapun. Keluarga Alona dulunya juga Keluarga kaya.Ayahnya memiliki perusahaan tapi saat ini perusahaan ayahnya di ambang kehancuran. Sehingga dia dengan tega menjual putrinya. "Tidak bisa tuan. Aku yang akan mendapatkan uang itu."Tentu saja Laura tidak akan membiarkan Alona membawa uang itu dan dia tidak mendapatkan apapun. "Jangan khawatir nyonya. Bukankah anda sudah memegang uang itu?Maka dari itu izinkan saya membawa putri anda." Mahendra memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk membawa gadis di hadapannya. Alona hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu hanya bisa menangis di dalam hatinya.Kini Alona sudah berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat. "Mah,kita kaya kembali!Uang ini begit
"Sudahlah!Berikan hukuman pada gadis murahan ini.Dia sudah berani menyentuh tubuhku dengan tubuh kotoran."Perintah Alex yang membuat Alona gugup. "Tapi tuan aku tidak sengaja.Aku hanya menabrak anda karena kelalaian ku tapi hal itu masih wajar.Banyak orang yang mungkin melakukan hal itu karena ketidaksengajaan.Apa aku juga harus mendapatkan hukuman karena itu?Bukankah ini tidak adil?Aku juga tidak ingin berada di tempat ini?Anda tidak berhak menghinaku dan selalu merendahkan ku hanya karena anda memiliki uang.Hanya karena anda memiliki uang bukan berarti tuan bisa menghinaku sesuka hati anda. Jangan berpikir jika anda memiliki maka aku akan tertarik atau bahkan mengejar ngejar anda.Anda salah besar. " Alona menelan rasa takutnya untuk mengatakan semua itu.Dia tidak ingin pria di hadapannya itu selalu saja merendahkan dirinya.Dia sama sekali bukan orang seperti itu.Dia bukanlah gadis murahan seperti yang Alex bilang. Louis yang berada di belakang Alex tersenyum kecil melihat keb
"Tuan,ayah anda ingin bertemu."Alex yang sedang berenang terpaksa menghentikannya karena kedatangan sang ayah kembali. "Ada apa lagi dia datang?Kenapa akhir akhir ini dia sering sekali datang?"Alex terlihat begitu kesal. "Apa kamu tidak senang dengan kedatangan ayahmu?"Mahendra menatap tajam ke arah putranya. "Karena kedatangan ayah membuat ku pusing.Aku tidak akan berubah pikiran ayah.Jika ayah begitu menginginkan anak kecil,kenapa bukan ayah saja yang melakukannya.Ayah juga yang membelinya dengan harga yang mahal."Terlihat jelas kekesalan Alex kepada sang ayah. "Ayah hanya menginginkan keturunan dari mu bocah tengik. Kamu sudah 28 tahun tapi masih saja tidak memiliki seorang kekasih. Kapan kamu akan memberikan ayah cucu?"Tidak beda jauh dengan sang putra,Mahendra juga terlihat kesal dengan putranya. "Aku masih muda dan itu hak aku apa aku ingin memiliki seorang anak atau tidak.Ayah tidak perlu ikut campur dengan masalah pribadi ku." "Anak brengsek.Ayah akan bicara denga
"Apa yang kamu lakukan Alex?"Mahendra segera menghentikan putranya tapi Alex menepisnya. "Ayah tanya, apa yang kamu lakukan kepada gadis itu?"Mahendra meninggikan suaranya di depan putranya. "Bawa kembali gadis murahan ini.Aku tidak butuh gadis yang tidak tahu diri seperti dia.''Alex mendorong tubuh Alona dan keluar dari kamar itu begitu saja dengan perasaan murka. Pandangan Mahendra tertuju kepada gadis dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian tatapannya beralih kepada Paman Jack yang berdiri di belakang mereka. "Tolong lepaskan saya tuan!"Alona menatap pria paruh baya yang membelinya dengan harapan yang sangat besar. "Bertahanlah!Kamu hanya perlu mengandung anaknya dan melahirkannya. Setelah itu kamu bebas melanjutkan hidupmu dengan orang yang kamu cintai."Ucap Mahendra kemudian meninggalkan Alona. Alona yang melihat kepergian tuan Mahendra hanya bisa menangis. Dia merasakan dunianya begitu hancur bertemu dengan pria itu. "Nona,Bersihkan dirimu. Dan kamu tahu k
"Kenapa nona bisa berada di tangan tuan Mahendra?"Paman Jack memulai obrolan untuk memecahkan keheningan diantara mereka. "Ceritanya panjang Paman." "Sepertinya nona memiliki kehidupan yang rumit. Sebenarnya tuan Alex memiliki hati yang baik nona tapi dia tidak suka jika seseorang membantah dirinya atau tidak melakukan apa yang di perintahkan. Satu hal lagi jangan membuatnya marah karena dia bisa lepas kendali seperti tadi." Alona hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Paman Jack. Gadis itu tidak melihat jika Alex adalah pria yang baik.Tapi Alona berpikir jika Alex adalah pria yang kasar tapi Sepertinya Paman Jack menyadari hal itu. "Ini adalah tempat yang tidak boleh di masuki oleh siapapun termasuk aku.Hanya tuan Alex yang boleh masuk ke dalam ruangan tersebut. Sementara di sebelah ruangan ini adalah kamar tuan Alex." Alona menatap ruangan tersebut. Pikirannya mulai kemana mana.Sepertinya gadis itu mulai berpikir buruk tentang Alex.Bagaimana tidak pria itu sudah bersikap
"Apa kamu bisa diam?"Alex menatap tajam ke arah gadis di hadapannya saat ini. Alona yang mendengar ucapan Alex terlihat bingung.Dia sama sekali tidak menyadari jika ada cctv di dalam kamar tersebut. Jika Alona tahu maka dia mungkin tidak ingin tinggal di dalam kamar tersebut. "Beri dia makan.Kenapa ayah mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli gadis bodoh.Selain murahan, dia juga bodoh tidak cantik. Tidak ada laki-laki yang akan tertarik dengan gadis seperti dia.Jika ada laki-laki yang tertarik dengan gadis yang tidak berbentuk seperti dia maka laki-laki itu adalah laki-laki terbodoh di muka bumi ini sama seperti dengannya. " Lagi-lagi Alex melontarkan kata-kata yang menghina dirinya.Alona yang mendengar hal itu mulai merasa gerah.Pria di hadapannya itu hanya bisa melontarkan kata-kata yang menghina dirinya. Alex yang menyadari kemarahan gadis di hadapannya itu hanya tersenyum kecil. Tapi senyumannya begitu tipis hingga tidak ada yang menyadari hal itu. "Mari no
"Sepertinya nona masih belum memahaminya. Nona akan menjadi seorang pelayan di mansion ini." "Benarkah itu tuan?Maksud aku Louis. "Alona terlihat senang mendengar ucapan Louis. "Kenapa kamu terlihat senang?"Louis merasa heran melihat sikap gadis di hadapannya itu. "Itu artinya aku tidak tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak wajar. Kenapa tuan itu harus membeliku dengan harga semahal itu jika ingin mencari seorang pelayan?Dia hanya membuat wanita licik itu kaya."Alona tampak cemberut. "Kamu tidak keberatan menjadi seorang pelayan?"Louis merasa jika gadis di hadapannya itu cukup menarik. "Kenapa harus malu yang harus malu itu adalah melakukan pekerjaan yang tidak baik.Louis asal kamu tahu jika aku sama sekali tidak ingin menjual diri." Sementara itu di dalam ruangannya.Alex tampak kesal melihat interaksi antara Louis dan gadis yang baru di beli ayahnya. Baru kali ini dia melihat Louis begitu ramah dengan seorang wanita. Louis dan dirinya sama sama anti dengan peremp
"Tenang saja nona.Anda akan mendapatkan apa yang nona mau." Ucapan Mahendra seketika membuat raut wajah wanita paruh baya itu seketika berubah.Dia menjual Alona untuk mendapatkan uang jika anak tirinya yang mengambil uang itu maka mereka tidak akan mendapatkan apapun. Keluarga Alona dulunya juga Keluarga kaya.Ayahnya memiliki perusahaan tapi saat ini perusahaan ayahnya di ambang kehancuran. Sehingga dia dengan tega menjual putrinya. "Tidak bisa tuan. Aku yang akan mendapatkan uang itu."Tentu saja Laura tidak akan membiarkan Alona membawa uang itu dan dia tidak mendapatkan apapun. "Jangan khawatir nyonya. Bukankah anda sudah memegang uang itu?Maka dari itu izinkan saya membawa putri anda." Mahendra memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk membawa gadis di hadapannya. Alona hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu hanya bisa menangis di dalam hatinya.Kini Alona sudah berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat. "Mah,kita kaya kembali!Uang ini begit
"10 Miliar!"Seorang pria tua menawar seorang gadis dengan harga yang cukup fantastis. "Selamat tuan Mahendra.Anda berhak membawa gadis ini.Tenang saja,dia masih segel."Ucap seorang wanita. Sementara itu, gadis yang kini mengenakan gaun selutut hanya bisa menangis sesenggukan di tempatnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini.Ini bukan pilihannya untuk menjual diri di tempat yang sama sekali dia tidak tahu. "Berhentilah menangis seperti itu Alona.Seharusnya kamu bersyukur karena ada pria yang membeli mu dengan harga yang begitu mahal. " Gadis yang bernama Alona itu hanya menatap ke arah wanita paruh baya di hadapannya itu.Meskipun usianya tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat begitu cantik. Gadis itu sama sekali tidak tahu tempat apa yang dia datangi.Semua ini terjadi karena ibu tirinya yang membawanya ke tempat ini. "Mah,Alona tidak mau melakukan ini.Kenapa cuman Alona?Apa karena Alona bukan anak kandung mamah?"Gadis itu masih menatap wajah ibu tirinya yang ter