"Apa yang kamu lakukan Alex?"Mahendra segera menghentikan putranya tapi Alex menepisnya.
"Ayah tanya, apa yang kamu lakukan kepada gadis itu?"Mahendra meninggikan suaranya di depan putranya. "Bawa kembali gadis murahan ini.Aku tidak butuh gadis yang tidak tahu diri seperti dia.''Alex mendorong tubuh Alona dan keluar dari kamar itu begitu saja dengan perasaan murka. Pandangan Mahendra tertuju kepada gadis dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian tatapannya beralih kepada Paman Jack yang berdiri di belakang mereka. "Tolong lepaskan saya tuan!"Alona menatap pria paruh baya yang membelinya dengan harapan yang sangat besar. "Bertahanlah!Kamu hanya perlu mengandung anaknya dan melahirkannya. Setelah itu kamu bebas melanjutkan hidupmu dengan orang yang kamu cintai."Ucap Mahendra kemudian meninggalkan Alona. Alona yang melihat kepergian tuan Mahendra hanya bisa menangis. Dia merasakan dunianya begitu hancur bertemu dengan pria itu. "Nona,Bersihkan dirimu. Dan kamu tahu kesalahan mu?" Alona hanya menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Paman Jack. Dia sama sekali tidak tahu kesalahan yang telat di lakukan sehingga membuat pria itu menyiksa dirinya seperti itu. "Nona harus tahu jika sebelum tuan Alex bangun.Nona harus bangun lebih dulu dan sudah siap di meja makan. " "Maaf,Paman Jack.Semalam aku tidak bisa tidur sehingga aku ketiduran sampai pagi." "Ini pembelajaran untukmu.Jangan sampai kamu mengulanginya dan membuat tuan Alex murka." "Aku mengerti tuan." "Bersihkan dirimu nak dan ganti pakaian mu.Semuanya sudah tersedia di kamar ini." Sementara itu di ruang kerjanya, Alex dan Ayahnya sedang berdebat. Mahendra bersikeras agar gadis yang di belinya mengandung cucunya. "Aku tidak akan berubah pikiran ayah.Aku tidak akan pernah memyentuh gadis rendahan seperti dia. Melihatnya saja ,aku begitu jijik.Jadi Berhentilah mengatakan hal itu."Teriak Alex meninggalkan Ayahnya di ruang kerjanya. Alex merasa pusing dengan kelakuan Ayahnya yang selalu membeli seorang wanita hanya untuk mendapatkan seorang cucu. "Brengsek!"Teriakan Alex menggema di dalam sebuah ruangan. Dimana ruangan itu adalah ruangan yang tidak boleh di masuki oleh siapapun. Pria itu selalu masuk ke dalam ruangan tersebut setiap kali ia kesal atau pun marah karena sesuatu hal. Alex berdiri di depan foto seorang perempuan cantik. Pria itu terus saja memandangi foto itu hingga suasana hatinya kembali tenang. Alex meninggalkan ruangan itu setelah tahu jika ayahnya sudah meninggalkan mansion miliknya .Paman Jack akan melaporkan kepergian ayahnya. Setiap kali Mahendra datang maka hanya menimbulkan perselisihan dengan putranya. Dan Alex akan selalu masuk ke dalam ruangan rahasia miliknya. Begitu keluar dari ruangan rahasianya.Alex melihat Alona bersama dengan Paman Jack. Pria itu terus memandangi wajah gadis yang baru saja dia perlakukan dengan sangat kasar. Alex terus memandangi wajah Alona hingga gadis itu menghilang. Tatapan Alex kali ini terlihat berbeda. Entah apa yang di pikirkan oleh pria itu hanya dia yang tahu.Alex kembali ke ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda karena kedatangan ayahnya. Sementara itu Alona mengikuti Paman Jack untuk membersihkan kolam berenang yang berada di samping mansion. Kolam berenang itu selalu di pakai oleh Alex setiap kali dia selesai makan siang. "Ini adalah tugas kedua anda nona.Nona harus membersihkan ini sebelum jam makan siang karena tuan Alex selalu memakainya.Ingat nona jangan sampai anda telat mengerjakannya. "Paman Jack kembali memperingati Alona agar tidak melakukan kesalahan lagi. Semua itu agar dirinya tidak mendapatkan masalah dari Alex. Paman Jack meninggalkan Alona dan membiarkan gadis itu melakukan tugasnya dengan baik. Paman Jack tahu jika Alona adalah gadis yang bertanggung jawab. "Tuan,aku sudah menyelidiki gadis itu."Ucap Louis memberikan laporan. "Katakan!" "Gadis itu tidak pernah memiliki seorang kekasih tuan.Bahkan gadis itu masih duduk di bangku kuliah.Dia juga bekerja di sebuah toko untuk membiayai dirinya. " "Sepertinya gadis murahan itu sudah menyerah dengan kehidupannya yang menyedihkan dan rela menjual diri. Gadis rendahan tetaplah wanita rendahan, dia sama sekali tidak pantas mengandung anakku. Benihku tidak akan pernah tumbuh di rahim wanita rendahan seperti dia. " Dibalik tembok Alona memegangi dadanya yang terasa perih mendengar ucapan Alex. Alex yang berada tidak jauh dari kolam berenang sedang mengobrol dengan Alex tapi tanpa mereka sadari jika semua percakapan mereka di dengar oleh Alona. "Aku ingin berenang sebelum makan siang. Beritahu Paman Jack. " "Baik tuan." Alona yang mendengar hal itu segera menyelesaikan pekerjaannya. Alona tidak ingin bertemu atau berhadapan dengan pria itu.Hinaan dan perlakuan kasar Alex membuatnya begitu sakit hati. Alona menyelesaikan pekerjaannya sebelum Alex berenang. Keringat membanjiri tubuhnya karena bekerja dua kali lebih cepat demi menghindari pria itu. "Tuan,kolamnyan sedang di Bersihkan. Mungkin beberapa menit lagi selesai. "Ucap Louis kembali memberikan laporan. Alona yang baru saja selesai segera meninggalkan kolam renang itu.Gadis itu segera masuk ke dalam mansion dan menuju ke kamar miliknya. Meskipun dia merasa haus,dia tidak berani menyentuh apa pun. Alona berjalan menuju ke balkon kamarnya dan melihat sekeliling. Tubuhnya masih berkeringat dan rasa haus masih ia rasakan. Alona melangkan kakinya masuk ke dalam kamar dan menuju wastapel tempat cuci muka.Gadis itu menghilangkan rasa hausnya dengan air keran."Tuan,ayah anda ingin bertemu."Alex yang sedang berenang terpaksa menghentikannya karena kedatangan sang ayah kembali. "Ada apa lagi dia datang?Kenapa akhir akhir ini dia sering sekali datang?"Alex terlihat begitu kesal. "Apa kamu tidak senang dengan kedatangan ayahmu?"Mahendra menatap tajam ke arah putranya. "Karena kedatangan ayah membuat ku pusing.Aku tidak akan berubah pikiran ayah.Jika ayah begitu menginginkan anak kecil,kenapa bukan ayah saja yang melakukannya.Ayah juga yang membelinya dengan harga yang mahal."Terlihat jelas kekesalan Alex kepada sang ayah. "Ayah hanya menginginkan keturunan dari mu bocah tengik. Kamu sudah 28 tahun tapi masih saja tidak memiliki seorang kekasih. Kapan kamu akan memberikan ayah cucu?"Tidak beda jauh dengan sang putra,Mahendra juga terlihat kesal dengan putranya. "Aku masih muda dan itu hak aku apa aku ingin memiliki seorang anak atau tidak.Ayah tidak perlu ikut campur dengan masalah pribadi ku." "Anak brengsek.Ayah akan bicara denga
"Sudahlah!Berikan hukuman pada gadis murahan ini.Dia sudah berani menyentuh tubuhku dengan tubuh kotoran."Perintah Alex yang membuat Alona gugup. "Tapi tuan aku tidak sengaja.Aku hanya menabrak anda karena kelalaian ku tapi hal itu masih wajar.Banyak orang yang mungkin melakukan hal itu karena ketidaksengajaan.Apa aku juga harus mendapatkan hukuman karena itu?Bukankah ini tidak adil?Aku juga tidak ingin berada di tempat ini?Anda tidak berhak menghinaku dan selalu merendahkan ku hanya karena anda memiliki uang.Hanya karena anda memiliki uang bukan berarti tuan bisa menghinaku sesuka hati anda. Jangan berpikir jika anda memiliki maka aku akan tertarik atau bahkan mengejar ngejar anda.Anda salah besar. " Alona menelan rasa takutnya untuk mengatakan semua itu.Dia tidak ingin pria di hadapannya itu selalu saja merendahkan dirinya.Dia sama sekali bukan orang seperti itu.Dia bukanlah gadis murahan seperti yang Alex bilang. Louis yang berada di belakang Alex tersenyum kecil melihat keb
"10 Miliar!"Seorang pria tua menawar seorang gadis dengan harga yang cukup fantastis. "Selamat tuan Mahendra.Anda berhak membawa gadis ini.Tenang saja,dia masih segel."Ucap seorang wanita. Sementara itu, gadis yang kini mengenakan gaun selutut hanya bisa menangis sesenggukan di tempatnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini.Ini bukan pilihannya untuk menjual diri di tempat yang sama sekali dia tidak tahu. "Berhentilah menangis seperti itu Alona.Seharusnya kamu bersyukur karena ada pria yang membeli mu dengan harga yang begitu mahal. " Gadis yang bernama Alona itu hanya menatap ke arah wanita paruh baya di hadapannya itu.Meskipun usianya tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat begitu cantik. Gadis itu sama sekali tidak tahu tempat apa yang dia datangi.Semua ini terjadi karena ibu tirinya yang membawanya ke tempat ini. "Mah,Alona tidak mau melakukan ini.Kenapa cuman Alona?Apa karena Alona bukan anak kandung mamah?"Gadis itu masih menatap wajah ibu tirinya yang ter
"Tenang saja nona.Anda akan mendapatkan apa yang nona mau." Ucapan Mahendra seketika membuat raut wajah wanita paruh baya itu seketika berubah.Dia menjual Alona untuk mendapatkan uang jika anak tirinya yang mengambil uang itu maka mereka tidak akan mendapatkan apapun. Keluarga Alona dulunya juga Keluarga kaya.Ayahnya memiliki perusahaan tapi saat ini perusahaan ayahnya di ambang kehancuran. Sehingga dia dengan tega menjual putrinya. "Tidak bisa tuan. Aku yang akan mendapatkan uang itu."Tentu saja Laura tidak akan membiarkan Alona membawa uang itu dan dia tidak mendapatkan apapun. "Jangan khawatir nyonya. Bukankah anda sudah memegang uang itu?Maka dari itu izinkan saya membawa putri anda." Mahendra memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk membawa gadis di hadapannya. Alona hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu hanya bisa menangis di dalam hatinya.Kini Alona sudah berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat. "Mah,kita kaya kembali!Uang ini begit
"Sepertinya nona masih belum memahaminya. Nona akan menjadi seorang pelayan di mansion ini." "Benarkah itu tuan?Maksud aku Louis. "Alona terlihat senang mendengar ucapan Louis. "Kenapa kamu terlihat senang?"Louis merasa heran melihat sikap gadis di hadapannya itu. "Itu artinya aku tidak tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak wajar. Kenapa tuan itu harus membeliku dengan harga semahal itu jika ingin mencari seorang pelayan?Dia hanya membuat wanita licik itu kaya."Alona tampak cemberut. "Kamu tidak keberatan menjadi seorang pelayan?"Louis merasa jika gadis di hadapannya itu cukup menarik. "Kenapa harus malu yang harus malu itu adalah melakukan pekerjaan yang tidak baik.Louis asal kamu tahu jika aku sama sekali tidak ingin menjual diri." Sementara itu di dalam ruangannya.Alex tampak kesal melihat interaksi antara Louis dan gadis yang baru di beli ayahnya. Baru kali ini dia melihat Louis begitu ramah dengan seorang wanita. Louis dan dirinya sama sama anti dengan peremp
"Apa kamu bisa diam?"Alex menatap tajam ke arah gadis di hadapannya saat ini. Alona yang mendengar ucapan Alex terlihat bingung.Dia sama sekali tidak menyadari jika ada cctv di dalam kamar tersebut. Jika Alona tahu maka dia mungkin tidak ingin tinggal di dalam kamar tersebut. "Beri dia makan.Kenapa ayah mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli gadis bodoh.Selain murahan, dia juga bodoh tidak cantik. Tidak ada laki-laki yang akan tertarik dengan gadis seperti dia.Jika ada laki-laki yang tertarik dengan gadis yang tidak berbentuk seperti dia maka laki-laki itu adalah laki-laki terbodoh di muka bumi ini sama seperti dengannya. " Lagi-lagi Alex melontarkan kata-kata yang menghina dirinya.Alona yang mendengar hal itu mulai merasa gerah.Pria di hadapannya itu hanya bisa melontarkan kata-kata yang menghina dirinya. Alex yang menyadari kemarahan gadis di hadapannya itu hanya tersenyum kecil. Tapi senyumannya begitu tipis hingga tidak ada yang menyadari hal itu. "Mari no
"Kenapa nona bisa berada di tangan tuan Mahendra?"Paman Jack memulai obrolan untuk memecahkan keheningan diantara mereka. "Ceritanya panjang Paman." "Sepertinya nona memiliki kehidupan yang rumit. Sebenarnya tuan Alex memiliki hati yang baik nona tapi dia tidak suka jika seseorang membantah dirinya atau tidak melakukan apa yang di perintahkan. Satu hal lagi jangan membuatnya marah karena dia bisa lepas kendali seperti tadi." Alona hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Paman Jack. Gadis itu tidak melihat jika Alex adalah pria yang baik.Tapi Alona berpikir jika Alex adalah pria yang kasar tapi Sepertinya Paman Jack menyadari hal itu. "Ini adalah tempat yang tidak boleh di masuki oleh siapapun termasuk aku.Hanya tuan Alex yang boleh masuk ke dalam ruangan tersebut. Sementara di sebelah ruangan ini adalah kamar tuan Alex." Alona menatap ruangan tersebut. Pikirannya mulai kemana mana.Sepertinya gadis itu mulai berpikir buruk tentang Alex.Bagaimana tidak pria itu sudah bersikap
"Sudahlah!Berikan hukuman pada gadis murahan ini.Dia sudah berani menyentuh tubuhku dengan tubuh kotoran."Perintah Alex yang membuat Alona gugup. "Tapi tuan aku tidak sengaja.Aku hanya menabrak anda karena kelalaian ku tapi hal itu masih wajar.Banyak orang yang mungkin melakukan hal itu karena ketidaksengajaan.Apa aku juga harus mendapatkan hukuman karena itu?Bukankah ini tidak adil?Aku juga tidak ingin berada di tempat ini?Anda tidak berhak menghinaku dan selalu merendahkan ku hanya karena anda memiliki uang.Hanya karena anda memiliki uang bukan berarti tuan bisa menghinaku sesuka hati anda. Jangan berpikir jika anda memiliki maka aku akan tertarik atau bahkan mengejar ngejar anda.Anda salah besar. " Alona menelan rasa takutnya untuk mengatakan semua itu.Dia tidak ingin pria di hadapannya itu selalu saja merendahkan dirinya.Dia sama sekali bukan orang seperti itu.Dia bukanlah gadis murahan seperti yang Alex bilang. Louis yang berada di belakang Alex tersenyum kecil melihat keb
"Tuan,ayah anda ingin bertemu."Alex yang sedang berenang terpaksa menghentikannya karena kedatangan sang ayah kembali. "Ada apa lagi dia datang?Kenapa akhir akhir ini dia sering sekali datang?"Alex terlihat begitu kesal. "Apa kamu tidak senang dengan kedatangan ayahmu?"Mahendra menatap tajam ke arah putranya. "Karena kedatangan ayah membuat ku pusing.Aku tidak akan berubah pikiran ayah.Jika ayah begitu menginginkan anak kecil,kenapa bukan ayah saja yang melakukannya.Ayah juga yang membelinya dengan harga yang mahal."Terlihat jelas kekesalan Alex kepada sang ayah. "Ayah hanya menginginkan keturunan dari mu bocah tengik. Kamu sudah 28 tahun tapi masih saja tidak memiliki seorang kekasih. Kapan kamu akan memberikan ayah cucu?"Tidak beda jauh dengan sang putra,Mahendra juga terlihat kesal dengan putranya. "Aku masih muda dan itu hak aku apa aku ingin memiliki seorang anak atau tidak.Ayah tidak perlu ikut campur dengan masalah pribadi ku." "Anak brengsek.Ayah akan bicara denga
"Apa yang kamu lakukan Alex?"Mahendra segera menghentikan putranya tapi Alex menepisnya. "Ayah tanya, apa yang kamu lakukan kepada gadis itu?"Mahendra meninggikan suaranya di depan putranya. "Bawa kembali gadis murahan ini.Aku tidak butuh gadis yang tidak tahu diri seperti dia.''Alex mendorong tubuh Alona dan keluar dari kamar itu begitu saja dengan perasaan murka. Pandangan Mahendra tertuju kepada gadis dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian tatapannya beralih kepada Paman Jack yang berdiri di belakang mereka. "Tolong lepaskan saya tuan!"Alona menatap pria paruh baya yang membelinya dengan harapan yang sangat besar. "Bertahanlah!Kamu hanya perlu mengandung anaknya dan melahirkannya. Setelah itu kamu bebas melanjutkan hidupmu dengan orang yang kamu cintai."Ucap Mahendra kemudian meninggalkan Alona. Alona yang melihat kepergian tuan Mahendra hanya bisa menangis. Dia merasakan dunianya begitu hancur bertemu dengan pria itu. "Nona,Bersihkan dirimu. Dan kamu tahu k
"Kenapa nona bisa berada di tangan tuan Mahendra?"Paman Jack memulai obrolan untuk memecahkan keheningan diantara mereka. "Ceritanya panjang Paman." "Sepertinya nona memiliki kehidupan yang rumit. Sebenarnya tuan Alex memiliki hati yang baik nona tapi dia tidak suka jika seseorang membantah dirinya atau tidak melakukan apa yang di perintahkan. Satu hal lagi jangan membuatnya marah karena dia bisa lepas kendali seperti tadi." Alona hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Paman Jack. Gadis itu tidak melihat jika Alex adalah pria yang baik.Tapi Alona berpikir jika Alex adalah pria yang kasar tapi Sepertinya Paman Jack menyadari hal itu. "Ini adalah tempat yang tidak boleh di masuki oleh siapapun termasuk aku.Hanya tuan Alex yang boleh masuk ke dalam ruangan tersebut. Sementara di sebelah ruangan ini adalah kamar tuan Alex." Alona menatap ruangan tersebut. Pikirannya mulai kemana mana.Sepertinya gadis itu mulai berpikir buruk tentang Alex.Bagaimana tidak pria itu sudah bersikap
"Apa kamu bisa diam?"Alex menatap tajam ke arah gadis di hadapannya saat ini. Alona yang mendengar ucapan Alex terlihat bingung.Dia sama sekali tidak menyadari jika ada cctv di dalam kamar tersebut. Jika Alona tahu maka dia mungkin tidak ingin tinggal di dalam kamar tersebut. "Beri dia makan.Kenapa ayah mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli gadis bodoh.Selain murahan, dia juga bodoh tidak cantik. Tidak ada laki-laki yang akan tertarik dengan gadis seperti dia.Jika ada laki-laki yang tertarik dengan gadis yang tidak berbentuk seperti dia maka laki-laki itu adalah laki-laki terbodoh di muka bumi ini sama seperti dengannya. " Lagi-lagi Alex melontarkan kata-kata yang menghina dirinya.Alona yang mendengar hal itu mulai merasa gerah.Pria di hadapannya itu hanya bisa melontarkan kata-kata yang menghina dirinya. Alex yang menyadari kemarahan gadis di hadapannya itu hanya tersenyum kecil. Tapi senyumannya begitu tipis hingga tidak ada yang menyadari hal itu. "Mari no
"Sepertinya nona masih belum memahaminya. Nona akan menjadi seorang pelayan di mansion ini." "Benarkah itu tuan?Maksud aku Louis. "Alona terlihat senang mendengar ucapan Louis. "Kenapa kamu terlihat senang?"Louis merasa heran melihat sikap gadis di hadapannya itu. "Itu artinya aku tidak tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak wajar. Kenapa tuan itu harus membeliku dengan harga semahal itu jika ingin mencari seorang pelayan?Dia hanya membuat wanita licik itu kaya."Alona tampak cemberut. "Kamu tidak keberatan menjadi seorang pelayan?"Louis merasa jika gadis di hadapannya itu cukup menarik. "Kenapa harus malu yang harus malu itu adalah melakukan pekerjaan yang tidak baik.Louis asal kamu tahu jika aku sama sekali tidak ingin menjual diri." Sementara itu di dalam ruangannya.Alex tampak kesal melihat interaksi antara Louis dan gadis yang baru di beli ayahnya. Baru kali ini dia melihat Louis begitu ramah dengan seorang wanita. Louis dan dirinya sama sama anti dengan peremp
"Tenang saja nona.Anda akan mendapatkan apa yang nona mau." Ucapan Mahendra seketika membuat raut wajah wanita paruh baya itu seketika berubah.Dia menjual Alona untuk mendapatkan uang jika anak tirinya yang mengambil uang itu maka mereka tidak akan mendapatkan apapun. Keluarga Alona dulunya juga Keluarga kaya.Ayahnya memiliki perusahaan tapi saat ini perusahaan ayahnya di ambang kehancuran. Sehingga dia dengan tega menjual putrinya. "Tidak bisa tuan. Aku yang akan mendapatkan uang itu."Tentu saja Laura tidak akan membiarkan Alona membawa uang itu dan dia tidak mendapatkan apapun. "Jangan khawatir nyonya. Bukankah anda sudah memegang uang itu?Maka dari itu izinkan saya membawa putri anda." Mahendra memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk membawa gadis di hadapannya. Alona hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu hanya bisa menangis di dalam hatinya.Kini Alona sudah berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat. "Mah,kita kaya kembali!Uang ini begit
"10 Miliar!"Seorang pria tua menawar seorang gadis dengan harga yang cukup fantastis. "Selamat tuan Mahendra.Anda berhak membawa gadis ini.Tenang saja,dia masih segel."Ucap seorang wanita. Sementara itu, gadis yang kini mengenakan gaun selutut hanya bisa menangis sesenggukan di tempatnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini.Ini bukan pilihannya untuk menjual diri di tempat yang sama sekali dia tidak tahu. "Berhentilah menangis seperti itu Alona.Seharusnya kamu bersyukur karena ada pria yang membeli mu dengan harga yang begitu mahal. " Gadis yang bernama Alona itu hanya menatap ke arah wanita paruh baya di hadapannya itu.Meskipun usianya tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat begitu cantik. Gadis itu sama sekali tidak tahu tempat apa yang dia datangi.Semua ini terjadi karena ibu tirinya yang membawanya ke tempat ini. "Mah,Alona tidak mau melakukan ini.Kenapa cuman Alona?Apa karena Alona bukan anak kandung mamah?"Gadis itu masih menatap wajah ibu tirinya yang ter