"Tenang saja nona.Anda akan mendapatkan apa yang nona mau."
Ucapan Mahendra seketika membuat raut wajah wanita paruh baya itu seketika berubah.Dia menjual Alona untuk mendapatkan uang jika anak tirinya yang mengambil uang itu maka mereka tidak akan mendapatkan apapun. Keluarga Alona dulunya juga Keluarga kaya.Ayahnya memiliki perusahaan tapi saat ini perusahaan ayahnya di ambang kehancuran. Sehingga dia dengan tega menjual putrinya. "Tidak bisa tuan. Aku yang akan mendapatkan uang itu."Tentu saja Laura tidak akan membiarkan Alona membawa uang itu dan dia tidak mendapatkan apapun. "Jangan khawatir nyonya. Bukankah anda sudah memegang uang itu?Maka dari itu izinkan saya membawa putri anda." Mahendra memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk membawa gadis di hadapannya. Alona hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu hanya bisa menangis di dalam hatinya.Kini Alona sudah berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat. "Mah,kita kaya kembali!Uang ini begitu banyak. "Aghata berteriak kegirangan setelah melihat begitu banyak uang di hadapannya. Bagaimana tidak uang sepuluh miliar itu berada di depan mata mereka dalam bentuk tunai.Bahkan Laura juga tidak menyangka jika Alona akan di beli dengan harga semahal itu. "Siapa yang membeli Alona?"Tuan Mahardika bertanya kepada istrinya yang sedang sibuk dengan uang hasil menjual putri tirinya. "Apa papah khawatir?Alona di beli oleh seorang pria yang sepertinya memiliki usia yang sama dengan mu.Sepertinya laki-laki itu orang kaya,jika tidak, tidak mungkin dia mau membeli Alona dengan harga semahal itu.Bahkan dia membayar kita dengan tunai."Laura tidak bisa lagi menahan bahagianya. "Uang itu akan kita pakai untuk menyelamatkan perusahaan. Bawa uang itu!"Tuan Mahardika melirik ke arah sekertarisnya. Laura dan putrinya tampak tidak begitu senang dengan hal itu tapi mereka juga tidak bisa membantah suaminya. Aghata mendekati mamahnya dengan wajah yang terlihat tidak bersemangat. Mereka hanya memegang uang itu tapi tidak bisa memilikinya. "Sisakan untuk mereka satu miliar."Perintah tuan Mahardika kemudian beranjak dari sofa. "Terima kasih sayang. "Laura melirik putrinya sambil tersenyum bahagia. Uang satu miliar juga cukup banyak. Sementara itu, Alona berhenti di depan sebuah mansion yang begitu besar.Mata gadis itu terbelalak melihat kemewahan mansion di depannya. Sepanjang perjalanan, orang yang membelinya tidak pernah mengucapkan satu kata pun kepadanya. "Kita sudah tiba.Ayo masuk!"Ucap Mahendra tapi Alona sama sekali tidak beranjak dari posisinya. Gadis itu masih saja membeku di tempatnya. "Masuklah nona. Aku sudah membelimu dengan harga yang cukup besar. Jangan membuat ku marah dengan menjadi pembangkang. "Ucapan Mahendra seketika membuat Alona ketakutan. Nada bicaranya juga terdengar begitu dingin. Alona mau tidak mau mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion tersebut. Dadanya terasa begitu sesak. Entah apa yang akan terjadi kepadanya. "Wanita murahan mana lagi yang kamu bawa?"Suara berat seseorang membuat jantung Alona berpacu dengan cepat. Gadis itu memberanikan diri mengangkat wajahnya dan matanya langsung tertuju kepada pria yang berwajah dingin tapi terlihat tampan.Tatapannya begitu dingin memandang ke arah dirinya. "Perkenalkan dirimu!Dia putraku!"Mahendra menatap ke arah Alona tapi gadis itu tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat tatapan pria di hadapannya itu. Tatapan pria di hadapannya itu seolah olah ingin menelannya hidup-hidup. "Selain murahan, papah juga membawa gadis bisu."Pria berwajah tampan itu semakin membuat Alona ketakutan. "Dia tidak bisu."Mahendra segera menepis Ucapan putranya. Jelas dia tahu jika gadis yang di belinya, bukan lah orang bisu. "Kamu harus tahu jika aku membelimu untuk putra ku.Namanya Alexander Mahendra, dia berusia 25 tahun.Tugas mu hanya mengandung anaknya." Mahendra pergi setelah mengatakan hal itu.Alona yang melihat kepergian pria paruh baya yang membelinya mulai keheranan. Dia masih belum belum bisa mencerna Ucapan pria paruh baya itu. Sedangkan pria di hadapannya itu masih menatap tajam ke arahnya. "Berapa uang yang dia keluarkan untuk membelimu?" "10 miliar. " "Dia mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk membeli gadis murahan seperti mu."Kata kata pria di hadapannya itu membuat Alona sakit hati. "Jaga ucapan anda.Aku bukan wanita yang seperti kamu bilang."Alona terlihat kesal mendengar ucapan pria dihadapan anda. "Aku Alexander Mahendra tidak akan pernah melakukan apa yang pria tua itu bilang.Kamu mengerti."Alex menarik lengan Alona dengan sangat kasar,bahkan genggaman tangannya meninggalkan bekas merah pada pergelangan nya. "Wanita murahan tapi masih saja bersikap belagu."Alex meninggalkan Alona begitu saja.Sedangkan Alona merasakan perih pada pergelangan tangannya.Bahkan gadis itu menangis setelah kepergian Alex. Tapi bukan hal itu yang membuat gadis itu menangis. Tapi ucapan pria di hadapannya itu. Dia terlihat seperti wanita murahan. Di belakang Alex,seorang pria yang memiliki ketampanan yang tidak beda jauh dengan Alex,menatap dirinya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. "Tuan,gadis itu di jual oleh ibu tirinya untuk menolong perusahaan ayahnya."Ucap pria di belakang Alex.Kini keduanya sudah berada di dalam lift menuju ke lantai atas. "Jangan tertipu dengan penampilannya.Wanita semuanya sama saja.Mereka wanita yang akan melakukan apa pun demi uang atau demi kepuasan dirinya." "Tapi sepertinya gadis yang di bawa Paman berbeda tuan." "Berhentilah mengatakan hal itu. Karena hal itu tidak akan merubah apapun. Jangan mengungkit gadis itu lagi.Berikan saja tugas sebagai pelayan." "Baik tuan." Alex melangkahkan kakinya keluar dari lift dan menuju ke ruang kerjanya. Sedangkan pria di belakangnya itu hanya menatap tuannya.Pria itu tidak keluar dari lift tapi dia kembali ke lantai bawah. "Siapa nama anda nona?" Suara berat terdengar di telinga Alona membuat gadis itu menghapus air matanya segera.Alona menatap pria di hadapannya.Pria itu adalah pria yang bersama dengan putra dari pria paruh baya yang membelinya. "Alona tuan."Alona kini menundukkan pandangannya. "Jangan memanggil ku tuan.Aku bukan tuanmu,pria yang tadi adalah tuanmu.Namanya tuan Alex,hanya dia tuan di mansion ini." Alona tidak menjawabnya tapi gadis itu menundukkan wajahnya. Alona terlihat bingung,dia berada di tempat yang sama sekali dia tidak kenal siapapun. "Aku Louis holten. Panggil saja Louis.Tidak perlu ada tuannya. Selama nona di sini,jangan pernah membuat tuan Alex marah karena dia bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah anda bayangkan. Nona harus mematuhi semua peraturan tuan Alex,karena tuan Mahendra sudah membeli nona,maka dari nona hanya perlu menjadi seorang pelayan. " Alona hanya berusaha mencerna apa yang di katakan oleh pria di hadapannya itu."Sepertinya nona masih belum memahaminya. Nona akan menjadi seorang pelayan di mansion ini." "Benarkah itu tuan?Maksud aku Louis. "Alona terlihat senang mendengar ucapan Louis. "Kenapa kamu terlihat senang?"Louis merasa heran melihat sikap gadis di hadapannya itu. "Itu artinya aku tidak tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak wajar. Kenapa tuan itu harus membeliku dengan harga semahal itu jika ingin mencari seorang pelayan?Dia hanya membuat wanita licik itu kaya."Alona tampak cemberut. "Kamu tidak keberatan menjadi seorang pelayan?"Louis merasa jika gadis di hadapannya itu cukup menarik. "Kenapa harus malu yang harus malu itu adalah melakukan pekerjaan yang tidak baik.Louis asal kamu tahu jika aku sama sekali tidak ingin menjual diri." Sementara itu di dalam ruangannya.Alex tampak kesal melihat interaksi antara Louis dan gadis yang baru di beli ayahnya. Baru kali ini dia melihat Louis begitu ramah dengan seorang wanita. Louis dan dirinya sama sama anti dengan peremp
"Apa kamu bisa diam?"Alex menatap tajam ke arah gadis di hadapannya saat ini. Alona yang mendengar ucapan Alex terlihat bingung.Dia sama sekali tidak menyadari jika ada cctv di dalam kamar tersebut. Jika Alona tahu maka dia mungkin tidak ingin tinggal di dalam kamar tersebut. "Beri dia makan.Kenapa ayah mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli gadis bodoh.Selain murahan, dia juga bodoh tidak cantik. Tidak ada laki-laki yang akan tertarik dengan gadis seperti dia.Jika ada laki-laki yang tertarik dengan gadis yang tidak berbentuk seperti dia maka laki-laki itu adalah laki-laki terbodoh di muka bumi ini sama seperti dengannya. " Lagi-lagi Alex melontarkan kata-kata yang menghina dirinya.Alona yang mendengar hal itu mulai merasa gerah.Pria di hadapannya itu hanya bisa melontarkan kata-kata yang menghina dirinya. Alex yang menyadari kemarahan gadis di hadapannya itu hanya tersenyum kecil. Tapi senyumannya begitu tipis hingga tidak ada yang menyadari hal itu. "Mari no
"Kenapa nona bisa berada di tangan tuan Mahendra?"Paman Jack memulai obrolan untuk memecahkan keheningan diantara mereka. "Ceritanya panjang Paman." "Sepertinya nona memiliki kehidupan yang rumit. Sebenarnya tuan Alex memiliki hati yang baik nona tapi dia tidak suka jika seseorang membantah dirinya atau tidak melakukan apa yang di perintahkan. Satu hal lagi jangan membuatnya marah karena dia bisa lepas kendali seperti tadi." Alona hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Paman Jack. Gadis itu tidak melihat jika Alex adalah pria yang baik.Tapi Alona berpikir jika Alex adalah pria yang kasar tapi Sepertinya Paman Jack menyadari hal itu. "Ini adalah tempat yang tidak boleh di masuki oleh siapapun termasuk aku.Hanya tuan Alex yang boleh masuk ke dalam ruangan tersebut. Sementara di sebelah ruangan ini adalah kamar tuan Alex." Alona menatap ruangan tersebut. Pikirannya mulai kemana mana.Sepertinya gadis itu mulai berpikir buruk tentang Alex.Bagaimana tidak pria itu sudah bersikap
"Apa yang kamu lakukan Alex?"Mahendra segera menghentikan putranya tapi Alex menepisnya. "Ayah tanya, apa yang kamu lakukan kepada gadis itu?"Mahendra meninggikan suaranya di depan putranya. "Bawa kembali gadis murahan ini.Aku tidak butuh gadis yang tidak tahu diri seperti dia.''Alex mendorong tubuh Alona dan keluar dari kamar itu begitu saja dengan perasaan murka. Pandangan Mahendra tertuju kepada gadis dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian tatapannya beralih kepada Paman Jack yang berdiri di belakang mereka. "Tolong lepaskan saya tuan!"Alona menatap pria paruh baya yang membelinya dengan harapan yang sangat besar. "Bertahanlah!Kamu hanya perlu mengandung anaknya dan melahirkannya. Setelah itu kamu bebas melanjutkan hidupmu dengan orang yang kamu cintai."Ucap Mahendra kemudian meninggalkan Alona. Alona yang melihat kepergian tuan Mahendra hanya bisa menangis. Dia merasakan dunianya begitu hancur bertemu dengan pria itu. "Nona,Bersihkan dirimu. Dan kamu tahu k
"Tuan,ayah anda ingin bertemu."Alex yang sedang berenang terpaksa menghentikannya karena kedatangan sang ayah kembali. "Ada apa lagi dia datang?Kenapa akhir akhir ini dia sering sekali datang?"Alex terlihat begitu kesal. "Apa kamu tidak senang dengan kedatangan ayahmu?"Mahendra menatap tajam ke arah putranya. "Karena kedatangan ayah membuat ku pusing.Aku tidak akan berubah pikiran ayah.Jika ayah begitu menginginkan anak kecil,kenapa bukan ayah saja yang melakukannya.Ayah juga yang membelinya dengan harga yang mahal."Terlihat jelas kekesalan Alex kepada sang ayah. "Ayah hanya menginginkan keturunan dari mu bocah tengik. Kamu sudah 28 tahun tapi masih saja tidak memiliki seorang kekasih. Kapan kamu akan memberikan ayah cucu?"Tidak beda jauh dengan sang putra,Mahendra juga terlihat kesal dengan putranya. "Aku masih muda dan itu hak aku apa aku ingin memiliki seorang anak atau tidak.Ayah tidak perlu ikut campur dengan masalah pribadi ku." "Anak brengsek.Ayah akan bicara denga
"Sudahlah!Berikan hukuman pada gadis murahan ini.Dia sudah berani menyentuh tubuhku dengan tubuh kotoran."Perintah Alex yang membuat Alona gugup. "Tapi tuan aku tidak sengaja.Aku hanya menabrak anda karena kelalaian ku tapi hal itu masih wajar.Banyak orang yang mungkin melakukan hal itu karena ketidaksengajaan.Apa aku juga harus mendapatkan hukuman karena itu?Bukankah ini tidak adil?Aku juga tidak ingin berada di tempat ini?Anda tidak berhak menghinaku dan selalu merendahkan ku hanya karena anda memiliki uang.Hanya karena anda memiliki uang bukan berarti tuan bisa menghinaku sesuka hati anda. Jangan berpikir jika anda memiliki maka aku akan tertarik atau bahkan mengejar ngejar anda.Anda salah besar. " Alona menelan rasa takutnya untuk mengatakan semua itu.Dia tidak ingin pria di hadapannya itu selalu saja merendahkan dirinya.Dia sama sekali bukan orang seperti itu.Dia bukanlah gadis murahan seperti yang Alex bilang. Louis yang berada di belakang Alex tersenyum kecil melihat keb
"10 Miliar!"Seorang pria tua menawar seorang gadis dengan harga yang cukup fantastis. "Selamat tuan Mahendra.Anda berhak membawa gadis ini.Tenang saja,dia masih segel."Ucap seorang wanita. Sementara itu, gadis yang kini mengenakan gaun selutut hanya bisa menangis sesenggukan di tempatnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini.Ini bukan pilihannya untuk menjual diri di tempat yang sama sekali dia tidak tahu. "Berhentilah menangis seperti itu Alona.Seharusnya kamu bersyukur karena ada pria yang membeli mu dengan harga yang begitu mahal. " Gadis yang bernama Alona itu hanya menatap ke arah wanita paruh baya di hadapannya itu.Meskipun usianya tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat begitu cantik. Gadis itu sama sekali tidak tahu tempat apa yang dia datangi.Semua ini terjadi karena ibu tirinya yang membawanya ke tempat ini. "Mah,Alona tidak mau melakukan ini.Kenapa cuman Alona?Apa karena Alona bukan anak kandung mamah?"Gadis itu masih menatap wajah ibu tirinya yang ter
"Sudahlah!Berikan hukuman pada gadis murahan ini.Dia sudah berani menyentuh tubuhku dengan tubuh kotoran."Perintah Alex yang membuat Alona gugup. "Tapi tuan aku tidak sengaja.Aku hanya menabrak anda karena kelalaian ku tapi hal itu masih wajar.Banyak orang yang mungkin melakukan hal itu karena ketidaksengajaan.Apa aku juga harus mendapatkan hukuman karena itu?Bukankah ini tidak adil?Aku juga tidak ingin berada di tempat ini?Anda tidak berhak menghinaku dan selalu merendahkan ku hanya karena anda memiliki uang.Hanya karena anda memiliki uang bukan berarti tuan bisa menghinaku sesuka hati anda. Jangan berpikir jika anda memiliki maka aku akan tertarik atau bahkan mengejar ngejar anda.Anda salah besar. " Alona menelan rasa takutnya untuk mengatakan semua itu.Dia tidak ingin pria di hadapannya itu selalu saja merendahkan dirinya.Dia sama sekali bukan orang seperti itu.Dia bukanlah gadis murahan seperti yang Alex bilang. Louis yang berada di belakang Alex tersenyum kecil melihat keb
"Tuan,ayah anda ingin bertemu."Alex yang sedang berenang terpaksa menghentikannya karena kedatangan sang ayah kembali. "Ada apa lagi dia datang?Kenapa akhir akhir ini dia sering sekali datang?"Alex terlihat begitu kesal. "Apa kamu tidak senang dengan kedatangan ayahmu?"Mahendra menatap tajam ke arah putranya. "Karena kedatangan ayah membuat ku pusing.Aku tidak akan berubah pikiran ayah.Jika ayah begitu menginginkan anak kecil,kenapa bukan ayah saja yang melakukannya.Ayah juga yang membelinya dengan harga yang mahal."Terlihat jelas kekesalan Alex kepada sang ayah. "Ayah hanya menginginkan keturunan dari mu bocah tengik. Kamu sudah 28 tahun tapi masih saja tidak memiliki seorang kekasih. Kapan kamu akan memberikan ayah cucu?"Tidak beda jauh dengan sang putra,Mahendra juga terlihat kesal dengan putranya. "Aku masih muda dan itu hak aku apa aku ingin memiliki seorang anak atau tidak.Ayah tidak perlu ikut campur dengan masalah pribadi ku." "Anak brengsek.Ayah akan bicara denga
"Apa yang kamu lakukan Alex?"Mahendra segera menghentikan putranya tapi Alex menepisnya. "Ayah tanya, apa yang kamu lakukan kepada gadis itu?"Mahendra meninggikan suaranya di depan putranya. "Bawa kembali gadis murahan ini.Aku tidak butuh gadis yang tidak tahu diri seperti dia.''Alex mendorong tubuh Alona dan keluar dari kamar itu begitu saja dengan perasaan murka. Pandangan Mahendra tertuju kepada gadis dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian tatapannya beralih kepada Paman Jack yang berdiri di belakang mereka. "Tolong lepaskan saya tuan!"Alona menatap pria paruh baya yang membelinya dengan harapan yang sangat besar. "Bertahanlah!Kamu hanya perlu mengandung anaknya dan melahirkannya. Setelah itu kamu bebas melanjutkan hidupmu dengan orang yang kamu cintai."Ucap Mahendra kemudian meninggalkan Alona. Alona yang melihat kepergian tuan Mahendra hanya bisa menangis. Dia merasakan dunianya begitu hancur bertemu dengan pria itu. "Nona,Bersihkan dirimu. Dan kamu tahu k
"Kenapa nona bisa berada di tangan tuan Mahendra?"Paman Jack memulai obrolan untuk memecahkan keheningan diantara mereka. "Ceritanya panjang Paman." "Sepertinya nona memiliki kehidupan yang rumit. Sebenarnya tuan Alex memiliki hati yang baik nona tapi dia tidak suka jika seseorang membantah dirinya atau tidak melakukan apa yang di perintahkan. Satu hal lagi jangan membuatnya marah karena dia bisa lepas kendali seperti tadi." Alona hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Paman Jack. Gadis itu tidak melihat jika Alex adalah pria yang baik.Tapi Alona berpikir jika Alex adalah pria yang kasar tapi Sepertinya Paman Jack menyadari hal itu. "Ini adalah tempat yang tidak boleh di masuki oleh siapapun termasuk aku.Hanya tuan Alex yang boleh masuk ke dalam ruangan tersebut. Sementara di sebelah ruangan ini adalah kamar tuan Alex." Alona menatap ruangan tersebut. Pikirannya mulai kemana mana.Sepertinya gadis itu mulai berpikir buruk tentang Alex.Bagaimana tidak pria itu sudah bersikap
"Apa kamu bisa diam?"Alex menatap tajam ke arah gadis di hadapannya saat ini. Alona yang mendengar ucapan Alex terlihat bingung.Dia sama sekali tidak menyadari jika ada cctv di dalam kamar tersebut. Jika Alona tahu maka dia mungkin tidak ingin tinggal di dalam kamar tersebut. "Beri dia makan.Kenapa ayah mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli gadis bodoh.Selain murahan, dia juga bodoh tidak cantik. Tidak ada laki-laki yang akan tertarik dengan gadis seperti dia.Jika ada laki-laki yang tertarik dengan gadis yang tidak berbentuk seperti dia maka laki-laki itu adalah laki-laki terbodoh di muka bumi ini sama seperti dengannya. " Lagi-lagi Alex melontarkan kata-kata yang menghina dirinya.Alona yang mendengar hal itu mulai merasa gerah.Pria di hadapannya itu hanya bisa melontarkan kata-kata yang menghina dirinya. Alex yang menyadari kemarahan gadis di hadapannya itu hanya tersenyum kecil. Tapi senyumannya begitu tipis hingga tidak ada yang menyadari hal itu. "Mari no
"Sepertinya nona masih belum memahaminya. Nona akan menjadi seorang pelayan di mansion ini." "Benarkah itu tuan?Maksud aku Louis. "Alona terlihat senang mendengar ucapan Louis. "Kenapa kamu terlihat senang?"Louis merasa heran melihat sikap gadis di hadapannya itu. "Itu artinya aku tidak tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak wajar. Kenapa tuan itu harus membeliku dengan harga semahal itu jika ingin mencari seorang pelayan?Dia hanya membuat wanita licik itu kaya."Alona tampak cemberut. "Kamu tidak keberatan menjadi seorang pelayan?"Louis merasa jika gadis di hadapannya itu cukup menarik. "Kenapa harus malu yang harus malu itu adalah melakukan pekerjaan yang tidak baik.Louis asal kamu tahu jika aku sama sekali tidak ingin menjual diri." Sementara itu di dalam ruangannya.Alex tampak kesal melihat interaksi antara Louis dan gadis yang baru di beli ayahnya. Baru kali ini dia melihat Louis begitu ramah dengan seorang wanita. Louis dan dirinya sama sama anti dengan peremp
"Tenang saja nona.Anda akan mendapatkan apa yang nona mau." Ucapan Mahendra seketika membuat raut wajah wanita paruh baya itu seketika berubah.Dia menjual Alona untuk mendapatkan uang jika anak tirinya yang mengambil uang itu maka mereka tidak akan mendapatkan apapun. Keluarga Alona dulunya juga Keluarga kaya.Ayahnya memiliki perusahaan tapi saat ini perusahaan ayahnya di ambang kehancuran. Sehingga dia dengan tega menjual putrinya. "Tidak bisa tuan. Aku yang akan mendapatkan uang itu."Tentu saja Laura tidak akan membiarkan Alona membawa uang itu dan dia tidak mendapatkan apapun. "Jangan khawatir nyonya. Bukankah anda sudah memegang uang itu?Maka dari itu izinkan saya membawa putri anda." Mahendra memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk membawa gadis di hadapannya. Alona hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu hanya bisa menangis di dalam hatinya.Kini Alona sudah berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat. "Mah,kita kaya kembali!Uang ini begit
"10 Miliar!"Seorang pria tua menawar seorang gadis dengan harga yang cukup fantastis. "Selamat tuan Mahendra.Anda berhak membawa gadis ini.Tenang saja,dia masih segel."Ucap seorang wanita. Sementara itu, gadis yang kini mengenakan gaun selutut hanya bisa menangis sesenggukan di tempatnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini.Ini bukan pilihannya untuk menjual diri di tempat yang sama sekali dia tidak tahu. "Berhentilah menangis seperti itu Alona.Seharusnya kamu bersyukur karena ada pria yang membeli mu dengan harga yang begitu mahal. " Gadis yang bernama Alona itu hanya menatap ke arah wanita paruh baya di hadapannya itu.Meskipun usianya tidak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat begitu cantik. Gadis itu sama sekali tidak tahu tempat apa yang dia datangi.Semua ini terjadi karena ibu tirinya yang membawanya ke tempat ini. "Mah,Alona tidak mau melakukan ini.Kenapa cuman Alona?Apa karena Alona bukan anak kandung mamah?"Gadis itu masih menatap wajah ibu tirinya yang ter