Share

Berduaan

“Oh, oh. Aku baru ingat, pantas saja bawaannya aku pengen marah setiap ketemu kamu. Ternyata memang dari dulu kita sudah musuhan.” Di kepalaku seperti menyala sebuah bohlam, membuka semua tabir masa lalu ketika dulu aku sering melihat wajah itu sembunyi-sembunyi tak jauh dari tempatku nongkrong bersama Mas Agus.

“Aku baru ingat, ternyata itu memang kamu!” sambungku ketika wajah Salman semakin jelas dalam ingatanku.

Kuperhatikan Lamat wajah pria dengan garis rahang sedikit menonjol di depanku ini. Dalam hati aku merutuki diri yang tidak bisa mengenalnya lebih cepat. Jika aku sedikit teliti, wajahnya tidak terlalu banyak berubah, hanya guratan halus di dahinya yang menandakan usianya sudah bertambah.

Meski berusaha menutupi, aku tahu Salman salah tingkah mendengar ucapanku. Wajah putih bersihnya itu terlihat memerah hingga ke daun telinganya.

“Aku tak sangka, hingga usia tua begini ternyata kamu masih saja mau mengikuti perintah papa untuk membuntutiku,” ujarku menyunggingkan senyum mir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status