Share

Bidan Berhati Baik

“Mbak Selvi, makan dulu sebelum pulang, ya.” Bidan Fitri kembali mengunjungiku satu jam kemudian. Dia datang sambil membawa nampan yang berisi dua piring nasi lengkap dengan lauknya.

Piring tersebut kemudian dia berikan satu padaku, kemudian satu lagi dia berikan pada Salman.

“Dimakan ya, Mas wartawan. Maaf, lauknya seadanya. Tidak seperti makanan di kota yang lezat-lezat,” ucap Bidan Fitri ketika mengulurkan piring berisi nasi tersebut pada Salman.

“Nggak perlu repot begini, Bu Fit. Suruh aja aku pulang, nanti biar aku cari makan di sana,” ucapku sedikit sungkan dengan perhatian Bidan Fitri. Kebaikan bidan ini memang sudah terkenal seantero komplek.

Meski begitu, nasi yang dia berikan tanpa sungkan masuk ke mulutku. Memang perutku sudah keroncongan sejak tadi, tapi aku tidak berani memberitahu Salman. Takut terlalu banyak merepotkannya.

Apalagi aroma kalio ayam masakan Bidan Fitri tercium harum sekali. Langsung membangkitkan selera makanku.

“Dihabiskan ya, Mbak Selvi. Anggap saja seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status