Share

Pemicu Emosi

Sepertinya sudah waktunya aku bergerak melawan Mas Agus. Dia sudah terlalu banyak menyakitiku, bahkan ternyata dia juga menyakiti orang tuaku.

Meski sulit aku percaya cerita yang disampaikan Salman, tapi perilaku Mas Agus dan juga keluarganya seakan memperjelas itu semua.

Apa lagi yang kutunggu? Sampai aku kehilangan salah satu orang tuaku?

Tidak. Tidak. Aku tidak ingin kehilangan mereka, terlalu banyak kesalahan yang belum sempat kutebus pada mereka.

“Apa kamu mau membantuku balas dendam pada Mas Agus?” Tanpa pikir panjang, permintaan itu lolos begitu saja melewati tenggorokanku.

Mas Agus saja sudah tidak memedulikanku, lantas kenapa aku harus bertahan membelanya?

“Itu gunanya aku jauh-jauh datang ke sini.” Jawaban Salman terdengar meyakinkan.

Kehidupanku benar-benar menyedihkan sekali saat ini. Apalagi semenjak kepergian Mas Agus bersama Yuni untuk menikah. Selama tiga hari mereka pergi, selama itu pula aku tidak makan dan minum, benar-benar menyiksa diri sendiri.

Ketika kebodoha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status