Share

Kubebaskan Demi Anak-anak

Tak pelak ucapan Salman membuat aku melongo. Bukan begitu maksudku, aku tidak membela siapa pun atau memanasi siapa pun. Hanya berucap begitu saja karena terpancing emosi oleh omongan mereka.

“Siapa bilang aku membelamu? Aku hanya nggak terima mereka memakiku,” ucapku membela diri. Tapi tatapan tajam Mas Agus seolah membenarkan ucapan Salman.

Mas Agus terlihat aneh dengan kepalanya yang botak, begitu pun dengan Yuni yang sedari tadi hanya diam saja sambil terus menunduk. Aku penasaran apa yang dia pikirkan saat ini, menyesal kah dia telah menikah dengan Mas Agus?

“Keduanya telah selesai dibotaki. Apa kita arak sekarang? Masalahnya malam kian menjelang,” ujar bapak-bapak yang berdiri di samping Mas Agus, dia baru saja selesai melakukan ritual pembotakan kepala Mas Agus dengan alat cukur di tangannya.

“Sudah kepalang tanggung. Kita arak saja, biar semua orang pada tahu,” timpal bapak-bapak yang lain penuh semangat. Aku yakin, mereka yang berucap itu adalah rekan kerja Mas Agus.

Heran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Annisa Turi Karyadi
bego amat si Selfi ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status