Share

Bertemu

“Bu Sari,” panggilku dengan suara lirih.

“Mbak Kelana…” balas Bu Sari tak kalah lirih.

Aku terpaku melihat wanita paruh baya yang amat sangat kukenal berdiri di hadapanku. Begitupun Bu Sari yang tampak terkejut mendapati aku dalam keadaan seperti ini. Tanpa persetujuan, pria yang dipanggil Doni segera membawaku masuk, diikuti Bu Sari di belakangnya.

“Bi, tolong obati lukanya, sekalian pinjemin baju,” pinta Doni setelah mendudukkanku di kursi panjang. Aku belum paham situasi ini, apa hubungan Bu Sari dengan pria itu, dan mengapa dia memanggil Bu Sari Bibi?

“Iya, Nak. Kamu makan dulu, gih, Bibi udah masakin.”

Doni hanya mengangguk, kemudian pergi dengan Bu Sari yang mengekor di belakangnya. Tak sampai lima menit, Bu Sari sudah kembali sembari membawa teh hangat dan kotak P3K.

“Biar saya bantu bersihkan lukanya, Mbak,” ucapnya.

“Terima kasih, Bu.”

Denga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status