Di Antara Dua Hati

Di Antara Dua Hati

last updateLast Updated : 2022-11-08
By:  Novi Yanti Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
33Chapters
4.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Satu tahun telah berlalu, setelah bercerai dengan sang mantan. Kini Madina kembali bisa merasakan bahagia. Setelah menerima pinangan dari pria bernama Muhammad Malik Al-fatih, lalu menikah kembali dengan pria berparas rupawan itu. Namun, bahagia yang dirasakan Madina tak berlangsung lama. Karena duka mendalam atas kehilangan anak pertamanya dengan Malik, menjadi titik awal hadirnya masalah dalam mahligai rumah tangganya. Tanpa disadari, Madina telah membuka celah kepada sosok wanita berparas cantik yang sangat terobsesi ingin memiliki Malik. Jihan, nama wanita yang memiliki paras sempurna itu. Wanita dari masa lalu Malik, satu hal kecil yang tidak diketahui oleh Madina. Akankah Madina mampu menyingkirkan Jihan dalam rumah tangganya yang notabene sangat mencintai Malik dan berambisi ingin memilikinya?

View More

Chapter 1

Sulit dihubungi

Part 1

Kehadiran sosok pria berparas tampan, Malik Alfatih, di dalam hidup Madina telah berhasil menyembuhkan goresan luka di dalam hati wanita beranak dua itu. Wanita berwajah oval nan teduh dan bermata bulat tersebut sudah bisa merasakan kembali kedamaian dan rasa bahagia di dalam hidupnya.

Madina sangat bersyukur kepada Allah karena dipertemukan dengan sosok suami yang baik seperti Malik. Madina berharap, pernikahannya yang kedua ini bisa kekal hingga ke jannah-Nya, meski dia masih sedikit menyimpan trauma di dalam dada. Ya, trauma tentang kegagalan rumah tangganya bersama Farzan, pria di masa lalunya.

"Mas, apa enggak bisa ditunda dulu perginya?" tanya Madina seraya menampilkan raut sendu di wajah ayunya. Dia tampak merajuk manja pada suaminya.

"Enggak bisa, Sayang. Mas cuma seminggu, kok, di sana. Jangan cemberut gitu, dong! Mas jadi semakin bertambah gemas melihat kamu merajuk seperti ini, Dina," jawab Malik sangat lembut. Dia duduk samping Madina, lalu langsung menarik tubuh sang istri ke dalam pelukannya.

"Aku bakalan kesepian dan mungkin akan sangat merindukanmu, Mas," ucap Madina sendu. Kedua mata indah miliknya sudah basah. Entah kenapa, kali ini hati wanita itu sedikit merasa tidak tenang untuk berpisah dengan suaminya tercinta walau hanya sementara.

"Hei, kamu enggak boleh menangis dan terus sedih seperti ini, Sayang. Kasian calon anak kita yang ada di dalam kandunganmu. Mas pergi seminar ke Kalimantan cuma seminggu, kok, Sayang. Nanti, kalau seminarnya sudah selesai, Mas janji akan segera pulang ke rumah.” Malik mengusap lembut wajah mendung Madina.

“Mas juga enggak bisa berjauhan lama-lama dengan kamu dan juga anak-anak kita, Sayang. Jadi, untuk kali ini, Mas kembali memohon pengertian dari kamu, Dina. Bisa? Mas sangat mencintaimu, Madina," tutur Malik penuh cinta pada sang istri.

Madina akhirnya luluh oleh semua bujuk rayu suaminya. Kemudian, Malik mengecup lembut kening sang istri, membawa tubuh sang kekasih hati tidur dalam dekapannya.

"Tidurlah, Sayang. Mas enggak mau kalau kamu sampai stres. Kasian calon anak kita di dalam sini," titah Malik setelah memberi kecupan mesra di bibir ranum wanita yang sangat dia cintai.

Madina mengangguk, menuruti titah dari sang suami tercinta. Perempuan itu sangat suka jika tidur di dalam dekapan hangat suaminya. Selain terasa nyaman dan damai, rasanya juga sangat bahagia bisa mendengar dan menikmati alunan irama detak jantung Malik.

"Selamat tidur, Sayang. I love you ," bisik Malik lembut di telinga sang istri.

****

Sudah dua hari Malik pergi ke Kalimantan. Selama dua hari, nomor ponsel suaminya sangat sulit dihubungi. Tidak tahu, kah, pria itu kalau Madina sangat mengkhawatirkan keadaannya yang jauh di seberang sana.

"Kenapa nomor ponsel abimu enggak bisa Umi hubungi, ya, Nak? Umi sangat mengkhawatirkan abi kamu, Nak," ucap Madina cemas seraya menghela napas. Tangannya terus mengelus lembut perutnya yang makin membuncit.

"Kamu ke mana, Mas? Kenapa nomor ponsel kamu susah sekali dihubungi dari semalam?" tanyanya pada diri sendiri. Dengan memendam perasaan gelisah di dalam dada, dia terus memikirkan pria yang sangat dicintainya.

Lima menit kemudian, terdengar suara notifikasi pesan masuk di ponsel Madina yang berada di atas nakas. Kemudian, wanita tersebut langsung mengambil ponsel pintarnya, lalu membaca pesan tersebut. Hati Madina terasa sangat perih, bagai di tusuk sebilah pisau yang sangat tajam. Wanita yang tengah hamil itu tidak percaya kala melihat pesan gambar yang dia terima.

'Mas Malik? Enggak mungkin dia tega menyakitiku! Mas Malik sangat mencintaiku dan anak-anak kami. Ini enggak mungkin!' batin Madina menolak mempercayai apa yang dia lihat. Setelahnya, Madina tampak terisak seorang diri di dalam kamar pribadinya. Madina terbayang-bayang semua kepingan puzzle akan kegagalan rumah tangganya yang terdahulu. Dia tidak ingin kisah masa lalunya terulang kembali.

"Mas, cepatlah pulang! Aku sudah tidak sanggup menahan rindu di dalam dada ini. Rasanya sangat berat jauh darimu, Mas. Dina menunggu kepulanganmu, Mas ...."

****

Di kota lain. Malik baru saja selesai dari acara seminarnya. Dokter rupawan itu kembali ke hotel, tempatnya beristirahat selama seminggu mengikuti seminar di salah satu rumah sakit terbesar di Samarinda. Kebetulan lokasinya tepat di tengah-tengah kota tersebut.

Langkah Malik terhenti saat melihat sosok wanita yang sangat dia kenal. Wanita itu tampak berjalan tertatih-tatih, tepat di hadapannya. Tampaknya wanita cantik itu tengah menahan rasa sakit. Dia hampir saja jatuh. Namun, belum sempat tubuh semampainya itu ambruk ke lantai, Malik sudah terlebih dahulu menahannya dengan cepat.

"Jihan! kamu kenapa?" tanya Malik terdengar cemas. Dokter ahli bedah itu tampak panik melihat wajah pucat wanita yang sudah dalam pelukannya.

"Kepalaku rasanya sangat sakit sekali, Mas. Rasanya seperti ditusuk-tusuk oleh benda tajam," sahut wanita berhidung mancung itu lemah.

"Ya, sudah. Ayok, saya antar kamu beristirahat ke dalam kamarmu." Setelah mengucap kata itu, Malik mengangkat tubuh Jihan ke dalam gendongannya.

Sedangkan Jihan langsung melingkarkan kedua tangannya di leher pria yang masih sangat dia cintai.

Tiba di dalam kamar hotel, tempat dokter wanita itu menginap, Malik membaringkan tubuh lemah Jihan dengan hati-hati ke atas ranjang.

"Apa kamu butuh sesuatu?" tanya Malik lembut pada wanita yang masih merintih kesakitan.

"Tolong ambilkan obatku di atas nakas, dekat televisi, Mas," pinta Jihan pada Malik.

"Sebentar, saya ambilkan dulu," ucap Malik iba pada wanita yang pernah menjadi masa lalunya.

Usai membantu Jihan meminum obatnya, Malik menyelimuti tubuh sintal Jihan. Wanita tersebut tampak menggigil kedinginan di tengah-tengah rintihannya.

"Istirahatlah! Saya pamit ke kamar saya dulu. Kalau nanti kamu butuh apa-apa, tinggal ketuk saja pintu kamar saya," ucap Malik pelan dan terdengar ada sedikit kecemasan di dalamnya. Kebetulan letak kamar pria tinggi itu bersebelahan dengan kamar Jihan.

"Mas, please jangan pergi. Tolong temani aku di sini untuk malam ini. Aku sangat membutuhkanmu, Mas," pinta Jihan lemah.

"Saya enggak bisa, Jihan! Kita berdua tidak memiliki ikatan apa-apa!" jawab Malik agak sedikit tegas. Namun, di sudut hatinya, dia menyimpan perasaan tidak tega kalau harus meninggalkan wanita bermata indah itu kesakitan seorang diri.

"Please, Mas! Aku mohon,” pinta Jihan lagi pada pria yang masih berdiri di dekat ranjangnya. Kedua mata indah milik Jihan sudah basah, hatinya masih mendamba untuk bisa kembali dekat dengan cinta masa lalunya.

"Baiklah ...."

Akhirnya Malik luluh. Dia tidak tega melihat luka di sepasang mata Jihan.

♡♡♡♡

TBC

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Wida Herawati
bgus cerita nya bnyk pelajaran yg bisa d ambil semngt berkarya teh novi ...️
2023-10-29 13:40:03
0
user avatar
Wida Herawati
cerita nya bgus....
2023-10-22 18:44:14
0
user avatar
Novi Yanti
Bismillah, niat menulis karena Allah ...️
2022-09-07 00:09:16
0
33 Chapters
Sulit dihubungi
Part 1Kehadiran sosok pria berparas tampan, Malik Alfatih, di dalam hidup Madina telah berhasil menyembuhkan goresan luka di dalam hati wanita beranak dua itu. Wanita berwajah oval nan teduh dan bermata bulat tersebut sudah bisa merasakan kembali kedamaian dan rasa bahagia di dalam hidupnya. Madina sangat bersyukur kepada Allah karena dipertemukan dengan sosok suami yang baik seperti Malik. Madina berharap, pernikahannya yang kedua ini bisa kekal hingga ke jannah-Nya, meski dia masih sedikit menyimpan trauma di dalam dada. Ya, trauma tentang kegagalan rumah tangganya bersama Farzan, pria di masa lalunya. "Mas, apa enggak bisa ditunda dulu perginya?" tanya Madina seraya menampilkan raut sendu di wajah ayunya. Dia tampak merajuk manja pada suaminya. "Enggak bisa, Sayang. Mas cuma seminggu, kok, di sana. Jangan cemberut gitu, dong! Mas jadi semakin bertambah gemas melihat kamu merajuk seperti ini, Dina," jawab Malik sangat lembut. Dia duduk samping Madina, lalu langsung menarik tubuh
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
Cemas Memikirkannya
Part 2Sudah genap seminggu, Malik pergi seminar ke Kalimantan. Selama seminggu berada di sana, pria berhidung mancung itu cuma beberapa kali memberi kabar pada Madina. Keesokannya, Madina kembali mencoba menghubungi nomor ponsel pria tercintanya, tetapi masih belum juga aktif. Perasaan khawatir pun terus melanda hati ibu beranak dua tersebut."Umi, Mi,” panggil Akbar pada sang ibu yang tampak tengah melamun. Madina tersadar dari lamunannya. Sekarang, dia sedang menemani Akbar di dalam kamar milik sang putra tercinta. Akbar, putranya, meminta kepada Madina untuk menemaninya tidur."Iya, Sayang. Kenapa putra Umi, hmm?" tanya Madina penuh kasih sayang pada putra pertamanya."Umi sedang merindukan Abi, ya, Mi? Akbar juga sama, Mi, rindu sama Abi. Kapan Abi pulang, Mi? Akbar rindu salat berjamaah dan juga mengaji ditemani oleh Abi lagi, Mi," cerocos Akbar penuh harap pada Madina."Insyaallah, kemungkinan besok Abi pulang, Nak. Ya, sudah, sekarang Abang tidur dulu, ini sudah malam, Nak. B
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
Melepas Rindu
Part 3Malik melambaikan tangan pada kendaraan yang telah mengantarkannya pulang, ke tempat di mana ada keluarga kecil yang sangat dia cinta. Lengkungan senyum di bibir Malik makin lebar. Dia sudah tidak sabar ingin segera bertemu dan memeluk wanitanya. Rasa rindu sudah sangat membuncah di dalam dada, Malik mengayunkan langkahnya cepat."Assalamu’alaikum, Sayang," ucapnya riang.Madina yang masih sedikit dikuasai oleh perasaan cemburu, terpaksa harus menyambut kedatangan sang suami. Karena dia pun sama, sangat merindukan calon ayah dari anaknya, pria yang dia cintai karena Allah. "Wa 'alaikumus-salam," jawab Madina datar, lalu dia mencium punggung tangan suaminya dengan takzim. Setelah itu, dia merasakan kecupan mesra di kening dan juga hidung mancungnya."Mas sangat merindukanmu, Sayang. Bidadariku, calon umi dari anakku," bisik Malik lembut pada istrinya, lalu dia mendekap tubuh wanitanya. Rasa lelah dari perjalanan jauh, hilang seketika setelah melihat wajah cantik sang istri. "S
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
Kewajiban seorang Dokter
Part 4Usai menyatu raga, Malik membawa tubuh sang istri tidur ke dalam dekapan. Madina pun tidak bisa menolaknya, rasa cemburu yang sempat dia pendam di dalam dada menguap seketika, setelah ritual indah mereka pagi ini. "Tidurlah, Sayang. Kamu butuh istirahat yang cukup. Maafkan suamimu ini, ya, karena sudah membuatmu kelelahan," ucap Malik lembut pada sang istri. Setelah mengucap kata itu, Malik mendaratkan kecupan penuh cinta di kening wanitanya."Hmm," gumam Madina singkat.Tiga puluh menit kemudian, akhirnya mereka berdua terlelap bersama. Tepat pukul satu siang, Malik terjaga dari lelapnya karena mendengar suara nada dering ponsel pintar miliknya yang tergeletak di atas nakas. Gegas Malik meraih benda pipih tersebut, lalu menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan karena Malik tidak ingin waktu jam istirahat wanitanya terganggu.[“Assalamu’alaikum, iya, halo. Kenapa, Jihan?”]“....”[“Insyaallah bisa. Secepatnya saya akan datang ke rumah sakit. Dalam waktu setengah jam, say
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
Feeling
Part 5Suara bel rumah terdengar nyaring. Madina yang kebetulan sedang berada di dapur membantu Bibi memasak pun langsung mencuci tangannya terlebih dahulu, sebelum dia beranjak ke sumber suara."Biar aku saja, Bik, yang membukanya," ucap wanita hamil itu lembut pada Bik Nani. Setelahnya, Madina langsung mengayunkan kedua kaki jenjangnya menuju ke ruangan depan untuk membukakan pintu. Setelah pintu terbuka, Madina mengukir senyuman di bibir mungilnya seraya menatap wajah cemberut sang putra dalam gendongan ayahnya."Assalamu'alaikum, Madina ...." "Wa ‘alaikumus-salam, Mas. Alhamdulillah putra Umi sudah pulang," jawab Madina ramah pada pria masa lalunya. Setelah itu, Akbar turun dari gendongan Farzan, lalu menyambut uluran tangan sang ibu untuk dicium dengan takzim. "Masyaallah, salehnya putra Umi. Abang kenapa, Nak?" tanya Madina seraya mengelus lembut pipi tembam sang putra tercinta. "Dia ketiduran tadi di dalam mobil, Dina. Oleh sebab itu, Mas sengaja menggendong putra kita. Mu
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
Terpaksa Berdusta
Part 6Sepanjang malam, sepasang netra teduhnya enggan terpejam. Madina masih terus memikirkan sang suami di sana. Pria tercintanya belum kunjung pulang ke rumah. Hati Madina masih terasa sesak kala mengingat sang suami terdengar begitu mengkhawatirkan wanita lain selain dirinya. Akan tetapi, Madina mencoba untuk tidak berprasangka buruk pada Malik.Mungkin saja wanita itu adalah salah satu pasien yang sedang suaminya tangani. Semalam hanya sepintas dia mendengarnya karena setelah itu sang suami langsung memutuskan sambungan telepon darinya secara sepihak. Madina sudah berusaha kembali menghubungi nomor ponsel Malik, tetapi hasilnya nihil dan sudah tidak aktif. "Sayang, kamu adalah buah cinta Umi dan juga Abi. Sekarang, waktunya Umi salat dulu, kita doakan abi kamu, ya, Nak. Semoga abi kamu selalu dalam lindungan Allah, selalu ingat kita yang ada di rumah terus menunggu kepulangannya," ucap Madina pada sang buah hati yang masih di dalam kandungnya. Madina membelai lembut perutnya se
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
Menolong Wanita Yang Hampir Ternoda
Part 7"Sayang, Mas berangkat kerja dulu. Jaga diri kamu baik-baik di rumah. Nanti, kalau ada apa-apa dengan kandunganmu, langsung hubungi nomor ponsel Mas, ya, Sayang," ucap Malik pada istrinya."Iya, Mas. Jangan lupa nanti roti paratanya langsung dimakan kalau Mas sudah sampai di rumah sakit.""Siaap, Sayang ...."Sebelum pergi, Malik mencium kening istrinya dengan lembut. "Assalamu'alaikum, Sayang ....""Wa 'alaikumus-salam. Hati-hati, Mas ...."Perlahan Pajero hitam itu meluncur meninggalkan pelataran rumah Madina. Malik mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia merasa sangat bersalah pada sang istri karena ini adalah pertama kalinya dia berdusta pada teman hidupnya tersebut.Pria itu tampak menghela napasnya pelan. "Maafkan Mas, Madina. Percayalah, rasa cinta yang Mas miliki di dalam hati hanyalah untukmu seorang, Madina."Setibanya di halaman rumah sakit, dokter spesialis bedah itu memarkirkan kendaraan roda empatnya di tempat parkir khusus untuk para dokter yang bekerja
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
Trauma
Part 8Tolong, tolong ... tolong!" teriak wanita itu lemah. Dia terlihat sudah tidak berdaya. Keadaan wanita itu terlihat mengenaskan dengan baju atasan yang sudah terkoyak karena ulah dari tiga pria berbadan besar yang masih berusaha menodainya."Lepaskan wanita itu!" ucap Malik tajam pada tiga pria di depannya."Ada jagoan rupanya. Jangan coba-coba mengganggu kesenangan kami! Hei, anak muda! Lebih baik, pergi saja dari hadapan kami!" peringat pria berkepala plontos itu tajam pada Malik. Pria tersebut adalah salah satu gerombolan dari tiga pria berbadan besar yang masih berusaha menguasai tubuh indah wanita itu.Malik sendiri, selain sosok pria yang ramah dan baik, ia juga pandai dalam ilmu bela diri. Malik tak memiliki perasaan takut pada sesama manusia. Baginya yang pantas ditakuti hanyalah Allah Sang Maha Segalanya. Dalam waktu dua puluh menit, Malik sudah berhasil menumbangkan ketiga pria tadi. Para berandal itu sudah tidak berdaya di hadapannya. Ada dua pengendara ojek online m
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more
Kehilangan
Part 9"Mbok, saya pamit pulang dulu. Nanti kalau ada apa-apa dengan Jihan, Mbok Yati bisa langsung menghubungi nomor telepon saya.""Enggih, Den Malik. Terima kasih karena Den Malik sudah menolong dan masih peduli dengan Non Jihan.""Sama-sama, Mbok. Assalamu’alaikum," ucap Malik santun pada wanita paruh baya di hadapannya."Wa ‘alaikumus-salam."Mobil Malik langsung meluncur membelah jalanan ibu kota yang tampak sepi menuju rumahnya. Dalam waktu setengah jam, dia sudah sampai di rumahnya. Setelah memastikan semuanya aman, dengan gerakan pelan Malik membuka pintu rumah menggunakan kunci cadangan yang selalu dibawanya ke mana pun pergi.Sebelum naik ke lantai atas, Malik mencuci tangannya terlebih dahulu. Setelah itu, dia langsung menapakkan kedua kaki panjangnya menaiki undakan anak tangga menuju ke lantai atas. Setibanya di lantai atas, lalu Malik membelokkan langkahnya menuju ke kamar utama. Setelah menutup pintu kamarnya dengan perlahan, Malik mengedarkan pandangan, mencari kebera
last updateLast Updated : 2022-09-11
Read more
Kesedihan Malik
Part 10"Bu Madina kritis, Dok," jawab Dokter Fani penuh sesal dan sangat iba. "Saya ikut bersedih dan juga turut berduka atas apa yang telah terjadi pada Bu Madina. Anda yang sabar, ya, Dok. Kita doakan agar Bu Madina bisa secepatnya melewati masa kritisnya." "Maafkan Mas, Sayang. Semuanya salah Mas," ucap Malik seraya terisak. Pria itu terlihat sangat hancur."Kami akan memindahkan Bu Madina ke ruangan perawatan. Silakan kalau Dokter Malik ingin melihat dan menggendong putra Dokter terlebih dahulu. Bayi itu sangat tampan seperti Anda, Dok, tapi Allah lebih menyayangi putra Anda, Dok.""Iya, Dok. Terima kasih, Dokter Fani.""Satu lagi, Dok. Akibat benturan kuat saat Bu Madina terjatuh, rahim istri Anda mengalami luka dan kemungkinan akan membutuhkan waktu agak sedikit lama untuk memulihkannya. Jika Bu Madina ingin hamil kembali, minimal harus menunggu waktu selama satu tahunan setelah pasca pemulihan. Karena risiko keguguran di kehamilan Bu Madina berikutnya akan lebih besar dari ke
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status