Beranda / Fantasi / Dewi Medis Kesayangan Kaisar / Bab 192 - Dua Orang Yang Sangat Mencintai Pekerjaan

Share

Bab 192 - Dua Orang Yang Sangat Mencintai Pekerjaan

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 11:42:37

A-Yao kembali ke Istana Guangping setelah menghabiskan satu jam di Danau Huayuan bersama Mao Lian.

Dia melambaikan tangan pada Mao Lian yang mengantarnya pulang. Selama perjalanan kembali ke Istana Guangping, A-Yao berkali-kali membujuk Mao Lian agar tak perlu mengikutinya pulang.

Namun pria itu memaksa dan berkata kalau hari sudah malam. “Meski pun ini di dalam istana, suatu kejahatan tidak bisa kita duga, A-Yao. Aku baru bisa tenang setelah memastikanmu kembali ke Istana Guangping dengan mataku sendiri.”

A-Yao menghela napas pasrah, terpaksa pulang sambil mengendap-endap supaya tidak terlihat oleh pelayan lain yang kebetulan melintas.

A-Yao merasa gelisah sejak Yinlan mengatakan kalau dia melihatnya digendong Mao Lian turun dari atap. Jika ada orang lain yang melihat mereka berdua lagi, A-Yao tentu tidak tahu masalah apa yang akan timbul di masa depan.

A-Yao mengembuskan napas, melihat Mao Lian yang menghilang di ujung jalan. Dia memasuki Istana Guangping dengan raut tenang.

La
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 193 - Liu Yimei

    “Nona Yin Hong?” Yin Hong berjalan tanpa suara ketika keluar dari persembunyiannya. Wajahnya datar-datar saja, seolah sengaja menunggu Zhu Yan sendirian untuk keluar. Dalam arti, dia memang sudah bersembunyi di sana selama beberapa saat. “Kenapa kau bersembunyi di sana?” Zhu Yan bertanya heran. Maksudnya adalah, Yin Hong ini kepala pelayan di Istana Dalam sekaligus tangan kanan Ibu Suri. Kenapa dia harus diam-diam memasuki kediaman Permaisuri dan bahkan bersembunyi?“Bisakah kita bicara?” Yin Hong bertanya serius. Zhu Yan mengangguk. “Kau mau bicara di mana?” “Di kamarmu saja.” Yin Hong menjawab cepat. Zhu Yan merasa bingung, “Kenapa kamarku? Nona Yin Hong, jika ini memang sesuatu yang harus dirahasiakan, bukankah lebih aman membawaku ke Istana Dalam dan kita berbicara di sana? Aku yakin kau melakukan ini karena perintah Ibu Suri.” “Itu sama sekali tidak aman.” Yin Hong menggeleng keberatan. “Tapi tempat ini ramai.” Zhu Yan juga keberatan, “Kalau sampai ada orang lain yang me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 194 - Kesempatan yang Jarang

    Beizhou, Lembah Qian. Empat ekor kuda berjalan beriringan di lembah hijau yang luas. Tempat ini berada di sisi paling selatan Beizhou. Di dekatnya, persis setelah hamparan rumput ini berakhir, berdiri sebuah vila tersembunyi milik Keluarga Kekaisaran. Suatu hari ketika Perbatasan Utara dalam keadaan paling genting, dan Kaisar berjuang di medan perang, beberapa anggota keluarga wanita akan menunggunya pulang membawa kemenangan di vila itu. Lalu bersama-sama pulang ke Istana. Sejak peperangan terakhir dengan Negara Shang beberapa tahun lalu, vila ini sudah tidak digunakan lagi. Seringkali menjadi tempat berlibur anggota Kekaisaran yang beristirahat dari pekerjaan. Namun karena jarang ada yang mau berpergian jauh hingga Beizhou, Jing Xuan menggunakan vila ini sebagai tempat persembunyian. Dia mempekerjakan beberapa pengawal tangguh untuk menjaga tempat itu. Menyamarkannya menjadi rumah tua yang dihuni pasangan paruh baya dan dua orang anaknya yang masih balita. “Yang Mulia, bagai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 195 - Mengurai Kesalahpahaman

    Matahari tepat berada di atas kepala. Angin semakin kencang dan terasa dingin, menggoyangkan rambut panjang Shangguan Zhi yang melesat di atas kudanya. Liu Xingsheng tak berhenti memandanginya yang lebih indah dari hamparan rumput ini. Shangguan Zhi tampak serius mengamati hamparan rumput di bawah kaki kudanya. Berlari di antara rumput-rumput setinggi mata kaki itu. Liu Xingsheng berseru, “Kau itu namanya berkeliling, Shangguan Zhi. Bukan memeriksa!” Shangguan Zhi menoleh ke belakang, “Apa yang salah?” bertanya ketus. “Tidak ada orang yang memeriksa sambil berlari, bodoh.” Liu Xingsheng melompat turun dari kudanya, kakinya menginjak hamparan rumput itu, lantas menuntun kudanya sambil berjalan mengitari beberapa tempat. Shangguan Zhi mendengus malas. “Tapi padang rumput ini sangat luas, Liu Xingsheng, akan memakan banyak waktu memeriksanya sambil berjalan kaki. Lagi pula, belum tentu benar-benar ada Ular Mahkota Biru di sini. Ini masih jauh dari wilayah Perbatasan Utara.” Liu Xin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 196 - Kerinduan Tak Terbendung

    Matahari sempurna tenggelam. Salju mulai turun tepat setelah malam tiba, Shangguan Zhi dan Liu Xingsheng berjalan sambil menuntun kuda, keluar dari Lembah Qian, memasuki kawasan hutan tempat vila Jing Xuan berada. Shangguan Zhi tertawa, “Ternyata aku menyebalkan sekali saat dulu, ya?” Liu Xingsheng tersenyum lebar, “Bukan hanya itu, kau juga keras kepala, sulit diajak bernegosiasi, sok paling kaya, sok paling pintar. Kau tidak tahu saja level pengetahuanku sudah tiga kali lebih tinggi darimu.” Bibir Shangguan Zhi mengerucut, hanya sesaat, lalu tertawa lebar, “Sekarang kau yang menyebalkan, bodoh! Bisa-bisanya menyebut aku sok pintar, lantas dengan sombong membandingkan level pengetahuan.”“Memangnya kepintaranmu yang berkali-kali lipat itu sudah pantas dibanggakan, heh? Di luar sana, masih banyak orang yang jauh-jauh lebih pintar lagi darimu.” Shangguan Zhi menggeleng miris, “Kau terlalu cepat merasa puas, Liu Xingsheng.” Liu Xingsheng terdiam. Membahas itu, dia tiba-tiba teringat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar    Bab 197 - Kunjungan Adik Ipar

    Ketukan pintu terdengar lantang, Yinlan berdiri dari kursi dan menghampiri pintu untuk membukanya. Belakangan ini, siapa pun yang berkunjung ke Istana Guangping, sudah pasti adalah orang-orang yang ingin membicarakan hal penting dengannya. Yinlan sudah terbiasa, tidak ingin merepotkan A-Yao untuk berlalu-lalang melaporkan kedatangan para tamunya, Yinlan membiarkan mereka langsung datang ke Istana Guangping untuk berbicara empat mata dengannya.Tentu saja, ada A-Yao dan Mao Lian yang mengantarkan mereka datang. Yinlan membuka pintu, melihat siapa yang datang, kedua alisnya terangkat dan senyumnya mengembang, “Adik Ipar.” Pangeran Ming tersenyum, “Kakak Ipar, selamat siang.” “Satu minggu terakhir, kau hanya sibuk melakukan tugas-tugas berat. Adik, apakah kesibukanmu sudah mulai melonggar?” Yinlan membuka pintu lebar-lebar, mempersilakan Pangeran Ming duduk di kursi panjang di depan jendela. Di tengah kursi itu, ada meja catur yang kosong. Semua bidaknya disimpan di laci bawah meja

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 198 - Putri Cantik ini Ternyata Seorang Pelayan

    A-Yao memperbaiki pakaiannya sambil berjalan dengan langkah lebar-lebar. Dia melihat Mao Lian yang sudah menunggunya di depan kereta kuda. Dia menatap bingung, “Untuk apa kereta kuda ini?” “Untukmu.” Jawab Mao Lian sambil menurunkan anak tangga. Dia tersenyum sambil mengulurkan tangan. “Naiklah.”A-Yao menggeleng, “Mao Lian, ini di luar rencana kita, bukan? Kita hanya diam-diam membuntuti Tuan Muda Ouyang dan Adipati Muda Wei. Untuk apa menyiapkan kereta kuda?” Mao Lian menyeringai, “Itu memang rencana kita. Tapi kereta kuda ini perintah langsung dari Permaisuri.” “Permaisuri?” A-Yao membulatkan mata tidak percaya. “Hari ini, Adipati Muda akan pergi ke Kementerian Ritus untuk mengurus berkas-berkas pernikahannya. Kita bisa menyingkirkan dia dari daftar hitam. Lagi pula, jika dia adalah Pangeran Chi yang menyamar, dia tidak akan melangsungkan pernikahan dengan Nona Kelima Jiang di saat-saat seperti ini.” A-Yao mengangguk-angguk, “Jadi kita?” Mao Lian mengeluarkan sebuah tanda pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 199 - Ular dan Elang

    Ruangan eksklusif lantai tiga Restoran Wanyu ternyata sangat sepi. Nyaris tidak ada pelanggan lain yang memesan ruangan ini selain mereka dan Tuan Muda Ouyang. Mao Lian memasuki ruangan yang ditunjuk pelayan restoran. Ruangan itu bersebelahan langsung dengan ruangan yang dipesan Tuan Muda Ouyang yang masuk beberapa menit lebih awal dari mereka. “Tuan Muda dan Nona mau memesan menu apa? Saya akan membawanya dalam waktu tiga puluh menit.” Pelayan wanita itu membungkuk. Mao Lian berkata lebih dulu sebelum A-Yao sempat menarik napas, “Satu set makanan berat untuk pasangan. Manisan yang bernutrisi dan beberapa camilan. Ah, sepertinya, hidangkan saja semua menu favorit di sini. Istriku suka makan.” A-Yao melotot, dia sungguh tidak mengerti apa yang direncanakan Mao Lian. Jangan-jangan, dia sengaja melakukannya hanya untuk mendapatkan keuntungan darinya?Pelayan itu tersenyum sopan, “Baik, Tuan Muda. Sambil menunggu, saya membawakan teh kualitas tinggi khas Restoran Wanyu kami. Silakan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 200 - Mata-mata Dunia Persilatan

    A-Yao membawa kuda itu sampai di depan Istana Guangping. Yinlan langsung keluar dari kamarnya saat mendengar suara kaki kuda yang kencang. Dia langsung menghampiri A-Yao yang hampir terjatuh saat turun dari kuda itu. “Apa yang terjadi, A-Yao?” A-Yao menyeka ujung matanya, segera memeluk Yinlan dan menangis sejadi-jadinya. “Yang Mulia, selamatkan Tuan Mao, selamatkan Tuan Mao.” “Apa yang terjadi pada Mao Lian, A-Yao?” Yinlan memapahnya duduk di beranda kediaman. A-Yao menelan ludah, mulai menceritakan semuanya. “Tuan Mao bertarung dengan orang-orang itu setelah mendorongku keluar dari jendela di lantai tiga. Yang Mulia, aku mohon, segera mengutus orang untuk menyelamatkannya.” “Kau tidak perlu melakukan itu, A-Yao.” Suara Pangeran Ming terdengar, orangnya berjalan mendekat, menuntun seekor kuda berwarna cokelat gelap. A-Yao segera berdiri, “Yang Mulia Pangeran.” “Sebelum pergi, Mao Lian memintaku untuk menyiapkan beberapa orang tangguh untuk mengikutinya diam-diam dalam perjalan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12

Bab terbaru

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Special Chapter : Sudah Tahu Cara Melindungi Wanita

    Istana Guangping menjadi sangat ramai lima tahun ke depan. Dua orang anak yang terlihat sangat mirip setiap hari berlarian di halamannya, saling mengejar, saling mencoba menjatuhkan. Satu anak adalah perempuan, dia memegang pedang kayu dan terus mengarahkannya pada si anak laki-laki sambil berkata, “Berhenti, penjahat!” Semenatra yang laki-laki tertawa riang, terus berkata bahwa si anak perempuan tidak akan bisa menangkapnya. Di dalam istana, Yinlan sedang sibuk menatap sejumlah tusuk rambut di atas meja. Bingung memilih mau pakai yang mana. “Bagaimana dengan ini?” Jing Xuan menunjukkan tusuk konde yang berwarna perak dengan batu giok putih yang indah. Yinlan menggeleng, “Aku rasa aku sudah memakai itu kemarin lusa.” “Tidak apa, pakai lagi saja.” Jing Xuan menguap, sudah satu jam dia berdiri di depan meja rias Yinlan, dan gadis itu masih belum menentukan akan memakai apa. “Aku pakai ini saja lah.” Yinlan mengambil tusuk rambut bunga rong yang pernah Jing Xuan berikan padanya du

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 223 (END) - Wanita Paling Beruntung

    A-Yao tampak kerepotan, menerima sejumlah hadiah dari tamu-tamu luar Ibukota yang menghadiri pernikahan terbesar di seluruh Kekaisaran Jing ini. “A-Yao, sampaikan ucapan selamatku pada Permaisuri, ya?” terlihat Nona Kelima Jiang tersenyum ramah sambil menyerahkan sebuah kotak kayu besar. A-Yao mengangguk sambil tersenyum, “Terima kasih sudah datang.” Mao Lian berdiri di dekat pintu sambil menatapnya dengan tatapan remeh, “Kau tampak sibuk, A-Yao.” A-Yao mendengus sambil menatap tajam ke arahnya, “Dari pada diam menjadi pagar seperti itu, lebih baik kau membantuku.” Mao Lian terkekeh lalu menghampirinya. Sebelum mulai membantu, dia mendekatkan mulutnya ke telinga A-Yao dan berbisik, “Baru saja Yang Mulia memberkati pernikahan untukku, A-Yao. Apakah kau terkejut?” A-Yao terdiam kaku, matanya membulat sempurna, berkedip beberapa kali. “Be-benarkah? Bagaimana mungkin,” A-Yao menyeringai tipis, mencoba mengendalikan perasaannya yang tidak karuan. Dia membatin, ‘Diberkati pernikahan?

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 222 - Lebih Dari Teman

    Yinlan merebahkan tubuhnya di ranjang, Jing Xuan menjadikan pahanya sebagai bantal. Tangannya bergerak mengusap pelan helai rambut panjangnya. Aroma wangi ini, Jing Xuan sangat merindukannya. Sejak baru tiba sore lalu, Yinlan sama sekali tak mau melepaskannya. Dia selalu tersenyum dan berkata harus selalu bersama untuk menebus hari-hari saat berpisah. “A-Yin, berapa bulan lagi sampai hari kelahirannya?” tanya Jing Xuan, memecah keheningan. “Hm …,” Yinlan berpikir sejenak, “Ini sudah lama memasuki bulan ke-tujuh. Sebentar lagi bulan ke-delapan.” “Sebentar lagi, ya ….” Jing Xuan menghela napas, “Tapi dua bulan lagi sangat lama.”“Jika melewatinya bersama-sama, harusnya tidak terlalu lama.” Yinlan tersenyum lebar sampai matanya menyipit. “A-Yin, aku tidak bisa menepati janjiku untuk menikahimu di ujung musim dingin.” Jing Xuan menunduk merasa bersalah. Yinlan menepuk punggung tangannya, “Kita menikah di awal musim semi saja. Bukankah itu bagus?” “Apakah menurutmu begitu?” Yinlan

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 221 - Papan Arwah Istri Tercinta

    Dua minggu kemudian. Kabar mengenai kepulangan Jing Xuan telah tiba di Istana. Semua orang menyambutnya di depan gerbang istana, termasuk Yinlan dan Ibu Suri. Kabar peperangan dengan Negara Shang yang mendadak itu juga telah sampai di Ibukota sejak dua minggu lalu. Para warga merasa bersyukur saat tahu sang Kaisar berada di sana untuk meredakan kekacauan. Kini, mereka sudah berkumpul di tepian jalan untuk menyambut Kaisar mereka. Melempar bunga dengan wajah tersenyum lebar, sambil memanjatkan do’a dan pujian untuk pahlawan nomor satu itu. Jing Xuan hanya menaiki seekor kuda hitam, tidak ada tandu atau kereta kuda yang mewah yang menemaninya. Di belakangnya hanya ada dua orang tabib, dan sepuluh orang prajurit yang mengantar kepergiannya. Itu sungguh hanya kepulangan sederhana yang tidak disiapkan secara khusus. Namun semua orang justru merasa senang untuknya dan mengucapkan beribu-ribu kata syukur. Jing Xuan juga secara khusus turun dari kudanya dan menggendong anak-anak usia tig

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 220 - Tanah dari Kampung Halaman

    Kamp Militer Perbatasan Utara. Jing Xuan duduk tegak di kursi, wajahnya sangat serius. Dia sedang membaca sebuah buku. Buku medis kuno yang Shangguan Yan bawa dari ruang bawah tanah beracun milik Ye Qing di Tingzhou. Dalam buku itu, tertulis bahwa Teratai Hitam bukanlah racun. Melainkan sejenis obat mujarab yang bisa membentuk ketangguhan fisik luar biasa, obat yang bisa menetralisir semua jenis racun yang tumbuh di dunia ini. Obat itu memberikan efek samping yang cukup kejam bagi pemakainya. Semua gejala menyakitkan yang Yinlan alami setiap bulan itu adalah efek sampingnya. Dan selamanya tidak bisa dihilangkan. Dalam setiap bulan, akan selalu ada hari di mana tubuh itu sendiri tiba di titik terlemahnya. Jing Xuan menggeram, “Kenapa aku tidak mengalami siklus bulanan ini juga? Padahal aku jelas-jelas meminumnya, kan?” Xi Feng menghela napas, “Yang Mulia, Teratai Hitam yang kau minum itu hanya semangkuk penawar racun saja, bukan lagi jenis obat yang sama. Permaisuri meminum selur

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 219 - Ibu Yang Tidak Layak

    Satu minggu kemudian, Selir Agung Qin ditemukan di Prefektur Barat Ibukota. Jubah kekaisarannya entah hilang ke mana, semua perhiasan emas yang melekat di tubuhnya juga telah raib. Pangeran Ming menggunakan kereta kuda untuk membawanya kembali ke Istana. Sepanjang perjalanan, Selir Agung tidak mengeluarkan sepatah kata pun meski Pangeran Ming berada tepat di depannya. Pangeran Ming tidak berharap wanita itu akan bertanya tentang kenapa dia ditangkap, atau mau membawanya ke mana. Dia berpikir wanita ini akan menanyakan keadaan putranya. Namun keduanya sama sekali tidak terdengar keluar dari mulutnya. Pangeran Ming menghela napas, dia mengeluarkan sapu tangan dengan bordir lambang Keluarga Jing miliknya. Lalu dia meletakkannya di atas paha Selir Agung dan berkata, “Sekalah kotoran di wajahmu. Haoyu tidak akan suka melihatnya.” Selir Agung tersenyum tipis, “Aku bahkan tidak pantas mengambil barang milik Keluarga Jing kalian.”“Memang benar …, lagi pula, untuk apa kau memedulikan pen

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 218 - Satu-satunya Keluarga

    Yu adalah marga sebenarnya Selir Agung Qin. Pangeran Ming menatap punggungnya, “Ibumu bahkan tidak memedulikan nasibmu, Haoyu.” Ruangan penjara itu semakin senyap, Pangeran Chi mengangkat kepala, lantas terkekeh pelan, “Kau tidak berhak menilai hubungan ibu dan anak di antara kami, Jing Tian.”“Satu hari setelah tindakan bodohmu, aku terus mencari keberadaan Selir Agung Qin di mana pun. Dia melarikan diri, bersembunyi di suatu tempat menunggu kesempatan pergi dari Ibukota yang sudah seperti neraka baginya ini. Tanpa memedulikan putranya.” Pangeran Ming diam sejenak. Dia menunggu Pangeran Chi berbalik dan menatapnya sebelum dia melanjutkan perkataan yang kian lama semakin menyakitkan itu. Namun Pangeran Chi tidak sebaik hati itu untuk mendengarkan penjelasannya. Dia tampak tidak begitu peduli dengan apa yang ibunya lakukan padanya. “Jing Haoyu.” Pangeran Ming menggeram dengan tangan mengepal. “Apa? Kau mau berkata bahwa aku ditelantarkan? Hah, kau juga tidak berhak.” Pangeran Mi

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 217 - Margaku Sekarang Adalah Yu

    Pangeran Ming menutup rapat pintu Istana Guangping, sebelum meninggalkan tempat itu, dia menghela napas pelan. “Yang Mulia, Biro Pusat Keamanan dan Kementerian Hukum sudah menunggu.” pengawalnya melaporkan. “Ada berapa orang yang terlibat dalam pemberontakan itu?” tanya Pangeran Ming, langkahnya dengan cepat meninggalkan Istana Guangping. “Kementerian Ritus dan Adipati Wei terlibat. Mereka bersekongkol mengadakan pernikahan palsu agar Tuan Muda Wei tidak dicurigai. Dia yang membantu Pangeran Chi menculik Tuan Muda Ouyang dari Suzhou untuk dicuri identitasnya.” “Nona Kelima Jiang mengalami depresi karena pernikahannya ternyata tidak sungguh-sungguh. Selir Agung Qin melarikan diri. Sementara waktu, dia mungkin masih berada di Ibukota karena semua gerbang telah ditutup sejak hari pemberontakan.” Pangeran Ming mengangguk-angguk, menerima semua laporan itu dengan cepat. “Jangan pernah membuka gerbang itu sebelum Selir Agung ditemukan. Berikan kompensasi atas kerugian yang dialami Nona

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 216 - Penyesalan

    BRUK! Jing Xuan meringis, tersungkur beberapa meter dari lokasi pertarungan. Pedangnya terlepas dari genggaman, berkelontang. Dia kembali berdiri dengan tubuh bergetar. Tangannya bergerak menyeka ujung bibir yang masih menyisakan jejak darah. Sudah lama dia tidak mengeluarkan banyak kekuatan. Tubuhnya terkejut menerima hantaman demi hantaman, terlebih, Ye Qing lebih berpengalaman, jelas lebih kuat berkali-kali lipat darinya. Jing Xuan memungut pedangnya. Memasang kuda-kuda kokoh, dia harus bisa segera mengakhirinya. Seseorang masih menunggunya dengan cemas. Shangguan Yan berteriak kencang, tubuhnya melesat cepat, melompat ke udara dengan Pedang Baijiu yang sudah berlumuran darah meski belum membunuh satu orang pun. Ye Qing mendengus, “Bocah merepotkan. Pergi kau ke neraka!” Shangguan Yan menyeringai, Liu Xingsheng melemparkan tombak Jing Xuan yang sebelumnya dibuang oleh Ye Qing. Dengan langkah halus, Shangguan Yan menjejakkan kakinya pada tombak yang masih melesat itu. Tangan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status