Share

Dewa Perang Tak Tertandingi
Dewa Perang Tak Tertandingi
Penulis: Siswa yang Tak Cerdas

Bab 1

Penulis: Siswa yang Tak Cerdas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-28 17:21:33
“Apa kamu papaku? Aku lapar sekali. Mereka nggak kasih aku makan sedikit pun. Bahkan mereka mengurungku bersama anjing besar itu.”

“Anjing besar itu galak sekali. Dia menggigit sekujur tubuhku sampai luka begini. Sakit sekali dan menakutkan. Huhuhu ….”

Di Samudra Antrik, terjadi perang besar yang melibatkan banyak kapal yang saling bertempur di atas laut.

Sebuah telepon tiba-tiba berdering di sebuah menara komando kapal induk yang bergambar naga merah.

“Salah sambung,” jawab Raka lalu hendak menutup teleponnya.

“Nggak mungkin! Mamaku nggak mungkin bohong sama aku. Ayahku adalah Raka Gading dan namaku adalah Elena Gading. Mama bilang kalau dia nggak menyesal sudah mengenal Papa seumur hidupnya,” jelas suara di balik telepon.

Duar!

Raka merasa seperti disambar petir setelah menerima telepon dari anak itu.

Elena Gading!

“Jadi, kamu putriku!”

Namun, tiba-tiba saja terdengar suara nyaring dari balik telepon yang diikuti dengan teriakan gadis kecil itu.

“Dasar anak kurang ajar! Berani sekali kamu diam-diam menelepon orang lain!”

“Aaaa! Om, jangan pukul aku lagi! Aku janji nggak akan melakukan ini lagi ….”

Panggilan telepon itu tiba-tiba saja terputus.

“Pak Raka,” panggil Perempuan jangkung berseragam militer yang berada di belakangnya.

“Cepat siapkan pesawat khusus! Aku akan kembali ke Nagota kota Malda! Cepat!” seru Raka penuh emosi.

“Baik, Pak!”

Tidak lama kemudian, sebuah pesawat khusus berukuran besar terbang ke langit luas menuju Malda.

Puluhan kapal induk, ratusan kapal perang serta ratusan ribu pasukan berlutut mengantar kepergian pesawat yang ditumpangi oleh Raka.

Keesokan harinya.

Di kediaman keluarga Randala yang berada di pesisir barat Kota Malda.

Raka menarik napas panjang dengan perasaan cemas ketika melihat rumah yang berada di hadapannya saat ini. Lima tahun yang lalu, Raka diusir dari keluarganya sendiri. Bahkan keluarganya juga memburu dan hampir membunuhnya dalam sebuah peristiwa kecelakaan.

Untung saja, saat itu ada seorang perempuan cantik berambut panjang yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Raka dalam kecelakaan itu. Akhirnya, Raka menikahi gadis itu sebagai wujud rasa terima kasihnya. Istrinya itu adalah anggota keluarga Randala yang kaya raya.

Namun, Raka memutuskan untuk masuk ke dalam dunia militer pada hari kedua pernikahannya. Akhirnya, Raka berhasil menorehkan namanya di dalam dunia militer sebagai seorang Dewa Perang setelah melewati berbagai macam peperangan.

Dia mengepalai 4 Panglima Raja Perang, 9 Raja Perang dan 108 Jenderal Perang.

Sebuah suara tiba-tiba saja memecah kesunyian di dalam rumah mewah itu. Ada sepasang laki-laki dan perempuan yang saling terjerat satu sama lain di atas sebuah kasur mewah yang berada di lantai dua kediaman keluarga Randala.

“Randy, jangan buru-buru begini. Kamu kan juga belum setuju untuk menikah denganku!”

“Gimana mungkin aku nggak buru-buru? Aku sudah benar-benar tidak tahan,” ujar Randy.

Kemudian dia menghela napas panjang seraya berkata, “Yura, berikan aku tubuhmu sekarang. Aku janji akan menikahimu setelah kamu bercerai sama laki-laki itu.”

“Aku nggak bisa bercerai sama laki-laki itu. Karena dia pastinya sudah mati di medan perang. Aku nggak berhasil menemukan informasi apa pun tentangnya. Aku pasti sudah bercerai sejak lama kalau saja dia masih hidup. Lagi pula, anaknya itu juga benar-benar menyusahkanku.”

“Oh iya, aku sudah mengirim anak itu ke arena pertarungan anjing. Dia pasti akan mati digigit anjing di sana. Jadi, kamu nggak perlu lagi repot-repot mengurus anak perempuan itu,” ujar Randy sambil tersenyum licik.

Seseorang tampak membeku di depan pintu kediaman keluarga Randala. Dia merasa bagai disambar petir ketika mendengar perkataan kedua sejoli itu.

Ke mana perginya gadis cantik, pemberani dan baik hati yang dinikahi Raka 5 tahun yang lalu. Kenapa sekarang perempuan itu berubah menjadi tukang selingkuh yang berani berhubungan intim dengan laki-laki lain? Bahkan perempuan itu juga melemparkan putrinya sendiri ke dalam kendang anjing.

Brak!

Raka berlari dengan sekuat tenaga menuju tempat di mana putrinya berada. Dia berlari dengan sangat cepat untuk menyelamatkan putrinya dengan amarah yang terus bergejolak di dalam hatinya. Putrinya digigit anjing ganas! Yura, kamu benar-benar keterlaluan!

Di arena pertarungan anjing.

Orang-orang berkerumun sampai penuh sesak di sebuah aula besar yang tampak seperti sebuah arena pertarungan. Semua orang yang tidak terhitung jumlahnya menatap dan berteriak ke arah sebuah kendang besi yang berada di tengah arena itu. Seorang laki-laki paruh baya bertubuh gemuk terlihat sedang memegang tiga buah rantai yang diikatkan di leher tiga ekor anjing besar yang tampak buas.

Ketiga anjing itu tampak menggong-gong ke arah seorang gadis kecil yang sedang meringkuk di pojok sangkar. Mungkin ketiga anjing itu sudah habis menerkam si gadis kecil kalau saja mereka tidak diikat dengan rantai.

Gadis kecil itu terlihat lemah dan kurus dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Semua orang yang melihat sudah pasti tahu kalau gadis kecil sudah diperlakukan dengan buruk oleh orang-orang di sekitarnya. Dia meringkuk dengan tubuh yang menggigil dengan suara yang serak karena terlalu banyak menangis.

Pertarungan ini adalah sebuah pertarungan khusus antara anjing dan manusia.

Para penonton berseru sambil mengangkat tangan mereka yang mengepal, “Lepaskan ikatan anjing-anjing itu! Mulai saja pertarungannya!”

“Aku yakin anak perempuan itu nggak akan bertahan lebih dari 3 menit. Jadi, aku akan bertaruh 200 juta untuk kemenangan anjing-anjing itu!”

“Aku 100 juta!”

Ketiga anjing itu terlihat penuh semangat ingin segera menyerang gadis kecil itu. Bahkan mereka terus melompat-lompat sampai membuat ikatan rantai mereka hampir putus.

“Jangan sampai anjing-anjing itu menggigitku! Huhu ….”

Gadis kecil itu mencengkeram jeruji kendang emas dengan tangan kecilnya sambil terus menangis dan berkata, “Om, aku mohon selamatkan aku! Aku janji nggak akan makan kue lagi dan hanya akan makan sisanya saja.”

“Huhu …. Papa … Mama … di mana kalian ….”

“Gadis kecil, siapa suruh kamu terus saja merepotkan ibumu. Jadi, jangan salahkan aku atas kemalangan yang terjadi padamu,” ujar si laki-laki gemuk yang berada di depan Elena.

Ikatan anjing di tangannya tiba-tiba saja terlepas setelah dia selesai berbicara. Ketiga anjing itu dengan buas berlari ke arah Elena dan siap menerkamnya. Mulut mereka yang berwarna merah darah sudah siap untuk menerkam wajah mungil Elena.

Namun, tiba-tiba saja ….

Brak!

Seseorang muncul dan menghancurkan kendang besar itu hanya dengan satu pukulan. Kemudian dia menendang ketiga anjing besar sampai mereka terpental jauh. Tulang anjing-anjing besar itu jauh lebih besar dan kuat daripada anjing-anjing biasa. Namun, laki-laki itu berhasil membunuh ketiga anjing itu hanya dengan satu tendangan.

Semua penonton tercengang dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki itu.

Siapa orang ini? Sungguh ganas!

Si laki-laki gemuk langsung melangkah mundur tanpa sadar sambil berkata, “Siapa … siapa kamu? Apa kamu tahu tempat apa ini?”

Namun, ekspresinya dalam sekejap berubah setelah dia berhasil melihat dengan jelas sosok laki-laki ganas itu.

“Raka Gading!” serunya dengan wajah penuh ketidakpercayaan.

“Aku tahu kamu! Kamu adalah Bonar, salah satu pengurus rumah di keluarga Randala,” ujar Raka sambil menatap Bonar tajam dengan niat membunuh yang sangat besar.

Padahal Bonar adalah seseorang yang terlihat jujur. Namun, nyatanya dia adalah orang yang sangat kejam. Bahkan dia dengan teganya membiarkan seorang gadis kecil yang merupakan putri dari Raka diserang oleh 3 ekor anjing besar dan ganas.

“Kamu … Elena, kan?” tanya Raka setelah mengalihkan tatapannya ke arah Elena yang sedang menangis di sudut kandang.

Tubuh gadis itu dipenuhi dengan luka dam memar. Pemandangan ini sungguh membuat hati Raka sakit dibuatnya.

Dia adalah Raka Gading yang memiliki jutaan pasukan di bawah naungannya. Dia disebut sebagai Dewa Perang dan memiliki nama harum di seluruh dunia. Namun, satu-sautnya darah daging yang dimilikinya harus diletakkan di sebuah kandang anjing dan menjadi bahan hiburan orang-orang. Bahkan gadis kecilnya hampir saja tewas diterkam oleh anjing-anjing besar di hadapan orang-orang ini!

Namun, Bonar justru mencibir ke arah Raka lalu berkata dengan nada merendahkan, “Aku pikir siapa yang tiba-tiba datang. Ternyata kamu si Raka Gading. Bukannya kamu sudah lama mati di medan perang?”

“Kamu seharusnya diam saja dan jalani hidupmu dengan baik. Lagi pula, kamu juga Cuma seorang menantu nggak berguna. Bahkan sekarang kamu dengan beraninya membunuh anjing-anjing kesayangan keluarga Randala,” lanjut Bonar tanpa rasa hormat sedikit pun.

Namun, tiba-tiba Bonar tidak lagi bisa berkata-kata. Karena Raka dengan cepat berbalik dan meraih lehernya lalu mengangkat tubuh Bonar dengan mudahnya.

“Ngapain kamu? Dasar pecundang!” seru Bonar dengan wajah yang mulai memerah.

“Kamu tanya aku mau ngapain? Bukannya kamu tadi mau kasih makan putriku untuk anjing-anjing itu?” tanya Raka sambil membawa Bonar menuju kendang anjing lainnya yang ada di dekat mereka.

Di dalam kendang itu terdapat ratusan anjing yang sedang melompat dengan ganasnya.

Wajah Bonar berubah ketakutan lalu dia pun berkata, “Kalau kamu berani ….”

Namun, Raka langsung melempar tubuh Bonar ke dalam kandang anjing tanpa menunggu laki-laki itu menyelesaikan kalimatnya.

Jeritan penuh kesakitan terdengar dengan sangat jelas dari dalam kandang. Tubuh Bonar habis dicabik-cabik oleh ratusan anjing ganas di dalam kendang.

Raka tersenyum puas melihat keadaan Bonar yang mengenaskan. Bagaimanapun juga, tidak ada yang boleh menghina putri seorang Dewa Perang.

“Elena ….”

Raka berjalan menghampiri Elena selangkah demi selangkah lalu berjongkok di hadapan gadis berusia 4 tahun itu. Kemudian dia memeluk Elena dengan sangat erat penuh dengan kasih sayang. Suaranya bergetar ketika dia memeluk putrinya, sekalipun dia adalah seorang Dewa Perang yang tak terkalahkan.

“Maaf …. Papa terlambat,” ujar Raka dengan suara bergetar.

Entah berapa lama Raka terus memeluk putrinya sampai tangisan gadis kecil itu perlahan mulai berhenti.

“Om ….”

Elena perlahan mengangkat kepalanya lalu menatap mata Raka yang tampak memerah. Dia pun menyeka air mata yang membasahi pipinya seraya berkata, “Apa kamu papaku? Tapi, Mama bilang kalau Papa sudah mati. Mama bilang kalau papaku adalah seorang pahlawan yang rela mengorbankan nyawanya untuk negara. Kamu bukan papaku. Papaku sudah mati!”

Bab terkait

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 2

    Raka membelai rambut putrinya dengan lembut lalu menempelkan wajah kecil gadis itu di dadanya. Hatinya terasa sakit sekali atas apa yang terjadi pada putrinya.“Elena, Mama bohong sama kamu. Papa belum mati, kok,” ujar Raka berusaha meyakinkan Elena. Raka sempat terdiam selama beberapa saat, sampai akhirnya dia kembali mengangkat tangannya untuk menghapus air mata di kedua pipi Elena seraya berkata, “Kenapa mamamu menyuruh orang untuk membawamu ke sini? Kenapa dia membiarkanmu digigit oleh anjing-anjing itu?”Elena tiba-tiba mengangkat kepalanya setelah mendengar pertanyaan Raka. Kemudian dia menggelengkan kepala lalu berkata, “Bukan begitu! Mama itu ibu terbaik buatku. Mama nggak mungkin membuat anjing-anjing itu menggigitku. Tanteku yang menyuruh orang untuk membawaku ke sini agar anjing-anjing itu bisa menggigitku. Dia selalu saja menindas mama dan tidak mengizinkan kami pulang ….”Tante?!Raka merasa ada hal yang aneh di dalam otaknya. Dia benar-benar heran dengan apa yang dikatak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 3

    Lima tahun yang lalu, mereka berdua meresmikan pernikahan mereka dengan minum bersama dan melangsungkan upacara pernikahan. Raka terus memikirkan perempuan itu selama 5 tahun masa perjuangannya di medan perang. Namun, nyatanya perempuan itu hanya pembohong besar. Sosok yang seharusnya dia ingat bukanlah perempuan itu. Pernikahan itu hanyalah sebuah kebohongan.Seorang Dewa Perang yang bernama Raka Gading berhasil ditipu oleh seorang perempuan selama 5 tahun penuh. “Ngapain kamu ke sini?” tanya Yura ketus dengan wajah yang terlihat ketakutan. Namun, keberaniannya kembali muncul ketika dia memeluk lengan Randy. Dia pun kembali berkata dengan gaya arogannya, “Jangan sampai kamu lupa sama identitasmu yang cuma menantu sampah di keluargaku. Berani sekali kamu berteriak manggil aku kayak gitu! Kamu ….”“Katakan sekarang juga! Kenapa kamu menipuku! Apa kamu yang menikah denganku saat itu? Lalu siapa itu Lucy? Berikan aku penjelasan sekarang juga!” seru Raka tanpa menunggu Yura menyelesaikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 4

    “Aku selalu bersikap sopan dan perhatian padanya , tapi dia nggak pernah menganggapku sama sekali selama ini,” ujar Panji sambil membelai janggutnya. Kemudian dia kembali berkata sambil menyeringai, “Aku nggak bisa melakukan apa pun padanya sebelumnya. Tapi, hari ini ….”Panji dengan cepat menggerakkan tangannya seakan hendak memanggil Lucy sambil menepuk pahanya seraya berkata, “Kemarilah! Duduklah di sini! Aku sangat menyukaimu.”Dring ….Irama piano tiba-tiba saja terdengar berantakan. Lucy buru-buru melepaskan tangannya dari tuts piano lalu berdiri dan meminta maaf kepada para penonton di ruang istirahat. Kemudian dia kembali memaksakan senyumannya ke arah Panji lalu membuat beberapa gerakan dengan jarinya tepat di depan dada. Lucy dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri berusaha menyelamatkan seseorang dalam kecelakaan mobil yang membuatnya kehilangan pita suaranya. Gas bersuhu tinggi itu membakar pita suara Lucy dan membuat perempuan itu tidak lagi bisa mengeluarkan suara dari m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 5

    “Aku salah,” ujar Raka dengan penuh penyesalan. “Kalau saja Yura nggak menipuku selama 5 tahun ini, mungkin aku ….”“Nggak mungkin! Itu kamu!” seru Panji dengan lantang menyela perkataan Raka. Kemudian dengan raut wajah mengejek Panji kembali berkata, “Ya ampun! Aku hampir saja nggak mengenalimu. Kamu adalah menantu nggak berguna keluarga Randala yang bernama Raka Gading.” “Berani sekali orang kayak kamu mengganggu kesenanganku. Lihat saja apa yang bisa aku lakukan untuk membalas perbuatanmu ini!” “Aku ….”Namun, tangan Raka yang secepat kilat tiba-tiba saja mencengkeram dagu Panji lalu menarik dan memutarnya dengan tatapan mata penuh amarah sebelum Panji sempat menyelesaikan kalimatnya. Klik!Terdengar suara rahangnya yang terkilir dengan giginya yang mengarah ke atas sampai menggigit lidahnya sendiri. Kemudian Raka menendang perut Panji yang terlihat seperti karung sampai membuatnya terpental sejauh 6 meter dan menabrak banyak kursi pijat mewah di dekatnya. Akhirnya, Panji jatuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 6

    “Lucy, kamu nggak perlu takut. Aku punya segalanya dan kamu punya aku,” ujar Raka sambil menatap Lucy dengan lembut dan berusaha untuk meyakinkan perempuan itu. Kemudian Raka menoleh ke arah Yura lalu berkata dengan ketus, “Yura, kamu datang ke sini dengan semua pengawalmu cuma buat berbicara omong kosong kayak gitu?”“Padahal Randy sudah menyuruh pengawalnya untuk menyerangku, tapi kamu justru menghentikan mereka. Apa kamu pikir perilakumu itu baik?”“Sekarang bilang saja sama aku. Sebenarnya, apa yang mau kamu lakukan?”Randy juga tampak geram dengan sikap Yura lalu dia bertanya sambil mengepalkan tangannya, “Yura, aku juga mau tanya sama kamu. Kenapa kamu menghentikan para pengawalku?”“Randy, kumohon kamu jangan marah. Aku melakukan ini karena aku mau bercerai sama si sampah itu,” jawab Yura lalu memeluk lengan Randy. Kemudian dia kembali berkata, “Aku pergi ke kantor urusan pernikahan beberapa kali untuk mengurus perceraianku, tapi sayangnya aku nggak bisa menemukan data laki-la

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 7

    Benda itu tidak berbentuk cincin, melainkan sebuah token yang bagian depannya terukir sebuah istana dan bagian belakangnya terukir nama Raka. Token ini terlihat sangat kuat karena ada banyak pertumpahan darah untuk mendapatkan token berharga ini. Dekrit Raka!Dia memimpin 4 Panglima Raja Perang, 7 Raja Perang , 108 Jenderal Perang dan jutaan prajurit. Sosok Dewa Perang mewakili kekuasaan paling tinggi di Nagota dan merupakan sebuah perwujudan dari kesetiaan abadi Kuil Dewa Perang dalam melayani Nagota. Dewan Perang melihat sebuah perintah bagaikan melihat seorang manusia.Token ini adalah sebuah token yang tiada bandingannya di dunia ini.Lucy menutup mulutnya erat-erat dengan air mata yang mengalir dengan deras dari kedua matanya. Lamaran!Lucy sudah sering memimpikan hal seperti ini selama 5 tahun lamanya. Dia sudah menanggung banyak sekali kesulitan dan penderitaan dalam hidupnya. Hari itu adalah hari ketika dia menyelamatkan laki-laki itu dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 8

    Wajah Lucy berubah. Meski ayah dan ibunya tidak berkata apa pun, tapi sikap mereka sangat jelas. Dengan bergabungnya Raka ke keluarga Randala, Raka dianggap hanya seorang menantu miskin yang hanya ikut hidup dan bergantung pada keluarga istrinya. Meskipun dia baru saja pensiun dari militer, tapi uang pensiun yang dia bawa tidaklah banyak. Tanpa uang, kualitas hidup mereka tidak akan membaik. Paling banter hanya bertambah satu tenaga untuk bekerja. Juga bertambah beban orang yang harus diberi makan. Mereka tidak menyukai menantunya yang satu ini!“Lucy,” ujar Rommy setelah dia diam cukup lama. Dia baru mengeluarkan suara setelah semua makanan di piringnya habis bersih. “Uang tabunganmu selama bekerja selama ini ada berapa? Selain uang yang harus kamu berikan ke keluarga untuk uang sekolah Elena, coba hitung sisanya. Ada lima puluh juta?”Wajah Lucy memucat. Dia menggigit bibir, sambil menganggukkan kepala. “Kasih ke Papa,” ujar Rommy sembari menaruh peralatan makannya, “Kamu tahu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 9

    "Cari, cari tahu! Apa lagi yang Dewa Perang Raka lakukan?!"Seruan marah bergema di Amerika Utara, di negara-negara Eropa, di daratan es utara yang sangat dingin, di gurun pasir yang luas tak berbatas ....Di gedung-gedung siaga perang yang dijaga ketat, di pangkalan militer rahasia, di saluran komunikasi militer yang sangat rahasia, di telinga para pejabat tinggi militer, terdengar gema keras!Itu adalah sebuah keterkejutan, kejutan yang total!!Raka dan Kuil Dewa Perang menyerang Ibu Kota Solarae, menghancurkan Istana Solarae. Dengan nol korban, dalam waktu dua puluh delapan menit, mereka memberikan pukulan fatal yang mengerikan kepada Negara Solarae! Kuil Dewa Perang ... atau lebih tepatnya, Raka, pemimpin Kuil Dewa Perang, memiliki kekuatan yang sangat menakutkan!Sungguh mengejutkan!Semua negara besar di dunia, termasuk Nagota, semua departemen intelijen bekerja keras menyelidiki segala yang terjadi hari ini!Apakah pemimpin ambisius dari Negara Solarae telah melakukan sesuatu y

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28

Bab terbaru

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 172

    Saat ini, Raka sudah tidak memiliki kesabaran lagi. Dia berteriak pelan, lalu mengulurkan tangan kanannya.Duar!Seperti sambaran petir dari langit, tangan kanan Raka melesat cepat hingga tak terlihat, langsung melewati cakar Lukman dan berhasil mencekik leher pria tua itu lebih dulu. Kemudian, dia membanting Lukman dengan keras ke lantai hingga menghasilkan suara gedebuk yang sangat keras.Di aula Holy Club, lantai marmer yang keras langsung retak. Kepala Lukman pecah dan menumpahkan isinya yang berwarna merah dan putih. Bahkan banyak tamu di sekitarnya terciprat cairan merah bercampur gumpalan berwarna putih itu.Raka melumpuhkan pria tua itu dengan satu jurus saja. Satu detik yang lalu, Lukman masih bicara dengan aura mengintimidasi. Satu detik berikutnya, dia sudah menjadi mayat tanpa kepala, bahkan bagian di atas lehernya juga tidak ada kulit yang tersisa.“I-ini ....”Semua orang spontan merasa ngeri. Bahkan beberapa orang kaya yang penakut menjadi pucat pasi karena ketakutan. Me

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 171

    “Jangan ragukan kekuatanku. Aku bisa bunuh kamu seperti bunuh semut!”Semua orang yang ada di sana spontan terkesiap. Hampir semua tamu membelalakkan mata mereka seolah tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.Membunuh Tirta seperti membunuh semut? Raka yang datang dari Kota Malda ini pasti sudah gila. Apakah dia tahu kalau tempat ini bukan tempat kecil seperti Kota Malda? Di sini ibu kota Provinsi, Kota Yarka. Tirta adalah penguasa dunia mafia Kota Yarka yang terkenal.“Sudah melukai anakku, masih berani ngomong besar. Kamu mau bunuh aku juga?!”Saat ini, Tirta sudah berjalan ke samping putranya dan berjongkok untuk memeriksa luka putranya. Kemudian, dia mengangkat kepala untuk menatap Raka. Kedua matanya memancarkan aura seorang pembunuh berdarah dingin.“Bagus, sangat bagus. Bagus sekali. Awalnya aku mau kasih muka pada para tamu di sini dan tunggu sampai acara lelang selesai baru berurusan denganmu. Karena kamu sendiri yang cari mati, jangan salahkan aku karena kejam.”Usai ber

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 170

    Ketiga pengawal itu bahkan tidak sempat bereaksi. Mereka terhempas jauh karena hantaman meja, jatuh lebih dari sepuluh meter jauhnya, lalu menghantam meja anggur di belakang mereka dengan keras.Semuanya jadi berantakan! Tulang rusuk mereka patah, makanan dan wine di atas meja berserakan, dan banyak wine yang terciprat ke tamu-tamu di sekitar. Banyak orang ketakutan dan lari sambil memanggil ayah dan ibu mereka!“Kamu ....” Pangeran tertegun di tempat, ekspresi arogan di wajahnya tiba-tiba berubah menjadi ekspresi membeku!Hal ini sulit dipercaya. Pria itu dengan mudah membuang meja yang terbuat dari kayu solid dengan berat lebih dari 200 kilogram dengan satu tangan? Tiga pengawalnya yang telah melatih kekuatan dalam yang hebat dia tumbangkan dengan satu gerakan, sampai jatuh ke lantai dan tidak bisa bangun lagi? Kekuatan macam apa yang dimiliki orang yang bernama Raka ini? Bagaimana dia bisa menjadi begitu kuat?“Istri dan anakku ditangkap dan dilelang di sini,” ujar Raka dengan ekspr

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 169

    Seorang pria paruh baya bersetelan jas berdiri dari meja VIP dan tersenyum dingin pada Raka. “Anak muda, kamu bilang yang dilelang malam ini adalah istri dan putrimu? Aku nggak peduli yang kamu katakan itu benar atau nggak, tapi aku perlu memberi tahu kamu, kamu nggak punya hak untuk berbicara di sini. Kamu ….”Raka bahkan tidak menunggu pria itu selesai berbicara. Dia mengangkat tangannya dan mengayunkannya. Bruk!Pria paruh baya yang identitasnya bukan orang biasa itu langsung diangkat oleh Raka dan dilempar jauh, melewati kepala tujuh atau delapan tamu. Pria paruh baya itu jatuh dalam keadaan mengenaskan dan merobohkan beberapa kursi di aula tersebut.“Ah, sakit …. Sialan!” Pria paruh baya itu berjuang untuk bangkit dari lantai, memandang Raka dengan geram dan berkata dengan marah, “Beraninya kamu menyerang aku? Aku ….”Perkataannya terhenti. Dia melihat tatapan di mata Raka. Dingin dan penuh niat untuk membunuh. Udara di aula acara itu seolah berubah menjadi sangat dingin. Suhu ru

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 168

    Hm? Kepala satpam mengangkat alisnya. Raut mukanya seketika berubah menjadi galak. “Ternyata orang yang mau membuat onar! Teman-teman, jangan biarkan dia mengganggu ketenangan para tamu terhormat! Tangkap!” Tiga petugas keamanan lainnya melambaikan tongkat di tangan mereka dan hendak menyerang Raka. Buk! Kepalan tangan yang keras seperti baja bergerak begitu cepat hingga tidak terlihat dengan jelas. Pukulan kepalan tangan itu menyebabkan angin kencang seperti badai dan menghempaskan keempat saptap itu, termasuk kepala satpam tadi.“Ah!!” Keempat satpam itu berteriak. Tubuh mereka terhempas jauh, langsung menabrak pintu dan langsung masuk ke aula acara di klub malam itu. Gigi mereka patah-patah dan darat muncrat dari mulut mereka. Karpet di klub malam juga ternoda merah karena darah!Tak jauh dari situ, para tamu yang menghadiri acara pelelangan tersebut refleks langsung menoleh saat mendengar suara di pintu. Mereka melihat darah yang ada di lantai, satpam-satpam yang berteriak kesakit

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 167

    Sejak Elena berkonflik dengan Bu Suryani dan cucunya di pintu masuk TK waktu itu, Raka memerintahkan Thomas untuk memperhatikan keselamatan Elena. Dia tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi. Lucy dan Elena diculik!“Ini bukan penculikan biasa.” Raka terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba menyipitkan matanya. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya, mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya.Penerima pesan itu adalah salah satu dari empat Panglima Raja Perang di Kuil Dewa Perang, yaitu Zora!Isi dari pesan itu adalah, segera ambil data di satelit militer. Aku ingin melihat semua hal yang terjadi di depan gerbang TK Golden Sunshine di Kota Malda.Sekitar sepuluh menit kemudian, “Ting!” Sebuah video yang diambil dari satelit militer dari ketinggian tertentu dikirim ke ponsel Raka.“Aldi ….” Pupil mata Raka membesar. Dia menatap layar itu tanpa melewatkan detail apa pun. Kemudian, matanya tertuju pada pintu masuk gang sebelah sekolah TK tersebut.Aldi Koraja! Video tersebut diambi

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 166

    Randi memandangi pintu masuk kasino yang kosong sampai punggung Raka menghilang dari pandangan. Dia mengertakkan gigi dan meraung seperti orang gila, “Kamu nggak membunuhku hari ini. Aku pasti akan membuatmu menyesal! Aku akan membuat memotong badan Raka itu menjadi beberapa bagian dan membunuh seluruh keluarga Randala!”Di belakang Randi, Yohan dan Zoro memegang pergelangan tangan mereka yang patah dan saling memandang dengan ekspresi gila.Setelah saling memandang, keduanya kembali menoleh ke Randi pada saat yang sama. Mereka berkata, “Pak Randi, kita nggak bisa diam saja! Raka begitu merajalela. Dia harus membayarnya! Teman Bapak itu ….”Napas Randi terengah-engah dan matanya merah karena murka. Temannya itu …. Sehebat dan sekuat apa pun Raka, selama “temannya” itu mau membantu, jangankan satu Raka, mau ada sepuluh atau seratus Raka pun, pasti akan mati di tangannya!***Di sisi lain, di TK Golden Sunshine di Kota Malda.“Pak Aldi, di sini!”Tak jauh dari pintu masuk TK, di perempat

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 165

    Tangan kanan Zoro yang memegang pedang juga berakhir mengenaskan. Tangan itu ikut terpelintir karena kekuatan besar yang memelintir pedangnya. Aliran darah yang deras serta pecahan tulang muncul dari balik kulit pergelangan tangannya!“Ah!!” Kedua orang itu merasakan sakit yang luar biasa, memegangi pergelangan tangan mereka dan berteriak dengan keras. Kedua jagoan bela diri yang terkenal di luar negeri itu bahkan tidak mampu menghadapi Raka!“Nggak. Itu nggak mungkin!” Randi dan puluhan preman di samping semuanya menjadi pucat dan gemetaran karena ketakutan.Ganas! Ini terlalu ganas! Mereka pernah melihat kemampuan Yohan dan Zoro. Mereka tahu betapa dahsyatnya kekuatan kedua orang itu. Mereka bisa bilang, asalkan mereka tidak menggunakan senjata api, baik itu ratusan orang yang dikerahkan sekalipun, tetap tidak akan bisa mengalahkan mereka berdua. Pernyataan itu tidak berlebihan.Namun, Raka di ada di hadapan mereka ini malah melumpuhkan mereka dengan satu gerakan? Yang lebih menakutk

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 164

    Hm? Randi mengangkat alisnya, melihat kontrak itu, dan tertawa kesal! Kontraknya sangat sederhana, hanya ada satu klausul, yaitu harta keluarga Randala yang telah diakuisisi oleh Randi akan dialihkan kepemilikannya pada New Randala Group tanpa syarat apa pun, dan kontrak itu akan efektif setelah ditandatangani!“Raka, aku tadi masih ingin memujimu cerdas, tapi ternyata kamu idiot!” Randi tertawa jahat, merobek kontrak di tangannya itu dan melemparkannya ke arah Raka. “Raka, aku beri tahu kamu sekarang. Karena kamu sudah berani datang ke wilayahku, kamu juga harus meninggalkan nyawamu di sini!”Raka menggeleng pelan. Dia menyetir dari Kota Malda dan tidak memberi tahu Lucy. Saat ini sudah lewat dari jam dua siang, dia harus pulang untuk makan malam bersama Elena. Dia punya waktu yang cukup. Perusahaan mereka baru melakukan acara team building beberapa hari yang lalu. Dia sudah lama tidak bertemu Elena. Makan malam hari ini telah dijadwalkan sejak lama dan tidak dapat ditunda.“Satu meni

DMCA.com Protection Status