Share

Bab 3

Lima tahun yang lalu, mereka berdua meresmikan pernikahan mereka dengan minum bersama dan melangsungkan upacara pernikahan. Raka terus memikirkan perempuan itu selama 5 tahun masa perjuangannya di medan perang. Namun, nyatanya perempuan itu hanya pembohong besar. Sosok yang seharusnya dia ingat bukanlah perempuan itu. Pernikahan itu hanyalah sebuah kebohongan.

Seorang Dewa Perang yang bernama Raka Gading berhasil ditipu oleh seorang perempuan selama 5 tahun penuh.

“Ngapain kamu ke sini?” tanya Yura ketus dengan wajah yang terlihat ketakutan.

Namun, keberaniannya kembali muncul ketika dia memeluk lengan Randy. Dia pun kembali berkata dengan gaya arogannya, “Jangan sampai kamu lupa sama identitasmu yang cuma menantu sampah di keluargaku. Berani sekali kamu berteriak manggil aku kayak gitu! Kamu ….”

“Katakan sekarang juga! Kenapa kamu menipuku! Apa kamu yang menikah denganku saat itu? Lalu siapa itu Lucy? Berikan aku penjelasan sekarang juga!” seru Raka tanpa menunggu Yura menyelesaikan kalimatnya.

Yura tertegun sejenak, lalu berkata, “Kamu … tahu semuanya?”

Raka tiba-tiba menggertakkan giginya lalu menatap Yura dengan mata menyala bagaikan api yang sangat panas. Tentu saja Raka mengetahuinya. Elena pasti tidak akan berbohong padanya. Lagi pula, Raka juga sudah bisa menebak kalau ada yang tidak beres dengan pernikahan mereka.

Yura … Lucy … sebenarnya apa rencana mereka ini?

“Yura, kenapa sih kamu masih takut sampah ini tahu tentang semua rahasia itu? Kamu hanya perlu bilang kalau kamu akan segera menikah sama aku. Lagi pula, dia itu bagaikan seekor semut yang nggak ada artinya di telapak tangan kita. Jadi, santai saja,” ujar Randy sambil mencibir ke arah Raka.

Yura sempat terkekeh setelah mendengar perkataan Randy. Akhirnya, dia tidak lagi takut untuk menyembunyikan semua kepalsuannya. Dia kembali memeluk Randy lalu berkata dengan nada meremehkan ke arah Raka, “Aku nggak akan lagi berusaha menyembunyikan semua kebohongan ini. Lagi pula, aku juga sudah mau cerai sama kamu. Selama ini, kamu pikir aku kan yang menyelamatkan hidupmu? Hihi …. Aku nggak sebodoh Lucy. Saat itu ….”

Saat itu, keluarga Randala sedang mencari menantu untuk keturunan mereka. Keluarga Randala sudah diturunkan selama 4 generasi sampai akhirnya hanya Lucy Randala seoranglah yang merupakan cucu satu-satunya di keluarga Randala. Akhirnya, Yura yang merupakan sepupu dari Lucy menggunakan nama keluarga Randala sebagai nama belakangnya. Hal ini menyebabkan Yura berada di urutan kedua sebagai pewaris keluarga Randala.

Kakek Irwan mengatakan siapa pun di antara kedua cucunya ini yang bisa melahirkan anak laki-laki, maka dialah yang akan menjadi pewaris keluarga Randala.

Saat itu, kebetulan pasangan suami istri Gading mengalami kecelakaan dan Lucy berusaha mati-matian untuk menyelamatkan Raka. Kemudian Raka pun menikah dengan anggota keluarga Randala ….

“Apa kamu pikir aku yang menikah dan memasukkanmu ke dalam keluargaku? Dasar bodoh!” ujar Yura sambil terkikik.

Kemudian dia kembali berkata dengan nada mengejek, “Kamu itu sama bodohnya sama kakakku. Dia sampai kehilangan pita suaranya hanya untuk menyelamatkanmu. Lalu sekarang di jadi bisu. Aku sih cuma mengikuti arus saja dan berjalan di altar pernikahan bersamamu. Lalu aku membuatmu mabuk dan memasukkanmu ke kamar pengantin ….”

“Kakakku saat itu berpikir kalau dia berhubungan sama kamu, maka dia bisa melahirkan anak. Kemudian dia bisa mengamankan posisinya sebagai pewaris keluarga Randala.”

“Dasar tukang mimpi!”

“Anak yang dilahirkannya itu sudah pasti akan menjadi milikku mau yang dilahirkan laki-laki ataupun perempuan. Selain itu, posisi pewaris keluarga Randala juga akan tetap jatuh ke tanganku!”

“Bahkan sekarang Kakek sudah mengusir dia dan keluarganya. Tapi anehnya, perempuan itu masih saja mau cari masalah sama aku. Dasar tukang mimpi!”

Raka mengepalkan tangannya erat dengan tatapan mata yang berkaca-kaca. Perempuan itu benar-benar jahat bagaikan ular. Bahkan kematian saja dirasa terlalu baik untuknya.

“Kamu kayaknya marah, ya? Masih ada yang bisa buat kamu lebih marah lagi, loh” ujar Yura mengejek.

“Sekarang apa yang kamu punya setelah kembali dari medan perang? Apa kamu mau memperjuangkan kedua orang itu setelah kamu mengetahui yang sebenarnya? Jangan bertingkah konyol begitu, deh,” lanjut Yura sambil mencibir.

“Kamu lihat dong orang yang di sebelahku ini,” tambah Yura sambil menoleh ke arah Randy dengan raut wajah kagum.

Kemudian dia kembali menatap Raka seraya berkata, “Asal kamu tahu saja, ya! Orang ini adalah Randy Batara yang akan menjadi pewaris keluarga Batara. Dia akan segera menikahiku. Aku juga akan kasih anakmu si Elena itu ke sepupunya Randy. Kalau waktunya tiba ….”

Uh … huk!

Tangan Raka tiba-tiba saja mencengkeram leher Yura dengan sangat cepat sebelum Yura sempat menyelesaikan kalimatnya.

“Kamu pantas mati!” seru Raka penuh amarah.

Raka menggendong Elena di tangan kirinya, sedangkan dia mencekik leher Yura dengan tangan kanannya. Dia mulai mengerahkan tenaga di tangan kanannya sampai berhasil mengangkat tubuh Yura. Tiba-tiba saja terdengar suara klik dari tulang leher Yura yang berhasil membuat wajah Yura berubah ungu dengan mata terbelalak hanya dalam waktu kurang dari satu detik. Mata Yura menunjukkan ketakutannya akan kematian.

Tangan Raka bagaikan sebuah penjepit besi dingin yang sangat kuat. Bahkan dia bisa menghancurkan leher Yura dalam sekejap mata hanya dalam hitungan detik jika laki-laki itu mau. Raka benar-benar tahu cara membunuh dengan cepat.

“Berani sekali kamu bertingkah liar di hadapanku! Sudah bosan hidup kamu, ya!” seru Randy.

Kemudian dia mengepalkan tangannya dan melayangkan pukulan ke wajah Raka. Namun, Raka dengan cepat melayangkan kakinya dan menendang Randy tepat di dada sampai laki-laki itu terpental tidak berdaya.

Randy mengeluarkan busa darah dari mulutnya. Tubuhnya terasa lemas sampai dia tidak bisa bangkit dari atas tanah. Tidak lama kemudian, dia pun pingsan tidak sadarkan diri.

“Membunuhmu cuma mengotori tanganku dan mata putriku!” seru Raka dingin.

“Aku akan menyerahkan nasibmu di tangan Lucy. Kebisuannya sama sekali bukan masalah. Selama dia masih bisa menggeleng dan mengangguk, maka dia masih bisa menentukan hidup dan matimu! Sekarang kamu katakan di mana Lucy?” lanjut Raka penuh amarah.

Yura tidak bisa bernapas dengan normal. Matanya gelap dengan sekujur tubuh yang terasa dingin. Kepanikan yang sangat parah juga terlihat dari kedua matanya.

Raka ….

Bukankah laki-laki ini hanya sampah? Kenapa dia bisa berubah menakutkan seperti ini? Dia seperti Dewa Kematian yang sedang menuntut balas! Bagaimana mungkin ada orang semengerikan dia di dunia ini?

“Papa … Papa ….”

Elena tampak ketakutan dan wajahnya memucat ketika melihat Yura yang hampir tewas.

“Aku tahu di mana Mama. Mama lagi bekerja di Imperial Spa & Entertainment.”

Imperial Spa & Entertainment adalah tempat hiburan yang dioperasikan oleh keluarga Batara. Tempat hiburan ini sangat terkenal di Malda dengan minimal biaya yang harus dikeluarkan adalah 6 juta setiap kedatangan.

Ada berbagai macam layanan yang disediakan tempat hiburan ini. Bahkan, terkadang pengunjung bisa bertemu dengan bintang terkenal di sana.

“Dring … Dring ….”

Suara piano melantun dengan lembut dan indah di sebuah ruangan VIP yang berada di lantai 4. Permainan piano itu terdengar sangat indah bagaikan aliran sungai, tapi terasa sedih di saat yang bersamaan.

“Cantik! Sungguh cantik!” seru seorang laki-laki yang sedang duduk di sebuah kursi pijat dengan handuk yang melingkar di area pinggannya.

Dia terus memandangi perempuan anggun dan cantik yang sedang bermain piano dengan ketamakan di matanya.

Sungguh cantik!

Perempuan itu sedang duduk di belakang piano sambil mengenakan gaun berwarna biru dan putih yang memiliki belahan di kedua sisinya membuat kaki jenjang dan indahnya bisa terlihat dengan jelas. Cahaya lampu ruangan yang terang benderang membuat kulit putih dan halus perempuan itu terlihat semakin bersinar. Sungguh membuat siapa pun terpikat dengan kilaunya.

Perempuan itu benar-benar cantik dengan mata, bibir dan hidung yang nyaris sempurna. Perawakannya bagaikan seorang perempuan yang baru saja keluar dari dalam lukisan. Ada senyuman kecil yang mengembang di wajahnya yang membuat siapa pun tersentuh dibuatnya.

“Kamu juga tertarik ya sama perempuan itu?” tanya seorang laki-laki yang berada di sebelah Panji.

Panji mencondongkan tubuhnya ke arah laki-laki itu lalu berkata, “Siapa yang nggak menyukai gadis tercantik di Kota Malda ini? Bahkan tubuhnya saja masih terlihat bagus dan indah, sekalipun dia sudah pernah melahirkan. Dia tetap saja jauh lebih menarik daripada para gadis yang jauh lebih muda darinya.”

Panji menjilat bibirnya sambil melihat ke arah perempuan itu dengan penuh nafsu. Kemudian dia tertawa senang setelah selesai membahas tentang perempuan itu dengan orang-orang di sekitarnya.

Perempuan itu adalah mantan pewaris keluarga Randala yang bernama Lucy Randala. Sebelumnya, dia bukanlah sosok yang bisa diraih oleh sembarang orang. Namun, sekarang perempuan itu sudah benar-benar jatuh ke dalam lumpur. Jadi, semua orang bisa membicarakan dan mengolok-olok perempuan itu sesuka hati mereka.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status