Share

Bab 22 - Kembalinya Sosok Asli

Suara nyaring dari lonceng kecil yang berfungsi sebagai penanda, menggetarkan daun pintu kala Davina mendorong dan memasuki bangunan berlantai dua.

Ia tersenyum lebar begitu mendapati Baron yang tengah menyeduh teh, meliriknya sebal. Tampaknya sang bos tak berniat untuk berpura-pura, menutupi kekesalannya.

“Akhirnya kau tahu jalan pulang,” sindir Baron.

“Tak bisakah kau berbaik hati padaku kali ini, Bos?” Davina memasang wajah polos dengan senyum cengengesan. “Aku hanya butuh istirahat beberapa hari.”

“Kau tahu ‘kan?” Baron mengangkat satu alisnya, menunjukkan raut wajah serius. “Alasan klise tak mempan padaku,” desisnya.

Davina meringis ngeri, namun tak sepenuhnya menanggapi amarah Baron karena ia tahu, bosnya itu hanya mencemaskannya.

“Mengaku’lah, apa pasangan gila itu kembali mendobrak pintu dan memukuli mu?” tebak Baron.

Bukan sekali dua kali ia mendapati Davina tiba-tiba menghilang dan kembali dengan jejak lebam di sekujur tubuh.

“Mereka orangtua ku, Bos,” kekeh Davina.

Baron b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status