Share

bab 206

Author: Lia M Sampurno
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Fery terperangah saat ada pesan yang masuk ke nomor whatsappnya. Pesan yang mengabarkan jika dia tahu keberadaan Suci saat ini.

Tak menunggu lama, Fery langsung menelepon si pengirim pesan dan menanyakan alamat di mana Suci berada.

“Ibu, tolong katakan di mana posisi Ibu sekarang. Saya akan ke sana sekarang juga,” ucap Fery dengan penuh semangat.

“Tapi … saya dapat imbalan kan?” tanya si Ibu.

“Iya, Bu, saya janji akan kasih ibu imbalan. Tapi tolong, kasih tau saya di mana istri saya sekarang.” Fery memohon dengan sangat.

“Saya dapat berapa kira-kira?” tanya si ibu.

“Ibu sebutkan saja mau berapa? Nanti saya usahakan penuhi,” ujar Fery.

“Saya minta sepuluh juta, boleh?” tanyanya.

“Boleh, Bu. Tapi, tolong katakan di mana istri saya sekarang,” jawab Fery mulai tak sabar.

“Emmh, itu, Mbaknya ada di rumah Juragan Daven. Katanya kemarin dia lagi nyari pekerjaan,” ucap si Ibu.

“Ok, Bu. sekarang Ibu share lokasi sama saya, biar saya langsung ke sana. kalau benar itu istri saya, saya janji aka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
syukurin lho Fer, jadi laki celamitan bgt sih. cinta hanya dipermukaan doang. Asal liat yg kelimis lsung jelalatan. wkt Manda msh tonggos dihina hina, skrg udah cantik mempesona ngemis2 ngajak rujuk
goodnovel comment avatar
RM
salah si fery tuh... padahal suci juga sedang hamil
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
ayo suci, kamu sdh bersuami, harus diselesaikan baik2 klu ada masalah, jgn menghidar, makasih thor sdh up, lanjut thor yg hapy2 suci mah dokter ferry
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 207

    “Aku nggak mau pulang. Mas sebaiknya pulang saja, dan balikan sama Bu Manda. Aku mau di sini saja.” Suci menggeleng dengan bibir yang cemberut.Daven tersenyum bahagia, karena dia tak perlu kehilangan pengasuh anaknya. “Kamu dengar sendiri, kan, kalau Suci tidak mau pulang?” ucapnya.“Tolong jangan ikut campur dengan urusan keluarga. Anda bisa saya tuntut karena telah menyembunyikan istri saya,” ancam Fery.Mata Daven melebar. “Siapa yang menyembunyikan? Aku hanya menerima permintaan dia untuk bekerja di sini. Tolong jangan mengada-ngada.” Lelaki itu tak terima.“OK, kalau begitu, saya juga minta tolong sama Anda, suruh Suci pulang. Pecat dia, agar dia tak lagi bekerja di sini,” pinta Fery dengan tegas.“Lho, itu haknya Suci, mau terus di sini atau mau pulang. Sebagai suami, seharusnya Anda sadar diri, kenapa Suci pergi dari rumah.” Daven malah menasihati.Fery melengos. Memang benar apa yang dikatakan lelaki ini. Dia memang salah karena telah mengatakan ingin rujuk dengan Amanda kare

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 208

    Fery menatap wajah Suci yang menjadi background layar ponselnya. Wajah yang sangat ayu dan polos, matanya menunjukan ketulusan.“Maafkan aku, Ci. Aku memang salah sudah membuat kamu kecewa,” gumamnya. Fery sangat merindukan istri kecilnya itu. Rumah besarnya kini terasa sepi tanpa celotehan Suci. Fery terbayang saat Suci manyun saat kecapean karena bercinta semalaman. Sungguh sangat menggemaskan.Lamunan Fery tak terasa membawanya ke alam mimpi. Dia terlelap begitu saja, hingga pada pukul 00.00 suara alarm membangunkannya. Fery pun terperanjat kaget karena lupa menyalakan alarm untuk apa.Matanya memicing melihat pada layar ponsel. Sesaat kesadarannya belum kembali. Namun, lama-lama dia semakin sadar dengan alarm yang membangunkannya.“Astagfirullah, Suci ulang tahun hari ini,” ujar Fery dengan kaget. Dia lalu bangun dan mencoba untuk menelepon sang istri. Sayangnya Suci mematikan ponselnya, hingga Fery hanya bisa mendengkus kesal.“Kenapa kamu matikan ponselnya, Suci?” rutuknya. Dia

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 209

    Amanda mendekat pada Suci dan memeluknya. “Selamat ulang tahun, Ci. Semua doa terbaik buat kamu, ya. Jangan pergi lagi, kasian Fery. Dia kayak orang gila nyariin kamu,” ujar Amanda dengan tawa pelan.Wajah Suci sontak memerah karena malu. Dia melirik pada sang suami yang sedari tadi tak mau jauh darinya.“Tuh, denger,” ucap Fery sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Suci. Gadis itu pun menyenggol Fery karena malu.“Beneran, Ci. Fery syok banget saat tau kamu pergi. Dia kayak orang gila nyariin kamu. kalau saja kamu lihat, kamu pasti kasihan,” lanjut Amanda.“Dia cemburu sama kamu, Manda,” ujar Fery disertai kekehan jahil.Suci sontak menoleh sambil melotot. Sikutnya pun ikut bergerak menyenggol perut suaminya. “Mas apaan, sih?” desisnya geram. Namun, Fery dan Amanda justru tertawa melihatnya.“Kamu ini lucu, Ci. Ga mesti cemburu sama aku. Nggak mungkin juga aku mau balik sama Fery. Kalau anak ini lahir nanti, kita bisa menjaganya sama-sama. Nggak usah pake rebutan segala. Kita bisa

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 210

    Ani mengajak sang suami untuk menginap di rumah Fery. Dia teramat senang dengan berita kehamilan Suci. Dia juga sebenarnya senang dengan kehamilan Amanda, hanya saja wanita itu bukan lagi menantunya. Tak mungkin untuk memaksakan kehendaknya, walaupun Ani memang sayang pada mantan menantunya itu.“Kita bikin syukuran yang meriah. Undang semua tetangga dan keluarga, biar mereka tau tentang kehamilan Suci," ujar Ani. “Apa nggak terlalu terburu-buru, Ma?” tanya Fery.“Nggak, pokoknya kita harus segera bikin syukuran. Yang namanya bersyukur itu tidak ada kata buru-buru. Kita itu harus bersyukur setiap saat, Fer. Bedanya sekarang kita sambil berbagi pada tetangga, supanya kehamilan istri kamu diberkahi,” ungkap Ani.“Iya, Ma. Aku pasrah aja deh, gimana Mama,” jawab Fery.Ani lalu menyuruh Ceu Neneh untuk belanja aneka bahan untuk masakan, juga makanan kering untuk dibagikan pada tetangga. Wanita yang masih cantik di usaianya yang tak muda lagi, berencana mengadakan pengajian dengan mengund

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 211

    “Duduk!” titah Ani pada Fery setelah semua tamu sudah bubar. Lelaki tampan itu pun menuruti perintah sang ibu.“Jadi, selama ini, kamu pernah menikah dengan wanita tadi di belakang kami?” tanya Ani dengan tangan bersedekap di dada.Fery tampak tak nyaman. “Iya, Ma. Aku minta maaf. Aku akui aku salah. Aku juga sudah menerima balasan atas sikap burukku pada Amanda. Aku mendapatkan istri yang buruk seperti Yuni. Aku kapok,” ungkap Fery tampak menyesal.“Jadi … kamu nikahin dia cuman buat nyakitin Amanda? Gila kamu Fer! Kapan Mama sama Papa ngajarin kamu bersikap tak baik seperti itu?” Ani benar-benar marah.Fery menunduk dalam. Akhirnya yang dia sembunyikan, terbongkar juga. “Jangan-jangan, kamu nikahin Suci juga cuma main-main,” tuduh Ani lagi.“Ma, jangan begitu,” tegur Sofyan. Namun, wanita cantik itu tak mau mendengar debat dari suaminya. “Coba saja Papa pikir, bagaimana mungkin anak kita jadi tukang main perempuan seperti itu. Gak bermoral!” Ani mendengkus kesal.“Iya, Ma, maaf.

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 212

    “Mau ke mana, Fer?” tanya Ani yang heran melihat putranya tergesa-gesa.“Aku harus ke rumah sakit, Ma. Ada pasien yang harus ditolong,” sahut Fery menyambar kunci mobilnya.Ani manggut-manggut. Dia mengerti dengan profesi sang putra sebagai seorang dokter yang harus siap kapan saja.“Hati-hati, Mas,” ujar Suci yang mengekori Fery hingga ke garasi.“Iya, Sayang. Maaf, ya, harus aku tinggalin,” ujar Fery yang dibarengi dengkusan kesal. “Si Yuni itu ada-ada saja.”Mata Suci melebar saat mendengar nama itu disebut. “Jadi … yang mau lahiran itu Mbak Yuni?” tanyanya dengan nada cemburu. Wajahnya mendadak cemberut.Fery menangkap itu. “Iya, kata bidan yang jaga Yuni harus menadapat tindakan operasi secar. Aku mohon kamu mengerti, ya. Ini adalah tugasku sebagai dokter,” jelas Fery yang menangkap kecemburuan di wajah istrinya.Suci mengangguk dengan wajah muram. “Iya, Mas. Aku mengerti. Hati-hati, ya,” ucapnya mencoba mengikhlaskan.Fery menelan salivanya. “Ci, maaf. Aku harus melakukan tu

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   213

    “Kok udah pulang lagi, Mas?” tanya Suci yang heran melihat suaminya kembali dalam waktu sekejap. Sepertinya membantu proses kelahiran tidak akan secepat itu.Fery hanya menahan tawa sambil menggeleng.“Iiish, Mas ini ditanya malah ketawa. Udah beres Mbak Yuni lahirannya? Atau nggak jadi?” Suci masih mencecar dengan pertanyaan sambil mengekori Fery menuju kamar mereka.“Pusing aku melihat kelakuannya Yuni itu. Dia nggak mau melahirkan normal hanya karena nggak mau jadi dower katanya.” Fery kembali menahan tawa.“Iiish, emang mungkin bener, Mas,” sahut Suci.Fery berbalik menghadap istriny. “Otot vagina itu elastis, bisa melebar dan mengerut lagi. Walaupun memang tidak akan sama dengan gadis perawan, tapi bisa diperbaiki dengan latihan senam kegel,” jelas Fery.“Senam kegel?” Suci menelengkan wajahnya.“Iya. Nanti setelah kamu lahiran, kamu bisa ikut kelas senam kegel, aerobic dan yang lainnya. Supaya tubuh kamu sehat, bukan apa-apa,” ujar Fery.Suci masih bengong tidak mengerti.“Sudah

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 214

    Hari ketiga setelah kepulangan Yuni dari rumah sakit, dia masih tak mau menyusui anaknya. Yadi sudah menyerah dengan sikap ibu dari anaknya itu. Lelah untuk membujuk. Sepertinya wanita itu tidak akan pernah berubah tabiatnya.Yuni membereskan pakaiannya ke dalam tas besar. Hanya pakaiannya yang bagus saja yang dia bawa, sedangkan baju-baju lusuhnya dia biarkan begitu saja.Bayi mungil itu menangis saat Yadi tinggalkan ke kamar mandi dan Yuni tak menggubrisnya sama sekali.Yadi keluar terburu-buru dan menggelengkan kepalanya saat melihat Yuni begitu santai, seolah tangisan itu tak terdengar olehnya.“Kamu gendong dulu sebentar kan, bisa, Yun. Kamu nggak kasian apa?” ujar Yadi yang sudah habis kesabaran. Dia bahkan tak bisa fokus bekerja. Sebentar-sebentar pulang untuk melihat keadaan putri yang dia beri nama Ayna.“Males. Kamu kan bisa cepetan di kamar mandi, kenapa pake lama,” sahut Yuni dengan entengnya.“Astagfirullah,” ucap Yadi sambil meraih bayi itu dan menimangnya. Yadi paham k

Latest chapter

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 262 Akhir

    “Tak perlu basa basi,” jawab ibunya Hanif terlihat emosi. Dia sangat kesal karena melihat Maria yang terlihat mewah. Sementara dirinya justru terlihat kumal.“Baiklah kalau tidak boleh berbasa basi. Sepertinya kalian tetap saja sial walaupun sudah mengusir Maria.” Denis tersenyum miring.Mata Hanif langsung melotot, begitu juga dengan ibunya.“Enak aja kamu bilang kami sial. Hanif ini sekarang bekerja di perusahaan bonafid. Dia ini jadi manager,” balas ibunya Hanif dengan mata melotot.Denis tersenyum miring. “Oh ya? Benarkah? Anak Ibu bilang jadi manager?” tanyanya dengan nada mencibir.“Ya, tentu saja. Bukan begitu, Hanif?” ujar wanita paruh baya itu dengan dagu yang mendongak.“I-iya, tentu saja,” jawab Hanif tergagap.“Oh begitu. Baguslah kalau memang dia sudah jadi manager. Permisi, kami mau mencari peralatan bayi,” pamit Denis yang lalu menuntun Maria untuk memasuki toko.Istrinya Hanif pun ikut mengekor sambil menarik Hanif untuk segera masuk ke dalam toko. Namun, lelaki itu me

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 262 Bertemu Hanif

    Maria tersipu malu saat bangun keesokan harinya. Dia merasa berbunga-bunga karena telah menjadi seorang istri yang utuh bagi Denis. Dia menutupi tubuhnya yang polos dengan handuk yang terserak di lantai.“Mbak, Mbak Maria.” Terdengar panggilang dari Bi Noneng.“I-iya, Bi?” Maria gegas membuka pintu itu sedikit. Ternyata wanita itu tengah menggendong Amanda yang habis menangis.“Astagfirullah, Sayang maafin Mama,” ujar Maria yang langsung membuka pintu dan mengambil Amanda dari tangan Bi Noneng.Wanita paruh baya itu tak sengaja melihat ke dalam kamar di mana ada Denis yang masih terlelap di atas kasur milik Maria.“Eh.” Maria tampak malu karena kepergok telah sekamar.Bi Noneng malah tersenyum dan mengelus pundak Maria. “Sudah sewajarnya, toh? Pak Denis itu suamimu, Mbak. Dia seperti orang gila sewaktu Mbak Maria pergi dari rumah. Dia sering melamun dan gelisah,” ucapnya.“Kalian berhak bahagia. Saya ikut senang, Mbak,” pungkasnya sebelum beranjak pergi.Maria masih terpaku setelah me

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 261 Aku Cinta Kamu

    Maria gegas menyilangkan kedua tangan pada dua area sensitifnya. Dia begitu malu dengan perlakuan Denis padanya. Maria hendak jongkok untuk mengambil lagi handuknya, tetapi tangan Denis lekas menahannya.Maria mendongak melihat pada lelaki yang menggelengkan kepalanya. Denis lalu menarik Maria agar kembali tegak berdiri.“Ba-pak, saya ….” Wajah Maria sudah merah saking malunya.“Ini bukan pertama kali kamu melakukannya, bukan? Seharusnya aku yang mesti malu, karena ini adalah hal yang pertama buatku,” ucap Denis yang semakin membuat Maria tersipu malu. Wanita itu menunduk dalam.“Saya … rasanya tidak pantas untuk Bapak. Saya ini hanya perempuan miskin pembawa sial,” ucap Maria dengan suara tercekat. Namun, Denis justru menarik dagu Maria agar kembali menatapnya.“Aku akan buktikan jika kamu adalah wanita yang penuh keberuntungan,” balas Denis dengan tatapan lekat. Dia berusaha memupuk cinta itu agar semakin subur. Maria bukan wanita yang sulit untuk dicintai. Wanita itu begitu tulus

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 260 Suapi Aku

    Maria hanya diam selama perjalanan. Dengan hati terpaksa Maria ikut pulang dengan Denis. Mau bagaimana lagi, Amanda tak bisa lepas darinya. Anak itu menangis keras saat Maria menyerahkan pada Denis.Entah apa yang akan terjadi nanti, mungkin Maria akan minta Denis untuk mencarikan baby sitter baru, lalu dirinya akan meminta cerai dan pergi.Denis sesekali melirik ke samping kirinya dan melihat Maria yang memangku Amanda yang tertidur lelap.“Kamu sudah makan?” tanya Denis yang merasa kasihan sekali melihat istrinya itu begitu kurus.Maria mengangguk pelan.“Makan apa?” telisik Denis penasaran.Maria terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, “Aku makan bubur sisa Amanda tadi.”Denis memejamkan matanyanya sejenak dan menggeleng. Pantas saja wanita itu begitu kurus, karena hanya makan makanan sisa anaknya. Lelaki itu beristigfar dalam hatinya.Benar kata Amanda, jika Maria adalah wanita terbaik yang bisa menggantikannya.“Kita makan dulu,” ujar Denis lalu membelokan mobilnya menuju sebu

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 259 Akhir Pencarian Denis

    Fery segera membuat pengumuman orang hilang dan menyebarnya di berbagai media sosial. Dia yakin cara itu akan jauh lebih mudah dilihat orang-orang saat ini.Dia juga menjanjikan akan memberi imbalan yang besar bagi yang memberikan kabar tentang keberadaan Maria seperti dulu.Fery sangat khawatir dengan nasib Amanda juga pengasuhnya itu.Maria hanya wanita lemah yang membawa seorang bayi. Dia yakin akan susah untuk mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan.Saat ini Maria sedang menyetrika di sebuah rumah. Sementara Amanda duduk sambil memainkan boneka usang yang ditemukan Maria di tempat sampah. Boneka monyet yang dia ambil dan dicuci sampai bersih, lalu dia berikan untuk mainannya Amanda.Beruntung anak itu sangat baik dan tak banyak rewel. Asal sudah kenyang maka tak akan ada lagi rengekan.Setiap hari Maria mengutamakan perutnya Amanda sebelum dia yang makan. Asalkan Amanda sudah kenyang, maka dia akan memakan sisanya, walaupun itu hanya bubur nasi.Tubuh Maria semakin kurus

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 258

    Mobil Denis meluncur cepat menuju kontrakan Fany. Dia merasa yakin jika Maria akan pergi dan menginap di sana.Denis memukuli handel stirnya saking tak sabar. Jalanan dipadati kendaraan, sehingga macet.“Sial! Kenapa malah macet segala!” rutuk Denis sangat kesal. Berulang kali dia melirik pada jam yang melingkar di tangannya, sudah hampir jam 9 malam.“Mudah-mudahan saja Maria benar ke rumahnya Fany. Kalau tidak ….” Denis bahkan tak mampu melanjutkan kalimatnya sendiri. Dia khawatir jika terjadi apa-apa pada Maria juga Amanda.Mobilnya perlahan melaju, hingga akhirnya menemukan persimpangan, Denis memilih jalan lain yang tidak macet walaupun lebih jauh.“Huuft!” Dia mengembus napas kasar. Kemacetan telah membuatnya hampir kehilangan akal sehat.“Jakarta semakin hari semakin macet aja. Mengerikan!” umpatnya kesal. Namun, sekarang mobil itu sudah melaju kencang menuju kontrakan Fany yang jaraknya tak jauh lagi.Denis memarkir mobil sembarangan. Dia membanting pintu dan melangkah cepat

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 257 Kepergian Maria

    “Bagaimana kamu bisa ada di sini?” tanya Denis terperanjat turun dari tempat tidurnya.“Aahh, semalam, kan, aku anter kamu pulang ke sini. kenapa kamu lupa?” Irene malah menguap.“Sial!’ umpat Denis yang langsung pergi ke kamar mandi.“Kamu cepat pakai baju dan pulang!” usir Denis sambil membanting pintu kamar mandinya.Irene justru semakin berleha-leha di atas tempat tidur. Namun, rasa haus menyiksa tenggorokannya. Dia lalu bangkit dan turun. Sambil celingak-celinguk dia mencari dapur. Lalu, matanya menangkap sosok Maria yang sedang menyiapkan sarapan.“Hei, kamu pembantu di sini?” tanya Irene sambil memainkan rambutnya. Maria meliriknya dengan hati yang teramat sakit. Irene hanya mengenakan pakaian seadanya.“Iya, Mbak. Mau sesuatu?” tanya Maria dengan sopan.“Aku haus,” jawab Irene yang kemudian duduk di kursi makan.“Tunggu sebentar, saya ambilkan air,” kata Maria yang berbalik menuju dapur dan tak lama kembali dengan segelas air putih.“Silakan diminum, Mbak,” ucap Maria sambil m

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 256 Mimpi

    Meski tahu jika Denis sama sekali tak menganggapnya seorang istri, tetapi bagi Maria sikap Denis yang seperti itu tetap saja keterlaluan dan melukai harga dirinya sebagai istri. Apalagi sekarang Denis sudah berani membawa wanita lain ke rumah mereka.Maria tak bisa memejamkan matanya. Hatinya gelisah memikirkan apa yang tengah dilakukan dua insan berlainan jenis itu di kamar suaminya.Amanda sudah tidur sejak tadi setelah kenyang menyusu, tetapi Maria tak bisa ikut terlelap padahal badannya sangat lelah.Maria menatap sendu pada Amanda. Jika bukan karena rasa sayangnya pada anak itu, mungkin dia sudah memilih untuk kembali melarikan diri dan menghilang saja.Maria keluar dari kamarnya dan mengendap mendekat ke kamar Denis. Ingin rasanya mendobrak pintu kamar itu dan menyuruh wanita yang datang bersama Denis itu untuk pergi. Namun, hatinya masih tak berani melakukannya.Rasa pedih dan tak berdaya membuatnya luruh dan bersimpuh di lantai dingin itu dengan air mata yang berderai.Kemudia

  • DITALAK SUAMI GARA-GARA MAKE UP PUCAT   Bab 255 Denis Berulah

    Pagi-pagi Denis seperti biasanya hendak sarapan setelah bersiap dengan setelan kerjanya. Maria sengaja menyiapkan sendiri sarapan untuk lelaki yang kini menjadi suaminya. Walaupun dia tahu jika Denis tak akan pernah menganggapnya sebagai seorang istri, tetapi bagi Maria kewajiban tetaplah kewajiban.“Ke mana Bibi? Kenapa kamu yang nyiapin sarapan?” tanya Denis sambil menarik kursi.“Mmh, ada. Bibi lagi beresin perabotan bekas masak,” jawab Maria ragu-ragu.“Lain kali biar si Bibi aja yang nyiapin sarapan. Kamu urus Amanda saja,” kata Denis.Maria mengangguk pelan tak bisa mendebat.“Ingat, pernikahan ini hanya status saja, Maria. Jangan kamu anggap serius. Tidak perlu kamu melayani aku seperti seorang istri. Mengerti?” Denis kembali mengingatkan.“Iya, pak. Saya mengerti. Tapi maaf, saya di sini hanya sebagai pelayan, karena itu saya juga berkewajiban melakukan apapun sebagai pelayan,” sahut Maria dengan suara yang parau.“Hmm, baiklah. Tapi … saya harap kamu tidak melalaikan tugas

DMCA.com Protection Status