Share

Bab 214

Hari ketiga setelah kepulangan Yuni dari rumah sakit, dia masih tak mau menyusui anaknya. Yadi sudah menyerah dengan sikap ibu dari anaknya itu. Lelah untuk membujuk. Sepertinya wanita itu tidak akan pernah berubah tabiatnya.

Yuni membereskan pakaiannya ke dalam tas besar. Hanya pakaiannya yang bagus saja yang dia bawa, sedangkan baju-baju lusuhnya dia biarkan begitu saja.

Bayi mungil itu menangis saat Yadi tinggalkan ke kamar mandi dan Yuni tak menggubrisnya sama sekali.

Yadi keluar terburu-buru dan menggelengkan kepalanya saat melihat Yuni begitu santai, seolah tangisan itu tak terdengar olehnya.

“Kamu gendong dulu sebentar kan, bisa, Yun. Kamu nggak kasian apa?” ujar Yadi yang sudah habis kesabaran. Dia bahkan tak bisa fokus bekerja. Sebentar-sebentar pulang untuk melihat keadaan putri yang dia beri nama Ayna.

“Males. Kamu kan bisa cepetan di kamar mandi, kenapa pake lama,” sahut Yuni dengan entengnya.

“Astagfirullah,” ucap Yadi sambil meraih bayi itu dan menimangnya. Yadi paham k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
makasih thor sfh up. semangat yadi semoga impianmu bisa terwujud thor kali2 updatenya yg banyakk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status