Share

Bab 216

Keesokan harinya, kakak dari ayahnya Yadi datang ke rumah Wiwin. Dia dengan tak tahu malu menawarkan untuk menukar tanah warisan.

“Kamu, kan, tau kalau tanah yang aku tanami padi sekarang lebih luas. Jadi, aku tawarkan untuk menukarnya dengan punya Kas Hasan.”

Yadi dan Wiwin saling melempar pandang. Uwaknya itu memang suka mencari kesempatan dalam kesempitan.

“Maaf, Wak, tapi … tanah itu sudah ada yang menawar,” jawab Yadi.

Lelaki berpangsi hitam itu melebarkan matanya.

“Dengar, Yadi. Sebetulnya dulu, tanah itu adalah bagianku. Tapi aku dan bapakmu sepakat untuk menukarnya karena aku yang lebih pintar mengolah sawah dan bapakmu hanya bisa berkebun saja,” tukas lelaki bernama Hamdan itu.

“Tap sekarang, aku sudah tua. Sudah tak mampu lagi mengolah sawah. Mungkin kamu bisa lebih baik mengolahnya.” Lelaki itu mencari alasan.

Wiwin terdiam. Dia masih ingat dengan cerita dulu saat suami dan kakaknya bertukar tanah itu, karena Hamdan ingin tanah yang harganya jauh lebih mahal saat itu. Su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eka Vesa Longa
semoga Yadi & Ayna selalu hidup bahagia & Yadi bisa bertemu dg wanita baik yg bisa jadi ibu sambung Ayna....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status